Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoses Rivano Bakara
Abstrak :
Latar belakang: Kanker merupakan penyakit dengan insidensi yang berkembang pesat. Salah satu dari jenis kanker tersebut adalah kanker orofaring. Kanker orofaring mempunyai beberapa faktor risiko salah satunya Human Papillomavirus (HPV). Terdapat peningkatan insidensi karsinoma sel skuamosa orofaring yang terkait dengan HPV. Mahasiswa medis memegang kontribusi yang penting dalam diagnosis, skrining, dan vaksinasi HPV untuk menekan perkembangan kanker orofaring yang terkait HPV, namun memiliki tingkat pengetahuan yang kurang mengenai kanker orofaring yang terkait HPV. Belum pernah ada penelitian di Indonesia terkait pengetahuan kanker orofaring yang terkait HPV pada mahasiswa ilmu kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan terhadap kanker orofaring yang terkait HPV. Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang pada 1004 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi serta diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil: Mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan yang tidak memadai pada semua aspek pertanyaan. Jumlah responden dengan tingkat pengetahuan yang memadai untuk pengetahuan secara keseluruhan adalah 8,6%, pengetahuan umum HPV 42,2%, pengetahuan tentang kanker orofaring terkait HPV 2%, dan tingkat pengetahuan vaksin HPV 14,9%. Usia, jenis kelamin, tahun masuk, dan asal fakultas membedakan tingkat pengetahuan keseluruhan, pengetahuan umum HPV, dan pengetahuan tentang vaksin HPV. Selanjutnya, tingkat pengetahuan kanker orofaring terkait HPV dibedakan oleh tahun masuk dan asal fakultas. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan UI terhadap HPV, kanker orofaring yang terkait HPV, serta vaksin HPV belum memadai. Tingkat pengetahuan secara umum dibedakan oleh faktor usia, jenis kelamin, tahun masuk, dan asal fakultas. ......Background: Cancer is a disease with a rapidly growing incidence. One of these types of cancer is oropharyngeal cancer. Oropharyngeal cancer has several risk factors, one of which is the Human Papillomavirus (HPV). There is an increased incidence of HPV related squamous cell carcinoma of the oropharynx. Medical students play an important contribution in the diagnosis, screening, and vaccination of HPV to suppress the development of HPV-related oropharyngeal cancer, but have a lack of knowledge about HPV-related oropharyngeal cancer. There has never been any research in Indonesia assessing knowledge on HPV related oropharyngeal cancer in health science cluster students. Objective: To determine the level of knowledge of Health Sciences Cluster students regarding HPV related oropharyngeal cancer. Method: Cross-sectional analytic descriptive study on 1004 health sciences cluster students using a questionnaire that has been adapted and tested for its validity and reliability. Results: The majority of respondents have an inadequate level of knowledge on all aspects of the question. The percentage of respondents with an adequate level of overall knowledge was 8.6%, general knowledge of HPV 42.2%, knowledge of HPV-related oropharyngeal cancer 2%, and knowledge of HPV vaccine 14.9%. Age, sex, year of entry, and faculty origin differentiated the level of overall knowledge, general knowledge of HPV, and knowledge of the HPV vaccine. Furthermore, the level of knowledge of HPV-related oropharyngeal cancer was differentiated by year of entry and faculty origin. Conclusion: The level of knowledge of health sciences cluster students on HPV, HPV related oropharyngeal cancer, and the HPV vaccine is inadequate. The level of knowledge is generally differentiated by factors of age, gender, year of entry, and faculty origin.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustita Izabel Fierlany
Abstrak :
Bruxism merupakan aktivitas pergerakan otot rahang yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif baik bagi kondisi intraoral maupun ektstraoral. Aktivitas ini memiliki beberapa kemungkinan etiologi, salah satunya adalah gangguan tidur. Penelitian sebelumnya menunjukkan tingginya prevalensi kualitas tidur buruk pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sleep bruxism dengan kualitas tidur, sleep bruxism dengan jenis kelamin, dan kualitas tidur dengan jenis kelamin pada mahasiswa program sarjana Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Metode: Sebanyak 152 mahasiswa program sarjana Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden mengisi kuesioner secara onlinemelalui google form mengenai Sleep Bruxism Questionnaire dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (Chi-Square) menggunakan perangkat lunak Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil Penelitian: Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan antara sleep bruxism dengan kualitas tidur (p=1,00), sleep bruxism dengan jenis kelamin (p=0.525), dan kualitas tidur dengan jenis kelamin(p=0.201). Kesimpulan:Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara sleep bruxism dengan kualitas tidur, sleep bruxism dengan jenis kelamin, dan kualitas tidur dengan jenis kelamin pada mahasiswa program