Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggun Budiastuti
Abstrak :
Makrosomia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pendarahan postpartum. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara makrosomia dengan perdarahan postpartum di Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan bersumber dari data survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Semua kasus yaitu sebanyak 497 dianalisis dalam penelitian ini sedangkan kontrol dirandom dari seluruh eligible kontrol sehingga didapatkan besar sampel yaitu 994 dengan perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makromia merupakan faktor risiko kejadian perdarahan postpartum dengan nilai ORadjusted=1.525 (95%CI 1.031- 2.255) setelah dikontrol oleh variabel kunjungan anc dan penolong persalinan. Penelitian ini menyarankan. Penelitian ini menyarankan kepada wanita hamil untuk meningkatan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan antenatal care dan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. ...... Macrosomia is a risk factor for postpartum hemorrhage. This study aim to determine the relationship between macrosomia with postpartum hemorrhage in Indonesia in 2012. This study used a case-control study design using Demographic and Health Survey Indonesia (IDHS) 2012. All of 497 cases were analyzed in this study, while controls were randomized from eligible controls in order to obtain a sample of 994 with a ratio of cases and controls were 1:1. The results showed that macrosomia as a risk factor for postpartum hemorrhage with OR adjusted = 1.525 (95% CI 1.031-2.255) (controlled by antenatal care visits and birth attendants). This study suggests to pregnant woman to increase awareness of the importance of checking of antenatal care and birth attendant by health workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coraima Okfriani
Abstrak :
Indonesia menjadi salah satu negara dengan AKN paling tinggi di Asia Tenggara yaitu sebesar 17 per 1000 kelahiran hidup. Pulau Jawa merupakan pulau yang dihuni lebih dari setengah penduduk Indonesia dengan jumlah kematian neonatal dini di Pulau Jawa paling tinggi se Indonesia berdasarkan laporan SDKI 2012. Selain itu dua provinsi di antaranya memiliki AKN di atas AKN nasional yaitu Banten dan Jawa Tengah. Kematian neonatal disebabkan oleh berbagai faktor yaitu sosiodemografi pelayanan kesehatan karakteristik bayi lahir dan riwayat komplikasi ibu. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal di Pulau Jawa tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2012 dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 3662 sampel. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kematian neonatal dengan ibu yang berpendidikan rendah hubungan kematian neonatal dengan paritas ge 3 anak dan hubungan kematian neonatal dengan BBLR ...... Indonesia is one of country that has the highest NMR in Southeast Asia amounted to 17 per 1000 live births. Java island is a home to more than half population of Indonesia with the highest number of early neonatal mortality based on IDHS 2012 report. Moreover two provinces in Java Island Banten and Central Java have NMR above national. Neonatal mortality caused by multifactors for examples sociodemographic health care newborn characteristics and mother's complication history. According to that this study aims to know about the factors related to neonatal mortality in Java island in 2012 based on IDHS 2012 report. Method used secondary data analysis from IDHS 2012 report with numbered of sample are 3662. The results are there is association between association between neonatal mortality with low mother's education association between neonatal mortality with parity ge 3 kids and association between neonatal mortality with low birth weight.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Ardianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup terhadap keinginan mempunyai anak lagi di Indonesia yang dikaitkan dengan variabel sosial, ekonomi dan demografi. Hasil dari metode logistik biner multifaktorial terhadap wanita kawin berusia 15-49 tahun ditemukan bahwa dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup, partisipasi bekerja, indeks kekayaan menengah dan tinggi, dan tinggal di perkotaan memiliki pengaruh negatif terhadap keinginan mempunyai anak lagi. Sementara itu, usia wanita kawin 15-34 tahun dan komposisi jenis kelamin anak yang tidak seimbang memberikan pengaruh positif terhadap keinginan menambah anak. ......The objective of this research is to study the effect of education and the number of children on married womens desire to have more children in Indonesia by controlling other social, economic, and demographic variables. The results of multifactorial binary logistic on married women aged 15-49 years show that the level of education and number of children, working participation, middle and high wealth index, living in urban areas have negative effects on women?s desire to have more children. Nevertheless, women?s age 15-34 years old and imbalanced sex composition of children positively influence womens desire to have more children.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Harvianti
