Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mudmainnah Hanim
Abstrak :
Mahasiswa ingin tampil cantik dalam segala hal, salah satu upaya untuk tampil cantik adalah dengan merias diri dengan produk perawatan kulit., tetapi tidak jarang di antara mereka takut dalam menggunakan makeup dan skincare sembarangan karena memang banyak sekali makeup dan skincare di luaran sana yang tidak terjamin akan kehalalan dan standarisasi BPOM. Penelitian ini bertujuan mengetahui makna penggunaan dari skincare dan makeup yang sudah di beri label BPOM dan Halal terhadap identitas diri. Hal ini menjadi penting karena kejaminan pembeli terjamin oleh label-label tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai mahasiswi yang ada di FSI FISIP UI dan mengolah data dengan hasil bahwasaannya label halal dan BPOM sangat penting dalam penggunaan skincare dan makeup. ......Students want to look beautiful in everything, one of the efforts to look beautiful is with skin care, but they are often afraid to use makeup and skin care because there are so many makeup and skin care out there that are not guaranteed halal and BPOM standardization. This research was aimed to find out he meaning of using makeup and skincare that have been labeled with BPOM and Halal for self-identity. This is important because buyer's assurance is guaranteed by these labels. This research uses a qualitative approach by interviewing female students at FSI FISIP UI and processing the data with the result that halal labels and BPOM are very important in the use of skincare and makeup.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seswita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan identitas budaya Mesir dan Arab yang dipermasalahkan dalam novel serta mengungkapkan usaha yang dilakukan tokoh utama dalam kaitannya dengan pencarian jati dirinya sebagai seorang wanita Mesir Muslim dan masalah identitas budaya. Penelitian ini menggunakan teori identitas budaya dari Stuart Hall dengan melihat unsur intrinsik karya sastra yaitu penokohan dan sudut pandang untuk mengungkapkan masalah identitas budaya Mesir mengenai citra Mesir yang dianggap sebagai bagian erat dari Arab. Citra tersebut diciptakan oleh Eropa dan Arab. Pencarian jati diri yang dikaitkan dengan krisis identitas Mesir membuat tokoh utama mengalami krisis identitas untuk menegaskan jati dirinya sebagai seorang wanita Mesir Muslim. Jati diri tersebut berhasil dia tegaskan ketika dia tinggal dan menetap di Amerika.
The objective of this research is to reveal the cultural identity of Egypt and Arab, which is problem in the novel, and also to show the attempt of the main character in accordance with her self searching identity as a Moslem Egyptian woman and the problem of cultural identity. Cultural identity's theory from Stuart Hall is used with the help of intrinsic values (character and point of view) to reveal the problem about the Egyptian image that is considered a great part of Arab. European and Arab create the image. The searching of self-identity which is connected by Egyptian crisis Identity caused the main character facing identity crisis in establishing herself as a Moslem Egyptian woman. The self-identity searching process of the main character is analyzed using positioning and being positioned from Stuart Hall's cultural identity's theory that identity finally can be established when she lived and stayed in United States.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaifina Dini Ghassani Rizki
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Remaja merupakan fase pembentukan identitas diri. Identitas diri remaja dapat dipengaruhi oleh faktor risiko dan faktor protektif. Faktor tersebut dapat menimbulkan kondisi stres dan konflik yang berdampak pada penyalahgunaan NAPZA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko dan faktor protektif yang berhubungan dengan identitas diri dan penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-korelatif dan dua teknik sampling yaitu purposive sampling dan stratified-cluster sampling dengan jumlah sampel sebesar 288 remaja SMA di Jakarta Timur. Pengambilan data menggunakan lima kuesioner yaitu data demografi, Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), Typology of Parenting Style, Identity Function Scale, dan Drug Abuse Screening Test-20 (DAST-20). Hasil: Remaja SMA di Jakarta Timur sebagian besar memiliki identitas penundaan dan tidak melakukan penyalahgunaan NAPZA. Masalah emosi dan perilaku dan pola asuh orang tua memiliki hubungan secara bermakna dengan identitas diri. Tidak ada faktor yang berhubungan dengan penyalahgunaan NAPZA. Rekomendasi: Promosi dan prevensi masalah identitas diri dan penyalahgunaan NAPZA pada remaja dengan cara melakukan stimulasi perkembangan, Terapi Kelompok Terapeutik, dan Cognitive Behavior Therapy.