sarjana rumpun ilmu kesehatan Universitas Indonesia TA 2022/2023 ......Bruxism is a jaw muscle activity that can cause various negative impacts on intraoral and extraoral conditions. This activity has several possible etiologies, one of which is sleep disturbance. Previous study has found a high prevalence of poor sleep quality in students of health sciences cluster Universitas Indonesia. Objectives: The aim of this study was to determine the relationship between sleep bruxism and sleep quality, sleep bruxism and gender, and sleep quality and gender among students of the health sciences cluster Universitas Indonesia. Method: A total of 152 students from the health sciences cluster Universitas Indonesia met the inclusion and exclusion criteria. Respondents then filled out online questionnaires via the Google form regarding the Sleep Bruxism Questionnaire and the Pittsburgh Sleep Quality Index. The data were analyzed univariately and bivariately (Chi-Square) using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) software. Results: The results of the Chi-Square test showed that there is no relationship between sleep bruxism and sleep quality (p=1.00), sleep bruxism and gender (p=0.525), and sleep quality and gender (p=0.201). Conclusion: This study shows that there is no relationship between sleep bruxism and sleep quality, sleep bruxism and gender, and sleep quality and gender among undergraduate students of the Health Sciences Cluster Program Universitas Indonesia during 2022/2023 academic year.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ditra Novara
Abstrak :
Penggunaan gawai oleh mahasiswa terus mengalami perkembangan. Sistem pembelajaran yang berubah drastis akibat pandemi Covid-19 mengharuskan para mahasiswa untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan gawainya sehingga berisiko mengalami gejala sindrom mata kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan gawai dengan gejala sindrom mata kering pada mahasiswa rumpun ilmu kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian melibatkan 237 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sebagai sampel penelitian yang dipilih melalui urposive sampling. Instrumen penelitian adalah Kuesioner Penggunaan Gadget dan kuesioner Ocular Surface Disease Index. Sebanyak 54,9% responden memiliki durasi penggunaan gawai yang tinggi. Prevalensi gejala sindrom mata kering ditemukan pada 149 responden (62,9%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel durasi penggunaan gawai dengan gejala sindrom mata kering pada mahasiswa rumpun ilmu kesehatan (p <0,001). Simpulan penelitian ini adalah semakin tinggi durasi penggunaan gawai, maka semakin tinggi pula gejala sindrom mata kering yang dialami penderita. Mahasiswa sebagai kelompok yang rentan terpapar penggunaan gawai dengan waktu yang cukup lama perlu memberi perhatian lebih terhadap kemungkinan timbulnya masalah penglihatan, termasuk sindrom mata kering. ......The use of gadgets among university students continues to grow. The learning system that has drastically changed due to the Covid-19 pandemic requires students to spend more time with their gadgets, putting them at risk of experiencing symptoms of dry eye syndrome. This study aims to determine the relationship between the duration of gadget usage and symptoms of dry eye syndrome in health sciences cluster students. This study is a quantitative study with a crosssectional design. The research sample was selected using purposive sampling with a total of 237 Health Sciences Cluster Students of Universitas Indonesia. The research instruments were the Kuesioner Penggunaan Gadget and the Ocular Surface Disease Index questionnaire. A total of 54.9% of respondents had a high duration of device use. The prevalence of dry eye syndrome symptoms was found in 149 respondents (62.9%). The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the variable duration of gadget and symptoms of dry eye syndrome in health sciences cluster students (p <0.001). In summary, the higher the duration of device use, the higher the symptoms of dry eye syndrome experienced by patients. Students as a vulnerable group exposed to the use of gadgets for a long time need to pay more attention to the possibility of vision problems, including dry eye syndrome.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Sharon
Abstrak :
Selama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) di perguruan tinggi negeri Indonesia mengalami banyak kesulitan yang dapat mengakibatkan academic burnout. Academic burnout merupakan perasaan kelelahan akibat tuntutan akademik, perasaan sinis, serta ketidak yakinan akan kemampuan diri dalam memenuhi kewajiban sebagai seorang mahasiswa (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor protektif academic burnout yaitu grit. Grit adalah minat dan kegigihan untuk mencapai tujuan jangka panjang (Duckworth et al., 2007). Penelitian ini ingin mengetahui apakah grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK Perguruan Tinggi Negeri Indonesia selama PJJ dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) dan Short Grit Scale (GRIT-S). Analisis regresi linear