Abstrak :
[ABSTRAK Data survey SDKI 2012 menunjukkan bahwa angka kematian bayi (AKB) di Indonesia adalah 34 per 1000 kelahiran hidup. Hasil ini menunjukkan bahwa AKB belum mencapai target MDGs dan masih terjadi kesenjangan antar provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara faktor sosial ekonomi, ibu dan bayi, lingkungan, gizi, serta pengendalian penyakit pada setiap provinsi di Indonesia dengan AKB pada tahun 2012. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi ekologi (multiple group comparison) dengan uji statistik yang digunakan adalah korelais dan regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara faktor sosial ekonomi (pendidikan ibu, penggunaan kontrasepsi, dan koefisien gini), faktor ibu dan bayi (jarak kelahiran, kehamilan remaja, BBLR), faktor lingkungan (ketersediaan alat cuci tangan dan pembuangan tinja), serta faktor pengendalian penyakit (perawatan antenatal, penolong persalinan, tempat persalinan, kunjungan neonatal pertama, dan imunisasi dasar lengkap) dengan AKB di Indonesia tahun 2012. Namun, faktor-faktor bias perlu diperhatikan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan di tingkat individu.
ABSTRACT , "IDHS 2012 survey data showed that the infant mortality rate (IMR) in" "Indonesia is 34 per 1,000 live births. These results indicate that the IMR not achieve the MDGs and still be a gap between the provinces in Indonesia. The purpose of this study was to determine the correlation between socioeconomic factors, maternal and infant, environment, nutrition, and disease control in every province in Indonesia with IMR in 2012. The study design used in this research is the design of ecological study (multiple group comparison) the statistical test used was correlation and simple linear regression. The results show that there is a correlation between socioeconomic factors (maternal education, contraceptive use, and the Gini coefficient), maternal and infant factors (spacing births, teenage pregnancy, low birth weight), environmental factors (availability of hand washing and disposal of feces), as well as the controlling factor disease (antenatal care, birth attendance, place of delivery, neonatal first visit, and complete basic immunization) with IMR in Indonesia in 2012. However, these factors need to be considered biased, so more research is needed to determine the relationship at the individual level."]
Universitas Indonesia, 2015
S60339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyrisca Fatmarani
Abstrak :
Meski tren penggunaan kontrasepsi terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi masih tinggi. Total persentase unmet need pada wanita berstatus kawin umur 15-49 tahun di Indonesia adalah 11,4 persen, di mana 4,5 persen untuk menunda kelahiran, dan 6,9 persen untuk membatasi kelahiran. Meski demikian, pemilihan kontrasepsi mantap pada Wanita Usia Subur (WUS) yang bertujuan untuk membatasi kelahiran masih tetap rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi mantap pada WUS di Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder SDKI 2012. Sampel pada penelitian ini dibatasi pada WUS yang sedang menikah (currently in union), sedang menggunakan alat kontrasepsi modern (current use modern contraception) MOW/Tubektomi, IUD, suntikan, susuk KB, dan pil KB, dan datanya tersedia lengkap sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 16.385 responden. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis menunjukkan umur (≥33 tahun; OR=17,827, 95% CI: 13,142-24,182), pendidikan (tinggi; OR=2,189, 95% CI: 1,295-3,699), status pekerjaan (bekerja; OR=1,256, 95% CI: 1,087-1,452), daerah tempat tinggal (perkotaan; OR=2,229, 95% CI: 1,933-2,570), status ekonomi (teratas; OR=4,452, 95% CI: 3,525-5,622; menengah atas; OR=2,408, 95% CI: 1,878-3,039; menengah; OR=2,048, 95% CI: 1,592-2,634; menengah bawah; OR=1,372, 95% CI: 1,052-1,790), paritas (>5 anak; OR=12,579, 95% CI: 9,944-15,912; 3-4 anak; OR=8,944, 95% CI: 7,324- 10,922), biaya pelayanan KB (mahal; OR=2,225, 95% CI: 1,928-2,566), sumber pelayanan KB (pemerintah; OR=4,380, 95% CI: 