Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Rianti
"Kepemilikan dan analisis yang tepat pada informasi penting untuk dilakukan investor agar mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi. Investor dihadapkan dengan berbagai macam informasi di pasar modal. Data historis seperti volume transaksi dan imbal hasil dapat menjadi informasi yang signifikan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan menggunakan data perdagangan saham intrahari untuk periode 10 Agustus hingga 28 Desember 2007 dari Bursa Efek Indonesia, penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana pengaruh volatilitas imbal hasil saham terhadap volume transaksi dan sebaliknya pada 14 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian membuktikan bahwa volatilitas imbal hasil dan volume perdagangan memiliki korelasi yang positif. Korelasi ini menunjukkan bahwa ketika volatilitas imbal hasil atau resiko karena variabilitas tingkat pengembalian tinggi, volume perdagangan yang terjadi juga tinggi. Hal ini merupakan indikasi bahwa tipe investor pada 14 saham teraktif di BEI merupakan risk taker. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara volatilitas imbal hasil dan volume perdagangan. Hal ini berarti menunjukkan bahwa volatilitas imbal hasil tidak dapat digunakan untuk memprediksi volume perdagangan dan sebaliknya. Hubungan yang terjadi pada 14 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia merupakan aplikasi dari Mixture Distribution Hypothesis.

Ownership and analysis of information are important for investor in order to make profit from investing. Investors face many types of information at stock market. Historical data for example trading volume and return are also has a possibility to become significant information to exploit profit. By using intraday stocks transaction data for period August, 10 until December 28, 2007, this research try to figure out how return volatility influence trading volume and vice versa on Indonesia Stock Exchange?s 14 most active stocks. The concluding remark proved that return volatility and trading volume has positive correlation. The correlation shows at the time volatility or risk from variability to get return high, trading volume also high. This result indicates that profile of investor in 14 most active stocks are risk taker. However, research can not found causality relationship between return volatility and trading volume. This result show that return volatility can not be used to predict trading volume and vice versa. The relationship between return volatility and trading volume on Indonesia Stock Exchange?s 14 most active stocks are the application of Mixture Distribution Hypothesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6564
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan asing terhadap volatilitas pengembalian saham perusahaan sektor non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2015. Penelitian ini menggunakan 179 perusahaan non-finansial sebagai sampel dengan total observasi sebanyak 1790. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Proksi yang digunakan pada kepemilikan asing adalah kepemilikan asing agregat yang meliputi kepemilikan individu dan institusional asing. Sedangkan untuk proksi volatilitas pengembalian saham menggunakan 2 proksi yaitu logaritma natural dari return harian VOL1 dan standar deviasi dari return VOL2 sehingga terdapat 2 model penelitian yang digunakan. Model pertama ketika variabel independennya VOL1 dan model kedua ketika variabel independennya VOL2. Hasil dari penelitian ini untuk model 1 adalah kepemilkan asing berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas pengembalian saham. Sedangkan hasil dari model 2, kepemilikan asing berpengaruh tidak signifikan terhadap volatilitas pengembalian saham.

This study aims to analyze the effect of foreign ownership on stock return volatility of non financial listed firms on Indonesian Stock Exchange for period 2006 2015 using 179 sample firms with 1790 total observations. This study uses multiple regression analysis. Foreign ownership variable in this study is proxied by foreign aggregate ownership including foreign individual and institutional ownership. While the stock return volatility variables are proxied by natural logarithm of daily return VOL1 and strandard deviation of return VOL2 resulting 2 research models. The first model is when the dependent variable is VOL1 and the second model is when the dependent variable is VOL2. The result of the first model in this study is foreign ownership has a negative significant effect stock return volatility and the result of the second model is foreign ownership has a negative not significant effect on stock return volatility."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S65871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Ali
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari investor attention yang diperoksikan menggunakan google trends terhadap return cryptocurrency, return volatility cryptocurrency dan volume cryptocurrency. Dalam penelitian ini digunakan 7 sampel yang diambil berdasarkan peningkatan atensi terbesar dari tanggal 1 Agustus 2020 hingga 31 Agustus 2021, yaitu Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Dogecoin (DOGE), XRP (XRP), Shiba Inu (SHIB) dan Bittorent (BTT). Dari ketujuh sampel itu diambil rentang waktu selama 13 bulan dimana pada waktu tersebut terjadi peningkatan atensi yang cukup signifikan. Pengujian dalam penelitian ini meggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari investor attention terhadap return, return volatility dan volume cryptocurrency yang pengaruh tersebut bersifat positif. Pengaruh positif yang terjadi tersebut diakibatkan oleh kepercayaan investor yang meningkat setelah mendapatkan informasi dari hasil atensinya tersebut. Selain itu, atensi investor cryptocurrency juga terbentuk atas pengaruh tokoh, isu dan kejadian mengenai cryptocurrency.

