Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lintang Kusumawati
"Pengelolaan rumah sakit bukanlah hal yang sederhana dan cukup diselenggarakan dengan biaya yang seadanya, melainkan menentukan upaya yang strategis dengan didukung oleh sumber daya yang andal seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan laporan analisa rasio RSUP Fatmawati dapat diperoleh Informasi mengenai rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio aktivitas. Dalam analisa tersebut RSUP Fatmawati memiliki rasio likuiditas baik untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, tetapi memlilki rentabilitas yang tidak baik karena masih minus berarti defisit dan rendah tingkat efisiensrnya dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya. Selain flu RSUP Fatmawati telah memiliki strategi RSUP Fatmawati, maka rencana strategis keuangan ini dapat mendukung strategi RSUP Fatmawati.
Bertolak dari hal itu maka dilakukan penelitian deskriptif analitik untuk memperoleh gambaran mengenai analisa internal dan eksternal dan keuangan RSUP FatmaWati dengan analisis strategi melalui tiga tahap yaitu :
1. The input Stage terdiri dari identifikasi External Factor Evaluation Matrix dan Internal Factor Evaluation Matrix.
2. The Matching Stage menggunakan Internal Eksternal Matriks.
3. The Decision Stage , menggunakan teknik Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Pengumpulan data lewat observasi data sekunder dan analisa faktor lingkungan dengan intuisi terbaik dalam fokus grup serta wawancara mendalam.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa eksternaI dibawah sedikit rerata dan internal berada diatas sedikit rerata dan dalam lE matriks tergolong datam sel V dengan rekomendasi alternatif strateginya market penetration dan product development. Dan dipilih market penetration sebagai pilihan strateginya.

Hospital management is not a simple management with enough financial, but they need strategic with supported on good resources side by side science and technology progress. From the RSUP Fatmawati retio analysis report obtained information about liquidity ratios, turn over ratios, performance ratios and activity ratios. RSUP Fatmawati have a good liquidity ratios for pay a short term obligation but RSUP Fatmawati have bad turn over ratios because they still deficit and low efficient to perform they activity. Except that RSUP Fatmawati already have RSUP Fatmawati strategy so this strategic financial planning support the RSUP Fatmawati strategy.
Based on its this description analysis research to obtain illustration about internal and external analysis from RSUP Fatmawati financial is conducted through 3 stages or strategic analysis as follows :
1. The input Stage consisting of External Factor Evaluation Matrix and Internal Factor Evaluation Matrix.
2. The Matching Stage using Internal External Matrix.
3. The Decision Stage with Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Data collection is done by observing secondary data and analyzing environmental factor with the good Intuitive judgment in group focus and indepth interview.
Based on the research, It Is known that finance RSUP Fatmawati has a little bit internal above the average and the external is slightly lower than the average, with position on cell V in IE Matrix, with recommended alternative strategies are market penetration and product development. And finally choose market penetration as a strategic financial planning."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T3797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyah Amirah
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsinya. Menurut World Health Organization (WHO), pada akhir tahun 2022 diestimasikan 39,0 juta orang di dunia hidup dengan HIV dan kematian sebanyak 630.000 orang pada tahun 2022. Tujuan utama terapi ARV adalah penekanan secara maksimum dan berkelanjutan terhadap jumlah virus dalam tubuh agar tidak berlanjut ke stadium AIDS. Pada laporan tugas khusus ini dibahas mengenai karakteristik pasien HIV/AIDS berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penggunaan obat ARV dan non ARV serta mengevaluasi ketepatan regimen dan dosis terapi ARV periode bulan Januari - Februari 2023 di RSUP Fatmawati. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari resep masing-masing pasien (individual prescription) yang menerima terapi ARV dan non ARV. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik pasien HIV/AIDS periode bulan Januari - Februari 2023 paling banyak terjadi pada kelompok usia 35 - 44 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Penggunaan obat ARV dan non ARV paling banyak periode bulan Januari - Februari 2023 adalah KDT (TDF + 3TC + EFV) pada bulan Januari 2023, KDT (TDF + 3TC + DTG) pada bulan Februari 2023, dan kotrimoksazol. Hasil dari evaluasi dengan total jumlah pasien yaitu 1735 pasien, sebanyak 1719 pasien tepat regimen dan sebanyak 1696 pasien tepat dosis. Perlu dilakukannya evaluasi terhadap regimen dan dosis terapi ARV yang berkelanjutan untuk setiap periode mengingat pengobatan terapi ARV diberikan rutin kepada pasien.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is an infection that attacks body's immune system, destroying or impairing its function. According to the World Health Organization (WHO), by the end of 2022 it is estimated that 39.0 million people in the world will be living with HIV and 630,000 people died in 2022. The main goal of ARV therapy is maximum and sustainable suppression the number of viruses in the body so it does not persist to AIDS stage.
