Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firly Andini
"Hipertensi menjadi masalah kesehatan yang banyak diderita masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, penderita hipertensi terbanyak di Indonesia adalah yang berusia lanjut. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan berupa penerapan relaksasi autogenik untuk menurunkan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi. Pasien berusia 69 tahun dengan riwayat stroke 2x dan terdapat kekakuan dan kelemahan pada sisi kiri tubuh akibat gejala sisa stroke dan tidak mendapat dengan tepat termasuk tidak mengonsumsi obat antihipertensi. Sehingga penerapan terapi non farmakologi seperti relaksasi autogenik berupa relaksasi yang berasal dari diri sendiri dengan pengulangan kata-kata dan merasakan sensasi tertentu. Relaksasi ini  dilakukan pada pasien selama 3 minggu sebanyak 8x intervensi dengan melibatkan keluarga. Relaksasi ini dilakukan selama 15-20 menit setiap sesi dengan melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah sistolik, yakni 170/100 mmHg pada awal intervensi menjadi 162/100 mmHg pada hari terakhir intervensi. Pemberian intervensi ini dapat dilakukan dirumah secara rutin bersama keluarga secara mandiri. Implikasi karya ilmiah ini adalah relaksasi autogenik perlu dilakukan secara rutin dan keterlibatan keluarga serta motivasi diri sendiri agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif pada pasien.

Hypertension is a health problem that many people suffer, both in the world and in Indonesia. Based on the results of Riskesdas in 2018, the most hypertension sufferers in Indonesia are the elderly. This study aims to analyze nursing care in the form of the application of autogenik relaxation to reduce blood pressure in elderly patients with hypertension. Patient aged 69 years with twice history of stroke and there is stiffness and weakness in the left side of the body due to the symptoms of the stroke and did not get proper treatment including not taking antihypertensive drugs. So that the application of non-pharmacological therapies such as autogenik relaxation in the form of relaxation that comes from yourself with the repetition of words and feel certain sensations. This relaxation is performed on patients for 3 weeks as many as 8 times the intervention involving the family. This relaxation is carried out for 15-20 minutes each session by measuring blood pressure before and after the intervention. The results of this scientific work indicate that there was a decrease in systolic blood pressure, 170/100 mmHg at the beginning of the intervention to 162/100 mmHg on the last day of the intervention. This intervention can be done at home routinely with family independently. The implication of this scientific work is that autogenik relaxation needs to be done routinely and family involvement and self-motivation in order to provide more effective results to patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Haekal Eslam Rananda
"Hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak diderita oleh masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Berdasarkan kaji literatur Riskesdas tahun 2020, penderita hipertensi terbanyak di Indonesia berasal dari kalangan yang berusia lanjut. Karya ilmiah ini ditujukkan untuk menganalisis asuhan keperawatan berupa penerapan terapi relaksasi autogenik untuk menurunkan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi. Pasien berusia 63  tahun dengan riwayat dua kali serangan stroke dan tidak mendapat penanganan dengan tepat termasuk tidak mengonsumsi obat antihipertensi. Sehingga penerapan terapi non-farmakologi seperti relaksasi autogenik berupa relaksasi yang berasal dari diri sendiri dengan pengulangan kata-kata dan merasakan sensasi tertentu. Relaksasi ini dilakukan pada pasien selama 3 minggu sebanyak delapan kali intervensi. Relaksasi ini dilakukan selama 10-15 menit setiap sesi dengan melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa  terdapat penurunan tekanan darah sistolik, yakni 170/110 mmHg pada awal intervensi menjadi 155/95 mmHg pada hari terakhir intervensi. Pemberian intervensi ini dapat dilakukan di dekat wisma tempat pasien tinggal. Implikasi karya ilmiah  ini adalah relaksasi autogenik perlu dilakukan secara rutin serta motivasi diri sendiri agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif pada pasien.