ABSTRACT
Introduction: Adolescent is a phase of self-identity development. Self-identity on adolescent can be influenced by risk factors and protective factors. These factors have risk to cause stress and conflicts which lead to drug abuse. The purpose of this study was to determine the risk factors and protective factors that related to self-identity and drug abuse in adolescents. Methods: The study use descriptive-correlational research design with two sampling techniques that are stratified-cluster sampling and purposive sampling which are 288 samples of high school students in East Jakarta. The data was collected by five questionnaires that are demographic data, Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), Typology of Parenting Style, Identity Function Scale, and Drug-Abuse Screening Test 20 (DAST-20). Results: Most high school adolescents in Jakarta have identity moratorium and nonuse of drug abuse category. Emotional-behavior problems and parenting have a significant relationship with self-identity. There are no factors related to drug abuse. Recommendation: Promotion and prevention of self-identity problems and drug abuse on adolescent by developmental stimulation, Therapeutic Group Therapy, and Cognitive Behavior Therapy.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Irawati Ismail
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harjanti Widyastuti
Abstrak :
Gerakan sosial yang terjadi di Negara Berkembang, termasuk Indonesia sangat berkaitan dengan masalah pembangunan dan konstruksi proyek-proyek Negara maju di dunia Internasiona. Gerakan perempuan selama Orde baru terkooptasi oleh politik gender, dan dikotakkan pada ideology ibuisme. Namun setelah orde bare tumbang dan seiring dengan berkembangnya wacana tentang penguatan masyarakat sipil, kini perempuan di lapis paling bawah sekalipun berani menyuarakan aspirasi dan tuntutannya kepada para pengambil kebijakan. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan perlu dicermati, apakah munculnya gerakan perempuan akar rumput yang berkembang di berbagai daerah merupakan bagian dari penguatan rnasyarakat sipil sebagai kekuatan rakyat ataukah bagian dari rating social yang telah dirancang Negara dan kekuatan besar Internasional yang maskulin. Kajian terhadap gerakan perempuan ini dilihat dari bagaimana perjuangan ideology dan cultural dalam menggocang system dan struktur yang tidak adil buat perernpuan. Secara umum penelitian ini mengkaji gerakan perempuan yang muncul di akar rumput. Secara kusus mengkaji peran aktor gerakan perempuan dalam menarasikan identitas dirinya dalam kehidupan sebagai manusia berjenis kelamin perempuan. Dan bagaimana perubahan social yang terjadi di masyarakat mempengaruhi pemikiran, internalisasi nilai dan mengubah kehidupan serta menggerakkannya untuk mempengaruhi perempuan lain dan anggota masyarakat dalam membangun tata kehidupan yang adil buat perempuan. Dalam wacana gerakan social, gerakan perempuan dikategorikan sebagai Gerakan Sosial Baru. Gerakan perempuan merupakan gerakan kebudayaan yang ditandai oleh sebuah kritik dan transformasi citra perempuan dalam masyarakat dan oleh lahirnya nilai-nilai etis baru. Menurut de Beaucoir dalam perjalanan sejarah panjang umat manusia, perempuan dicitrakan sebagai sosok yang lain, menjadi the second sex. Dan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan ini telah diterima sebagai ideology yang hegemonis. Oleh karena itu pendidikan, kultur dan kesadaran perempuan sebagai bagian Bari masyarakat sipil model Gramsci menjadi sangat panting dalam memperjuangkan identitas dan hakhak azasi mereka. Dengan kesadaran kritis ini pula gerakan perempuan terhindar dari pengaruh dominasi Negara dan ekonomi pasar yang bisa dilihat dari berbagai indicator yang muncul dalam berbagai interkasi dan hubungan yang dijalin para aktor gerakan perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan informan utama para actor gerakan perempuan yang dipercaya masyarakat untuk mengampu lembaga public dan mempunyi pengaruh besar terhadap gerakan. Pengambilan data dilakukan dengan indepth interview kepada informan utama dan stakeholders gerakan perempuan sebagai triangialasi data, pengamatan langsung dan kajian dokumen serta pustaka berkaitan dengan gerakan perempuan. di Kabupaten Klaten. Hasil temuan kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif, eksplanatif dan interpretatif. Dan penelitan tergambarkan bahwa kesadaran perempuan untuk menarasikan identitas dirinya yang otonom tidak datang secara tiba-tiba tetapi melalui proses panjang dialog pribadi tentang pengalaman hidup dalam budaya patriarkhi yang membekas dan akumulatif Upaya menarasikan identitas perempuan dalam proses perubahan sosial dipengaruhi wacana besar gerakan perempuan di Indonesia dan gerakan social yang digerakkan oleh beberapa LSM dan beberapa organisasi rakyat yang ada di Kabupaten Klaten, Jaringan dan Aliansi beberapa organisasi dan gerakan perempuan mampu menyuarakan dengan lebih lantang dan kuat. Sedangkan aliansi gerakan sosial lintas kelas, gender, ras dan golongan seperti gerakan petard, gerakan moral keagamaan dan sebagainya meningkatkan posisi tawar dihadapan pengambil kebijakan. Aliansi antar elemen gerakan social mempertajam analisis kritis berkait denga posisi dan perspektif perempuan sebagai masyarakat sipil dalam sistem dan struktur kehidupan masyarakat, Negara dan ekonomi pasar. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan perempuan merupakan gerakan kebudayaan yang merubah tata kehidupan yang memberikan ruang buat perempuan dan laki-laki. Penelitian ini mampu membangun pengetahuan perempuan yang selama ini diabaikan tentang apa yang dialami, dirasakan dan dilakukan. Semoga penelitian ini membarikan inspirasi bagi tumbuhnya gagasan batu bagi para aktivis gerakan perempuan. Dan akhirnya semoga penalitian ini bisa menjadi bagian bagi gerakan perempuan dalam membangun peradaban yang adil buat perempuan dan laki-laki.
