Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lumongdong, Lisa K.A.
"Di Rumah Sakit Persahabatan, berdasarkan data retrospektif, telah dilakukan penelitian tentang ketahanan hidup penderita kanker paru yang telah menjalani reseksi atau radioterapi atau kemoterapi. Penelitian tersebut adalah penelitiaan secara univariat. Dalam analisis ketahanan hidup penderita, sangat perlu untuk memperhatikan pengaruh karakteristik-karakteristik penderita secara bersama-sama. Karena itu pada tugas akhir ini Penulis melakukan penelitian secara multivariat, yang melalui analisis tersebut, pengaruh karakteristik-karakteristik penderita secara bersama-sama juga diperhatikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Kusmiyati
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas pengaruh asfiksia pada bayi prematur terhadap kualitas hidup anak usia 2-4 tahun, dengan desain kohort retrospektif. Data asfiksia diperoleh dari catatan medik RSUP Dr. Sardjito, sedangkan kualitas hidup anak dinilai menggunakan PedsQL. Analisis data menggunakan regresi cox.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh asfiksia terhadap kualitas hidup anak dengan RR: 2,2 (CI: 1.19-4.08). Asfiksia berpengaruh pada fungsi fisik dengan RR: 2,4 (CI: 1.33-4.36) dan fungsi sosial RR: 2,4 (CI: 1.36-4.15) tetapi tidak bermakna pada fungsi emosi RR: 1.4 (CI: 0.86-2.29) dan fungsi sekolah RR: 1.2 (CI: 0.63-2.31).

ABSTRACT
This dissertation discusses the association of asphyxia in premature infants to the quality of life of children aged 2-4 years with retrospective cohort design. Asphyxia data were obtained from the medical records of Dr. Sardjito hospital, while the quality of life of children data were assessed using PedsQL. Data were analyzed using Cox regression.
The results of study showed strong association of asphyxia to the quality of life of children with RR: 2.2 (CI: 1:19 to 4:08). Risk of asphyxia effects on physical function was RR: 2.4 (CI: 1:33 to 4:36) and on social functioning was RR: 2.4 (CI: 1:36 to 4:15). However, the risk was not significant to the emotional function with RR: 1.4 (CI: 0.86-2.29 ) and school functions RR: 1.2 (CI: 0.63-2.31).
"
2016
D2167
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Ira Handayani
"Latar belakang: Necrotizing enterocolitis / enterokolitis nekrotikan (NEC/EKN) adalah masalah serius yang sering terjadi pada neonatus, dengan tingkat insiden dan mortalitas yang tinggi, terutama pada bayi berat lahir yang rendah. Beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai berpotensi meningkatkan risiko dan derajat keparahan EKN. Meskipun penelitian sebelumnya telah dilakukan di berbagai negara, belum ada penelitian serupa EKN dilakukan di Indonesia untuk memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan EKN.
Metode: Penelitian ini memiliki desain penelitian kohort retrospektif dan dilakukan di Unit Penelitian Kesehatan Neonatologi FKUI-RSCM dengan pengambilan sampel pada periode tahun 2016-2021 dan penulisan hasil penelitian pada Mei 2022-Desember 2023. Populasi target melibatkan neonatus dengan EKN, dengan populasi terjangkau merupakan pasien neonatus dengan derajat EKN I dan II yang diambil pada periode penelitian. Pasien dengan kelainan kongenital saluran cerna atau menjalani operasi lainnya selain tata laksana EKN dieksklusi dari penelitian. Variabel yang dinilai dalam penelitian ini adalah usia kehamilan, jenis kelamin, jenis kelahiran, skor APGAR, berat lahir rendah, sindrom gawat napas, sepsis, kadar C- reactive protein (CRP), pemberian antibiotik, jenis antibiotik, dan penggunaan ventilator.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor seperti usia kehamilan, jenis kelahiran, skor APGAR, berat lahir rendah, sindrom gawat napas, sepsis, kadar CRP, pemberian antibiotik, jenis antibiotik, penggunaan ventilator, dan jenis kelamin dengan insiden peningkatan derajat keparahan EKN (p > 0,05) maupun waktu peningkatan derajat keparahan EKN (p > 0,05).
