Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alamsyah Pradana
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi berupa inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar (M2), dan nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD). Penelitian ini menggunakan metode regresi dengan OLS yang dilanjutkan dengan ARCH/GARCH karena ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada data yang diolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD), jumlah uang beredar dan suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2001-2012 sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan.

This study investigate the influence of macroeconomic variables on Jakarta Composite Index in the 2001-2012 period. The purpose of this study is to analyze the influence of macroeconomic variables to Jakarta Composite Index such as inflation rate, SBI interest rate, money supply, Rupiah exchange rate to USD. The finding of this study based on regression model with OLS method and ARCH/GARCH method is that exchange rate variables, money supply and SBI rate significantly influence the Jakarta Composite Index and the inflation rate variables is not influence the Jakarta Composite Index significantly. This implies that beside the exchange rate, money supply and SBI rate variables there should be another macroeconomic variables that significantly influence the Jakarta Composite Index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajar Nugraha
"Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan moneter Amerika Serikat AS, baik yang bersifat konvensional maupun inkonvensional, terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Indonesia. Kebijakan moneter konvensional dalam bentuk fed fund rate serta kebijakan moneter inkonvensional dalam bentuk quantitative easing QE diperlakukan sebagai guncangan eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi saham Indonesia. Periode analisis yang digunakan terbagi ke dalam empat periode, yaitu pra-QE 2/1/2006-25/11/2008, QE 26/11/2008 ndash; 21/5/2013, paska-QE 22/5/2013-1/8/2017, serta keseluruhan periode 2/1/2006-1/8/2017. Uji regresi dengan menggunakan metode GARCH dilakukan terhadap return Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Dari hasil regresi, ditemukan bahwa kebijakan moneter inkonvensional AS berpengaruh pada IHSG periode 2006-2017, khususnya pada periode paska-QE. Dengan demikian, para investor maupun pengambil kebijakan harus memperhatikan faktor-faktor eksternal, khususnya kebijakan moneter inkonvensional AS, serta faktor domestik lainnya untuk dapat memaksimalkan return dan meminimalkan risiko dalam pasar modal Indonesia.

This research aims to analyze the impact of United States of America US monetary policy, both conventional and unconventional, on Indonesia Composite Index IHSG. Conventional monetary policy in the form of fed fund rate and unconventional monetary policy in the form of quantitative easing QE is treated as an external shock that can affect the condition of Indonesian stock returns. The analysis period used is divided into four periods, namely pre QE 2 1 2006 25 11 2008, QE 26 11 2008 21 5 2013, post QE 22 5 2013 1 8 2017, and whole period 2 1 2006 1 8 2017. Regression test using GARCH method is performed on return of IHSG.From the regression results, this research found the existence of unconventional US monetary policy that have an impact on IHSG 2006 2017, particularly on post QE period. This shows that there is a shift in the influence of US monetary policy on Indonesian stock returns, from conventional to unconventional. Thus, investors and policy makers should pay attention to external factors, particularly US inconventional monetary policy, and other domestic factors to maximize returns and minimize risks in the Indonesian capital market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Josua Ganda Pandapotan
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan signifikansinya pada negara-negara di ASEAN-5. Pada awalnya dilakukan uji stasioneritas pada data tingkat inflasi dan return IHSG negara-negara ASEAN-5 dengan periode 15 tahun, yaitu dari tahun 2003 hingga tahun 2017. Setelah itu, uji regresi dilakukan dengan menggunakan metode ARDL untuk melihat pengaruh dari pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan IHSG negara-negara ASEAN-5. Setelah mendapatkan pengaruhnya, dilakukan pengujian signifikansi dari inflasi dalam mempengaruhi pergerakan IHSG dengan menggunakan Wald Test. Setelah penelitian ini dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif dari pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan IHSG di negara Indonesia, Singapura, dan Thailand. Sementara itu, terdappat pengaruh positif dari pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan IHSG di negara Malaysia dan Filipina. Semua model yang diuji signifikansinya mendapatkan hasil bahwa variabel tingkat inflasi signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG di negara Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Sementara itu, di Filipina, tingkat inflasi tidak signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.