3,803-5,044), dan keputusan ber-KB (bersama; OR=1,859, 95% CI: 1,596-2,165) berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi mantap. ......Although the trend of contraceptive use continued to increase over the years, the number of unmet need in Family Planning (FP) remain high. The total percentage of unmet need among married women aged 15-49 in Indonesia is 11.4 percent; 4.5 percent for delaying births and 6.9 percent for limiting births. However, the permanent contraceptive choice in Women of Reproductive Age (WRA) which is to limit births remains low. This study aims to determine factors associated with permanent contraceptive choice among WRA in Indonesia 2012. This study used a cross-sectional study design using secondary data IDHS 2012. The sample in this study is limited on currently married WRA, who are using modern contraception (female sterilization/tubectomy, IUD, injection, implant, and birth control pills), and have complete data according to the variables studied. The number of samples is 16.385 respondents. Bivariate analysis using Chi Square test. The analysis showed that age (≥33 years; OR = 17.827, 95% CI: 13.142 to 24.182), education (higher; OR = 2.189, 95% CI: 1.295 to 3.699), employment status (employed; OR = 1.256, 95% CI: 1.087 to 1.452), area of residence (urban; OR = 2.229, 95% CI: 1.933 to 2.570), economic status (richest; OR = 4.452, 95% CI: 3.525 to 5.622; richer; OR = 2.408, 95% CI: 1.878 to 3.039; middle; OR = 2.048, 95% CI: 1.592 to 2.634; poorer; OR = 1.372, 95% CI: 1.052 to 1.790), parity (>5 children; OR = 12.579, 95% CI : 9.944 to 15.912; 3-4 children; OR = 8.944, 95% CI: 7.324 to 10.922), cost of FP services (expensive; OR = 2.225, 95% CI: 1.928 to 2.566), source of FP services (public; OR = 4.380, 95% CI: 3.803 to 5.044), and FP decisions (together; OR = 1.859, 95% CI: 1.596 to 2.165) are associated with the permanent contraceptive choice.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Najiyah
Abstrak :
Di Indonesia menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2020 penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi BBLR sebesar 35,2%. Kejadian BBLR belum menunjukkan penurunan signifikan baik ditingkat global, nasional maupun daerah. Di Indonesia, rata-rata proporsi berat badan lahir <2500 gram Tahun 2018 adalah 6,2% dengan daerah tertinggi yaitu Pulau Sulawesi (7,08%) (Riskesdas, 2018). Bayi berat lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prevalensi kejadian BBLR di Pulau Sulawesi berdasarkan faktor demografi dan psikososial, faktor obstetri, komplikasi kehamilan, status merokok ibu dan antenatal care. Desain studi cross sectional deskriptif dengan analisis univariat menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012 dan 2017. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 564 (SDKI 2012) dan 613 (SDKI 2017). Hasil penelitian pada SDKI 2017 menunjukkan peningkatan dalam beberapa aspek dibandingkan SDKI 2012 seperti penurunan kelahiran BBLR, peningkatan pendidikan, pekerjaan ibu, status perkawinan, paritas, interval kelahiran, kunjungan pemeriksaan awal ANC serta penanganan komplikasi kehamilan di fasilitas kesehatan. Namun, ada beberapa variabel yang mengalami penurunan dan stagnasi seperti usia ibu, status ekonomi, kesehatan di perdesaan, komplikasi kehamilan, merokok, frekuensi ANC dan kualitas ANC. Saran berkolaborasi dengan lintas sektor, penguatan Program Keluarga Harapan (PKH) serta peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi. ......In Indonesia, according to the 2020 Indonesia Health Profile data, the most common cause of neonatal death is LBW conditions of 35,2%. Incidence of LBW have not shown a significant decrease either at global, national, and regional levels. In Indonesia, average proportion of birth weight <2500 grams in 2018 was 6,2% with the highest area being Sulawesi Island (7,08%). Low birth weight have a higher risk of morbidity and mortality. This study aims to describe the prevalence of LBW in Sulawesi Island based on demographic and psychosocial factors, obstetric factors, pregnancy complications, maternal smoking status, and antenatal care. Descriptive cross-sectional study design with univariate analysis using data from the 2012 and 2017 Indonesian Health Demographic Survey. The number of samples in this study was 564 (2012 IDHS) and 613 (2017 IDHS). The results of the 2017 IDHS study showed improvements in several aspects compared to the 2012 IDHS, such as a decrease in LBW, an increase in education, maternal employment, marital status, parity, birth intervals, first ANC check-up and treatment of pregnancy complications at health facilities. However, there are several variables that have decreased and stagnated such as maternal age, economic status, health in rural areas, pregnancy complications, smoking, ANC frequency and quality. Suggestions by collaborating with cross-sectors, strengthening the Program Keluarga Harapan (PKH) and increasing Program Makanan Tambahan (PMT) for pregnant women.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniena Diva
