Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Departemen Farmasi FMIPA-UI, 2006
615.4 ANA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Larasati Nurhidayah
Abstrak :
Pemusnahan adalah kegiatan transaksi pengeluaran obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang kedaluwarsa, hasil penarikan, dan rusak secara permanen hingga tidak layak dikembalikan menjadi aset lagi. Pemusnahan obat adalah kegiatan yang dapat terjadi di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, apotek, industri, dan distributor farmasi. Pemusnahan bertujuan untuk menjamin sediaan yang tidak layak digunakan ditangani sesuai standar dan dapat mengurangi beban penyimpanan. Tiap jenis sediaan memiliki prosedur dan metode yang sesuai untuk memastikan pemusnahan dilakukan dengan tuntas. Pengelolaan pemusnahan obat yang tidak benar menjadi masalah dunia yang dapat berujung menjadi masalah lingkungan yang membahayakan masyarakat karena kontaminasi air bersih dan tanah. Distributor farmasi memiliki risiko menampung sediaan farmasi tidak masuk persyaratan yang harus dimusnahkan sesuai persyaratan sebagai bentuk kepatuhan dan dukungan terhadap keselamatan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji persyaratan dan tata cara pemusnahan obat tidak masuk persyaratan di distributor farmasi sebagai referensi untuk menyusun pedoman pemusnahan. Tata cara dan persyaratan pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP dikaji dari beberapa regulasi dan sumber yang berlaku, terbaru, dan relevan. Hasil kajian merangkum tentang regulasi terkait pemusnahan, tata cara penanganan obat reguler dan narkotika-psikotropika-prekursor tidak masuk persyaratan, dokumen dan berita acara, metode pemusnahan sediaan tidak masuk persyaratan, serta persyaratan fasilitas untuk pengelolaan limbah. ...... Disposal is a transactional act of extracting expired, recalled, permanently damaged drug and disposable medical supplies. Drug disposal could occur in health facilities such as hospital, pharmacy, industrial plant, and pharmaceutical distributor. Disposal is done to assure unqualified medical supplies are handled according to standards and reduce inventory burden. Some types of supply need special methods and procedures to ensure thorough extermination. Improper drug disposal management is a worldwide problem that can cause dangerous environmental and population problems from contaminated water and soil. Pharmaceutical distributor has the likelihood to store unqualified medical supplies that need to be disposed in order to support environmental safety and as a form of compliance. This study is done to collect and assess conditions and procedures disposal of unqualified products in pharmaceutical distributor as a reference to compile a disposal guideline. Conditions and procedures were collected and assessed from new, relevant, and related sources. Result of this study is concluded to related regulations, unqualified regular and regulated drugs handling procedures, archives and reports, disposal methods, and facility’s requirements to handle waste.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meiliani Shara Suria L.
Abstrak :
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menunjang upaya pelayanan kesehatan. Apotek merupakan tempat pengabdian Apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan dan tempat dilakukannya praktek kefarmasian. Keberadaan apotek sebagai pelayanan kesehatan ditujukan untuk menjamin tersedianya sediaan farmasi untuk masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, maka Apoteker perlu mengetahui bagaimana cara melakukan pengelolaan sediaan farmasi yang tepat. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada bulan Januari 2016 di Apotek Safa agar calon Apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang apotek. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan pelayanan kefarmasian.
