Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Wahyudi Firdaus
"Latar Belakang: Berdasarkan hasil survei akreditasi, dari 17 RSUD Kelas D di provinsi DKI Jakarta, 16 RSUD terakreditasi Paripurna dan satu RSUD terakreditasi Utama. Walapun telah trakreditasi, masih ditemukan banyak rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. 
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk memahami lima elemen penilaian yang menjadi isu pasca survei akreditasi, persiapan, kendala, dan strategi penyelesaian yang dilakukan oleh RSUD. 
Metode penelitian: Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dengan telaah dokumen akreditasi untuk lima elemen penilaian yang menjadi isu dan lebih lanjut akan dilakukan wawancara terhadap pihak RSUD, Dinas Kesehatan, dan Surveior. 
Hasil dan Pembahasan: Lima elemen penilaian yang menjadi isu tersebut adalah MFK 5d, KPS 9b , PPI 6b, PMKP 4e dan AKP 5.2e. Untuk memenuhi elemen penilaian tersebut, RSUD telah menyiapkan dokumen, SDM, dan sarana dan prasarana. Kendala yang dihadapi yaitu pemahaman RSUD, perbedaan pemahaman antar surveior, kurangnya pemenuhan fasilitas yang dipersyaratkan, pola pikir pegawai yang kurang tepat, dan kurang efektifnya penyelenggaraan pelatiahan. Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan pemahaman, melakukan pelatihan yang efektif, dan menyediakan sarana dan prasarana berdasaikan standar akreditasi. 
Kesimpulan: RSUD Kelas D telah menyiapkan diri untuk memenuhi standar akreditasi, namun belum sepenuhnya optimal, perlu adanya identifikasi masalah yang menghambat dan  strategi penyelesaian masalah yang tepat.

Background: Based on the results of the accreditation survey, of the 17 Class D general hospital in DKI Jakarta province, 16 hospitals have Plenary Accreditation and one RSUD has Main Accreditation. Even though it has been accredited, there are still many recommendations that must be followed up. 
Objectives: This research aims to understand the five elements of assessment that are issues after the accreditation survey, preparation, obstacles and resolution strategies carried out by hospitals.
Method: Qualitative research with a case study design by reviewing accreditation documents for the five assessment elements that are issues and further interviews will be conducted with the Regional Hospital, Health Service and Surveyors. 
Results and Discussion: The five assessment elements that are the issue are MFK 5d, KPS 9b, PPI 6b, PMKP 4e and AKP 5.2e. To fulfill these assessment elements, RSUD has prepared documents, human resources, and facilities and infrastructure. The obstacles faced were the understanding of hospitals, differences in understanding between surveyors, lack of fulfillment of required facilities, inappropriate mindset of employees, and lack of effectiveness in organizing training. The strategy undertaken is to increase understanding, conduct effective training, and provide facilities and infrastructure based on accreditation standards. 
Conclusion: Class D Regional Hospital has prepared itself to meet accreditation standards, but is not yet fully optimal, it is necessary to identify problems that are hampering it and appropriate problem solving strategies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filip Stephanus Khurniawan
"Perkembangan penggunaan teknologi informasi (TI) semakin memegang peran penting dalam kelangsungan proses operasional maupun strategis perusahaan. PT Anabatic Technologies sebagai perusahaan penyedia layanan TI perbankan di Indonesia menghadapi permasalahan, dimana proyek yang mengalami keterlambatan, anggaran yang melebihi perencanaan, serta dibatalkan pada tahun 2018, 2019, dan 2020 tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan manajemen proyek untuk mengetahui variabel yang menyebabkan permasalahan tersebut, serta menghasilkan rekomendasi perbaikan pelaksanaan manajemen proyek pada PT Anabatic Technologies. Model tingkat kematangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Project Management Maturity Model (PMMM) milik Kerzner. Tingkat kematangan saat ini dan tingkat yang ingin dicapai perusahaan menjadi landasan bagi penulis untuk menyusun rancangan perbaikan rekomendasi yang selanjutnya divalidasi bersama pakar eksternal dan internal. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa PT Anabatic Technologies saat ini berada pada tingkat kedua dan memiliki target mencapai tingkat keempat pada akhir tahun 2023. Rekomendasi perbaikan untuk membantu perusahaan melampaui tingkat kedua dan mencapai tingkat ketiga antara lain memanfaatkan penggunaan project management tools, mengembangkan dasbor untuk memantau proyek, menyusun kurikulum dan rancangan program pelatihan, serta mendokumentasikan dan berbagi lesson-learned. Rekomendasi perbaikan untuk melampaui tingkat ketiga dan mencapai tingkat keempat antara lain menyusun dan melaksanakan program untuk meningkatkan kekompakan dan keharmonisan tim proyek, memberikan penghargaan kepada tim proyek yang berhasil, melibatkan anggota tim proyek dalam pelatihan yang dirasa cocok dengan bidang keahliannya, mendorong sertifikasi profesional manajemen proyek, membentuk project management office, menyesuaikan penggunaan metode life-cycle dengan karakteristik proyek, implementasi knowledge management system, pembentukan project review team,
dan implementasi open-door policy.