Hypertension is one of the health problems that many people suffer from, including in Indonesia. Based on the Riskesdas' literature review in 2020, most of hypertensive patients in Indonesia were the elderly. This scientific work is aimed at analyzing nursing care in the form of the application of autogenic relaxation therapy to reduce blood pressure in elderly patients with hypertension. Patients were aged 63 years with a history of two strokes and had not received proper treatment, including antihypertensive drugs. Thus, the application of non-pharmacological therapies, such as autogenic relaxation in the form of relaxation that comes from oneself by repeating words and feeling certain sensations. This relaxation was performed on the patients for 3 weeks through eight times of interventions. This relaxation was carried out for 10-15 minutes in each session by taking blood pressure measurements before and after the intervention. The results of this scientific work showed a decrease in systolic blood pressure, which was 170/110 mmHg at the beginning of the intervention to 155/95 mmHg on the last day of the intervention. The provision of this intervention can be carried out near the guest house where the patients live. This scientific work implies that autogenic relaxation needs to be done regularly, along with self-motivation, to provide more effective results in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Damayanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kecemasan yang dialami siswa Sekolah Terjun Bebas Tempur TNI Angkatan Udara (TBT TNI) sebagai dasar intervensi dengan teknik-teknik terapi restrukturisasi kognitif dan relaksasi autognenik untuk mengatasi kecemasan mereka. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan quasi experimental terhadap 3 orang siswa TBT yang mengalami permasalahan kecemasan dalam mengikuti pendidikan terjunnya. Hasil penelitian menunjukkan subjek mengalami kecemasan yang ditandai dengan adanya keyakinan, pemikiran dan persepsi yang tidak tepat dan bersifat negatif. Akibatnya subyek mengalami keterhambatan dalam penampilan diri dan kemampuan mereka dalam mengikuti pendidikan terjunnya serta menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidak percayaan dalam diri mereka. Untuk mengatasi masalah kecemasan yang dialami siswa peterjun tersebut dipilih intervensi dengan menggunakan teknik-teknik terapi restrukturisasi kognitif dan relaksasi autogenik yang diberikan dalam bentuk intervensi kelompok dan individual. Manfaat intervensi yang dirasakan subjek adalah, memperoleh pemahaman baru yang lebih positif, merubah penilaian/keyakinan/pemikiran yang tidak tepat menjadi lebih tepat dan perubahan tingkah laku dalam menghadapi suatu permasalahan serta memperoleh insight dari proses sharing yang dilakukan di dalam proses intervensi kelompok. Selanjutnya diharapkan intervensi dengan menggunakan teknik restrukturisasi kognitif dan relaksasi autogenik tersebut dapat diterapkan oleh lembaga pendidikan Terjun Bebas Tempur Angkatan Udara sejak awal praktek terjun pendidikan untuk membantu siswa menghadapi situasi/peristiwa yang menimbulkan kecemasan.

ABSTRACT
This thesis explores anxiety experienced by the students of Air Force School of Free Fall Combat (TBT TNI) as a basis of intervention with a technique of cognitive restructuring and relaxation autogenic therapy to overcome their anxiety. This research is an experimental research with the approach of quasi experimentalto 3 students TBT that has anxiety issues during their educational terms. The results shows the subject experienced anxiety
characterized by the beliefs, thought and perception which is not entirely correct and negative.Consequently, subject experienced severe limitation in their performance and their capacity to follow through their study and create an effect of discomfort and appear with insufficient self confident. Responses emerged are anxiety and tension accompanied by faster heart beat, muscle tension, nervousness, confusion, hard to concentrate and lack of selfcontrol while in the air.To overcome the anxiety problems faced by this particular student selected intervention used was the cognitive restructuring therapy and autogenic relaxation in the form of group and individual intervention. Intervension benefits for the subject are new positive understanding, conversion of values/beliefs/perception, behavioral changes in dealing with challenges and at the same the subject gains insights from the sharing process in the group intervension. Furthermore, it is expected that Air Force School of Free Fall Combat (TBT TNI) will apply intervension using cognitive restructure technique and relaxation
autogenic to help their students fro"
2013
T34979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library