This study aims to analyze how the influence of investor attention which is tested using google trends on cryptocurrency returns, cryptocurrency return volatility and cryptocurrency volume. In this study, 7 samples were used based on the largest increase in attention from August 1, 2020 to August 31, 2021, namely Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Dogecoin (DOGE), XRP (XRP), Shiba Inu (SHIB) and Bittorent (BTT). From the seven samples, a time span of 13 months was taken, during which time there was a significant increase in attention. Tests in this study using simple linear regression. The results of this study indicate that there is an effect of investor attention on return, return volatility and cryptocurrency volume, which are positive effects. The positive influence that occurs is caused by increased investor confidence after getting information from the results of their attention. In addition, the attention of cryptocurrency investors is also formed on the influence of figures, issues and events regarding cryptocurrencies."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Hartawan
"Penelitian ini menganalisis bagaimana Shock BI Rate mempengaruhi return
dan volatilitas saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. Setelah diuji
menggunakan OLS (Ordinary Least Squares) dan GARCH (Generalized
Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) menunjukkan bahwa Shock
BI Rate berpengaruh secara signifikan terhadap return dan volatilitas saham
perbankan dengan kapitalisasi yang sangat besar. Selanjutnya, hasil dari
penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan bagi investor individu dan
manajer portofolio untuk menentukan waktu yang tepat dalam mengambil
k
eputusan untuk membeli atau menjual saham perbankan dalam hal terjadi
Shock BI Rate.

This study explains how the Shock BI Rate influences the return and volatility
of banking stocks in Indonesia Stock Exchange after tested using OLS
(Ordinary Least Squares) and GARCH (Generalized Autoregressive
Conditional Heteroscedasticity) showed that Shock BI Rate significantly
influenced the return and volatility of very large capitalization banking stocks.
Furthermore, the results of this research can be used as a guide for individual
investors and portfolio managers to determine the right time in taking a
decision to buy or sell on banking shares in the event of Shock BI Rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Heru Basuki
"Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh issue-issue dalam negeri pada volatilitas return saham serta menguji kinerja model GARCH dalam kemampuannya memprediksi (forecast) volatilitas return saham. Return saham diproxy dari indeks harga saham gabungan harian (composite index daily). Aspek-aspek yang diteliti meliputi pengenalan model GARCH, cara mendapatkan konstanta dan koefisien persamaan regresi serta kemampuannya memprediksi nilai volatilitas return saham ke masa yang akan datang.
Penelitian ini menggunakan data IHSG harian dari 1 Juli 1997 sampai dengan 30 Desember 2004. Data-data tersebut diperoleh dari PDPM-il3ii dan website "www jsx.co.id" di Internet, yang merupakan situs resmi dari Jakarta Stock Exchange. Metodologi penelitian adalah dengan cara membagi data menjadi 2 bagian atau periods, perioda ke-1 untuk pembuatan model dan perioda ke-2 untuk digunakan sebagai pembanding hasil prediksi. Keabsahan hasil model yang dibuat dan kemampuannya memprediksi diuji dengan beberapa soft ware komputer. Sedangkan hasil ujinya dilihat dari indikator-indikator statistik yang ditampilkan.
Kesimpulan hasil penelitian, ternyata issue-issue dalam negeri terutama yang berhubungan dengan perpolitikan berpengaruh pada volatilitas return saham serta GARCH merupakan model regresi yang mampu menjelaskan volatilitas return saham dan memberikan prediksi yang baik. Model GARCH bahkan mampu memprediksi volatilitas return saham pada kondisi ekonomi makro yang stabil maupun bergejolak tahun 2003 - 2004 dengan model yang dibangun dari kondisi crisis ekonomi parah tahun 1997 - 1998.

