Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Kalianda
Abstrak :
ABSTRAK
Infark miokard akut (IHA) merupakan Salah satu penyebab kematian utana pada orang dewasa. Dalam usaha untuk menurunkan angka kematian, diagnosis dini IHA dan komplikasinya amat penting agar penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan tepat. Diagnosis IHA pada umumnya ditegakkan dengan gejala klinis, pola elektrokardiogram dan hasil pemeriksaan enzim. Yang menjadi masalah gejala klinis ataupun pola elektrokardiogram sering tidak khas. Oleh karena itu penting sekali penilaian tes enzim. Penelitian ini bertujuan mencari pola perubahan aktivitas CK dan CK-HB pada IHA, menilai cara-cara pemeriksaan CK-HB yang tersedia, menilai kemampuan diagnostik dari tes CK, LDH dan iso-enzim keduanya, serta mendapatkan protokol kerja tes enzim untuk diagnosis IMA. Telah diteliti 12 penderita IHA yang tidak mendapat terapi
streptokinase, 15 penderita angina pektoris (AP) dan 10 orang sehat. Terhadap penderita INA diambil darah vena serial pada saat masuk rumah sakit, kemudian 8, 16, 24 dan 48 jam pasca infark. Sedangkan pada penderita AP dan orang sehat diambil darah vena satu kali saja. Dari darah dipisahkan serumnya lalu aktivitas CK dan CK-HB diperiksa secara kuantitatif dengan teknik imunoinhibisi. LDH total diperiksa dengan metode kinetik dan isoenzim CK serta LDH diperiksa secara elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan pola perubahan aktivitas CK sudah neningkat pada 4 jam pasca infark, mencapai puncak pada jam ke 20 dan masih didapatkan peningkatan pada 48 jam pasca infark. Pola CK-HB menyerupai pola CK total, namun aktivitas puncak dicapai 4 jam lebih cepat dan umumnya aktivitas enzim sudah kembali normal pada 48 jam pasca infark. Penilaian kedua metode pemeriksaan CK-HB menunjukkan korelasi yang baik hanya pada aktivitas enzim yang tinggi. Teknik imunoinhibisi mempunyai kelebihan dalam pengerjaannya yang relatif mudah dan cepat, namun kurang spesifik. Sedangkan teknik elektroforesis mempunyai kelebihan dapat mendeteksi adanya isoenzim atipik; nanun pada scanning dapat menunjukkan hasil overestimates terutama pada aktivitas yang rendah, selain itu pengerjaannya relatif sulit dan lama. Heskipun demikian kedua cara menunjukkan penampilan klinis yang sama baiknya. Kemampuan diagnostik tes enzim secara serial menunjukkan efisiensi lebih baik dari pada secara tunggal. Efi siensi tes CK, CK-HB dan rasio LDH1/LDH2 pada pemeriksaan serial masing-masing menunjukkan hasil 1002. Diusulkan Protokol kerja tes enzim untuk diagnosis IHA sebagai berikut: bila penderita datang sebelum 24 jam dari saat serangan maka dilakukan tes CK total (bila mungkin juga CK-HB) serial dimulai pada saat masuk rumah sakit kemudian B, 16, 24 dan 48 jam dari saat setangan; sedangkan bila 24 jam telah lewat maka dilakukan tes LDH dengan atau tanpa tes rasio LDH1/LDH2.
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endang Sumiyati
Yogyakarta: Media Pressindo, 2001
959.803 SRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harmani Kalim
Jakarta: UI-Press, 2004
PGB 0162
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Maralus
Abstrak :
ABSTRAK
Kekalahan Jepang atas Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, telah membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan dirinya pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi bangsa yang merdeka dan bedaulat dalam suatu Negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, telah tercapailah apa yang dicita-citakan oleh segenap bangsa Indonesia sejak sekian lama, sejak kesadaran nasional dan pergerakan kebangsaan mulai tumbuh dan mekar. Kini terasa seakan-akan bangsa Indonesia telah memulai hidup baru, terlepas dari belenggu penjajahan. Namun kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia tersebut mengalami banyak tantangan dan berjalan penuh dengan perjuangan, sebab bangsa Belanda bermaksud menguasai kembali wilayah RI, membonceng tentara Sekutu yang bertugas melucuti senjata dan memulangkan bala-tentara Jepang. Belanda beranggapan bahwa dirinya masih berhak atas wilayah Indonesia atau dengan kata lain masih menginginkan berkuasa kembali atas wilayah Hindia Belanda. Hal inilah yang menyebabkan konflik berkepanjangan antara Indonesia dengan Belanda.