The social movement which happened in developed countries includes Indonesia mostly connected with development questions and projects construction of advanced countries and international world. During new order period, women movement was co-optated by gender politic and was framed by paternalistic ideology. But after New Order came to end and along with the development of discourse on civil society strengthening, so the women of grass root even have braveness voicing their aspiration and demand toward decision makers. It is emerge the questions and proper to criticize, what the emerging women movement of grass root, which develops at various regions, is part of civil society strengthening as people power or part of social setting that was designed by advanced countries and international world which so masculine. The research on the women movement was viewed from how cultural and ideology straggle to stroke the injustice system and structure which burdened to women. Generally, this research was meant to study women movement that emerges at grass root. Particularly, this research was meant to study the role of women movement actors in their effect to narrate their self-identity at life as human who has female sexual. The research also criticizes how social change occurred in society could influence paradigms and values internalization, also how it change human life and move the other women and community to build the social justice order to women. At the social movement discourse, women movement was categorized in New Social Movement. The women movement is culture movement that characterized by critic and image transformation of women at the society. It was also characterized by the emerge of new ethic values. According de Beaucoir, at history of human life, the women imaged as other figure, as second sex, while the man power toward women was viewed as taken for granted and became hegemonic ideology. Therefore, education, culture and women consciousness as part of civil society movement which introduced by Gramsci Becae is the most significant, especially to struggling women identity and their human rights. Through this critic consciousness, the women movement also moved out from state and free -market domination. It was viewed from various indicators that emerge in the interaction and connection among women movement actors. This research is qualitative research which involved women movement actors as main information source. They are the figure who believed by community to handle and to manage the public institution and have huge influence toward movement. Data was taken by deep-interview to main information sources and stakeholders women movement as data triangulation, direct observation and document and bibliography studies which related with women movement at Klaten Regency. The output of research process then was analyzed by descriptive, explanative and interpretative methods. Result of the research reflected that independent women consciousness narrating their self-identity not just happens in sudden, but pass through long process. It was about personal dialogue about life experience in patriarchy culture which be artifact and accumulative. The effort to narrate women-identity at social change process was influenced by big discourse of women movement in Indonesia and the social movement which was moved by several NGOs, people organizations and at latent Regency. Network and alliance of several organizations and women movement have capacity to voice strongly and soundly their aspiration and demands. In addition, the alliance of social movement that trans class, gender, race and groups (framer, movement, moral movement of religion, etc.) can emerge bargaining-position before decision-maker. The alliance among the element of social movements can shape critic analysis which was connected with women position and perspective as civil society at system and structure of state and free-market. It was indicating if women movement is a culture movement that changes life order to open the public space for women and men. The research can build women knowledge which was ignored for a long time. It is knowledge about what was felt, was done and was happened. We hope that this research can give inspiration in growing up new ideas among women movement activists. Finally, hopefully this research can be part of women movement to build justice civilization for women and men.
