Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Ayudha Achmad
"Di era industri 4.0 dan perkembangan teknologi ini, seluruh sektor industri dituntut untuk memastikan perusahaannya memiliki suatu konsep ketahanan sistem dari segala macam potensi terjadinya variabilitas pada proses bisnis yang kemudian disebut sebagai konsep resilience. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep safety resilience pada perusahaan industri pertambangan guna mengetahui tingkat kemampuan perusahaan tersebut dalam menghadapi kondisi tidak terduga. Desain studi penelitian ini berjenis deskriptif dengan metode semi kuantitatif dan menggunakan tools Resilience Assessment Grid (RAG) sebagai panduan wawancara. Pengambilan data dilakukan dengan meninjau dokumen perusahaan dan melakukan wawancara dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis, PT X memiliki unsur resilience dengan membandingkan reliabilitas perusahaan dengan besaran risiko. Tingkat implementasi konsep safety resilience pada PT X rata-rata memiliki persentase sebesar 87.9% yang termasuk tahap menuju resilience dengan rincian kemampuan respon (88.9%), kemampuan monitoring (89.2%), kemampuan belajar (86.1%), dan kemampuan antisipasi (87.6%). Pendekatan teknologi, baiknya kemampuan respon, dan komitmen dari petinggi perusahaan menjadi aspek pendukung tingginya tingkat implementasi konsep safety resilience pada PT X. Sedangkan, adanya ketimpangan tingkat persepsi risiko pada pekerja dan dasar pembelajaran perusahaan yang masih mengedepankan paradigma safety-I menjadi penghambat perusahaan dalam mengimplementasikan konsep safety resilience secara maksimal.

In the industrial era 4.0 and technological developments, all industrial sectors are required to ensure that their companies have a concept of system resilience from all kinds of potential for variability in business processes, which is then referred to as the concept of resilience. This study aims to analyze the application of the concept of safety resilience in mining industry companies to determine the level of the company's ability to deal with unexpected conditions. The design of this research study is descriptive with a semi-quantitative method and uses the Resilience Assessment Grid (RAG) tools as an interview guide. Data were collected by reviewing company documents and conducting interviews using the purposive sampling technique. Based on the results of the analysis, PT X has an element of resilience by comparing the company's reliability with the amount of risk. In addition, the level of implementation of the safety resilience concept at PT X has an average percentage of 87.9% which is included in the stage towards resilience with details on response-ability (88.9%), monitoring ability (89.2%), learning ability (86.1%), and anticipation (87.6%). The technological approach, good response-ability, and commitment from company officials are aspects that support the high level of implementation of the safety resilience concept at PT X. Meanwhile, the imbalance in the level of risk perception among workers and the company's learning base that still prioritizes the safety-I paradigm is an obstacle for companies to implement maximum safety resilience concept."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Alya Rahma
"Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan program yang dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan akses warga terhadap air minum layak serta mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melibatkan peran masyarakat. Akan tetapi, peristiwa yang timbul akibat perubahan iklim berpotensi mengancam keberlanjutan PAMSIMAS. Untuk mewujudkan sistem penyediaan air yang resilien menghadapi perubahan iklim, penilaian menjadi salah satu upaya yang memegang peran penting. Adanya perbedaan karakteristik dari berbagai alat penilaian resiliensi iklim yang tersedia menjadi hal yang perlu dipertimbangkan sebelum penilaian dilakukan. Untuk itu, dilakukan perbandingan alat penilaian berdasarkan kriteria yang dipublikasikan oleh Miola et al. (2015) mengenai indikator penilaian resiliensi iklim. Perbandingan penilaian resiliensi dilakukan untuk dua alat, yakni How Tough is WASH? (HTIW) dan Rural Water System Monitoring Assessment Tools (RWS-MAT). Perbandingan menunjukkan bahwa HTIW memiliki skor 16 dari 21 dan RWS-MAT dengan skor 18 dari 21. Kedua alat penilaian memenuhi 16 kriteria yang sama, di antaranya adalah kriteria diperiksa kualitasnya, transparan, dan mudah dipahami, dan tidak memenuhi tiga kriteria, yakni kriteria presisi, jujur, dan tersedia. Perbedaan utama kedua alat terdapat pada kriteria periodik dan jangka panjang yang dipenuhi RWS-MAT, tetapi tidak dipenuhi HTIW. Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran PAMSIMAS dalam spektrum kesadaran gender. Hal ini karena pengelolaan air yang merepresentasikan komunitasnya merupakan pengelolaan air yang adaptif sehingga dapat bersifat resilien terhadap perubahan iklim. Penilaian posisi PAMSIMAS dalam spektrum kesadaran gender dilakukan berdasarkan alat penilaian Water for Women untuk mengidentifikasi posisi 16 PAMSIMAS di Cianjur, Dumai, dan Bengkalis. PAMSIMAS yang diteliti masuk ke dalam kategori yang berbeda-beda, yakni 4 PAMSIMAS dalam kategori aware dan 12 PAMSIMAS dalam kategori unaware dengan perbedaan yang paling signifikan ditunjukkan dengan tingkat keterlibatan pengurus perempuan dalam pengelolaan PAMSIMAS. Penelitian merekomendasikan pengembangan PAMSIMAS yang inklusif dan resilien melalui beberapa langkah, termasuk pendanaan iklim yang responsif gender, penerapan monitoring dan evaluasi periodik, pemeriksaan kualitas air, dan pelibatan PKK dalam tata kelola PAMSIMAS.

The Community-Based Drinking Water and Sanitation Program (PAMSIMAS) is a government initiative aimed at increasing public access to safe drinking water and promoting clean and healthy living behaviors by involving community participation. However, climate change events have the potential to threaten the sustainability of PAMSIMAS. To create a water supply system that is resilient to climate change, assessments play a crucial role. The differing characteristics of various climate resilience assessment tools must be considered before conducting assessments. For this purpose, a comparison of assessment tools was conducted based on criteria published by Miola et al. (2015) regarding climate resilience assessment indicators. The resilience assessment comparison was conducted for two tools, namely How Tough is WASH? (HTIW) and Rural Water System Monitoring Assessment Tools (RWS-MAT). The comparison showed that HTIW scored 16 out of 21, while RWS-MAT scored 18 out of 21. Both assessment tools met 16 identical criteria, such as being quality-checked, transparent, and easy to understand, but failed to meet three criteria, precision, honesty, and availability. The main difference between the two tools lies in the periodic and long-term criteria, which were met by RWS-MAT but not by HTIW. Additionally, research was conducted to determine the level of PAMSIMAS' awareness within the spectrum of gender awareness. This is because water management that represents its community is adaptive management that can be resilient to climate change. The assessment of PAMSIMAS' position on the gender awareness spectrum was carried out using the assessment tool published by Water for Women to identify the positions of 16 PAMSIMAS in Cianjur, Dumai, and Bengkalis. The studied PAMSIMAS fell into different categories: 4 PAMSIMAS in the "gender aware" category and 12 in the "gender unaware" category, with the most significant difference shown in the level of female involvement in PAMSIMAS management. The study recommends the development of inclusive and resilient PAMSIMAS through several steps, including gender-responsive climate funding, periodic monitoring and evaluation, water quality checks, and the involvement of women’s organizations (PKK) in PAMSIMAS governance. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library