Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Astiny
"Latar Belakang: Penyakit Parkinson merupakan suatu kondisi neurodegeneratif kronik progresif dengan gejala motorik dan nonmotorik. Gejala nonmotorik yang paling sering ditemukan pada penyakit Parkinson adalah gangguan tidur dengan prevalensi sebanyak 65-95 . Scales for Outcome in Parkinson rsquo;s Disease Sleep SCOPA-SLEEP adalah kuesioner tidur yang terdiri dari skala nighttime scale NS , daytime scale DS , dan skala penilaian kualitas tidur. Kuesioner ini digunakan untuk menapis dan menilai derajat keparahan gangguan tidur pada penyakit Parkinson yang direkomendasikan oleh Movement Disorder Society MDS.
Tujuan: Mendapatkan instrumen SCOPA-SLEEP versi bahasa Indonesia yang valid dan reliabel.
Metode: Tiga puluh tujuh pasien penyakit Parkinson di Poliklinik Neurologi dan Geriatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian potong lintang ini. Pasien mengisi kuesioner SCOPA-SLEEP sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 1 minggu. Konsep yang digunakan untuk uji validitas SCOPA-SLEEP INA adalah validasi lintas budaya menurut metode World Health Organization WHO. Uji reliabilitas dinilai menggunakan nilai alpha Cronbach.
Hasil: SCOPA-SLEEP INA telah melalui validasi lintas budaya menurut WHO dengan nilai koefisien korelasi Spearman berkisar antara 0,479-0,880 pada pemeriksaan pertama dan 0,359-0,899 pada retest. Nilai alpha Cronbach pada pemeriksaan pertama adalah 0,827 untuk skala NS dan 0,723 untuk skala DS. Pada retest nilai alpha Cronbach untuk skala NS adalah 0,853 dan 0,592 untuk skala DS.
Kesimpulan: SCOPA-SLEEP INA valid dan reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penapis dan penilai gangguan tidur pada penyakit Parkinson.

Background: Parkinson's disease PD is a chronic progressive neurodegenerative disease with motor and non motor symptoms. Sleep disorders are the most common non motor symptoms in PD with prevalence of 65 95. Scales for Outcome in Parkinson's Disease Sleep SCOPA SLEEP is a sleep questionnaire which consist of nighttime scale NS, daytime scale DS, and quality of sleep scale. It is recommended by Movement Disorder Society MDS to screen and assess the severity of sleep disorders in PD.
Aim: To gain a valid and reliable Indonesian version of SCOPA SLEEP instrument.
Method: Thirty seven PD patients in the Neurology and Geriatric clinic of Cipto Mangunkusumo hospital which fulfilled the inclusion criteria were included in this cross sectional study. These patients answered the SCOPA SLEEP twice with 1 week interval. The concept of validity study test of SCOPA SLEEP INA was transcultural validation based on World Health Organization WHO method. Reliability study test was assessed by Cronbach's alpha score.
Results: SCOPA SLEEP INA had transcultural validation based on WHO method with Spearman's correlation coefficient scores ranged from 0.479 to 0.880 in first test and 0.359 0.899 in the retest. Cronbach's alpha score in first test were 0.827 for NS scale and 0.723 for DS scale, respectively. In the retest, they were 0.853 for NS scale and 0.592 for DS scale, respectively.
Conclusion: SCOPA SLEEP INA is a valid and reliable instrument to be used as instrument in screening and assessing sleep disorders in PD.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Andriyani
"Latar belakang: Gangguan tidur pada penderita penyakit Parkinson merupakan masalah yang paling sering muncul namun jarang sekali terdeteksi. Gangguan tidur merupakan gejala non motorik dengan prevalensi 40% sampai 95% pada seluruh populasi pasien PP di dunia. Evaluasi pola tidur seharusnya menjadi bagian evaluasi rutin penyakit Parkinson. SCOPA SLEEP INA menjadi salah satu pilihan untuk mendeteksi gangguan tidur pada pasien PP dengan sensitivitas 90% dan spesifitas 88% dalam penapisan gangguan tidur.