sederhana menunjukkan hasil bahwa grit dapat memprediksi secara signifikan academic burnout mahasiswa selama PJJ (N = 219, R2 = 0.27, p < .000). Pada penelitian ini ditemukan sebesar 27% grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK di perguruan tinggi negeri Indonesia. Temuan ini dapat memberikan informasi sebagai pentingnya grit dalam mengantisipasi kecenderungan academic burnout bagi mahasiswa RIK perguruan tinggi negeri Indonesia. ......During distance learning, health studies students in public university Indonesia go through some difficulties that cause academic burnout. Academic burnout is feeling exhausted due to academic demands, having cynical and feeling incompetent as college students (Schaufeli et al., 2002). One of the protective factor to academic burnout is grit. Grit is consistency of interest and perseverance to reach long-term goal (Duckworth et al., 2007). The study aims to investigate if grit can predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning with use Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) and Short Grit Scale (GRIT-S). With analyzed using simple linear regression showed that grit can significantly predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning (N = 219, R2 = .27, p < .000). In this study also found 27% grit can predict academic burnout among health studies students in public university Indonesia. This study can give any information about the importance grit anticipate academic burnout for health studies students on public university Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusephina
Abstrak :
Literasi gizi adalah tingkatan dimana seseorang memiliki kapasitas untuk menperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar seputar gizi. Literasi gizi dapat memengaruhi pembentukan pola makan pada usia remaja dan dewasa muda. Skripsi ini meneliti tingkat literasi gizi pada mahasiswa untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengannya, antara lain jenis kelamin, rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan, dan tingkat uang saku. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional kepada 373 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia angkatan 2017 dengan menggunakan instrumen kuesioner yang terdiri dari tiga domain literasi fungsional, interaktif, dan kritikal. Data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 47.2 responden memiliki literasi gizi tidak adekuat. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan dengan tingkat literasi gizi total p = 0.000, OR = 4.6 . Rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan juga berhubungan bermakna dengan literasi gizi fungsional p = 0.000, OR = 2.9, dengan literasi gizi interaktif p = 0.002, OR = 2.5, dan dengan literasi gizi kritikal p = 0.001, OR = 2.7. ...... Nutrition literacy is defined as the degree to which individual has the capacity to obtain, process, and understand about basic nutrition information. Nutrition literacy can affect the formation of different diet in adolescents and young adults. This thesis examines the level of nutrition literacy among first year undergraduate students to know about the factors associated with it, including gender, clusters of health and non health science, and allowance. This study used cross sectional design to 373 first year undergraduate students in University of Indonesia by using the questionnaire instrument consisting of three domains functional, interactive, and critical. Data were analyzed by chi square test. The result showed that 47,2 of respondents had inadequate nutrition literacy. The result of bivariate analysis showed that there is a significant correlation between health science and non health science cluster with the total nutrition literacy rate p 0.000, OR 4.6 . Health science and non health science cluster were also significantly associated with the functional nutrition literacy p 0.000, OR 2.9, interactive nutrition literacy p 0.002, OR 2.5, and critical nutrition literacy p 0.001, OR 2.7.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Andesbrenta Sadikin
Abstrak :
Literasi gizi adalah kemampuan sejauh mana individu dapat memperoleh, memproses, memahami, dan menggunakan informasi gizi dan diet, serta mengakses layanan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan gizi yang baik. Rendahnya literasi gizi dapat berdampak pada pola makan yang buruk dan berujung pada kejadian penyakit tidak menular terkait gizi, seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi. Mahasiswa rentan mengembangkan kebiasaan makan yang buruk apabila tidak didukung dengan literasi gizi yang baik. Penelitian ini mengukur perbedaan proporsi literasi gizi pada mahasiswa S1 reguler aktif di Universitas Indonesia berdasarkan rumpun ilmu, jenis kelamin, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, uang saku, dan penggunaan media. Desain studi yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan metode quota sampling untuk mendapatkan 130 sampel mahasiswa dari Rumpun Ilmu Kesehatan dan 130 sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Non-Kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas mahasiswa