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dalam populasi pasien neonatus dengan EKN derajat I dan II di RSCM, faktor-faktor internal dan eksternal yang diteliti tidak berhubungan secara signifikan dengan insiden maupun waktu peningkatan derajat keparahan EKN.

Background: Necrotizing enterocolitis (NEC) is a serious problem that often occurs in neonates, with a high incidence and mortality rate, especially in neonates with very low birth weight. Several factors have been identified as potentially increasing the risk and severity of NEC. Although previous research has been conducted in various countries, there has been no similar study conducted in Indonesia to understand the factors associated with NEC.
Methods: This study has a retrospective cohort study design and was conducted in the Neonatology Research Center Unit, RSCM-FKUI with subject recruitment during the period of 2016 to 2021 and research report written during the period of May 2022 to December 2023. The target population included neonates with NEC, with the accessible population consisting of neonates with NEC I and II. Patients with congenital gastrointestinal tract disorders or those undergoing surgeries other than NEC management were excluded from the study. Variables assessed in this study included gestational age, sex, type of birth, APGAR score, very low birth weight, respiratory distress syndrome, sepsis, C-reactive protein (CRP) levels, antibiotic use, type of antibiotics, and ventilator use.
Results: The study results showed no significant relationship between factors such as gestational age, type of birth, APGAR score, very low birth weight, respiratory distress syndrome, sepsis, CRP levels, antibiotic use, type of antibiotics, ventilator use, and gender with the incidence of an increase in the severity of NEC (p > 0.05) or the time of the increase in the severity of NEC (p > 0.05).
Conclusion: Based on this study, it can be concluded that in the population of neonatal patients with NEC I and II at RSCM, the examined internal and external factors are not significantly associated with the incidence or time of the increase in the severity of NEC.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Yustika
"Penggunaan kombinasi dua atau lebih antihipertensi dapat memungkinkan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai interaksi obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Instalasi Paviliun Cendrawasih RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan dengan metode survei yang bersifat deskriptif analitis. Pengambilan data diperoleh secara retrospektif dari rekam medik pasien periode bulan Januari-Juni 2006 yang menggunakan dua atau lebih obat antihipertensi secara bersamaan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 102 pasien yang terdiri dari 52 pasien laki-laki dan 50 pasien perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat yang teridentifikasi dan berpotensi terjadi pada 46 pasien (45,10%) dengan jumlah 109 kasus interaksi obat. Persentase jumlah obat yang digunakan bersamaan pada pasien yang teridentifikasi mengalami interaksi obat tertinggi adalah pada kategori banyak. Tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah obat yang digunakan setiap pasien secara bersamaan dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
The combination of two or more antihypertension drugs potentially caused drug interaction. The aim of this study was to identify antihypertensive drug interaction problems which potentially occurred in patients at Cendrawasih Ward of RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. The method used was analitical-descriptive. Data were taken retrospectively from medical record of patient treated with greater than or equals 2 drugs. The medical record reviewed were from January until June 2007. There were 102 samples reviewed, consist of 52 men and 50 women.
The result showed that antihypertensive drug interaction was identified in 46 patients (45,10%) with 109 cases of interaction. The number of drugs used in cases with interaction mostly was in category 6 or more drugs. There was no significant correlation between the number of drugs used concurrently with the number of interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septia Pristi Rahmah
"ABSTRAK
Salah satu zat pencemar yang mampu menyebabkan kekambuhan asma adalah
nitrogen dioksida (NO2). Konsentrasi NO2 yang tertinggi di Kota Padang berasal
dari transportasi (50,57 ug/Nm3). Daerah dengan konsentrasi NO2 tinggi di Kota
Padang adalah daerah Lubuk Kilangan dan daerah dengan konsentrasi NO2 rendah
di Kota Padang adalah beberapa wilayah di Kecamatan Koto Tangah. Data pasien
asma diambil dari Puskesmas masing-masing wilayah kerja (Puskesmas Lubuk
Kilangan dan Puskesmas Air Dingin).