Target implementation of this research is analyzing influence domestic issues on stocks return volatility and also test performance of GARCH models and its ability stock return volatility forecasting. Stock return was taken from composite index daily. Aspects of research cover recognition of GARCH model, way of getting coefficient and regression equation constant value and also the ability to forecast stock return volatility value in the future.
This research use composite index daily data from July P`, 1997 until December 30'h, 2004. The data obtained from PDPM-iBii and website "www jsx.co.id" in internet, is formal sites of Jakarta Stock Exchange. Methodologies of Research is by dividing data become 2 period, first period for making of models and second period to be used as comparator result of forecasting. Validity of made models result and the ability to forecast is tested by a few computers software. While the test result of is seen on statistical indicator which is presented.
Conclusion of research, in the reality domestic issues especially related to politics having an effect on stocks return volatility and also GARCH is regression model that capable to explain stock return volatility and give forecasting the goodness. GARCH models even forecast stock return volatility at stable macro economic condition and flare up year 2003 - 2004 with woke up models from hard economic crisis condition of years 1997 - 1998.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianingsih
"Penulisan karya akhir ini mempunyai beberapa tujuan yaitu: [1] meneliti pola intrahari rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi; [2] meneliti efek akhir hari; [3] meneliti secara deskriplif rerata return hari Benin; serta [4] meneliti perbedaan rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi antar kelompok dalam interval pengamatan 15 menit.
Pengujian dengan menggunakan data BEI sebanyak 40 saham dari 02 Januari 2006 sampai dengan 31 Juli 2006. Saham yang digunakan sebagai sampel mengikuti Ekaputra (2003) dan menggunakan interval pengamatan 15 menu.
Rerata return intrahari tertinggi terjadi pada interval 20 yang menunjukkan adanya efek akhir hari untuk semua kelompok (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai negatif untuk kelompok I, II, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai positif untuk kelompok III, IV (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata return antara interval 20 dengan interval yang lainnya signifikan terjadi pada interval 20 untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volatilitas return intrahari tertinggi terjadi pada interval 14 untuk kelompok 1 (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003) dan interval 20 untuk kelompok II, III, IV, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volatilitas return antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volume transaksi intrahari tcrtinggi tcrjadi pada interval 1 dan interval 20 untuk kelompok I, li, IIi (sesuai dengan hasil penclilian Ekaputra ,2003), interval 1 dan interval 14 untuk kelompok IV (tidak sesuai dengan basil penclitian Ekaputra ,2003), interval 3 untuk kelompok V (tidak sesuai dcngan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volume transaksi antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk scmua kelornpok berdasarkan pengujian dengan mcnggunakan GLM.

The objectives of this final paper are : [I] to study intraday pattern of return, volatility of return and transaction volume, [2] to observe the existence of day end effect, [3] to research descriptively averages of stocks return on Monday, [4] to test mean statistically differences of return, volatility of return and transaction volume among observation intervals.
The research uses Jakarta Stock Exchange (JSX) data for 40 stocks from January 02, 2006 to July 31, 2006. Stocks' samples for this research are as same as stocks' samples of Ekaputra (2003) and using 15 minutes of observation intervals.
The highest intraday of return happened in interval 20 that shown day-end effect for all groups ( matched with Ekaputra,2003), return in the beginning of Monday is negative for group I, II, V (matched with Ekaputra, 2003), return in the beginning of Monday is positive for group III, IV (unmatched with Ekaputra , 2003), differences of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of volatility of return happened in interval 14 for group I (unmatched with Ekaputra, 2003) and interval 20 for group II, III, IV, V (matched with Ekaputra, 2003), differences of volatility of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of transaction volume happened in interval 1 and interval 20 for group I, II, III (matched with Ekaputra, 2003), interval I and interval 14 for group IV (unmatched with Ekaputra, 2003), interval 3 for group V (unmatched with Ekaputra, 2003), differences of transaction volume between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Reza
"Penelitian mengenai return saham dari bcrbagai sisi selalu mcnarik perhatian, terutama bagi investor. Dengan mengetahui volatilitas return saham maka dapat di pelajari dan antisipasi sebagai salah satu pcrtimbangan dalam keputusan investasi. Di dalam penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap volatilitas pergerakan harga saham individual pada sektor perdagangan sejak Januari 1998 sampai dengan Desember 2005. Model yang digunakan untuk mengetahui volatilitas tergantung dari basil uji terhadap varian residual yang digunakan. Jika varian residual tersebut bersifat tidak konstan maka menggunakan model Autoregressive Hcteroskedastic (ARCH) dan Generalized Autoregressive Hereroskedasric (LARCH). Sedangkan untuk varian dari residual bersifat konstan maka akan digunakan model Ordinary Least Square, dalam penelitian ini model yang digunakan adalah Model AR ( Auto Regressivese), MA ( Moving Average ), dan AutoRegressive Moving Average (ARMA).
Berdasarkan basil pengolahan data selama periode penelitian ditemukan bahwa terdapat sepuluh emiten yang memiliki volatilitas bersifat homoscedasric yaitu Enseva! Putra Megatrading Tbk (EPMT), Great River International Tbk (GRIV), Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Millennium Pharmacon Int. Tbk (SDPC). Tira Austenite Tbk (TIRA). AGIS Tbk (TMPI), Tunas Ridean Tbk (TURD, United Tractors Tbk (UNTR), dan Wicaksana Overseas Intl Tbk (WICO).
Sementara terdapat duabelas emiten yang bersifat heteroscedastic yaitu AKR Corporindo Tbk (AKRA), Hero Supermarket Tbk (HERO), Intraco Penta Tbk (INTA), Inter Delta Tbk(INTD), Perdana Bangun Pusaka Tbk (KON1), Lautan Luas Tbk (LTLS), Modern Photo Film Company Tbk (MDRN), Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), Metro Supermarket Realty Tbk (MTSM), Sona Topas Tourism Inds.Tbk (SONA), Tigaraksa Satria Tbk (TGKA), dan Toko Gunung Agung Tbk (TKGA). Tcrhadap kcduabelas emitcn ini akan dibuatkan estimasi model conditional variace dcngan metode ARCH/ GARCH untuk mcramalkan volatilitas replan saham emitcn yang bcrgcrak dalam sektor perdagangan.
Berdasarkan basil penelitian ini jugs ditemukan emitcn yang memiliki ARCHIGARCH yang volatilitasnya bersifat persisten yang ditandai dcngan nilai a + R I schingga mengurangi kestabilan model ARCHIGARCH. Emiten yang volatilitasnya bersifat persisten yaitu AK RA, KON1, MTSM, dan TGKA