UI pada tahun 2021 memiliki tingkat literasi gizi adekuat (62,7%). Hasil analisis bivariat juga menunjukkan adanya perbedaan proporsi yang signifikan pada tingkat literasi gizi total mahasiswa berdasarkan rumpun ilmu (OR = 6,7, p-value < 0,01), jenis kelamin (OR = 2,25, p-value < 0,01), dan penggunaan media (OR = 4,36, p-value < 0,01). ......Nutrition literacy is the ability to obtain, process, understand, and use nutritional and dietary information, as well as access the services needed to make good nutritional decisions. Low nutritional literacy can have an impact on poor diet and lead to the incidence of non-communicable diseases related to nutrition, such as diabetes, obesity, and hypertension. College students are prone to develop poor eating habits if not supported by good nutrition literacy. This study measured the difference in the proportion of nutritional literacy in regular active undergraduate students at the University of Indonesia based on the cluster of science, gender, paternal and maternal education level, pocket money, and media use. The study design used is a cross-sectional design with quota sampling method to get 130 samples of students from Health Science Cluster and 130 samples of students from Non-Health Science Cluster. The results of this study showed that the majority of the University of Indonesia students in 2021 has an adequete level of nutrition literacy (62,7%). The results of the bivariate analysis also showed a significant difference in proportion to the level of total nutrition literacy based on cluster of science (OR = 6.7, p-value < 0,01), gender (OR = 2.25, p-value < 0,01), and media use (OR = 4.36, p-value < 0,01).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidia Ropiqotul Waridah
Abstrak :
Mahasiswa termasuk ke dalam kelompok usia remaja akhir, yang memiliki tanggung jawab pada masa perkembangannya dalam melewati masa transisi untuk memasuki masa dewasa. Tugas perkembangan mahasiswa pada masa ini adalah mempersiapkan karir melalui pendidikan. Dalam hal ini, mahasiswa sebagai populasi berisiko dihadapkan dengan berbagai sumber stres yang berkontribusi terhadap terganggunya status kesehatan mental, termasuk stres akademik. Stres akademik merupakan stres yang berasal dari kegiatan akademik. Keluarga sebagai sistem pendukung diasumsikan memengaruhi kejadian stres akademik pada mahasiswa. Keluarga sebagai sistem pendukung memiliki elemen berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga secara umum beserta elemen-elemennya dengan stres akademik mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia tahun angkatan 2021 sebanyak 102 responden dengan rentang usia 17-25 tahun yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Educational Stress Scale for Adolescents untuk mengukur stres akademik mahasiswa dan kuesioner dukungan keluarga Friedman untuk mengukur dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan stres akademik. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji statistik korelasi Pearson dan didapatkan hasil p value sebesar 0.056 (α = 0.05). Namun, apabila dijabarkan per-elemen, terdapat hubungan signifikan antara dukungan penghargaan (p value = 0.009; α = 0.05) dan dukungan informasional (p value = 0.002; α = 0.05) dengan stres akademik. ......College students are included in the age group of late teens, who have responsibilities during their developmental period in going through the transition period to enter adulthood. The task of student development at this time is to prepare for a career through education. In this case, college students as a population at risk are faced with various sources of stress that contribute to the disruption of mental health status, including academic stress. Academic stress is stress that comes from academic activities. Family as a support system is assumed to influence the incidence of academic stress in college students. The family as a support system has elements in the form of emotional support, appraisal support, instrumental support, and informational support. The aims of this study are to identify the correlation between family support in general and its elements with student academic stress. This study is a quantitative study with a cross-sectional design method. The sample in this study were students of the Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, in the year 2021 as many as 102 respondents with an age range of 17-25 years who were selected by the stratified random sampling method. The instruments used in this study were the Educational Stress Scale for Adolescents to measure student academic stress and the Friedman family support questionnaire to measure family support. The results showed that there was an insignificant relationship between family support and academic stress. This is proved by the Pearson correlation statistical test and the p value is 0.056 (α = 0.05). However, if the elements are broken down, there is a significant correlation between appraisal support (p value = 0.009; = 0.05) and informational support (p value = 0.002; = 0.05) with academic stress.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library