Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mawar Kusuma Darina
Abstrak :
Penelitian ini mengeksplorasi implementasi kebijakan return-to-work (RTW) di Indonesia setelah pelonggaran pembatasan COVID-19. Penelitian ini berfokus pada perspektif karyawan yang telah beradaptasi dan terbiasa dengan pengaturan kerja fleksibel (FWA) selama situasi pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif narasi kebijakan RTW dari sudut pandang karyawan. Pendekatan kualitatif interpretivisme digunakan melalui proses wawancara mendalam semi-terstruktur dengan 17 partisipan yang dipilih dari berbagai profesi dan perusahaan. Analisis tematik digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul. Hasil temuan menunjukkan bahwa implementasi kebijakan RTW bagi karyawan di antaranya dimaknai sebagai: (1) Tidak memiliki ruang Alternatif; (2) Hilangnya autonomi kerja, (3) Produktivitas tidak lebih baik, dan (4) Hilangnya motivasi kerja. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya kajian literatur tentang proses kembali bekerja dalam organisasi yang menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi kebijakan RTW bagi manajemen, serta memastikan selarasnya kepentingan organisasi dan karyawan. Selain itu, penelitian ini berkontribusi pada keberlanjutan penelitian RTW yang memberikan wawasan tentang transisi ke pengaturan kerja baru di kondisi kembali kerja pasca pandemi. ......This study explores the implementation of return-to-work (RTW) policies in Indonesia following the easing of COVID-19 restrictions. It focuses on the perspective of employees who had adapted to flexible working arrangements (FWA) during the pandemic situations. The research aims to provide an Alternatif narrative on the RTW policy from the employees' perspective. A qualitative interpretivism approach was employed, utilizing semi-structured in-depth interviews with 17 participants that selected from various professions and companies. Thematic analysis was employed to analyze the gathered data. The findings indicate that the implementation of the RTW policy such as (1) Lacks viable Alternatif workspace options, (2) Diminishes employees' autonomy in their work, (3) Fails to enhance overall work productivity, and (4) Negatively affects work motivation. This study contributes to the existing body of knowledge by emphasizing the importance of monitoring and evaluating RTW policies, ensuring they align with the interests of both organizations and employees. Furthermore, it contributes to existing research by providing insights into the transition to new work arrangements in the post-pandemic transition period.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunun Tri Aryanty
Abstrak :
Latar Belakang Pekerjaan adalah prioritas bagi orang dengan gangguan mental apapun diagnosis atau keparahan penyakitnya. Manajemen kasus vokasional menawarkan dukungan komprehensif untuk reintegrasi ke dalam pekerjaan melalui program intervensi psikosis awal. Tujuan dari laporan kasus berdasarkan bukti ini adalah untuk menentukan efektivitas manajemen kasus vokasional dalam program kembali bekerja setelah skizofrenia episode pertama. Metode Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Google Cendekia dan Cochrane. Kriteria inklusi adalah pekerja dengan skizofrenia, manajemen kasus vokasional/rehabilitasi vokasional, dan program kembali bekerja. Kemudian, mereka dinilai secara kritis menggunakan kriteria studi terapeutik yang relevan oleh Oxford Center for Medicine yang berbasis bukti. Hasil Satu tinjauan sistematis terpilih. Studi tersebut menyatakan bahwa intervensi pada penderita skizofrenia episode pertama yang menggabungkan terapi psikiatrik dengan pekerjaan yang didukung pelatihan dan pekerjaan transisi lebih efektif daripada terapi psikiatrik saja dalam mempertahankan pekerjaan yang kompetitif. Dalam analisis subkelompok terapi yang didukung pekerjaan dengan pelatihan keterampilan terkait gejala menunjukkan hasil terbaik (RR dibandingkan dengan terapi psikiatrik saja 3,61, 95% CI 1,03 hingga 12,63, SUCRA 80,3, rerata peringkat 3,2). Perbandingan kualitas hidup menunjukkan perbedaan pengaruhnya tergantung pada skala kualitas hidup. Kesimpulan dan saran Mayoritas orang yang menderita psikosis dini melanjutkan aktivitas produktif dengan cepat ketika ditawari manajemen kasus vokasional dalam program intervensi dini selama masa tindak lanjut hingga 5 tahun. Terapi vokasional yang didukung pekerjaan adalah intervensi yang paling efektif untuk orang-orang dengan psikosis dini yang parah dalam hal mempertahankan pekerjaan, berdasarkan analisis perbandingan langsung dan meta-analisis, tanpa meningkatkan risiko kejadian buruk. Dibutuhkan lebih banyak studi tentang mempertahankan pekerjaan yang kompetitif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apakah biaya dan upaya itu bermanfaat dalam jangka panjang bagi individu dan masyarakat. Penelitian lebih lanjut dengan kualitas yang lebih baik, ukuran sampel lebih banyak dan berbagai hasil, direkomendasikan terutama untuk hasil yang jarang dipelajari. ......Background Work is a priority, even for people with