Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Akbar
Abstrak :
ABSTRAK
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Salah satu masalah besar yang masih menjadi tantangan dalam penanggulangan TBC adalah kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan klien dewasa Tuberculosis di kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian crossectional study. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 157 responden. Terdapat hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan klien dewasa TBC di kabupaten Jeneponto p value 0,001 < 0,05 . Mengetahui hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan menjadi dasar bagi perawat komunitas dalam memberikan intervensi yang sesuai dan pengembangan keilmuan keperawatan.
ABSTRACT
Tuberculosis is still a public health problem. One major problem that remains a challenge in TB control is medication adherence. This study aims to determine the relationship of self stigma and self efficacy with adherence treatment among adult with Tuberculosis in Jeneponto district. This is cross sectional study. The sample was taken by purposive sampling technique as many as 157 respondents. There is a relationship of self stigma and self efficacy among adult with treatment adherence in Jeneponto district p value 0,001
2018
T51493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Herawaty
Abstrak :
Pengungkapan status HIV/AIDS adalah suatu tindakan yang belum seluruhnya dilakukan para penderita SIDA. Hal ini dipengaruhi banyak faktor yang melatarbelakanginya. Tindakan pengungkapan ini dapat memengaruhi munculnya psikopatologi pada seorang penderita SIDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan seorang penderita SIDA dalam mengungkapkan status HIV/AIDS serta psikopatologi yang ditimbulkan dari tindakan ini. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner sosiodemografi, Berger HIV rating scale untuk menilai stigma diri, instrumen COPE untuk menilai mekanisme coping dan SCL-90 untuk menilai psikopatologi pada subjek penelitian. Uji statistik digunakan untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel terhadap pengungkapan status HIV/AIDS. Faktor sosiodemografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap pengungkapan status HIV/AIDS. Hal ini ditunjukan dengan nilai p masing-masing variabel yaitu pada variabel usia didapatkan nilai p=1,000, variabel jenis kelamin dengan nilai p=1,000, variabel pendidikan dengan nilai p=0,401, variabel status pernikahan dengan nilai p=0,850 dan nilai p=0,519 untuk variabel pekerjaan. Faktor mekanisme coping dianalisis juga tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap pengungkapan status HIV/AIDS dengan nilai p=0,406 active coping , p=0,148 acceptance dan p=0,568 religious focused . Terdapat hubungan antara stigma diri dengan pengungkapan status HIV/AIDS dengan nilai p=
Disclosure of HIV AIDS status is an action that has not been fully done by SIDA rsquo s patients. This is influenced by many factors that lie behind it. This act of disclosure may affect the emergence of psychopathology in a SIDA rsquo s patients. This study aims to determine the factors that influence the decision of a SIDA rsquo s patients in disclosing the status of HIV AIDS and psychopathology arising from this action. Research subjects did fill out demographic questionnaires and several other questionnaires. Researchers used the Berger HIV rating scale instrument to assess self stigma, the COPE instrument to assess coping mechanisms and SCL 90 to assess psychopathology in the study subjects. Statistical tests were used to analyze the relationship of each variable to HIV AIDS status disclosure. Sociodemographic factors such as age, sex, education, occupation, marital status have no significant association with HIV AIDS status disclosure. This is indicated by the p value of each variable that is the age variable obtained p value 1,000, the gender variable with the value p 1,000, the education variable with the value p 0,401, marital status variable with the value p 0.850 and the value p 0,519 for job variables. The coping mechanism factors analyzed also had no significant relationship to HIV AIDS status disclosure with p 0,406 active coping , p 0,148 acceptance and p 0,568 religious focused . There is a relationship between self stigma and HIV AIDS status disclosure with p
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khannah Suryaningtyas
Abstrak :
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Stigma Diri Orang Yang Pernah Mengalami Kusta di desa Rehabilitasi KustaKusta merupakan penyakit kulit menular dan terstigma baik oleh lingkungan masyarakat ataupun keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan keluarga dan hubungannya dengan stigma diri pada orang yang pernah mengalami kusta. Penelitian dilakukan di Desa Rehabilitasi Kusta, Donorojo, Jepara, JawaTengah dengan metode deskriptif korelatif dengan menggunakan alat ukur kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 88 orang yang diambil secara total sampling. 52 keluarga kurang memberikan dukungan emosional, 56 kurang memberikan dukungan instrumental, 56 kurang memberikan dukungan informasional, 56 kurang memberikan dukungan penghargaan. 51 Stigma diri yang dirasakan tinggi. Dari hasil tersebut dapat dilihat jika keluarga dengan dukungan yang rendah maka stigma diri yang dirasakan semakin tinggi. Oleh sebab itu perlu adanya edukasi kepada keluarga terkait dampak kusta terhadap psikologis orangyang pernah mengalami kusta serta edukasi pencegahan dini penyakit kusta terkait kecacatan untuk mengurangi stigma di masyawarakat dan stigma diri orang yang pernah mengalami kusta. ...... Correlation between Family Social Support and Self Stigma on People Who Have Been Affected by Leprosy in the Village of Leprosy RehabilitationLeprosy is a contagious and commonly stigmatized disease not only by the people in the community but also the family. This research aimed to study the family support and its relationship with self stigma on former leprosy patients. The study took place in Desa Rehabilitasi Kusta Village of Leprosy Rehabilitation , Donorojo, Jepara, Central Java. Using the design of correlative descriptive study, the data measured by a self developed questionnaire by the researcher with 88 respondents. The study showed that family members were less likely to provide the supports in a form of emotional 52 , instrumental 56 , informational 56 , and appraisal 56 . Hence, 51 of respondents highly felt the self stigma. By the results, it could be concluded that the lower the support from family, the higher it is likely the self stigma felt by the respondents. Thus, it is an urge to give sufficient educations for the family regarding the leprosy effects to the former leprosy patients psychologically.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Meganingtyas Prabandari