This study was conducted to see the influence of inflation rate movement on the movement of Composite Stock Price Index and its significance in countries in ASEAN 5. Initially, stationary test was conducted on inflation rate data and return of IHSG of ASEAN 5 countries with a period of 15 years, ie from 2003 to 2017. After that, regression test was done by using ARDL method to see the effect of inflation rate movement on the movement of IHSG of ASEAN 5 countries. After getting the influence, do the significance test of inflation in influencing the movement of IHSG by using Wald Test. After this research is done, it is found that there is a negative influence of the movement of inflation rate on Composte Stock Price Indexs movement in Indonesia, Singapore and Thailand. Meanwhile, there is a positive influence of the inflation rates movement on Composite Stock Price Indexs movement in Malaysia and the Philippines. All the models tested for its significance to obtain the result that the variable rate of inflation is significant in influencing the movement of Composite Stock Price Index in the countries of Indonesia, Singapore, Thailand, and Malaysia. Meanwhile, in the Philippines, the inflation rate is not significant in affecting the movement of Composite Stock Price Index. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenti Widianingsih
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden terhadap return seluruh sektor dan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Sebagai even study, penelitian ini mengambil peristiwa Pemilihan Umum langsung dari tahun 2004, 2009 dan 2014 sebagai periode penelitian. Data yang digunakan adalah rata - rata actual return harian seluruh sektor dan Indeks Harga Saham Gabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemilihan Umum Legislatif tahun 2004 tidak memiliki pengaruh terhadap rata - rata actual return seluruh sektor dan Indeks Harga Saham Gabungan. Sebaliknya Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 dan 2014 memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil uji statistik terhadap Pemilihan Umum Presiden tahun 2004, 2009 dan 2014 menunjukkan bahwa hanya Pemilihan Umum Presiden tahun 2004 putaran kedua yang memiliki pengaruh signifikan terhadap rata - rata actual return seluruh sektor dan Indeks Harga Saham Gabungan.

The purpose of this research is to analyze the effect of Legislative and Presidential Election in 2004, 2009 and 2014 toward stock return of all sectors and composite index in Indonesia Stock Exchange. This event study takes the direct general election of 2004, 2009 and 2014 as research period. Source of data used is the daily average actual return from all sectors and composite index. This research found the 2009 and 2014 Legislative General Election had significant effect on average actual return of all sector and composite index, while the 2004 Legislative General Election was found no effect on average actual return of all sector and composite index. Test on Presidencies General Election of 2004, 2009 and 2014 found that the 2004 round two had significant effect on average actual return of all sector and composite index, while the rest was null.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robiyanto
"ABSTRAK
Integrasi pasar modal merupakan topik yang masih sangat menarik untuk dikaji karena senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan waktu dan kondisi yang terjadi pada pasar modal pasar modal yang ada di dunia. Penelitian ini mengkaji integrasi pasar modal dan contagion effect dari pasar modal di Asia, Eropa dan Amerika. Penelitian ini menggunakan data penutupan bulanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk Indonesia, Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) untuk Malaysia, PSE Composite Index (PSE) untuk Filipina, Straight Times Index (STI) untuk Singapura, SET Index (SET) untuk Thailand, NIKKEI 225 untuk Jepang, FTSE 100 untuk Inggris, DAX 30 untuk Jerman, CAC 40 untuk Prancis, IBEX 35 untuk Spanyol, Dow Jones untuk Amerika Serikatselama periode bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2016. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat comovement antara pasar modal Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Jepang, UK, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
330 JOMUT 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Noor Savira
"Skripsi ini menganalisis secara empiris hubungan harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (KURS), dan Indeks Harga Saham Gabungan. Periode data yang digunakan adalah Januari 2008 hingga Desember 2017 dengan metode Vector Autoregressive (VAR). Kausalitas Granger mengambarkan adanya hubungan satu arah antara IHSG dengan KURS dan terdapat pula hubungan kausalitas dua arah pada WTI dan KURS. Dari pengestimasian model VAR dapat disimpulkan bahwa IHSG dapat menjadi leading indicator terhadap variabel lainnya. Selain menggunakan VAR, penelitian ini juga menggunakan Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD). Dari analisis IRF, didapatkan bahwa IHSG memberikan respon terhadap shock yang berasal dari IHSG itu sendiri. Sementara itu WTI dan KURS memberikan respon terhadap shock yang berasal dari IHSG, WTI dan KURS. Masing-masing respon tersebut menunjukkan laju perubahan variabel akan kembali ke titik keseimbangan (ekuilibrium) yang terjadi dalam jangka pendek. Sedangkan pada hasil analisis VD, masing-masing variabel menjadi kontribusi terbesar bagi pergerakan variabel itu sendiri.

This thesis empirically analyzes the relationship between West Texas Intermediate (WTI) world oil prices, the rupiah exchange rate against the US dollar, and the Composite Stock Price Index. The data period used is January 2008 to December 2017 with the Vector Autoregressive (VAR) method. Granger Causality descibes a one-way relationship between JCI and KURS and there is also a two-way causality relationship between WTI and KURS. From estimating by the VAR model, it can be concluded that the JCI can be a leading indicator of other variables. In addition to using the VAR, this study also uses Impulse Response Function (IRF) and Variance Decomposition (VD). From the IRF analysis, it was found that the JCI gave a response to the shock originating from the JCI itself. Meanwhile, WTI and KURS provide responses to shocks from JCI, WTI and KURS. Each of these responses shows the rate of change in variables will return to the equilibrium point that occurs in the short term. While the results of the VD analysis, each variable becomes the biggest contribution to the movement of the variable itself."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Broto Kristanto Wibowo
"Efficient Markets Hypothesis merupakan teori yang paling dominan pada pasar modal. Behavioral Finance telah mengungkapkan berbagai anomali terhadap hipotesis ini, namun belum dapat menggoyahkan kedudukan Efficient Markets Hypothesis. Adaptive Markets Hypothesis merupakan teori yang berusaha untuk melakukan rekonsiliasi antara Efficient Markets Hypothesis dengan Behavioral Finance, dalam kerangka evolusioner.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Adaptive Markets Hypothesis di Bursa Efek Indonesia. Pengujian dilakukan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adaptive Markets Hypothesis dapat menjelaskan dengan lebih baik mengenai perilaku Indeks Harga Saham Gabungan, dalam periode yang diteliti, tahun 1988-2011.