This special assignment report discusses the characteristics of HIV/AIDS patients based on age, gender, and use of ARV and non-ARV drugs as well as evaluation the accuracy of therapeutic regimen and dosage ARV January - February 2023 period in Fatmawati Central General Hospital. Data was collected retrospectively from each patient's prescription (individual prescription) who received ARV and non-ARV therapy. The results show that the characteristics of HIV/AIDS patients January - February 2023 period are most common in the age group 35 - 44 years with male gender. The most common use of ARV and non-ARV drugs in January - February 2023 period was KDT (TDF + 3TC + EFV) in January 2023, KDT (TDF + 3TC + DTG) in February 2023, and co-trimoxazole. The results of evaluation with a total number of patients were 1735 patients, 1719 patients had the right regimen and 1696 patients had the right dosage. It is necessary to evaluate the regimen and dosage of ongoing ARV therapy for each period considering that ARV therapy treatment is given routinely to patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa
"Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dilaksanakan pada Bulan Juli-Agustus 2016. Kegiatan Praktek Kerja Profesi ini bertujuan agar mahasiswa memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di rumah sakit, mendapatkan keterampilan dan pengalaman mengenai kegiatan manajerial dan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit, serta memperoleh gambaran dalam menghadapi permasalahan pada praktik kefarmasian di rumah sakit. Tugas khusus yang diberikan berjudul Evaluasi Penggunaan dan Interaksi Obat pada Catatan Pemberian Obat dengan Antibiotik dari Pasien Rawat Inap Lantai 5 Selatan Gedung Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Bulan Juni dan Juli 2016.

Profession Internship at Fatmawati General Hospital Center was held on July ndash August, 2016. This internship aims so that student can understand the role, duties and responsibilities of the Pharmacist in the hospital, gaining skills and experiences on managerial activities and clinical pharmacy services at the hospital, as well as obtaining an overview in the face of problems on pharmaceutical practices at the hospital. The specific assignment was given by title Evaluation of The Use and Drug Interactions That Occur on Prescriptions with Antibiotics from Patients at Fifth South Floor Teratai Building of The Fatmawati General Hospital Center on June and July 2016. The aim of this specific assignment was to evaluate the use of prescriptions with antibiotics and drug interactions that occur to patients at the Fifth South Floor Teratai Building of the Fatmawati General Hospital Center in June and July 2016.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyas Nurvitasari Puspita
"Pelayanan fisioterapi sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 65 tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi mencakup penyelenggaraan pelayanan, manajemen pelayanan, dan sumber daya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat implementasi kebijakan pelayanan fisioterapi selama masa pandemi COVID-19 di RSUP Persahabatan tahun 2020-2021 dengan mengadopsi teori implementasi kebijakan Edward III. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa wawancara dengan teknik FGD maupun in-depth interview, dimulai dari tenaga Fisioterapis, Bidang Pelayanan Medik RSUP Persahabatan, hingga Bidang IV – Standarisasi Pelayanan PP PERFI disertai telaah dokumen dari berbagai sumber. Hasil dari penelitian ini, baik komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi memiliki keterkaitan kuat satu sama lain sehingga berpengaruh pada kinerja implementasi kebijakan berupa jumlah kunjungan pasien dan ketercapaian indikator mutu. Komunikasi menjadi faktor utama dalam penelitian ini yang dilakukan dengan berbagai cara dan media sehingga menjadi sebuah komitmen agar terbentuknya kolaborasi antar SDM dan lintas sektor sesuai kebijakan yang berlaku. Saran yang direkomendasikan, yaitu untuk semakin meningkatkan kualitas pemberian layanan fisioterapi yang dititikberatkan pada penambahan SDM sebagai faktor penentu keberhasilan implementasi kebijakan. Diperlukan dukungan berupa peraturan atau regulasi turunan yang lebih spesifik, alur birokrasi secara jelas agar koordinasi dan peran andil antara PERFI dengan rumah sakit khususnya di tingkat manajemen, serta tenaga Fisioterapis yang juga memerlukan pemahaman tentang manajerial fisioterapi.