Pharmacy is one of the health care facilities that support the health care effort. Pharmacy is the place where the pharmacist has devoted oath of occupation can do their responsibility and the place of pharmaceutical practice. The existence of pharmacy intended to ensure sufficient availability of pharmaceutical products for community. To achieve this goal, pharmacist need to know how to do the proper management of pharmaceutical products. Pharmacist internship Program (PKPA) conducted on April 2016 at Apotek Safa for prospective pharmacist to have the knowledge and understanding of pharmacy. Through PKPA, prospective pharmacist is expected to increase their skills in pharmaceutical care.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cesa Radita Putra
Abstrak :
Kesehatan merupakan hak asasi manusian dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia. Upaya peningkatan kesehatan sangat penting bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, ketahanan dan daya saing bangsa serta pembangunan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pekerjaan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker. Pekerjaan kefarmasian dapat dilakukan di Apotek. Apotek merupakan sarana Apoteker untuk melakukan praktik kefarmasian. Oleh karena itu, Kegiatan Praktek Kerja Profesi di Apotek membuat mahasiswa mengetahui serta mendalami tugas dan peran Apoteker di Apotek. Kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Profesi yaitu pengelolaan sediaan farmasi meliputi pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengndalian serta pelayanan farmasi klinik meliputi compounding, dispensing, pengkajian resep, pelayanan informasi obat serta swamedikasi. Tugas khusus di Apotek yaitu pengkajian resep penyakit hiperlipidemia yang bertujuan untuk mengetahui kerasionalan obat yang diterima pasien dan melihat drug related problem yang mungkin terjadi. ...... Health is a human right and one of the elements of welfare that must be realized according to the ideals of the Indonesian nation. Efforts to improve health are very important for the establishment of Indonesia 39 s human resources, national resilience and competitiveness and national development. One of the efforts undertaken is pharmaceutical work done by pharmacists. Pharmaceutical work can be done at the Pharmacy. Pharmacies are the means of Pharmacists to perform pharmaceutical practices. Therefore, Profession Practice Activity at Pharmacy makes students know and deepen the task and role of Pharmacist in Pharmacy. Activities undertaken during the Professional Practice of the management of pharmaceutical preparations include procurement, acceptance, storage, control and clinical pharmacy services including compounding, dispensing, prescription review, drug information service and swamedikasi. A special task at the pharmacy is prescribing hyperlipidemia prescriptions aimed at knowing the rationale of the drug received by the patient and looking at possible drug related problems.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Kurnia Asih
Abstrak :


ABSTRAK
Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dan memberikan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai peran, tugas, fungsi dan tanggung jawab apoteker baik secara teknis maupun non teknis. Pelaksanaan PKPA dilakukan di apotek atrika selama empat minggu dengan pembagian tugas pelayanan kefarmasian dan manajerial persediaan farmasi. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan meliputi pelayanan obat resep dan non-resep, pemberian informasi obat, konseling dan pelayanan cek kesehatan. Sedangkan tugas manajerial yang dilakukan meliputi pengadaan obat melalui pemesanan ke distributor resmi, penyimpanan obat dengan sistem FEFO (First Expired First Out), pemusnahan resep narkotik, psikotropik dan non-narkotik, pencatatan stok obat dengan pencatatan faktur dan kartu stok, pelaporan narkotika dan psikotropika, serta penanganan pengembalian obat yang mendekati kadaluarsa kepada distributor. Kegiatan PKPA di apotek atrika memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mengelola persediaan obat di apotek, melakukan pelayanan farmasi klinis, melakukan dokumentasi obat yang baik dan belajar untuk melayani pasien.
In providing pharmaceutical services, pharmacists are required to have the managerial capabilities and provide clinical pharmacy services. Professional Pharmacist Internship in pharmacy aims to provide an understanding of the role, duties, functions and responsibilities of pharmacists both technical and non-technical. The internship at apotek atrika was conducted for four weeks dividing into pharmaceutical services tasks and managerial pharmaceutical supplies task. Pharmaceutical services performed prescription drug and non-prescription drug services, provision of drug information, counseling and health check services. While managerial duties performed the procurement of drugs through the authorized distributor, medicine storage system with FEFO (First Expired First Out), the extermination of prescription narcotics, psychotropic and non-narcotic, recording drug stocks by recording invoices and stock cards, reporting of narcotic drugs and psychotropic, handling of returning near-expiry drugs to distributor. The internship activities in apotek atrika give students the opportunity to learn managing drug supply in pharmacy, conduct clinical pharmacy service, perform good medicine documentation and learn to serve patients.
