Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sulistyono
"ABSTRAK
Persaingan dalam usaha jasa angkutan udara menampakkan kecenderungan yang
semakin ketat, karena adanya deregulasi dalam usaha angkutan udara, kenaikan harga
bahan bakar minyak, tuntutan gaji yang lebih tinggi dari karyawan, dan tentu saja
tuntutan yang semakin tinggi dari para pengguna jasa atas pelayanan yang ditawarkan
pada mereka. Posisi bersaing dari suatu perusahaan penerbangan dapat ditingkatkan
melalui beberapa alternatif strategi. Salah satu diantaranya adalah mengoptimumkan
penggunaan sumber daya langka yang diperlukan untuk operasinya. Awak pesawat
termasuk sumber daya yang langka, karena untuk mendapatkan awak pesawat yang
diperlukan untuk operasi penerbangan memerlukan beaya yang relatif mahal dan
waktu pendidikan yang lama.
Perencanaan penugasan awak pesawat merupakan salah satu proses penunjang operasi
penerbangan. Dengan perencanaan ini ingin dicapai tujuan pengalokasian sumber daya
manusia, dalam hal ini adalah awak pesawat, yang optimum. Berdasarkan atas Timetable
dibuat Aircraft Rotation yang menjadi masukan utama dalam proses perencanaan
penugasan awak pesawat. Keselamatan penerbangan merupakan salah satu sasaran
dalam suatu operasi- penerbangan, sehingga dalam perencanaan penugasan awak
pesawat berlaku Flight Duty Regulations yang termuat didalam Basic Operation
Manual yang dibuat berdasarkan Civil Aviation Safety Regulation (dikeluarkan oleh
Direktorat Keselamatan Penerbangan). Kesulitan dalam perencanaan awak pesawat
meningkat dengan semakin besarnya jumlah route yang harus dikelola dan jumlah
awak pesawat yang harus dialokasikan pada route-route tersebut.
Bertolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dalam karya akhir ini
dicoba untuk diteliti sejauh mana aplikasi model ILP dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan dalam operasi perusahaan penerbangan. Obyek penelitian yang dipilih
untuk penerapan model ILP ini adalah PT Garuda Indonesia, yaitu pada bidang
perencanaan penugasan awak pesawat di Divisi Operasi Penerbangan.
Penerapan model ILP dalam penugasan awak pesawat ini dimasudkan untuk
mengoptimumkan penggunaan sumber daya manusia. Kriteria optimum yang dipilih
adalah minimisasi yang dinyatakan dalam fungsi tujuan. Optimasi dilaksanakan
dengan memperhatikan kebutuhan awak pesawat sesuai dengan tipe pesawat,
ketergantungan route penerbangan, dan ketentuan pembatasan waktu kerja bagi awak
pesawat.
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan program paket LINDO versi personal user
yang dipergunakan dalam penelitian, maka diputuskan untuk mempergunakan
pendekatan pengembangan model melalui dua tahapan. Tahap pertama adalah pembuatan
model ILP skala-kecil dan tahap kedua adalah perluasan model skala-kecil.
Dari analisa model ILP skala-kecil yang telah diformulasikan dan dicari solusinya
dengan LINDO, dapat ditarik kesimpulan bahwa model ILP skala-kecil dapat diperluas
dan dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pemecahan masalah penugasan awak
pesawat.
Penerapan model ILP dalam penugasan awak pesawat memerlukan dukungan sarana
perangkat keras dan lunak komputer yang mampu melaksanakan komputasi dengan
sejumlah besar variabel keputusan, dimana jumlah variabel keputusan ini terkait
langsung dengan jumlah route dan jumlah awak pesawat."
Lengkap +
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schroer, Harald
Bad Honef, 2002
521.3 SCH o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The endodontic diseases caused by the endodontic flora, exposed to the root canal system. The number of microorganisms detected in an endodontic infection increased to a range of 3 to 12 organisms
per infected root canal associated with an apical lesion, the number of colony forming units (CFUs) is usually between 10 2 and 10 8. Therefore the endodontic infections are polymicrobial. Rotation of
medication is an endodontic prosedur to prevent bacteria from acquiring resistance to the prolonged use of the same disinfectant. The principles of modern endodontic concept of cleaning root canals are: remove microorganisms and pulp debris from the root canal system. Sodium hypochlorite solution, 1.31- 2.62%, is used for root canal irrigant. If the root canal treatment could not be finished in one visit, calcium hydroxide paste is the recommended for root canal medicament. Because it has been shown as a safely disinfect of the root canal system. The relatively pH value of Calcium hydroxid 13.1, was kept constant for a period of 30 days, induce the apical healing. Eugenol, ChKM, and Ledermix paste can destroy the anaerob bacteria from the infected root canal and irritate the periapical tissue, but Ledermix paste has the toxic selective action to the periapical tissue. Conclusion: The accumulation effect of the root canal dressing using on rotation medicament method, causes toxic effect, so the method is not recommended."