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Suharyanto
Abstrak :
Penelitian kohort prospective dengan pendekatan survey-observasional ini bertujuan mengidentifikasi efektifitas senam jantung terhadap kenyamanan biopsikososial klien berisiko mengalami serangan jantung di Lebak Bulus dan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hasil penelitian pada 63 responden kelompok intervensi dan 63 responden kelompok kontrol ini menunjukan adanya peningkatan rasa nyaman fisiologis (pvalue= 0.029), psikologis (p-value= 0.032) dan sosial (p-value= 0.328) setelah kegiatan senam yang dilaksanakan selama satu bulan. Kelompok yang teratur melakukan kegiatan senam lebih merasa nyaman dibanding dengan kelompok yang tidak melakukan kegiatan senam secara teratur. Kegiatan senam jantung sebaiknya dapat disosialisasikan lebih luas dan dijadikan sarana untuk meningkatkan rasa nyaman fisiologis, psikologis, dan sosial.
Purpose of this cohort prospective research with observational-survey approach to identify the effectiveness heart gymnastic to bio, psycho, and social comfort on client with heart attack risk in Lebak Bulus and Kebayoran Baru, South Jakarta. Result of the research on 63 respondents intervene group and 63 respondents control group shown improvement physiological (p=0.029), psychological (p=0.032), and social (p=0.328) comfort after gymnastic activity during one month regular gymnastic group more comfortable to be compared with irregular gymnastic group. Heart gymnastic activity better earn to be socialized broader and made to increase physiological, psychological, and social comfort.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28482
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bara Hitapuru
Abstrak :
Penelitian ini merupakan studi pustaka terkait Analisis Kemampuan Security Operations Center SOC Sebagai Sistem Pertahanan Siber dalam Mengatasi Ancaman Serangan Siber di Indonesia dimana berdasarkan laporan The Global Cybersecurity Index2017, Indonesia termasuk dalam negara dengan keamanan siber yang lemah menempati peringkat ke-69. Sedangkan menurut Australian Strategic Policy Institute ASPI 2017, cyber maturity Indonesia menempati peringkat ke-12 dari 25 negara anggota se Asia-Pasifik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur. Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisis kemampuan Security Operations Center SOC sebagai sistem pertahanan siberdalam mengatasi ancaman serangan siber di Indonesia dan 2 menganalisis kendala Security Operations Center SOC sebagai sistem pertahanan siberdalam mengatasi ancaman serangan siber di Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori ancaman. Hasil dari penelitian ini adalah 1 kemampuan SOC BSSN sebagai pertahanan siber masih belum baik terutama pada aspek people, 2 terdapat beberapa kendala SOC diantaranya pimpinan masih belum sadar akan pentingnya SOC, tingkat kompleksitas dalam membangun dan menerapkan prosedur, serta dalam pembangunan memerlukan waktu yang lama dan modal yang besar. Hasil analisis ancaman serangan siber menunjukkan bahwa level ancaman serangan siber di Indonesia berada pada kategori tinggi, sehingga membahayakan kepentingan Negara dan mempengaruhi ketahanan nasional.