2005
T14104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Identitas diri merupakan gambaran diri seseorang yang bersifat konsisten dan tersusun berbagai aspek. Meningkatnya angka kenakalan remaja adalah salah satu manifestasi belum tercapainya tugas perkembangan identitas diri pada remaja. Proses pencapaian tugas perkembangan identitas diri pada remaja tidak terlepas dari pengaruh keluarga. Tujuan penelitian ini adalah menggali makna pengalaman keluarga mendampingi remaja dalam pencapaian identitas diri di lingkungan eks lokalisasi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang melibatkan dua belas partisipan. Pengumpulan data dengan indepth interview dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian didapatkan lima tema yaitu Pencapaian identitas diri remaja di lingkungan eks lokalisasi sama seperti remaja pada umumnya, dominasi hambatan eksternal dalam pencapaian identitas diri remaja di lingkungan eks lokalisasi, lingkungan eks lokalisasi sebagai stresor, upaya keluarga mendampingi remaja dalam pencapaian identitas diri, dan harapan keluarga untuk masa depan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya peningkatan pengetahuan keluarga oleh perawat kesehatan jiwa sebagai pendukung upaya pencapaian identitas diri remaja di lingkungan eks lokalisasi.
Self identity is an image of self consistency and be arranged from many aspects. The improvement of juvenile delinquency is one of manifestations which has not reach self identity development task yet in adolescents. The achievement process of the self identity task in adolescents is not apart of family influence. This research aims to examine mean of family experience in order to accompany adolescents in the achievement of self identity in a former red light district. This research uses qualitative design with phenomenological approach which involves twelve participants. The data collection uses in depth interview and be analyzed by using Colaizzi method. The results are five themes, those are the adolescents self identity achievement in the former red light district which has similar to adolescents in general, the dominance of external barriers in the achievement of self identity in adolescents in the former of red light district, the former of red light district environment as a stressor, the family effort in accompanying adolescents in achieving self identity and the family expectation for the future. This research recommends the importance of improving family knowledge to mental health nurse as support for adolescents self identity achievement in the former of red light district.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayuh Kurnia Aji
Abstrak :
Tesis ini menyorot bantuan luar negeri Norwegia yang ditujukan untuk pembangunan lingkungan melalui program REDD di Indonesia. Tujuan tesis ini yaitu untuk melihat motif bantuan Norwegia dengan menggunakan konsep ontological security. Konsep ontological security yang digunakan untuk menganalisis terdiri dari tiga variabel yaitu afirmasi identitas diri, aksi sosial, dan dorongan kehormatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengelaborasi hingga sejauh apa ontological security berpengaruh terhadap kelanjutan kerjasama antara Norwegia dengan Indonesia dalam program REDD+. Hasil dalam penelitian ini menunjukan meskipun pelaksanaan program REDD di Indonesia tidak berjalan lancar, Norwegia tetap mendukung Indonesia untuk menyelesaikan pelaksanaan program REDD+. Alasan Norwegia tetap mendukung pelaksanaan REDD di Indonesia, karena Norwegiamenilai REDD merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan ontologisnya. Dengan tetap mendukung upaya pelaksanaan REDD+ di Indonesia, kebutuhan afirmasiidentitas diri dan dorongan kehormatan yang diraih melalui aksi sosial akan dapat terpenuhi. Kesuksesan pelaksanaan program REDD+ akan meningkatkan reputasi dan kehormatan Norwegia di mata negara-negara lain. ......This thesis highlights Norway rsquo's foreign aid for environmental development through REDD+ program in Indonesia. This research aims to uncover the true motive of Norway rsquo's foreign aid by employing ontological security concept. Ontological security comprises three variables self identity affirmation, social act, and honor driven. This research uses qualitative method to elaborate how far those three variables affect the continuity of bilateral cooperation between Norway and Indonesia. This research shows that even though REDD implementation does not run properly, Norway is still keeping their support for Indonesia to complete REDD+ program. It is found that the main reason of continuing support is because Norway perceives REDD+ as a vehicle to fulfill its ontological interest. By supporting REDD+ in Indonesia, the self identity needs can be affirmed while the honor driven achieved through social acts can be fulfilled. This research concludes that the success of REDD+ in Indonesia would improve Norway rsquo's reputation and dignity in front of other countries.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Setiadi
Abstrak :
ABSTRAK Dibalik tujuan pemasaran politik yang berguna untuk meningkatkan elektabilitas kandidat politik, terdapat kerekatan hubungan emosional dengan pemilih pemula. Informasi politik dari media massa yang berlimpah membuat pemilih pemula mengambil jalan pintas dengan menaruh perhatian pada kesamaan identitas. Dengan menggunakan metode eksperimen terhadap 168 responden pemilih pemula, penelitian ini mengangkat sisi Self-Identity dan Self-Brand Connection dari penggunaan strategi politik Underdog Brand Biography pada salah satu calon presiden Indonesia 2014-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pemilih pemula mempunyai persepsi yang sama dengan kandidat politik sebagai Underdog maka akan memengaruhi keputusan politiknya untuk memilih kandidat yang menggunakan strategi Underdog Brand Biography.