Physical therapy services as regulated in the Minister of Health Regulation Number 65 of 2015 concerning Physical Therapy Service Standards including service delivery, service management, and resources. This study aims to look at the implementation of physical therapy service policies during the COVID-19 pandemic at RSUP Persahabatan in 2020-2021 with Edward III’s policy implementation to analyze. This qualitative research method used interviews with FGD techniques, and in-depth interviews, starting with physical therapists and the Medical Services Division of RSUP Persahabatan, until Standardization Services of PP PERFI Division accompanied by studies from various sources. The results of this study, show both communication, resources, disposition, and bureaucratic structure have a strong-relations with each other, which affects the performance of policy implementation in the form of the number of patient visits, and the achievement of quality indicators. Communication is the main factor in this research which is carried out in various ways and media to become a commitment to the formation of collaboration between human resources and across sectors according to applicable policies. The recommended suggestion is to improve further the quality of physical therapy service delivery, which focuses on increasing physical therapists as a determining factor for the success of policy implementation. Support is needed in the form of more specific derivative regulations, a clearly bureaucratic flow of the coordination and role of participation between PERFI and RSUP Persahabatan, especially at the management level, as well as physical therapists who also need an understanding of managerial physical therapy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waliyyin Razan Qanit
"Praktik Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Depok periode September-Desember Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab apoteker, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, meningkatkan keterampilan, serta menambah wawasan melalui pengalaman praktik di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selama menjalankan praktik kerja profesi, peserta diberikan tugas khusus berupa Pemantauan Terapi Obat (PTO) antibiotik pada pasien pasca operasi dan pengelolaan sediaan farmasi Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Klender. Tugas khusus tersebut bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien pasca operasi di RSUP Fatmawati dan mengetahui gambaran pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Depok dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan. Secara umum, penggunaan antibiotik pada pasien pasca operasi di RSUP Fatmawati dikatakan rasional. Namun, ditemukan permasalahan terkait obat pada saat proses operasi yakni waktu pemberian antibiotik profilaksis yang tidak tepat. Selanjutnya, pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Depok meliputi kegiatan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, dan pelaporan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Professional Work Practices at the Central General Hospital (RSUP) Fatmawati and Pharmacy Roxy Depok for the period September-December 2020 aims to find out pharmacists' responsibilities, apply knowledge that has been learned, improve skills, and gain insight through practical experience in pharmaceutical services such as hospitals and a pharmacy. While carrying out professional work practices, participants are given special assignments in the form of Monitoring Drug Therapy (PTO) for antibiotics in postoperative patients and managing Narcotics and Psychotropics pharmaceutical preparations at the Roxy Klender Pharmacy. This special task aims to determine the rationality of using antibiotics in postoperative patients at Fatmawati Hospital and to know the description of the management of Narcotics and Psychotropics at the Roxy Depok Pharmacy compared to statutory regulations. In general, the use of antibiotics in postoperative patients at Fatmawati Hospital is said to be rational. However, drug-related problems were found during the operation process, namely the inappropriate timing of prophylactic antibiotics. Furthermore, the management of Narcotics and Psychotropics at Apotek Roxy Depok includes procurement, receiving, storing, delivering, returning, destroying, and reporting in accordance with the prevailing laws and regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Dwi Khairani