This study is a literature study on the Analysis of Security Operations Center SOC Ability as a Cyber Defence System in Overcoming Cyber Attack Threats in Indonesiawhere, according to The Global Cybersecurity Index 2017, Indonesia is included in a country with weak cyber security ranked 69th. Meanwhile, according to Australian Strategic Policy Institute ASPI 2017, cyber maturity Indonesia is ranked 12th from 25 member countries of Asia Pacific. This research uses qualitative approach with data collection through interview and literature study. This study aims to 1 analyze the capabilities of the Security Operations Center SOC as a cyber defense system in overcoming the threat of cyber attack in Indonesia and 2 to analyze the constraints of Security Operations Center SOC as a cyber defense system in overcoming the threat of siber attacks in Indonesia. The theory used is the theory of threats. The results of this study are 1 the ability of SOC BSSN as cyber defense is not good, especially in the people aspect, 2 there are some SOC obstacles including the leader still not aware of the importance of SOC, the level of complexity in building and implementing procedures, long time and big capital. The results of the analysis of cyber threats indicate that the threat level of cyber attacks in Indonesia is in the high category, thus endangering the interests of the State and affecting national resilience.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrir Nurdin
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap beberapa variabel dari penderita-penderita infark miokard akut pertama, dalam hubungannya sebagai prediktor terhadap kejadian komplikasi gagal jantung dengan uji statistik secara analisis univariat. Penderita terdiri dari 85 (82,52%) pria dan 18 (17,48%) wanita dengan infark miokard akut pertama yang dirawat di-Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta antara 1 Januari 1991 sampai dengan 31 Desember 1992. Umur penderita berkisar antara 30 tahun sampai dengan 95 tahun (rata-rata 57,20 ± 14,06 tahun). Dari 103 penderita yang masuk dalam penelitian ini, 60 orang (58,25%) yang mengalami komplikasi gagal jantung akut. Sisanya 43 orang (41,75%) tanpa komplikasi gagal jantung akut berfungsi sebagai kontrol. Kelas gagal jantung akut yang terjadi terdiri dari : 35 orang (30,3%) Killips 2, 7 orang (11,7%) Killips 3 serta 18 orang (30,0%) Killips 4. Dari 13 macam variabel yang diuji secara univariat , hanya variabel frekuensi denyut jantung yang kemaknaannya <0.05. Sebagai kesimpulan bahwa: 1. Aplikasi klinik dari penelitian ini bagi dokter di daerah bila tidak ada peralatan penilai fungsi ventrikel , maka frekuensi denyut jantung lebih dari 85 kali permenit pada saat pertama pemeriksan merupakan tanda awal yang perlu dipantau. Tentu saja parameter yang lain perlu diperhatikan. 2. Variabel-variabel lainnya (lokasi infark miokard di anterior, hematokrit > 48 vol.%, riwayat diabetes melitus, umur, rasio kolesterol total/HDL 5, hipertrofi ventrikel kiri, riwayat hipertensi, kadar kolesterol total > 240 mg/dl, rasio kardio toraks > 55%, terapi trombolitik, riwayat nyeri dada dan kadar serial enzim CKMB 160 IU/L) statistik belum bermakna. Saran diperlukan suatu penelitian prospektif dengan jumlah sample yang besar.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Ekarini
Abstrak :
ABSTRAK
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas. Prevalensi kejadian asma masih terus mengalami peningkatan setiap tahunnya baik di dunia maupun di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu dominan terjadinya serangan asma pada pasien asma. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah responden adalah 118 orang (60 pasien asma persisten dan 58 pasien asma intermiten). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor pemicu dan karakteristik yang berhubungan dengan terjadinya serangan asma adalah paparan alergen (p value = 0,006), exercise (latihan) (p value = 0,042), kondisi psikologis (stres emosional) (p value = 0,000) dan pekerjaan (p value = 0,095) . Hasil analisis multivariat diketahui bahwa kondisi psikologis (stres emosional) dan alergen adalah faktor yang paling dominan dengan terjadinya serangan asma pada pasien asma (p value = 0,002). Diharapkan pemberian asuhan keperawatan, khususnya pengkajian keperawatan yang berfokus pada faktor-faktor pemicu lebih dikembangkan sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan bisa terfokus hanya pada faktor pemicu yang menjadi masalah pasien.
ABSTRACT
Asthma is a chronic inflammatory disease in respiratory tract. Prevalence for asthma syndrome increasing every year which is happen in the world and Indonesia. This research intends to identifying what is dominant factors trigger causing asthma attack to asthma sufferers. Design of this research is based on analytic description with cross sectional design. The number of respondents for permitten group is 60 respondent and for intermitten group is 58 responden. Bivariate analysis result shows that trigger factors that correlate with asthma attack is allergen exposure (value of p = 0,006), exercise (value of p = 0,042) and psychological condition (emotional stress) (value of p = 0,000). Multivariate analysis result shows that psychological condition (emotional stress) and allergen are the most dominant factor for asthma attack to astma sufferers (value of p = 0,002). This research expected that provision of nursing care, particularly the nursing assessment that focuses on the factors triggering more developed, so that health education can be focused only on the factors triggering sufferer?s problems.
2012
T30663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Kunti Handayani
1999
S2429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>