Abstrak :
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang dilakukan selama kehamilan yang dimana tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, dan mampu mendeteksi dini komplikasi dan penyakit yang dialami ibu hamil. Namun, kunjungan ANC di 5 provinsi di Indonesia masih belum sesuai dengan rekomendasi WHO (minimal 4 kali dengan pola ideal 1-1-2). Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan analisis data sekunder SDKI 2012. Sampel penelitian adalah wanita yang pernah melahirkan 5 tahun terakhir yang menjadi responden dalam SDKI 2012 di 5 Provinsi di Indonesia. Analisis bivariat digunakan regresi logistik sederhana dan analisis multivariabel digunakan regresi logistik berganda. Hasil bivariat memperlihatkan bahwa ada tren peningkatan kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO pada pendidikan ibu (pvalue=0.0001), status ekonomi (pvalue=0.0001), dan pendidikan suami (pvalue= 0.0001). Hasil multivariabel memperlihatkan prediktor kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO adalah usia ibu saat hamil > 35 tahun, pendidikan ibu rendah, status ekonomi rendah, dan dukungan suami. Oleh karena itu, disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan pentingnya kunjungan ANC sesuai dengan rekomendasi WHO terutama pada ibu hamil usia > 35 tahun, pendidikan rendah, dan status ekomomi rendah, serta pemberdayaan suami. ...... Antenatal care is a service that given during pregnancy in which health workers must be able to ensure that the pregnancy is normal, and is able to detect early problems and illnesses experienced. However, ANC in 5 provinces in Indonesia does not comply with WHO recommendations (at least 4 times with the ideal pattern 1-1-2). This study used cross sectional design by using Indonesia Health Demographic and Health Survey 2012. The sample was women who had delivered last 5 years in 5 provinces in Indonesia. Bivariate analysis used simple logistic regression and multivariable analysis used multiple logistic regression. Bivariate results show that there is an increasing trend ANC visit does not comply with WHO recommendations on the education of the mother (pvalue = 0.0001), economic status (pvalue = 0.0001), and husband education (pvalue = 0.0001). Results showed predictors of ANC visit does not comply with WHO recommendations is the age of the mother during pregnancy > 35 years old, low maternal education, low economic status, and lack of husband support. Health worker sholud focus on increasing knowleadge, especially on age of the mother during pregnancy > 35 years old, low maternal education, and low economic status, and husband.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Misaroh
Abstrak :
ABSTRAK
Kematian maternal merupakan masalah yang kompleks dan sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Kehamilan kembar merupakan faktor risiko yang penting untuk dikaji terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Ibu dengan kehamilan kembar diduga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya komplikasi obstetrik baik selama antepartum, intrapartum maupun pada saat post partum dibandingkan dengan kehamilan tunggal (singleton). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan kembar dan komplikasi persalinan pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia dengan menggunakan desain cross sectional dan dianalisis dengan menggunakan regresi cox. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh wanita yang pernah melahirkan pada kurun waktu 5 tahun terakhir sebelum survei SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2012 dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara kehamilan kembar dengan komplikasi persalinan di indonesia (PR 1.06, 95% CI 0.8-1.4), namun secara khusus kehamilan kembar berpengaruh terhadap terjadinya eklampsi (PR 1.96, 95%CI 0.6-5.3). Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan intervensi yang tepat sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu di Indonesia khususnya pada ibu dengan kehamilan kembar yang harus di monitor secara terpadu dan komprehensif selama masa kehamilan dan persalinan melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin, asupan nutrisi adekuat dan pemeriksaan urin.