ABSTRACT Behind the marketing political purpose of increasing candidate electability , there is an emotional bond with the beginner voters. Political information from numerous mass media makes beginner voters takes it brief by putting their attention to similarities of background. This research tries to impose Self-Identity and Self-Brand Connection side of Underdog Brand Biography usage of one of the 2014-2019 Indonesian President candidate through experimental method to 168 first-voter respondent, using linear regression with mediating and moderating variables. The result of the research shows positive significance when the beginner voter feels themself as the Underdog therefore it will influence the voter?s decision to vote the president which use the Underdog Brand Biography strategy.
2014
S54514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Andriyani
Abstrak :
Salah satu tugas perkembangan remaja menengah adalah mencari identitas diri. Perilaku merokok merupakan hal yang fenomenal bagi remaja dalam mencari identitas diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan identitas diri remaja dengan perilaku merokok remaja laki-laki di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional pada 150 perokok remaja laki-laki usia 15-18 tahun di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Timur yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil uji analisis menunjukkan ada hubungan antara identitas diri remaja dengan perilaku merokok remaja laki-laki di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Timur (p=0,050; 𝛼=0,05). Hasil penelitian ini disarankan untuk perawat dapat menjadi edukator dan konselor sebagai strategi keperawatan yang diberikan kepada guru dan orang tua dalam mencapai identitas diri remaja yang baik, sehingga mengurangi perilaku merokok remaja. ...... One of developmental tasks of middle adolescent was search for self identity. Smoking behavior was a phenomenal event for adolescent while searching for self identity. The aim this research was to determine the relationship of adolescent self identity with the smoking behavior of male adolescent at SMK Kemala Bhayangkari 1 East Jakarta. This study used a cross-sectional study on 150 male smokers adolescent aged 15-18 years at SMK Kemala Bhayangkari 1 East Jakarta were selected by purposive sampling technique. Analysis of test results show that there was relationship between adolescent self identity with the smoking behavior of male adolescent at SMK Kemala Bhayangkari 1 East Jakarta (p = 0.050; α = 0.05). The results of this study can be recommended for nurse educators and counselors as a nursing strategy given to teachers and parents in establish achievement identity, thus reducing adolescent smoking behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Muzaqi
Abstrak :
Digitalisasi yang semakin berkembang mendorong transaksi online semakin masif. Dalam pembelian online di Indonesia kategori pembelian online paling banyak dilakukan adalah kategori fashion. Pada kategori fashion, fashion muslim secara khusus mempunyai pertumbuhan yang sangat pesat dengan lebih dari tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi secara nasional dan menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia dalam mengembangkan fashion muslim. Potensi yang sangat besar inilah yang mendorong peneliti dalam membuat penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi sikap dan intensi orang dalam berbelanja fashion muslim secara online. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner survei secara online kepada responden muslimah yang pernah berbelanja fashion muslimah secara online dengan periode waktu 2020-2021. Data kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS dan LISREL 8.8 dengan metode pengolahan data Struktural Equation Modelling (SEM) untuk menguji data dari variabel laten dari 294 responden. Penelitian ini menemukan bahwa brand, price, style, social identity, self identity, attitude secara positif dan signifikan mempengaruhi intensi dalam berbelanja fashion muslimah secara online. Penelitian ini juga menemukan bahwa religiosity, style, social identity secara positif dan signifikan mempengaruhi sikap dalam membeli fashion muslimah secara online. ......The growing digitization has pushed online transactions to become more massive. In the context of online transaction in Indonesia, most transaction come from fashion category. In the fashion category, Muslim fashion in particular has a very rapid growth with more than three times the national economic growth and is ranked the third largest in the world in terms of the development of Muslim fashion. This enormous potential has prompted researchers to conduct research that aims to find out what factors influence people's attitudes and intentions in shopping for Muslim fashion online. Data collection was carried out by distributing online survey questionnaires to Muslim respondents who had shopped for Muslim fashion online with the 2020-2021 time period. The data were then analyzed using SPSS and LISREL 8.8 applications with the Structural Equation Modeling (SEM) data processing method to examine data from the latent variables of 294 respondents. This study found that brand, price, style, social identity, self identity, attitude positively and significantly influence the intention to shop for Muslim fashion online. This study also found that religiosity, style, social identity positively and significantly influence attitudes in buying Muslim fashion online.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>