mental disorders whatever the diagnosis or illness severity. Vocational case management offers comprehensive support for reintegration into work within an early psychosis intervention program. The purpose of this evidence based case report was to determine the effectiveness of vocational case management in return to work program after first episode of schizophrenia. Method The literature search was conducted through PubMed, Google Scholar and Cochrane. The inclusion criteria were worker with schizophrenia, vocational case management/vocational rehabilitation, and return to work outcome. Then, they were critically appraised using relevant criteria by the Oxford Center for Evidence-based Medicine. Result One systematic review was selected. The study concluded that augmented supported employment, supported employment, prevocational training and transitional employment are more effective than psychiatric care only in maintaining competitive employment in the direct comparison and network meta-analysis. In the subgroup analysis supported employment with symptom-related skills training showed the best results (RR compared to psychiatric care only 3.61, 95% CI 1.03 to 12.63 SUCRA 80.3, mean rank 3.2). Conclusion and recommendation The majority of individuals suffering from early psychosis resume productive activity rapidly when offered vocational case management within an early intervention programme during a follow-up period of up to 5 years. Supported employment was the most effective intervention for people with first episode of schizophrenia in terms of maintaining employment. More studies on maintaining competitive employment are needed to get a better understanding of whether the costs and efforts are worthwhile in the long term for both the individual and society.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Suryani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang menyebabkan kegagalan program Return to Work RTW dari BPJS Ketenagakerjaan, yang didefinisikan sebagai pekerja yang tidak kembali bekerja di tempat semula atau yang sempat kembali bekerja di tempat semula namun tidak bertahan, pada kasus peserta yang mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan amputasi tangan, amputasi kaki atau lumpuh kedua kaki. Analisis faktor yang menyebabkan kegagalan didasarkan pada pendekatan biopsikososial yaitu aspek medis, aspek psikologis dan aspek sosial lingkungan kerja. Analisis dilakukan berdasarkan informasi dari perusahaan, peserta dan case manager yang dikumpulkan melalui kuesioner dan in-depth interview pada beberapa kasus yang dianggap gagal dan yang dianggap berhasil. Temuan utama yang relevan untuk perbaikan sistem RTW secara internal i.e., dari dalam BPJS Ketenagakerjaan yaitu bahwa case manager memiliki peran penting yang dapat menentukan keberhasilan program RTW terutama dalam mengupayakan pemenuhan komitmen dari tenaga kerja dan perusahaan terhadap program RTW. Walaupun faktor penyebab kegagalan biopsikososial bukan seluruhnya di bawah kendali BPJS Ketenagakerjaan, hasil indepth interview menunjukkan bahwa peranan Case manager sebagai fasilitator dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan atau menekan kegagalan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan keberhasilan program RTW dapat dimulai dengan memastikan bahwa Case manager telah berupaya maksimal dalam pemenuhan komitmen tenaga kerja dan perusahaan terhadap tujuan program RTW.
This study aims to identify the factors that cause the failure of the BPJS Ketenagakerjaans Return to Work RTW program, which is defined as workers who do not return to their original place of work or who have returned to work at their original place but do not survive, in the case of workers who had a work accident which causes amputation of the hand, amputation of the foot or paralysis of both legs. Analysis of the factors that cause failure is based on biopsychosocial approach, namely medical aspect, psychological aspect and work environment social aspect. The analysis was carried out based on information from companies, workers and case managers collected through questionnaires and in-depth interviews in several cases that were deemed to have failed and which were considered successful. The main finding that is relevant for internal RTW system improvement i.e., from within the BPJS Ketenagakerjaan is that case manager has an important role that can determine the success of the RTW program, especially in seeking to fulfill the commitment of workers and companies towards the RTW program. Although the causes of failure biopsychosocial are not entirely under the control of BPJS Ketenagakerjaan, the results of in-depth interviews show that the role of Case manager as a facilitator can increase the likelihood of success or reduce failure. The conclusion from this research is that efforts to increase the success of the RTW program can be started by ensuring that Case manager has made the best effort in fulfilling the commitment of the worker and the company towards the goals of the RTW program.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library