Lengkap +
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Willyanto
"ABSTRAK
Sesuai dengan kemajuan yang menuju era globalisasi ini, di mana diperlukan suatu hasil perhitungan struktur dengan tingkat ketelitian dan kehandalan yang tinggi, maka dalam hal ini diperlukan Metoda Elemen Hingga yang merupakan suatu prosedur numerik yang cukup memadai untuk menganalisa dan menyeliesaikan masalah analisa struktur yang rurnit tersebut.
Metode Elemen Hingga merupakan metode pendekatan yakni dengan melakukan diskritisai terhadap suatu struktur menjadi elemen-elemen yang sederhana dengan jumlah nodal dan derajat kebebasan tertentu. Gabungan dari elemen-elemen ini diharapkan dapat mendekati sifat-sifat struktur yang sebenarnya baik geometri, energi, kekakuan maupun medan lendutannya. Metoda Elemen Hingga merupakan suatu metoda numerik yang keberhasilan aplikasinya tergantung pada derajat ketelitian diskritisasi dan kualitas elemen yang digunakan, dan cars pemilihan dan penggabungan algoritma iterasi serta kemampuan komputer yang digunakan. Dalam penulisan teisis ini, akan dibahas secara lengkap mengenai konsep Plane Fiber Rotation yang akan diterapkan pada elemen FRT (Fiber Rotation Triangle) dengan 3 nodal 9 DOF pada analisa getaran bebas membran.
Hal yang menjadi dasar konsep ini adalah bahwa liap-liap nodal elemen memiliki 2 buah kebebasan translasi u; dan v; serta 1 buah kebebasan rotasi dalarn arah normal 0,,. Dengan adanya penambahan derajat kebebasan berotasi dalam arah normal maka tentu saja pendekatan medan peralihan dan deformasi berbeda dengan elemen standard CST 3 nodal 6 DOF , yang mengakibatkan matriks kekakuan dan tentu saja tegangan dan perpindahan yang berbeda pula.
Setelah dilakukan formulasi dari masing-masing elemen, sebagai salah satu bagian penulisan ini akan dibuat subroutine elemen FRT dengan program PCFEAP (Personal Computer Finite Element Analysis Program) yang kemudian dikembangkan menjadi U1-FEAR Pada analisa statik dilakukan pengujian terhadap elemen tersebut yang berupa patch-test dan test konvergensi, sedangkan pada analisa getaran bebas pengujian dilakukan untuk mencari solusi nilai frekuensi natural yang didapat dari analisa dinarnis terhadap beberapa struktur dengan bentuk dan karakteristik tertentu. Solusi nilai frekuensi natural sangat ditentukan oleh formulasi matrik kekakuan dan formulasi matrik massa, sehingga apabila solusi yang dihasilkan sesuai dengan solusi referensi maka formulasi kekakuan dan massa elemen tersebuat dapat dikatakan baik. Dengan memodelisasi elemen menggunakan konsep Plane Fiber Rotation diharapkan dapat menghasilkan elemen dengan performance yang lebih baik atau lebih mendekati solusi eksak yang ada dibandingkan dengan elemen-elemen yang lain.
"
Lengkap +
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan
"Penelitian ini bertujuan untuk pengalaman perawat pelaksana terhadap pelaksanaan rotasi kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriftif, proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Partisipan pada penelitian ini diambil secara purposive sampling, analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian teridentifikasi tema : persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan rotasi kerja, pelaksanaan rotasi kerja tidak sesuai prosedur, pengaruh pelaksanaan rotasi kerja, hambatan dan dukungan dalam pelaksanaan rotasi kerja, berbagai kebutuhan dan sarana dalam pelaksanaan rotasi kerja, harapan perawat terhadap pelaksanaan rotasi kerja. Dapat disimpulkan bahwa persepsi perawat pelaksana terhadap pelaksanaan rotasi kerja masih kurang baik oleh karena itu diperlukan dukungan dari pihak manajemen rumah sakit untuk melaksanakan rotasi kerja sesuai prosedur dan standard operational procedure yang ada.