Penelitian dilakukan dengan desain studi kohort retrospektif, dimana pajanan NO2
telah terjadi di masa lalu, sedangkan riwayat kakambuhan asma diikuti selama
Januari – November 2014. Anak yang menjadi responden adalah anak yang
berusia ≥ 7 tahun dan telah menderita asma selama minimal 2 tahun pada saat
penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan konsentrasi NO2
dengan kekambuhan asma pada anak dengan pvalue 0,003 dengan Risiko Relatif
(RR = 2,273). Variabel yang paling dominan mempengaruhi kekambuhan asma
adalah konsentrasi NO2 dan riwayat prematur setelah dikontrol variabel lain
secara multivariat menggunakan uji Cox Regression.

ABSTRACT
One of contaminants that can cause an asthma relapse is nitrogen dioxide (NO2). The
highest concentration of NO2 in Padang is from transportation (50.57 ug / Nm3). An
area with high concentrations of NO2 in the city of Padang is Lubuk Kilangan and
areas with low NO2 concentrations in Padang are some areas in the district of Koto
Tangah. Data of Asthma patient taken from each health center of working area (health
centers Lubuk Kilangan and health centers Air Dingin).
The study was conducted with a retrospective cohort study design, in which NO2
exposure has occurred in the past, while history of asthma relapse followed during
January-November 2014. Children who were respondents are children ≥ 7 years old and
have been suffering from asthma for at least 2 years at the time of research.
The results showed a significant relationship between the concentration of NO2 with
recurrence of asthma in children with p value 0.003 with relative risk (RR = 2.273).
The most dominant variable affecting the recurrence of asthma is the concentration of
NO2 and premature history after controlled others variable in multivariate using Cox
Regression Test"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sunarmiasih
"ABSTRAK
Pasien ICU yang mengalami gagal nafas memerlukan ventilator. Pasien dengan ventilator sangat memerlukan perawatan ekstra dan mahal. Pasien dengan prolonged mechanical ventilation tidak bisa lepas dari ventilator lebih dari 21 hari memiliki risiko mengalami gangguan fungsi organ permanen. Trakheostomi dapat mempercepat pasien lepas dari ventilator dan mempersingkat lama rawat di ICU. Trakheostomi yang dilakukan lebih awal akan mempercepat pasien lepas dari ventilator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh trakheostomi dini serta faktor konfounding yang berpengaruh terhadap durasi penggunaan ventilator pada pasien ICU RSPAD. Desain studi yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan menggunakan data rekam medis dan flow sheet pasien ICU RSPAD tahun 2015. Sampel berjumlah 40 pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan survival analysis. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa trakheostomi dini berpengaruh terhadap durasi penggunaan ventilator HR=0,31, 95 CI: 0,07-1,41 setelah dikontrol variabel jenis kelamin, status gizi, berat penyakit, dan penurunan kesadaran.