Metode penelitian: Penelitian ini dilakukan desain penelitian potong lintang untuk mengetahui gambaran gangguan tidur pada penderita PP dan gambaran distribusi gangguan tidur pada pasien PP pada pasien yang kontrol dan berobat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo pada bulan Oktober 2020- Mei 2021. Subyek penelitian terdiri dari 25 subyek namun yang memenuhi kriteria inklusi terdiri dari 23 subyek. Dua puluh tiga subyek yang diambil data demografis, data depresi dengan mempergunakan HRDS (Hamilton Rating Deppresion Scale), SCOPA SLEEP (Scale For Outcome in Parkinson Disease – Sleep) - INA DS (day scale) dan NS (night scale). Penelitian ini dilakukan secara wawancara terpimpin dengan video virtual. Kuesioner dibagikan sebelum dilakukan wawancara terpimpin. Kemudian hasil dari kuesioner dihitung untuk melihat proporsi gangguan tidur.
Hasil: Penelitian ini didapatkan subyek dengan gangguan tidur pada SCOPA SLEEP – INA terdapat 7 dari 23 subyek (30,43%). Dari ketujuh subyek tersebut, didapatkan gangguan tidur NS saja sebanyak 2 orang (8,7%), gangguan tidur DS saja sebanyak 3 orang (13,04%), sedangkan yang menderita gangguan tidur NS dan DS sebanyak 2 orang (8,7%). Tidak didapat adanya perbedaan faktor demografi antara subyek gangguan tidur dan tanpa gangguan tidur. Kelompok pasien dengan gangguan tidur lebih banyak mengalami depresi dibanding subyek yang tidak memiliki gangguan tidur.
Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan subyek dengan gangguan tidur berdasarkan SCOPA SLEEP – INA secara keseluruhan terdapat 7 dari 23 subyek (30,43%). Di antara ketujuh subyek tersebut, didapatkan gangguan tidur NS sebanyak 2 orang (8,7%), gangguan tidur DS sebanyak 3 orang (13,04%), sedangkan yang menderita gangguan tidur NS dan DS sebanyak 2 orang (8,7%). Proporsi depresi pada PP yang mengalami gangguan tidur lebih tinggi daripada kelompok tanpa gangguan tidur.

Background: Sleep disturbances in patients with Parkinson's disease are the most common problems but are rarely detected. Sleep disturbance is a non-motor symptom with a prevalence of 40% to 95% in the entire population of PP patients in the world. Evaluation of sleep patterns should be part of the routine evaluation of Parkinson's disease. SCOPA SLEEP INA is an option for detecting sleep disturbances in PP patients with a sensitivity of 90% and a specificity of 88% in screening for sleep disorders.
Research method: This study was conducted in a cross-sectional design to determine the description of sleep disorders in PP patients and the distribution description of sleep disorders in PP patients in patients who control and seek treatment at the Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital in October 2020-May 2021. Research subjects consisted of 25 subjects but who met the inclusion criteria consisted of 23 subjects. Twenty-three subjects were taken demographic data, depression data using HRDS (Hamilton Rating Depression Scale), SCOPA SLEEP (Scale For Outcome in Parkinson's Disease – Sleep) - INA DS (day scale) and NS (night scale). This research was conducted by means of guided interviews with virtual videos. Questionnaires were distributed prior to the guided interview. Then the results of the questionnaire were calculated to see the proportion of sleep disorders.
Results: This study found that subjects with sleep disorders in SCOPA SLEEP – INA were 7 of 23 subjects (30.43%). Of the seven subjects, there were 2 people with NS sleep disorders (8.7%), 3 people with DS sleep disorders (13.04%), while 2 people with NS and DS sleep disorders (8.7%) ). There was no difference in demographic factors between subjects with sleep disorders and without sleep disorders. The group of patients with sleep disorders experienced more depression than subjects who did not have sleep disorders.
Conclusion: In this study, the subjects with sleep disorders based on SCOPA SLEEP – INA were 7 out of 23 subjects (30.43%). Among the seven subjects, there were 2 people with NS sleep disorders (8.7%), 3 people with DS sleep disorders (13.04%), while 2 people with NS and DS sleep disorders (8.7%). The proportion of depression in PP with sleep disturbances was higher than in the group without sleep disorders.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library