Efficient Markets Hypothesis is the most dominant theory in the capital markets. Behavioral Finance has revealed various anomalies of this hypothesis, but has not been able to replace the position of Efficient Markets Hypothesis. Adaptive Markets Hypothesis is a theory which attempts to reconcile the Efficient Markets Hypothesis to Behavioral Finance, within the framework of evolution.
This study aimed to test the Adaptive Markets Hypothesis in Indonesia Stock Exchange. Tests conducted on Composite Stock Price Index. The results show that the Adaptive Markets Hypothesis can explain better about the behavior of Composite Stock Price Index, in the period under study, in 1988-2011.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anansya Ralia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terhadap indeks harga saham gabungan IHSG dengan menggunakan metode regresi linear berganda berdasarkan data pada tahun 2006 hingga dengan 2015. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan IHSG tidak terpengaruh oleh kebijakan fiskal yang diukur dengan defisit anggaran. Sedangkan untuk kebijakan moneter, IHSG secara positif berhubungan dengan indeks produksi industri, inflasi, Dow Jones Index Average, indeks Shanghai Stock Exhange dan secara negatif terpengaruh oleh nilai tukar dan suku bunga dimana hanya suku bunga, jumlah uang beredar, nilai tukar, dan Dow Jones Index Average yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.

This study aims at analyzing the impact of fiscal and monetary policies on Jakarta Composite Index. Applying multiple linear regression based on data during 2006 to 2015, this paper finds that Jakarta Composite Index JCI is not affected by fiscal policy which measured by budget deficits. Meanwhile for monetary policy, JCI positively associated with industrial production, inflation, Dow Jones Industrial Average, Shanghai Stock Exchange and negatively affected by the exchange rate and the interest rate where only the interest rate, money supply, the exchange rate, and Dow Jones Industrial Average have significant effect towards JCI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S65873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Putri Anggraeni
"ABSTRAK
Dinamika pertumbuhan perekonomian sering kali mempengaruhi dan menyebabkan fluktuasi pada pasar modal. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang erat dari antara pertumbuhan perekonomian dengan indeks pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan jangka panjang maupun jangka pendek dari pasar modal dan pertumbuhan perekonomian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuartal selama periode 2010-2015 yang diperoleh melalui indikator statistik Badan Pusat Statistik dan Indonesia Stock Exchange.
Kondisi pasar modal diwakili oleh variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sementara variable yang digunakan sebagai indikator pertumbuhan perekonomian diantaranya adalah Gross Domestic Bruto (GDP, Gross Fixed Capital Formation (GFCF), tingkat suku bunga (BI-Rate), serta Inflasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya kointegrasi antara pasar modal dan pertumbuhan perekonomian, yang berarti bahwa terdapat hubungan jangka panjang maupun jangka pendek dari kedua indikator tersebut.

ABSTRACT
Dynamic of economic growth mostly affected fluctuation of stock market. This indicates that there is a close relationship between economic growth and stock market. Therefore, The aim of this study is to analyze the co-integration relationship between stock market and economic growth in the long term and short term . This research is quantitative and using quarterly data during the periode of 2010-2015. All of data used is obtained from official websites of Indonesia Stock Exchange, Bank of Indonesia, and Central Bureau of Statistic.
The variable used to explain the stock market development is Jakarta Composite Index (JCI) and for the economic growth variables used is Gross Domestic Product (GDP, Gross Fixed Capital Formation (GFCF), Inflation, also Interest rate (BI-Rate). The results shows that there is co-ontegration relationship between stock market and economic growth , which mean there is a long term realtionship and short term relationship between those indicators.
"
2017
S67614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Ayudiyanti
"PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI memiliki fasilitas Pinjam Meminjam Efek PME yang bertujuan untuk mengatasi gagal serah efek oleh Anggota Kliring, membantu investor untuk melakukan strategi perdagangan berupa short selling, dan meningkatkan likuiditas pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transaksi PME terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, volume perdagangan saham, dan nilai transaksi perdagangan saham. Penelitian ini menggunakan data bulanan dari Mei 2009 hingga Desember 2016 dan menggunakan 3 model regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai transaksi PME tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham, tetapi berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai transaksi perdagangan saham dan IHSG.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI has Securities Lending and Borrowing SLB facility which aims to avoid the securities payment default, helps investors in implementing their short selling strategy, and increases the market liquidity. This research aims to analyze the impact of SLB transaction on stock trading volume, stock trading transaction value, and Jakarta Composite Index JCI. This research was conducted by using monthly data from May 2009 to December 2016 and three simple linear regression models. The research results indicated that SLB transaction did not affect the stock trading volume, but has negative significant effect on the stock trading value and JCI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>