ABSTRACT
Intensive care unit ICU patients experienced respiratory failure need ventilatory support. Patients on ventilator need extra care that lead to spend high cost. Patients on prolonged mechanical ventilation can not be disconnected from ventilator more than 21 days are prone to experience organ dysfunction. Tracheostomy is one of the medical procedure that can shorten duration of patient on ventilator and shorten length of ICU stay. Duration of mechanical ventilation will be shorter when the tracheostomy is performed earlier. The aim of this study is to find out the effect of early tracheostomy to duration of ventilator in RSPAD ICU patients. Study design applied to this study is retrospective cohort using medical record and registration book of ICU RSPAD at the year 2015. Fourty patients was enrolled at this study. Data process using survival analysis. Multivariate analysis results show that early tracheostomy has effect on duration of ventilator HR 0,31, 95 CI 0,07 1,41 after been controlled by covariat factors such as sex, nutrient status, severity of illness, and consciousness deterioration.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Utami Kusuma Negara
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah eksklusivitas ekonomi arus utama dalam ilmu ekonomi, eksklusivitas ini berdampak pada munculnya masalah sosiologis, pedagogis dan metodologis dalam ilmu ekonomi. Untuk menjawab hal tersebut, penelitian ini menggunakan perspektif Kuhnian untuk menunjukkan secara jelas sisi sosiologis yang ada dalam sains dan mekanisme dalam bekerjanya ruang lingkup komunitas ilmiah itu sendiri, dalam hal ini ekonomi. Untuk memahaminya, penelitian ini berusaha melihatnya dari awal perkembangan ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu yang mulai menemukan bentuknya, terutama dari awal periode ekonomi klasik hingga titik revolusi marginalis sebagai transisi ke ekonomi neoklasik. Untuk tujuan metodologis, penelitian ini secara khusus melihat aspek nilai dalam analisis eksplanasi. Wawasan yang diperoleh dari penggambaran retrospektif ini kemudian digunakan untuk membandingkan permasalahan dalam arus utama ekonomi, di mana sisi inklusivitas justru muncul di era pra-paradigma. Makalah ini menyimpulkan bahwa sangat penting untuk mencoba memperluas definisi komunitas ilmiah dalam suatu disiplin ilmu.
ABSTRACT
This thesis discusses the issue of mainstream economic exclusivity in economics, this exclusivity has an impact on the emergence of sociological, pedagogical and methodological problems in economics. To answer this question, this study uses a Kuhnian perspective to clearly show the sociological side that exists in science and the mechanism in which the scientific community itself operates, in this case the economy. To understand it, this study seeks to see it from the beginning of economic development as a discipline that began to find its form, especially from the beginning of the classical economic period to the point of the marginalist revolution as the transition to neoclassical economics. For methodological purposes, this study specifically looks at the value aspect in explanatory analysis. The insights gained from this retrospective depiction are then used to compare problems in the mainstream of the economy, where the inclusivity side actually emerged in the pre-paradigm era. This paper concludes that it is important to try to broaden the definition of the scientific community within a discipline."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Wulandari
"Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu dari 4 Provinsi di Indonesia yang menjadi tempat implementasi awal dari penerapan penggunaan paduan BPaL (Bedaquiline, Pretomanid, Linezolid) untuk pengobatan TB RO dalam tatanan penelitian operasional. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan keberhasilan pengobatan pasien TB RO pada penggunaan Bedaquiline dalam paduan pengobatan dengan keberhasilan pengobatan pasien TB RO tanpa Bedaquiline dalam paduan pengobatan. Penelitian menggunakan rancangan kohort retrospektif dan analisis datanya dengan analisis survival dari data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 – 2023. Hasil penelitian: Pada pola resistansi Monoresistan, Rifampisin Resistan, Poliresistan dan Multidrugs Resistant keberhasilan paduan pengobatan yang menggunakan Bedaquiline tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan keberhasilan pengobatan menggunakan paduan tanpa Bedaquiline setelah dikontrol oleh variabel jenis paduan pengobatan (HR 1,01; 95% CI 0,79 -1,29; p-value= 0,939). Pada pola resistansi pre-Extensively Drug Resistant dan Extensively Drug Resistant, keberhasilan paduan pengobatan menggunakan Bedaquiline juga tidak berbeda bermakna bila dibandingkan keberhasilan paduan pengobatan tanpa Bedaquiline dengan mempertimbangkan jenis paduan pengobatan (HR 1,14; 95% CI 0,34 – 3,82; p-value= 0,835). Diharapkan tenaga kesehatan tetap memberikan edukasi pentingnya kepatuhan regimen pengobatan dan dukungan sosial serta psikologis kepada pasien untuk menbantu pasien tetap konsisten menjalani pengobatan.