Abstrak :
Perkembangan teknologi membantu aktivitas manusia pada saat ini. Salah satu dampak dari teknologi yaitu adanya layanan tele-counseling. Layanan tele-counseling yang masih terbilang baru ini masih perlu diperhatikan untuk melakukan inovasi berkelanjutan terhadap layanan dengan melihat faktor yang dapat memengaruhi intensi untuk menggunakan layanan tersebut. Penelitian ini berfokus pada peran kepercayaan sebagai mediator dalam pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling, dengan menggunakan dasar teori kerangka Theory of Planned Behavior dari Ajzen. Penelitian ini dilakukan kepada 113 masyarakat umum Indonesia yang berumur 18 sampai 40 tahun dan pernah mendengar mengenai tele-counseling. Penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI), The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), dan Alat ukur kepercayaan yang diadaptasi dari Anwar dan Adidarma (2016). Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes dengan model 4, menunjukkan bahwa kepercayaan tidak memiliki efek mediasi yang signifikan pada pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). Penelitian ini memberikan implikasi bagi penyedia layanan untuk melakukan inovasi ataupun perbaikan terkait layanan dengan melihat faktor lain selain self-stigma dan kepercayaan, dan juga meningkatkan psikoedukasi terkait isu kesehatan mental. ......Technological developments help human activities at this time. One of the impacts of technology is the existence of tele-counseling services. This tele-counseling service, which is still relatively new, still needs attention to carry out continuous innovation of the service by looking at the factors that can influence the intention to use the service. This study focuses on the role of trust as a mediator in the influence of self-stigma on the intention to use tele-counseling, using the theoretical framework of Ajzen's Theory of Planned Behavior. This research was conducted on 113 Indonesian general public aged 18 to 40 years and had heard of tele-counseling. This study was measured using the Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI) measurement scale, The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), and the confidence measuring instrument adapted from Anwar and Adidarma (2016). The results of the mediation analysis using Hayes' PROCESS model 4, showed that trust had no significant mediating effect on the effect of self-stigma on intentions to use tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). This research provides innovation for service providers to make factors or improvements related to services by looking at other than self-stigma and beliefs, and also increasing psychoeducation related to mental health issues.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrippina Decila Putri
Abstrak :
Stigmatisasi pada penyalahguna narkotika sangatlah kental dirasakan dalam lingkungan masyarakat. Stigmatisasi yang terbentuk dalam masyarakat dapat berimplikasi kepada internalisasi stigma diri sehingga memengaruhi kecenderungan pengunaan berulang. Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi stigma publik dan stigma diri yang terbentuk pada penyalahguna narkotika berdasarkan gender terhadap pengaruh kecenderungan penggunaan berulang di Balai Rehabilitasi BNN yang terdiri dari Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Balai Loka Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar dan Balai Loka Rehabilitasi Tanah Merah Samarinda. Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan campuran (mixed method). Sampel penelitian berjumlah 168 responden laki-laki dan 20 orang responden perempuan. Data kuantitaif dianalisis dengan menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian adalah stigmatisasi pada penyalahguna narkotika dapat mempengaruhi kecenderungan penggunaan berulang. Pada gender laki-laki stigma publik lebih besar dibandingkan dengan stigma publik pada perempuan dan stigma diri pada laki-laki lebih kecil dibandingkan stigma diri pada perempuan. Pada penyalahguna laki-laki kerentanan individu terdapat pada self efficacy dan self esteem yang menurun selain itu faktor lingkungan dan pertemanan yang memungkinkan mereka menggunakan kembali narkotika. Pada penyalahguna perempuan kerentanan individu yang dialami dikerenakan faktor ketergantungan dengan pasangan, emosional, depresi, kekerasan dan adanya trauma masa lalu. Sehingga pengaruh antara stigmatisasi terhadap penyalahguna narkotika pada gender perempuan lebih besar jika dibandingkan dengan gender laki-laki di Balai Rehabilitasi BNN. ......Stigmatization of narcotics abusers is strongly felt in the community. The stigma that is formed in society can have implications for the internalization of self-stigma so that it affects the tendency of repeated use. This thesis aims to identify the public stigma and self-stigma that is formed on narcotics abusers based on gender on the influence of the tendency of repeated use at the BNN Rehabilitation Center which consists of the Lido BNN Rehabilitation Center, Baddoka Makassar BNN Rehabilitation Center and Tanah Merah Samarinda Rehabilitation Center. This thesis research uses a mixed method. The research sample amounted to 168 male respondents and 20 female respondents. Quantitative data were analyzed using SPSS 23. The result of the study is that stigmatization of narcotics abusers can affect the tendency of repeated use. In the male gender, public stigma is greater than the public stigma on women and the self-stigma of men is smaller than the self-stigma of women. In male abusers, individual vulnerability is found in decreased self-efficacy and self-esteem, besides environmental factors and friendships that allow them to reuse narcotics. In female abusers, the individual vulnerability experienced is due to dependence on a partner, emotional, depression, violence and past trauma. So that the effect of stigmatization on narcotics abusers on the female gender is greater when compared to the male gender at the BNN Rehabilitation Center.To such an extent, there is an influence between stigmatization and narcotics abusers at the BNN Rehabilitation Center.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danika Nurannisa S.
Abstrak :