Research towards stock's return from every aspect has always attracts attention, especially with respect for the investors. By be acquainted with the stock volatility returns there are a chance to examine and forecast event, as part of the investing consideration realization. In this research, the analysis will focus on the volatility movement on individual stock's price in retail sector from January 1998 until December 2005. The models that are applied to analyze the volatility depend on the output from the residual variances that are being analyzed. If the variance inconstant, consequently there is a need to use Autoregressive Heteroskedasticity (ARCH) and Generalized Autoregressive Heleroskedaslicity (GARCH).
In addition to constant residual variances, the model that are going to be used is Ordinary Least Square, whereas in this research the model that are going to be used are AR Model (Auto Regressive), MA model (Moving Average) and Auto Regressive Moving Average (ARMA).
Based on the data accumulation during the research period, it has been found that there are ten (10) items that has homoscedastic volatility. These items are Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT), Great River International Tbk (GRIV), Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Millennium Pharmacon Int. Tbk (SDPC), Tira Austenite Tbk (TIRA), AGIS Tbk (TMPI), Tunas Ridean Tbk (TURI), United Tractors Tbk (LFNTR), and Wicaksana Overseas Int'l Tbk (WICO).
In contrary, there are twelve (12) items that are heteroscedastic. These items are AKR Corporindo Tbk (AKRA), Hero Supermarket Tbk (HERO), Intraco Penta Tbk (INTA), Inter Delta Tbk (1NTD), Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI), Lautan Luas Tbk (LTLS), Modem Photo Film Company Tbk (MDRN), Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), Metro Supermarket Realty Tbk (MTSM), Soria Topas Tourism lnds_Tbk (SONA), Tigaraksa Satria Tbk (TGKA), dan Toko Gunung Agung Tbk (TKGA). Relating to these twelve items, there is a need to make conditional variance estimation model with ARCHIGARCH method to predict stocks volatility return towards retail item.
This research also found that there are items that has ARCHIGARCH with persistent volatility that marked with a + ? 1 which decrease the ARCHIGARCH model stability. Items that are persistent in this research are AKRA, KONI, MTSM, and TGKA"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiman
"Terkait dengan volatilitas harga saham di Bursa Efek terdapat fenomena leverage effect yang volatilitas harga saham akan lebih dipengaruhi oleh adanya penurunan harga saham (negative shocks) dibandingkan adanya kenaikan harga saham (positive shocks) yang lazim disebut. Dijelaskan pula bahwa volatilitas akan terkelompok dalam periode fluktuasi tinggi dan periode fluktuasi rendah atau dikenal sebagai volatility clustering. Disamping itu terdapat hubungan positif antara perubahan target return dan perubahan risiko investasi dimana perubahan positif pada resiko akan berakibat perubahan positif pada target return. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya akan meningkatkan volatilitas harga saham. Perdagangan marjin atau perdagangan short selling akan meningkatkan expected return dan cenderung mengarah kepada excessive return. Selain itu, perubahan tingkat suku bunga dan perubahan debt equity ratio Emiten diduga berpengaruh pada expected return. Hal ini akan mempengaruhi tingkat risiko investasi saham dan expected return. Kondisi ini menjadikan nilai investasi pada saham syariah yang ditansaksikan secara marjin dan short selling serta menjadi bagian dari pasar yang terpengaruh oleh suku bunga juga berpotensi naik dan turun terkena imbas volatilitas harga saham akibat pola excessive return dan excessive risk. Hal ini tidak sejalan dengan semangat investasi yang diperkenankan dalam Islam. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap data series indeks harga saham individual (IHSI) harian periode 2004 - 2008 menggunakan metode Generalised Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity In Mean [GARCH-M(1,1) untuk melihat pola perubahan risiko dan menjelaskan hubungan volatilitas indeks saham syariah dengan volatilitas masa lalu, status perdagangan marjin, short selling, tingkat suku bunga SBI 1 Bulan, dan debt equity ratio yang digambarkan oleh variabel dummy. Disamping itu juga dilakukan pengujian terhadap data series indeks harga saham individual (IHSI) menggunakan metode Threshold GARCH (TARCH) untuk melihat adanya assymelric response terhadap infonnasi positif (good news) dan informasi negatif (bad news). Hasil pengujian menunjukkan bukti kuat adanya volatility clustering pada saham syariah, namun sedikit bukti adanya leverage effect. Disamping itu penelitian menunjukkan adanya pengaruh status transaksi marjin, short selling, debt to equity ratio, dan suku bunga SBI terhadap imbal hasil dan volatilitas indeks saham pada beberapa kasus."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26926
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Ayu Danastri
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kepemilikan perusahaan oleh investor asing menyebabkan efek stabilisasi atau destabilisasi volatilitas imbal hasil saham perusahaan di seluruh dan masing-masing sektor industri tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kepemilikan oleh asing diproksikan dengan Large Foreign Ownership oleh institusi keuangan (LFOF) dan Large Foreign Ownership oleh institusi non keuangan (LFONF) yang merupakan jenis kepemilikan block shareholding dengan variabel kontrol block shareholding kepemilikan domestik oleh institusi keuangan, Cross Hold, kepemilikan domestik oleh institusi non keuangan, leverage, size, dan trading turnover.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara observasi keseluruhan industri, tidak ditemukan efek stabilisasi volatilitas kecuali di sektor manufaktur. Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa LFONF berpengaruh signifikan dan positif terhadap volatilitas imbal hasil saham sementara LFOF ditemukan insignifikan terhadap volatilitas. Hasil penelitian per sektor industri menunjukan hasil beragam tergantung karakteristik industri dan komposisi kepemilikan di industri terkait.