DKI Jakarta Province is one of 4 Provinces in Indonesia for the initial implementation site of the BPaL (Bedaquiline, Pretomanid, Linezolid) combination for treating DR-TB (Drug Resistant Tuberculosis) in an operational research order. The study aimed to compare the success of treatment of TB RO patients with the use of Bedaquiline in the treatment combination with the success of treatment of TB RO patients without Bedaquiline in the treatment combination. The study used a retrospective cohort design and data analysis with survival analysis from the Tuberculosis Information System (SITB) data of DKI Jakarta Province in 2020 – 2023. Results of the study shows that in Monoresistant, Rifampicin Resistant, Polyresistant and Multidrugs Resistant resistance patterns, the success of treatment combination using Bedaquiline did not show a significant difference with the success of treatment combination without using Bedaquiline after being controlled by treatment combination type variable (HR 1.01; 95% CI 0.79 -1.29; p-value = 0.939). In pre-Extensively Drug Resistant and Extensively Drug Resistant resistance patterns, the success of treatment combination using Bedaquiline was also not significantly different when compared to the success of the treatment combination without Bedaquiline after being controlled by treatment combination type variable (HR 1.14; 95% CI 0.34 – 3.82; p-value = 0.835). Health workers are expected to continue providing education on the importance of compliance with treatment regimens and giving social and psychological support to patients in order to maintain patient’s consistency in undergoing treatment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengtahui hubungan penambahan brat badan hamil (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektifif. Hasil penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan selama hamil agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil KEK). Ibu hamil perlu secara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan pelayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang merupakan waktu yang kritikal untuk mengidentifikasi resiko teljadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birth-weight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design. The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CED) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birth-weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainum Jhariah Hidayah
"Penyakit infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Progresivitas penyakit pada pasien HIV/AIDS dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor usia, genetik, penyakit infeksi lain seperti tuberkulosis dan hepatitis, faktor gizi, status imunologi dan lain-lain. Adanya pengobatan ARV belum mampu menyembuhkan penyakit namun mampu mengontrol progresivitas penyakit HIV dan AIDS dengan menekan replikasi virus, mengurangi timbulnya infeksi oportunistik. Walaupun program ini telah dilaksanakan, namun kematian akibat HIV tetap saja terjadi terutama pada tahun pertama pengobatan ARV.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediktor yang berhubungan dengan kematian pada pasien HIV-AIDS yang mendapatkan terapi ARV di RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2008-2012. Desain studi yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan menggunakan data register ART dan Rekam Medik. Sampel berjumlah 396 pasien HIV yang menggunakan ARV. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Regresi Cox.
Hasil analisis multivariat menunjukkan prediktor kematian pasien HIV-AIDS yang mendapatkan ARV adalah status fungsional baring (RR=2,34, 95% CI:1,32-4,11), kategori IO berat (RR=2,11, 95% CI:1,26-3,54), dan status anemia (RR=2,56, 95% CI:1,74-3,77). Diperlukan perhatian khusus dan pemantauan bagi pasien HIV-AIDS yang menggunakan ARV dengan status fungsional baring, anemia, dan memiliki infeksi oportunistik yang berat.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is still an issue in health sector in the world, particularly in Indonesia. Progression of disease is influenced by various factors including age, genetic, and other infectious diseases such as tuberculosis and hepatitis, nutritional factors, and immunological status. ARV therapy has not been able to cure the disease yet is able to control the progression of HIV/AIDS by suppressing viral replication which reduce the incidence of opportunistic infections. Although the program has been implemented, the deaths from HIV continue to occur, especially in the first year of ARV treatment.
This study aims to investigate the predictors related to death in HIV-AIDS patients with ARV therapy in Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor in 2008-2012. The study design was retrospective cohort using ART registration data and Medical Record. Number of samples were 396 HIV patients with ARV therapy. Data analysis was performed using Cox Regression.
The multivariate analysis showed that the predictors of deaths in HIV-AIDS patients with ARV therapy were functional baring status (RR = 2.34, 95% CI: 1.32-4.11), heavy IO category (RR = 2.11, 95% CI : 1.26-3.54), and anemia status (RR = 2.56, 95% CI: 1.74-3.77). Special attention and monitoring are required for HIV/AIDS patients taking antiretroviral medications with functional status of baring, anemia, and having severe opportunistic infections.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>