The purpose of this research was to identify the perceptions and experiences of nurse practitioners to the implementation of job rotation. This research used descriptive phenomenology design and the data analysis used Colaizzi techniques. As the result of the research was the identification of several themes, which are: perception of nurse practitioners of job rotation, the experience of nurses who experienced job rotation, support and obstacles in the implementation of job rotation, facilities and infrastructure that support job rotation. It can be concluded that the perception of nurse practitioners of the implementation of job rotation is not good enough. Therefore, the support from hospital management is needed to implement job rotation in accordance with existing standard operational procedures."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Anggraini
"After years of implementation of the policy, there is an inconclusive opinion of whether a mandatory auditor rotation could improve the independence of auditors, including those working within the public sector, such as BPK. This study intends to empirically test the impact of mandatory rotation towards auditors' independence in fact and in appearance. Additionally, the study examines how auditor satisfaction towards the policy affects their perceived benefits and drawbacks of the scheme. Following a statistical assessment of primary data using the independent-samples t-test, findings show that independence in appearance of auditors would be enhanced as a result of mandatory rotation. The rotation policy, however, could not by itself improve auditors’ independence in fact. Consequently, complementary schemes are needed to preserve the independence in fact of auditors. Further, auditors who have a favorable view of mandatory rotation would assume that the mechanism offers more advantages than disadvantages. On the other hand, unhappy employees would perceive that mandatory rotation brings more adverse effects than positive ones. The vast majority of respondents also believe that the rotation mechanism is necessary to be implemented in BPK. Lastly, a number of valuable respondent inputs aimed to improve the rotation scheme are elaborated in this study."
Lengkap +
Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Direktorat Penelitian dan Pengembangan, 2020
332 JTKAKN 6:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mitsal Shafiq Sulasno
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem rotasi Faraday sebagai alat karakterisasi sifat Magneto-Optik minyak nabati. Besaran yang diukur adalah intensitas cahaya, besar medan magnet, dan perubahan sudut bidang getar polarisasi. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan menggunakan BH1750, pengukuran medan magnet dilakukan menggunakan Gaussmeter. Perubahan sudut bidang getar polarisasi dilakukan oleh stepper motor yang menggerakkan lensa analisator yang sudah dipasang gear. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser RGB dengan daya 300 mW. Pengambilan data dilakukan dengan kondisi awal sudut antara lensa Polarisator dan lensa Analisator sebesar 45º. Konstanta Verdet untuk minyak jagung dengan sumber cahaya merah adalah 0,37 mT/m. Konstanta Verdet untuk minyak jagung dengan sumber cahaya hijau adalah 0,55 mT/m. Untuk sumber cahaya biru, nilai konstanta Verdet yang didapatkan adalah 0,73 mT/m.

This research aims to design and create Faraday’s rotation system as a tool to characterize the Magneto-Optic properties of vegetable oils. The measured magnitude is the intensity of light, the magnitude of the magnetic field, and the change in the rotation angle of polarization. Measurement of light intensity was carried out using BH1750, magnetic field measurement was carried out using Gaussmeter. Changes in the rotation angle of polarization are made by the stepper motor which drives the lens of the analyzer which has been geared. The light source used is an RGB laser with a power of 300 mW. Data is collected by the initial condition of the angle between polarizer lens and analyzer lens at 45º. The Verdet constant for corn oil with a red light source is 0.37 mT/m. The Verdet constant for corn oil with green light source is 0.55 mT/m. For blue light source, the Verdet constant value that obtained is 0.73 mT/m
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafitri Wulandari
"Pengembangan sumber daya manusia selain dengan pendidikan dan pelatihan dapat juga dilakukan dengan rotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan merupakan perpindahan karyawan untuk meningkatkan keefektifan dan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi. Tujuan rotasi pekerjaan diharapkan membantu karyawan dalam mempelajari keahlian baru, mengurangi kebosanan dan menghilangkan ketidakpuasan. Terlebih lagi persepsi yang berkembang saat ini bahwa rotasi kerja dilakukan pada perawat yang kualitas kerjanya sudah tidak baik atau bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi rotasi pekerjaan dan kepuasan kerja perawat pelaksana. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang menggunakan 59 perawat pelaksana yang telah mengalami rotasi pekerjaan dengan masa kerja minimal 2 tahun yang tersebar di seluruh ruangan, dipilih dengan teknik convenience sampling. Analisis menggunakan uji Chi-square. Terdapat hubungan dari sub variable persepsi rotasi pekerjaan meliputi dasar Prinsip the right man and the righ job (p value 0,005), media kompetensi (p value 0,028), Terkoordinasi (p value 0,004). Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sistem rotasi pekerjaan perawat pelaksana di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.

