Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arimbi Purinada Miandari
"ABSTRAK
Tuberkulosis (TB), suatu penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Namun demikian, terapi oral antituberkulosis dalam jangka panjang dapat menimbulkan sejumlah efek samping dan berpotensi kepada ketidakpatuhan pasien. Pada kasus ini terapi inhalasi dinilai sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan tuberkulosis yang prospektif. Faktanya, tidak ada satupun sediaan inhalasi untuk antituberkulosis di Indonesia hingga saat ini. Sehingga tujuan penulisan ini adalah mengeksplorasi perkembangan dan mengidentifikasi tantangan dalam penelitian sediaan inhalasi antituberkulosis, serta prospek produksi sediaan inhalasi di Indonesia. Metode literature review dilakukan dengan pencarian dengan kata kunci antituberculosis inhalation pada google scholar, ScienceDirect, PubMed, situs clinical trial FDA dan situs BPOM. Penelitian terbaru sudah terfokus pada sediaan dry powder inhalation (DPI), letak perbedaan terlihat dari cara produksi dan zat pembawa obat. Ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sediaan inhalasi, diantaranya, mekanisme pertahanan dari paru-paru, informasi pengembangan obat yang belum terkumpul secara komprehensif, proses produksi yang berbeda, biaya produksi yang jauh lebih mahal, dan sulit menemukan model biologis untuk pengujian yang tepat. Namun, terdapat banyak bentuk rekayasa partikel dan kombinasi formulasi untuk pengembangan sistem pengiriman inhalasi. Sediaan dalam bentuk DPI dengan metode spray drying yang mungkin bisa diterapkan di Indonesia.

ABSTRACT
Tuberculosis (TB), a respiratory infection caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis, is one of the diseases with a high prevalence in Indonesia. However, long-term antituberculosis oral therapy could cause several side effects and had a potential for disobedience patients. In this case, the inhalation therapy is considered one of the strategies to increase prospective tuberculosis treatment effectiveness. In fact, there is no inhalation device for antituberculosis in Indonesia until now. Therefore, this paper aims to explore developments and identify challenges in research on antituberculosis inhalation dosage forms and the prospects for inhalation dosage forms production in Indonesia. The literature review method was performed by searching for the keyword antituberculosis inhalation on google scholar, ScienceDirect, PubMed, FDA clinical trial sites, and BPOM sites. Recent research has focused on dry powder inhalation (DPI), where differences were seen in how they were produced and the drug carrier. Several challenges were found in the deal with the development of inhalation preparations, including defense mechanisms of the lungs, drug development information that had not been collected comprehensively, different production processes, much more expensive manufacturing costs, and difficult to find biological models for proper testing. However, there were many techniques of particle engineering and a combination of formulations for the development of inhalation delivery systems. Preparations in form of DPI with spray drying method that may be applied in Indonesia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salikha Rizky Dirgantara
"Sediaan inhalasi merupakan larutan atau suspensi yang mengandung bahan obat dan diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik. Pentingnya sistem pengiriman sediaan inhalasi dalam pengobatan gangguan pernapasan adalah karena memungkinkan obat dihantarkan langsung ke sistem pernapasan dengan efek samping minimal. Penggunaan inhaler yang tepat dan konsisten sangat penting dalam pengobatan asma, namun banyak pasien yang belum menggunakan inhaler dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada pasien mengenai teknik penggunaan, pemeliharaan, dan pembuangan sediaan inhalasi yang tepat. Salah satu metode edukasi ke pasien adalah menggunakan poster. Pembuatan poster sebagai media edukasi dimulai dengan studi literatur mengenai definisi dan petunjuk penggunaan sediaan inhalasi. Informasi tersebut kemudian dirangkum dengan bahasa yang lebih sederhana untuk dipahami oleh orang awam. Fokus poster adalah memberikan panduan yang jelas dan benar mengenai penggunaan sediaan inhalasi, yang dibagi menjadi langkah-langkah penggunaan yang benar dan hal-hal penting terkait penyimpanan dan pembuangan. Desain poster menggunakan gambar-gambar yang dapat menggambarkan informasi dengan jelas agar lebih mudah dipahami dan menarik perhatian. Setelah desain poster selesai, kegiatan edukasi dan sosialisasi dapat dimulai dengan menyampaikan materi melalui poster dan diikuti dengan sesi tanya jawab. Program edukasi ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik di Apotek Kimia Farma 0078 Pasar Anyar, dengan hasil yang diukur berdasarkan pemahaman pasien mengenai cara penggunaan yang tepat, penyimpanan, dan perhatian khusus dalam menggunakan sediaan inhalasi.

Inhalation preparations are solutions or suspensions containing medicinal ingredients and are administered through the nasal or oral airways to obtain local or systemic effects. The importance of inhalation drug delivery systems in the treatment of respiratory disorders is that they allow the drug to be delivered directly to the respiratory system with minimal side effects. Correct and consistent use of inhalers is very important in the treatment of asthma, but many patients do not use inhalers correctly. Therefore, it is important to educate patients regarding the proper use, maintenance and disposal techniques for inhalation preparations. One method of educating patients is using posters. Making posters as educational media begins with a literature study regarding definitions and instructions for using inhalation preparations. This information is then summarized in simpler language to be understood by ordinary people. The focus of the poster is to provide clear and correct guidance on the use of inhalation preparations, divided into steps for proper use and important points regarding storage and disposal. The poster design uses pictures that can clearly describe information to make it easier to understand and attract attention. After the poster design is completed, education and outreach activities can begin by presenting material through posters and followed by a question and answer session. This educational program has been successfully implemented at Kimia Farma 0078 Pasar Anyar Pharmacy, with results measured based on patient understanding regarding proper use, storage, and special attention in using inhalation preparations.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kamila
"Penyakit pernapasan kronis seperti asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) merupakan salah satu dari empat jenis PTM (Penyakit Tidak Menular) terbesar di dunia. Penyakit pernapasan seperti asma dan PPOK membutuhkan pengobatan jangka panjang dan rutin. Sebagian besar pengobatannya adalah dengan rute pemberian obat secara inhalasi. Terapi inhalasi merupakan suatu terapi yang dapat menghantarkan obat langsung ke saluran pernapasan. Terapi ini dapat memberikan onset yang lebih cepat dan menyebabkan efek samping yang cenderung lebih kecil dibandingkan rute lainnya. Dalam pengunaannya tidak semua orang dapat menggunakan sediaan inhalasi dengan tepat dimana hal ini dapat menyebabkan terapi tidak bekerja secara optimal. Cara penggunaan sediaan inhalasi yang tidak tepat dapat mengurangi jumlah pemberian obat pada saluran udara sehingga menurunkan efektivitas dari obat. Maka dari itu, materi edukasi mengenai cara penggunaan sediaan inhalasi yang tepat melalui media leaflet ini disiapkan sebagai sarana edukasi kepada pasien atau masyarakat sehingga terapi inhalasi dapat berjalan dengan optimal.

Chronic respiratory diseases such as asthma and COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) are one of the four largest noncommunicable diseases in the world. Respiratory diseases such as asthma and COPD require long-term and regular treatment. Most of the treatment is by the inhalation route. Inhalation therapy is a therapy that can deliver drugs directly to the respiratory tract. It can provide a faster onset and causes fewer side effects than other routes. Not everyone can use inhalation preparations properly, which can cause the therapy doesn't optimally work. Improper use of inhalation preparations can reduce the amount of drug delivery to the airways, thus reducing the effectiveness of the drug. Therefore, educational material about how to use inhalation preparations through leaflet media is prepared as a means of education to patients or the public so that inhalation therapy can be optimized."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library