This study aims to investigate whether ownership by foreign investor will stabilize or destabilize company?s stock return volatility in all and each industrial sector in Indonesia. Foreign shareholding is represented by variable Large Foreign Ownership Financial Institution (LFOF) and Large Foreign Ownership Non Financial Institution (LFONF) which classified as block shareholding ownership with some controlled variables like block shareholding by Domestic Financial Instituion, Cross Hold, Domestic Non Financial Institution, leverage, size, and trading turnover.
The result for all sectors in general, there isn?t stabilizing stock return volatility effect in Indonesia, except in manufacture industry. LFONF significant and positively affects stock return volatility, while in the other hand LFOF is insignificant affecting stock return volatility. Result for sectoral investigation shows that whether LFOF or LFONF significantly affected or not to stock return volatility is depend on industrial unique characteristic and ownership composition in that sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnisa Rizkatya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap likuiditas saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan variabel kontrol yaitu share price, return volatility, trading volume, firm size, company age dan asset tangibility. Penelitian ini menggunakan model ordinary least square (OLS) pada 12 perusahaan anggota Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan corporate governance yang diukur melalui governance index tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham yang diukur dengan quoted spread. Meskipun demikian, variabel lainnya seperti trading volume dan company age berpengaruh signifikan negatif terhadap penerapan corporate governance.

The purpose of this research is to analyzing the effect of Corporate Governance Perception Index toward stock liquidity for companies listed in Indonesia Stock Exchange with share price, return volatility, trading volume, firm size, company age and asset tangibility as control variable. This research use ordinary least square (OLS) method on 12 companies member of Corporate Governance Perception Index (CGPI) listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2011-2013.
This research show that application of corporate governance measured by governance index have not significant effect with stock liquidity measured by quoted spread. However, another variable such as trading volume and company age have negative significant effect with the application of corporate governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>