ABSTRAK
In providing pharmaceutical services, pharmacists are required to have the managerial capabilities and provide clinical pharmacy services. Professional Pharmacist Internship in pharmacy aims to provide an understanding of the role, duties, functions and responsibilities of pharmacists both technical and non-technical. The internship at apotek atrika was conducted for four weeks dividing into pharmaceutical services tasks and managerial pharmaceutical supplies task. Pharmaceutical services performed prescription drug and non-prescription drug services, provision of drug information, counseling and health check services. While managerial duties performed the procurement of drugs through the authorized distributor, medicine storage system with FEFO (First Expired First Out), the extermination of prescription narcotics, psychotropic and non-narcotic, recording drug stocks by recording invoices and stock cards, reporting of narcotic drugs and psychotropic, handling of returning near-expiry drugs to distributor. The internship activities in apotek atrika give students the opportunity to learn managing drug supply in pharmacy, conduct clinical pharmacy service, perform good medicine documentation and learn to serve patients.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tryas Yanuari
Abstrak :
ABSTRAK
Apotek merupakan fasilitas pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktek Kerja Profesi PKP yang dilaksanakan di Apotek Atrika pada bulan April 2017 bertujuan untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan praktek pelayanan kefarmasian di apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari pelayanan kefarmasian, baik pengelolaan sediaan maupun pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang dilakukan antara lain perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Sementara itu, kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan yaitu pelayanan obat resep mulai dari pengkajian resep, peracikan, dan penyerahan obat; pelayanan obat non resep; pemberian informasi obat; dan konseling. Secara keseluruhan Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Atrika sudah cukup baik, namun ada beberapa kegiatan pelayanan farmasi klinis belum dapat dilakukan seperti home pharmacy care, pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samping obat. Selain itu terdapat beberapa sarana di Apotek Atrika yang belum memenuhi persyaratan, seperti tidak adanya ruang arsip dan ruang khusus untuk konseling
ABSTRACT
Pharmacy is pharmaceutical care facility in pharmacy practice by pharmacists. Profession internship at Apotek Atrika in April 2017 aims to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in management of pharmaceutical product and pharmacy practice in pharmacy. Activities conducted during profession internshipthat is learning about pharmaceutical care, both management of pharmaceutical product and clinical pharmaceutical care. Management of pharmaceutical productactivities among otherplanning, procurement, receipt, storage, control, recording and reporting. Meanwhile, clinical pharmaceutical care activities are prescription drug services, starting from prescriptions review, compounding, and dispensing non prescription drug services druginformation giving and counseling. Overall Pharmaceutical care at Apotek Atrika has been good, but some activities have not been carried out such as home pharmacy care, therapeutic drug monitoring, and monitoring for adverse drug reactions. In addition, there are several facilities in Apotek Atrika that have not met the requirements, such as the absence of archival space and a special room for counseling
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
Abstrak :
ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktek Kerja Profesi PKP di Apotek Atrika dilakukan pada tanggal 2 Maret ndash; 30 Maret 2017. Tujuan pelaksanaan PKP untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan melakukan pelayanan farmasi klinik di apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang terdiri dari, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Kegiatan pelayanan farmasi klinik juga dilakukan, yang terdiri dari pengkajian resep, peracikan, penyerahan obat, pelayanan informasi obat, konseling, dan pelayanan kefarmasian di rumah. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Atrika sudah baik, namun perlu dilengkapi dengan prasarana berupa lemari pendingin dan ruang konseling untuk meningkatkan minat pasien dalam pemberian konseling.