"Penulisan laporan tugas khusus praktik kerja profesi Apoteker (PKPA) di RSUP Persahabatan bertujuan untuk mengetahui dan melakukan pemantauan terapi obat pada salah satu pasien autoimun di RSUP Persahabatan periode Juni 2023. Penulisan laporan ini menggunakan data terapi obat salah satu pasien yang terdiagnosa Evans Syndrome ditandai dengan gejala yang muncul seperti penurunan trombosit dibawah batas normal dan hasil tes coombs (antiglobulin test). Hasil yang didapatkan yaitu selama perawatan, jumlah trombosit pasien menurun drastis pada hari ke-1 sebesar 2000. Oleh karena itu, pasien mendapatkan transfusi darah sehingga pada hari ke-3 hasil trombosit pasien meningkat menjadi 13.000 dari batas normal yaitu 150.000 – 400.000. Terapi obat pasien terdapat DRP (drug related problem) yaitu ada indikasi tanpa obat. Dari terapi pasien, diketahui belum ada penambahan terapi menggunakan kortikosteroid. Oleh karena itu, diberikan saran kepada DPJP untuk penambahan terapi kortikosteroid untuk terapi evans syndrome.

A special assignment report pharmacist professional work practice is writing at the RSUP Persahabatan with the purpose to find out and monitoring drug therapy for one of the autoimmune patients at RSUP Persahabatan on Juni 2023 period. This report used the drug therapy data of Evans Syndrome patients characterized by symptoms that appear with a decrease of platelets below the normal data and the results of the coombs test (antiglobulin test). The resutls was obtained that during the treatment, the patients’s platelet count decreased on the 1st day by 2000 from 150.000 – 400.000. Therefore, the patient was received a blood transfusion so on the 3rd the patient’s platelet was increased to 13.000 from 150.000 – 400.000. the patient’s drug therapy has a DRP which is a indications without drugs. From the patient’s therapy, it’s known that there hasn’t additional therapy using corticosteroids which the therapy of Evans Syndrome is using a corticosteroid. Therefore, the pharmacist advice to DPJP for the addition of corticosteroid therapy for Evans Syndrome.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung P. Sutiyoso
"ABSTRAK
Konsep dasar RS Pendidikan masih berkembang dalam berbagai paradigma, khususnya kemitraan Depkes dan Depdikbud. Konsep ini meliputi dasar hukum yang dipakai, kebijakan yang mendukung, keterlibatan beragam departemen, institusi dan perhimpunan; pengelolaan dan tujuan. Dan aspek pendidikan dan penelitian RSUP Fatmawati perlu mengembangkan instrumen akreditasi RS Pendidikan guna menetapkan tingkat pengembangan ke dua puluh Staf Medis Fungsional (SMF) sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1.
Tujuan penelitian ini untuk menetapkan konsep RS Pendidikan dan apakah instrumen akreditasi RS Pendidikan RSUP Fatmawati dapat digunakan untuk menetapkan kemampuan Staf Medis Fungsional sebagai tempat untuk penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter Spesialis I.
Penelitian ini rnenggunakan metode wawancara mendalam dan proses uji coba instrumen, rancangan analisa kualitatif dengan pendekatan edukatif-kooperatif. Sebagai bahan penyusunan instrumen digunakan instrumen dari kepustakaan serta instrumen akreditasi aplikasi. Penelitian ini dilakukan di RSUP Fatmawati dengan melibatkan Direksi, Pimpinan non struktural, Staf Medis Fungsional dan Komite Peningkatan Mutu Tenaga Medis.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa konsep RS Pendidikan dan instrumen akreditasi RS Pendidikan dengan penekanan pada ditetapkannya Lima Komponen untuk menilai suatu RS Pendidikan, sebagai penjabaran komponen inti pendidikan dokter berupa sumber daya manusia dan lingkungan profesi yang terdiri dari lingkungan akademi dan lingkungan profesional. Kelima komponen tersebut adaiah Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Pendanaan, Sarana dan Fasilitas. Kegiatan Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian serta Evaluasi.Saran yang diusulkan : perlu dilakukan suatu pertemuan dengan pihak terkait diluar RSUP Fatmawati, untuk mendapatkan masukan-masukan agar instrumen dapat dikembangkan lagi dari bobot lokalnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak yang berkaitan dengan peningkatan mutu RS Pendidikan dalam mencapai tujuan pelayanan untuk masyarakat atas dasar kesamaan derajat, bermutu dan beretika.