ABSTRACT
Maternal mortality is a complex issue and still a major health problem in the world, especially in development countries. Twin pregnancy is an important risk factor to be assesed and known as one of the direct causes related to obstetric complications during antepartum, intrapartum and post partum compared with singleton pregnancies. It's could affected to maternal morbidity and mortality. This study purposed to determine the relationship between twin pregnancy and delivery complications in the reproductive age woman in Indonesia by using cross-sectional study design and were analyzed by Cox regression. Sample was selected by total sampling. This study used all of women who have ever birth in the last 5 years prior to the survey (DHS 2012) conducted. The result of study showed that statistically, there is not association between twin pregnancy and delivery complication in Indonesia (PR 1.06, 95% CI 0.8-1.4) but specifically twin pregnancy could be effected to eclampsia (PR 1.96, 95%CI 0.6-5.3). Therefore, it is very important to appropiate some intervention to effort maternity health program in Indonesia. especially women with twin pregnancies should be monitored in an integrated and comprehensive during pregnancy and delivery such as good nutrition supply, blood pressure monitoring and urine monitoring.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rositta Febriana
Abstrak :
Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat pada tahun 2012 yaitu sebesar 359 ibu meninggal dunia per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu program untuk menurunkan AKI yakni melalui program Keluarga Berencana (KB). Strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 adalah meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Device). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi IUD di Indonesia pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Data pada penelitian ini didasarkan pada hasil SDKI 2012 dengan besar sampel 17.616 sampel. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square, dan multivariat dengan uji Regresi Logistik dengan tingkat kemaknaan masing-masing sebesar α= 0,05. Faktor yang hubungan dengan pemakaian IUD di Indonesia adalah usia (p value = 0,000 dan OR= 2,113), pendidikan (p value = 0,000 dan OR= 2,267), pekerjaan (p value = 0,000 dan OR=1,346), wilayah tempat tinggal (p value = 0,000 dan OR=1,622), pengambilan keputusan oleh suami (p value = 0,004 dan OR = 1,416), pengambilan keputusan secara bersama (p value = 0,000 dan OR = 1,589), pengetahuan p value = 0,000 dan OR=1,722) dan akses informasi melalui media cetak (p value = 0,000 dan OR= 1,434). ...... Maternal Mortality Rate (MMR) increased in 2012 in the amount of 359 mothers died per 100,000 live births. One of the programs to reduce maternal mortality through family planning program. The strategy of implementation of family planning programs alone as stated in the Medium Term Development Plan 2004-2009 is the increasing use of long-term contraceptive method as the IUD (Intra Uterine Device). This study aims to determine the factors associated with IUD contraceptive use in Indonesia in 2012. Study is observational analytic study with cross-sectional design. The data in this study are based on the IDHS 2012 with a sample size of 17 616 samples. This study analyzed using univariate, bivariate Chi-square test, and multivariate logistic regression test with significance level respectively α = 0.05. Factors connection with the use of IUDs in Indonesia is the age (p value = 0.000 and OR = 2.113), education (p value = 0.000 and OR = 2.267), occupation (p value = 0.000 and OR = 1.346), region of residence (p value = 0.000 and OR = 1.622), decision-making by husbands (p value = 0.004 and OR = 1.416), joint decision-making (p value = 0.000 and OR = 1.589), knowledge of p value = 0.000 and OR = 1.722) and access to information through print media (p value = 0.000 and OR = 1.434).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Hermiyanti