ABSTRACT
Pharmacy is pharmaceutical care facility in pharmacy practice by pharmacists. Profession internship at Atrika Pharmacy held on March 2nd to March 30th, 2017. The aim of profession internship to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in management of pharmaceutical product and pharmacy practice in pharmacy. Activities conducted during profession internship that is learning about management of pharmaceutical product activities among other planning, procurement, receipt, storage, control, recording and reporting. Learning about Clinical pharmaceutical care activities among other starting from prescriptions review, compounding, dispensing, drug information giving, counseling, and home pharmacy care. Pharmaceutical care at Atrika Pharmacy has been good, but need to be equipped with infrastructure as refrigerator and counseling room to increase patient interest in counseling.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Dwi Suryani
Abstrak :
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kefarmasian dimana dilaksanakannya praktik kefarmasian oleh Apoteker. Kegiatan pelayanan di apotek telah berkembang menjadi layanan komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien atau pharmaceutical care. Konsep pharmaceutical care berkaitan dengan konsep dasar Good Pharmacy Practice (GPP). Good Pharmacy Practice atau GPP merupakan panduan internasional mengenai praktik kefarmasian yang dibuat oleh International Pharmaceutical Federation (FIP) yang berkolaborasi dengan World Health Organization. Menurut panduan GPP, apoteker harus memastikan bahwa kondisi penyimpanan yang disediakan telah tepat untuk semua obat terutama obat yang perlu pengawasan khusus. Tujuan laporan PKPA ini adalah untuk menganalisis implementasi aspek penyimpanan di KFA No. 382 yang disesuaikan pada panduan Good Pharmacy Practice (GPP). Analisis didasarkan dari observasi dan impementasi panduan GPP mengenai aspek penyimpanan sediaan obat di Apotek Kimia Farma No. 382. Berdasarkan hasil analisis, prosedur penyimpanan sudah hampir sepenuhnya menerapkan panduan Good Pharmacy Practice (GPP) yaitu sebanyak 95,65% atau 22 variabel sesuai dengan poin-poin yang diatur dalam panduan GPP. Namun, masih terdapat satu variabel (4,35%) yang belum sesuai dengan panduan GPP. ......The pharmacy is one of the pharmaceutical service structures where pharmaceutical practices are carried out by pharmacists. Service activities in pharmacies have turned into comprehensive services to improve patient’s quality of life (pharmaceutical care). The concept of pharmaceutical care is linked to the basic concept of good pharmacy practice (GPP). Good pharmacy practice (GPP) is an international guide to pharmaceutical practice created by the Federation of International Pharmaceuticals (FIP) in collaboration with the World Health Organization. According to GPP guidelines, pharmacists must ensure that the storage conditions provided are appropriate for all medicines, especially those that require special supervision. The purpose of this PKPA report is to analyze the implementation of archiving aspects in KFA No. 382 adapted to the guidelines of good pharmacy practice (GPP). The analysis is based on the observation and implementation of the GPP guidelines relating to aspects of the conservation of medicines at the Kimia Farma pharmacy No. 382. Based on the results of the analysis, the storage procedure almost fully implemented the guidelines of good pharmacy practice (GPP), i.e., 95.65% or 22 variables according to the points set out in the GPP guidelines. However, there is still one variable (4.35%) that does not comply with GPP guidelines.
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haolin Rusnur Efanda
Abstrak :
Laporan ini membahas peran apoteker sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan sediaan farmasi di Pusat Distribusi Farmasi (PBF), terutama terkait produk narkotika. PKPA dilaksanakan di KFTD Cabang Jakarta 2 untuk memahami praktik pengadaan, penyimpanan, dan distribusi produk farmasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) dan SOAP (Standar Operasional Prosedur). Metode studi literatur dan pengamatan langsung digunakan untuk mengevaluasi implementasi pengelolaan produk narkotika di KFTD 2. Hasilnya menunjukkan bahwa pengelolaan produk narkotika di KFTD 2 telah mematuhi ketentuan yang berlaku, dengan apoteker memainkan peran sentral dalam memastikan kepatuhan terhadap proses distribusi. Meskipun demikian, PKPA berdurasi singkat mengakibatkan keterbatasan dalam pemahaman mahasiswa PKPA terhadap proses seperti stock opname dan pelaporan narkotika bulanan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengoptimalkan waktu yang tersedia agar mahasiswa PKPA dapat memperoleh pengetahuan yang komprehensif dalam praktik distribusi farmasi, khususnya produk narkotika. ...... This report discusses the pharmacist's role as the responsible party in managing pharmaceutical preparations at the Pharmaceutical Distribution Center (PBF), particularly concerning narcotic products. The Pharmacist Professional Internship (was conducted at KFTD Branch Jakarta 2 to understand the practices of procurement, storage, and distribution of pharmaceutical products in accordance with legal regulations and Good Distribution Practices (CDOB) and Standard Operating Procedures (SOP). Literature review and direct observation methods were employed to evaluate the implementation of narcotic product management at KFTD 2. The results indicated that the management of narcotic products at KFTD 2 complied with applicable regulations, with pharmacists playing a central role in ensuring compliance with distribution processes. However, the short duration of practiced resulted in limitations in students' understanding of processes such as stock-taking and monthly narcotic reporting. Therefore, efforts are needed to optimize the available time so that PKPA students can acquire comprehensive knowledge in pharmaceutical distribution practices, especially regarding narcotic products.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>