Teaching hospital concept is developing in various paradigms, especially on the co-operation between Education and Health Ministry. The concept is based on the philosophy and related policies. various departmental and institution involvement, its management and aim. Within the aspect of education and research Fatmawati Hospital should establish an accreditation instrument in order to evaluate the developmental stage of the twenty Functional Medical Staff.
The intention of this study is to obtain teaching hospital concept and whether or not the Teaching Hospital accreditation instrument can be used to evaluate the capability of The Functional Medical Staff to be established as a Post Graduate Medical Education Program Centre.
This study was conducted in depth interview with instrument field trial, designed as qualitative analysis, through educational-co-operative approach. . The materials were obtained from literature studies and existing applied instruments from two institutions. It was conducted at Fatmawati Central Hospital, by researcher and the Committee for Medical Staff Quality Development, involving the hospital Directors, Non Structural Chief Personals and the Functional Medical Staffs.
The result of this study is the concept of teaching hospital and an accreditation instrument for teaching hospital evaluation with Five Core Standards emphasises. The Five Core Standards set in accreditation instrument consisting of human resources, organisation and budgeting; medical service, education and research activities; equipment and facilities, and evaluation; which were derived from the medical education core component comprising of human resources and profession environment comprising of academic and professional environment.
This study suggest the importance of holding symposia and meetings with involved external parties to gain more from the existing or to develop a better instrument.
It is finally hoped that this thesis will be useful for all parties and authorities involving in the improvement of teaching hospital quality; in creating better medical services for the people based in equality, quality and ethics.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rancana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP (Rumah Sakit Umum Pendidikan) Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. analisis dilakukan secara mikro melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan. hasil menunjukkan bahwa kesenjangan pada pelayanan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. masalah ketidakpuasan yangh terjadi di RS Fatmawati merupakan pengembangan dari akar yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus menyeimbangkan peran Uaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan juga secara mikro melalui perbaikan internal RS."
Depok: Pusat Kajian Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM UI,
351 JARSI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan pelayanan kemoterapi pada pasien kanker payudara. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor pasien, faktor rumah sakit serta melihat gambaran hambatan pada masing-masing unit yang terlibat. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif yang mengupas masalah dengan cara wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketelambatan kemoterapi dapat berasal dari faktor pasien dan faktor rumah sakit. Untuk faktor pasien berdasarkan hasil uji statistic chi square didapatkan nilai alpha p>0.05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, stadium dan status pasien dengan keterlambatan kemoterapi. Namun berdasarkan hasil observasi bahwa faktor pasien yang menyebabkan keterlambatan kemoterapi yakni status kesehatan berdasarkan kadar hemoglobin. Untuk faktor rumah sakit yang menyebabkan keterlambatan pelayanan kemoterapi yaitu ketersediaan obat dan tempat tidur.

This study aims to determine the factors causing delays in care chemotherapy in breast cancer patients. These factors consist of patient factors, factors of the hospital and see a picture of the barriers on each unit involved. This research is a quantitative and qualitative peeling problems with in depth interviews, a document review and observasi.Hasil this research shows that chemotherapy ketelambatan may come from factors patient and hospital factors. For patient factors based on results of statistical tests chi square obtained the value of alpha p 0.05 means that there is no significant relationship between age, stage and status of patients with delayed chemotherapy. However, based on the observation that the factors that cause delays in chemotherapy patients that the health status based on hemoglobin levels. For hospital factors that cause delays in chemotherapy services, namely the availability of medicines and beds."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>