Abstrak :
Minggu pertama kehidupan bayi merupakan masa-masa yang kritis. Tiga dari empat kematian neonatal merupakan kematian neonatal dini. Di Indonesia, tren kematian neonatal dini cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi ibu, riwayat komplikasi ibu, karakteristik bayi saat lahir, dan pelayanan kesehatan dengan kematian neonatal dini di Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan analisis data sekunder. Populasi penelitian ini adalah anak terakhir yang dilahirkan dari ibu berumur 15-49 tahun dalam lima tahun terakhir di Indonesia tahun 2012. Perbandingkan kasus dan kontrol adalah 1:4. Kasus adalah neonatal dini yang meninggal dan merupakan anak terakhir yang dilahirkan ibu umur 15-49 tahun dalam lima tahun terakhir pada sampel SDKI 2012 berjumlah 129, sementara kontrol adalah neonatal dini yang hidup berjumlah 516. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu < 20 tahun (OR 3,0; 95% CI: 1,5 - 5,8), umur ibu > 35 tahun (OR 2,1; 95% CI: 1,3 - 3,3), paritas ≥ 4 anak (OR 1,8; 95% CI: 1,1 - 3,0), dari ibu tidak sekolah atau tamat SD (OR 2,2; 95% CI: 1,2 - 4,3), komplikasi kehamilan (OR 2,4; 95% CI: 1,5 - 3,8), BBLR (OR 7,1; 95% CI: 4,5 - 11,4), status kembar (OR 12,8; 95% CI: 3,4 - 48,1), kelengkapan kunjungan ANC (OR 2,2; 95% CI: 1,4 - 3,4), penolong persalinan (OR 2,7; 95% CI: 1,6 - 4,6), dan tempat persalinan (OR 1,5; 95% CI: 1,0 - 2,2) berhubungan dengan kematian neonatal dini. Perlu upaya pencerdasan bagi ibu dalam meningkatkan asupan gizi selama hamil untuk menjamin kesehatan dan peningkatan berat badan ibu dan janin dalam kandungan. Selain itu, diperlukan komitmen pemerintah terkait ketersediaan bidan di setiap desa dan dokter puskesmas di setiap puskesmas serta menggencarkan pelayanan ANC termasuk di dalamnya konsultasi kehamilan yang berkualitas dan penanganan komplikasi kehamilan yang baik. ...... The first week of human’s life is a critical periode to survive. Three of four neonatal death actually belong to early neontal dealth. In Indonesia, there is an increasing early neonatal death’s trend in last decade. The purpose of this study is to examine association between maternal sociodemographic, maternal complication history, baby’s birth atribute, and health service factor with early neonatal death in Indonesia at 2012. Research method which is used in this study is case-control with Indonesia Demographic and Health Survey 2012 data source. Proportion between case and control is 1: 4. Sampel consist of 129 cases, who become the last child in the last five years and died in first week of his/her life at SDKI data 2012 died. Beside that, there was 516 controls which can survive in the first week of his/her life and have the same criteria with cases. This study find that maternal age < 20 years (OR 3,0; 95% CI: 1,5 - 5,8), maternal age > 35 years (OR 2,1; 95% CI: 1,3 - 3,3), parity ≥ 4 children (OR 1,8; 95% CI: 1,1 - 3,0), from no education or complete primary mother (OR 2,2; 95% CI: 1,2 - 4,3), pregnancy complication (OR 2,4; 95% CI: 1,5 - 3,8), low birth weight (OR 7,1; 95% CI: 4,5 - 11,4), twin birth (OR 12,8; 95% CI: 3,4 - 48,1), compeletness of ANC visit (OR 2,2; 95% CI: 1,4 - 3,4), delivery assistance (OR 2,7; 95% CI: 1,6 - 4,6), and place of delivery (OR 1,5; 95% CI: 1,0 - 2,2) are associated with early neonatal death. Strategies to improve early neonatal survival must empower mothers to increase nutrient intake during pregnancy to ensure the health and improve maternal and fetal weight. Government commitment also important to address the midwife availability in each village and doctor in each primary health service and also intensify ANC program which include qualified pregnancy consultation and appropriate assistance to respon pregnancy complication.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>