Masalah kesehatan mental pada mahasiswa sering terjadi, namun kenyataannya niat dan perilaku mencari bantuan secara online yang mudah untuk dijangkau masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan stigma diri dan online help-seeking pada mahasiswa. Proses pengumpulan data dilakukan kepada mahasiswa di Indonesia dengan rentang usia 18-29 tahun dengan jumlah sebanyak 270 orang. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara online yang di dalamnya terdapat Self-Stigma of Seeking Help Scale dan Online Help-Seeking Questionnaire. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa stigma diri memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan niat mencari bantuan secara online dengan cara menggunakan internet untuk mencari dan membaca informasi masalah pribadi dan emosional (r = -0,25, p < 0,01). Penelitian ini juga menunjukkan stigma diri memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perilaku mencari bantuan online dengan cara mengunggah ke penonton yang besar (r = 0,13, p < 0,01). Hasil dari temuan ini dapat berguna dalam program preventif dan memperkaya dalam literatur terkait stigma diri dan niat serta perilaku mencari bantuan secara online. 

Kata Kunci: mahasiswa; mencari bantuan secara online; stigma diri 


Mental health problems in college students often occur, but the reality the intention and behavior of online help-seeking that is easy to reach are still rarely done. This study aims to examine the relationship of stigma diri and online help-seeking in students. The data collection process was carried out for college students in Indonesia with an age range of 18- 29 years with a total of 270 people. Participants were asked to fill out an online questionnaire in which there was a Self-Stigma of Seeking Help Scale and an Online Help-Seeking Questionnaire. The results of this study indicate that self-stigma has a significant negative relationship with intention online help-seeking by using the internet to find and read information on personal and emotional problems (r = -0.25, p <0.01). This study also showed that self-stigma had a significant positive relationship with online help-seeking behavior by uploading to a large audience (r = 0.13, p <0.01). The results of these findings can be useful in preventive and enriching programs in the literature related to stigma diri and the intention and behavior of online help-seeking. 

Key Words: college students; online help-seeking; self-stigma 

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library