Development of human resources in addition to the education and training can also be done with a job rotation. A job rotation is a movement of employees to improve the effectiveness and productivity of employees in an organization. The purpose of job rotation is expected to help employees learn new skills, reduce boredom and eliminate dissatisfaction. In the contrary, currenly, the growing perception nowadays, is that a job rotation would be done by nurses who work no good or have trouble. This study aimed to determine the relationship of perception of job rotation and job satisfaction of nurses. The design of this study was descriptive cross sectional correlative with using 59 nurses who have undergone job rotation period of at least 2 years that scattered throughout the room. Those were selected by a convenience sampling technique. The analysis used Chi-square test. There was a perception of the relationship of the sub variables include basic principle of job rotation the right man and the righ job (p value 0.005), media competence (p value 0.028), Coordinated (p value 0.004). The results of this study are expected to be taken into consideration in the implementation of job rotation system nurses in RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Jayeng Ramadhanti
"Penelitian menganalisis pengaruh auditor relationship yang diukur dengan hubungan person-to-person, audit firm dan client firm dan rotasi audit terhadap kualitas audit yang diukur dengan abnormal working capital accrual. Hasil menunjukkan hubungan person-to-person berpengaruh singnifikan negatif terhadap abnormal working capital accrual. Mengartikan bahwa semakin lama hubungan antara person-to-person maka akan menurunkan abnormal working capital accrual dan meningkatkan kualitas audit. Variabel hubungan audit firm- client firm dan rotasi audit tidak berpengaruh terhadap abnormal working capital accrual. Sedangkan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan cash flow from operating berpengaruh terhadap abnormal working capital accrual.

The study analyzed the influence of auditor relationship measured by person-to- person relationship, firm audit and client firm and audit rotation on audit quality as measured by abnormal working capital accrual. The result shows that the person-to-person relationship has a significant negative effect on the abnormal working capital accrual. Understanding that the longer relationship between person-to-person will decrease abnormal working capital accrual and improve audit quality. The firm-client firm audit audit and audit rotation variables do not affect the abnormal working capital accrual. While variable size, growth, profitability and cash flow from operating are influence on abnormal working capital accrual."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold Fedriko
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada minyak nabati dengan menggunakan metode rotasi Faraday. Rotasi Faraday adalah proses terputarnya bidang getar cahaya yang melewati suatu bahan, karena dipaparkan medan magnet B. Bahan minyak nabati akan memutar sudut bidang getar cahaya terpolarisasi linear, sehingga terdapat perubahan sudut antara polarisator dan analisator. Pengukuran dilakukan dengan memberikan perbedaan sudut antara polarisator dan analisator sebesar 45, hal ini dilakukan untuk mendapatkan perubahan intensitas yang maksimal, sehingga perubahan sudut putar analisator dapat diketahui. Pada penelitian ini minyak nabati yang digunakan memiliki beberapa kondisi berbeda. Pada penelitian ini sistem instumentasi rotasi Faraday yang digunakan memiliki medan magnet sebesar 0 mT hingga 159.63 mT dan memiliki 3 panjang gelombang yaitu merah=625 nm, hijau=520 nm, dan biru=467.5 nm. Hasil dari penelitian mendapatkan nilai konstanta Verdet minyak jagung pada panjang gelombang merah=0.62062 mT/m, panjang gelombang hijau=0.52888 mT/m, panjang gelombang biru=0.34028 mT/m. Nilai konstanta Verdet minyak bunga matahari pada panjang gelombang merah=0.2791mT/m, panjang gelombang hijau=0.6612mT/m, panjang gelombang biru=0.64677mT/m. Nilai konstanta Verdet minyak kedelai pada panjang gelombang merah=0.18147 mT/m, panjang gelombang hijau=0.42724 mT/m, panjang gelombang biru=0.71146 mT/m. Minyak yang telah dipanaskan mengalami perubahan sudut yang semakin positif dengan perubahan gradien yang tidak terlalu signifikan untuk setiap panjang gelombang.

ABSTRACT
In this experiment vegetable oil has been examined by using principles of Faraday Rotation. Faraday Rotation is a phenomenon that causes the rotation of the plane of polarization when passing through a material after being exposed by magnet field B. The material, vegetable oil, will rotate the angle of plane of polarization to be linier, so that there will be angle difference between the polarizer and analyzer. The measurement is done by giving 450 degrees angle difference between the polarizer and the analyzer, this is done to get maximum intensity hence turning angle of the analizer can be obtained. This experiment uses vegetable oil of various conditions. The magnetic field in the faraday rotation instrumentation used range from 0 mT to 159.63 mT with 3 wavelengths of red=625 nm, green=520 nm, and blue=467.5 nm. The Verdet constant of corn oil for red, green, and blue wavelength are 0.62062 mT/m, 0.52888 mT/m, and 0.34028 mT respectively. While the Verdet constant of sunflower oil are 0.2791mT/m, 0.6612mT/m, 0.64677mT/m respectively. On the other hand the Verdet constant of soybean oil are 0.18147 mT/m, 0.42724 mT/m, 0.71146 mT/m respectively. The oil which is heated has angle difference that become more positive and change of gradient that is insignificant for every wavelength."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>