The use of information technology (IT) increasingly plays an important role in the continuity of the company's operational and strategic processes. PT Anabatic Technologies as a banking IT service provider company in Indonesia faces problems, where projects experience delays, budgets that exceed planning, and were canceled in 2018, 2019, and 2020 did not meet the set targets. This study aims to determine the maturity level of project management to determine the variables that cause these problems, and to produce recommendations for improving the implementation of project management at PT Anabatic Technologies. The maturity level model used in this study is Kerzner's Project Management Maturity Model (PMMM). The current level of maturity and the level that the company wants to achieve becomes the basis for the author to develop a recommendation improvement plan which is then validated with external and internal experts. The results obtained indicate that PT Anabatic Technologies is currently in the second level and has a target of reaching the fourth level by the end of 2023. Improvement recommendations to help the company go beyond the second level and reach the third level include utilizing project management tools, developing dashboards to monitor projects, develop curricula and design training programs, and document and share lessons learned. Recommendations for improvement to go beyond the third level and reach the fourth level include developing and implementing programs to improve project team cohesiveness and harmony, rewarding successful project teams, involving project team members in training that is deemed suitable for their field of expertise, encouraging project management professional certification, build project management office, adjust the use of the life-cycle method to the characteristics of the project, implementation of knowledge management system, formation of project review team, and implementation of open-door policy. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Honassan, Gregorio Gringo
"Sebagai fungsi yang memegang kendali perangkat lunak di PT XYZ IT Solution memiliki peranan penting dalam menjaga manajemen pengembangan perangkat lunak agar berjalan sesuai rencana yang sudah dirumuskan bersama dengan para stakeholder. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metodologi waterfall yang belum optimal menjadi kendala untuk dapat men deliver setiap proyek perangkat lunak sesuai requirements jadwal dan anggaran user. Untuk mengatasi hal tersebut IT Solution melakukan piloting proyek pengembangan perangkat lunak menggunakan metodologi Scrum yang diharapkan dapat lebih agile dalam pengembangan perangkat lunak. Namun dalam proses implementasi Scrum masih ditemukan permasalahan.
Tujuan penelitian ini adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi IT Solution dan memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak menggunakan Scrum. Penelitian ini menilai dan menemukan akar permasalahan sekaligus rekomendasi perbaikan dalam implementasi Scrum di IT Solution sesuai dengan kerangka kerja Scrum Maturity Model.

IT Solution as part of PT XYZ has an important role in software development to meet stakeholder request ini the company Nowadays waterfall methodology which adopted by PT XYZ was not optimal. It was a constraint to deliver software project which should meet with software requirements schedule and budget. Therefore IT Solution did piloting software development project using Scrum .It expects be more agile in software development. However they still found problems in implementing Scrum.
The purpose of this research is to solve the problems faced on IT Solutions and to improve the software development process using Scrum. This research will assess and find the root causes to give recommendations for improvements in the implementation of Scrum in IT Solution based on Scrum framework Maturity Model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Chandra Abimaulana
"PT XYZ mengimplementasikan Scrum dalam proses pengembangan perangkat lunaknya. Hal ini bertujuan agar software delivery dapat sesuai dengan requirements dan jadwal yang ditentukan sebagai upaya PT XYZ agar dapat bersaing di bidang Education Technology. Namun dalam penerapannya masih terdapat permasalahan dimana Sprint Goal yang telah ditetapkan dalam Objective Key Result (OKR) tidak tercapai. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi dan perbaikan proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ menggunakan Scrum Maturity Model. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan proses wawancara, kuesioner, dan observasi untuk kemudian diolah menggunakan metode KPA Rating dari Agile Maturity Model. Hasil Analisa digunakan sebagai rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ belum mencapai level 2 tingkat kematangan Scrum Maturity Model. Hal ini dikarenakan masih adanya praktik-praktik yang belum dijalankan dalam setiap sasaran umumnya. Rekomendasi perbaikan yang dihasilkan digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ.

PT XYZ implements Scrum in its software development process. This aims so that the delivery software can be in accordance with the requirements and schedule specified as an effort of PT XYZ in order to compete in the field of Education Technology. However, in its application, there are still problems where the Sprint Goal set out in the Objective Key Result (OKR) is not achieved. In this research, evaluation and improvement of the software development process at PT XYZ was carried out using Scrum Maturity Model. Data collection method is done by interviewing, questionnaire, and observation processed using KPA Rating from Agile Maturity Model. The results of the analysis are used as recommendation for improvement of the software development process at PT XYZ. The result of this study shows that the software development process at PT XYZ has not reached level 2 maturity of Scrum Maturity Model. This is because there are still practices that have not been implemented in every target generally. The Improvement Recommendations result are used as a reference for improving the software development process at PT.XYZ."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulhafidz
"Tesis ini membahas mengenai audit energi pada fasilitas utama dan fasilitas pendukung yang sudah cukup lama di Lapangan X provinsi Sumatra Selatan. Tujuan dilakukan audit energi adalah untuk mendapatkan profil konsumsi penggunaan bahan bakar dan intensitas energi serta kontribusi emisi gas rumah kaca (GRK) CO2eq di Lapangan X. Audit energi ini juga memberikan rekomendasi perbaikan (room for improvement) agar penggunaan energi menjadi optimal dan emisi gas CO2eq dapat diminimalisasi. Kerangka pemikiran mengacu pada ISO 50001:2011 mengenai Sistem Manajemen Energi. Analisis perhitungan menggunakan metode kuantitatif dengan Microsoft Excel®. Berdasarkan hasil penelitian, nilai intensitas energi dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama periode 2016, 2017 dan 2018 mengalami kenaikan. Nilai intensitas energi mengalami peningkatan dari 1,58E-01 GJ/TOE pada tahun 2016 menjadi 1,77E-01 GJ/TOE pada tahun 2018. Nilai emisi GRK mengalami peningkatan 21,48 kton CO2eq pada 2016 menjadi 23,30 kton CO2eq pada 2018. Peningkatan terjadi karena konsumsi bahan bakar fuel gas yang meningkat dan terjadi penurunan total produksi minyak dan gas bumi. Rekomendasi perbaikan yang didapat adalah dengan mengganti penggerak pada pompa transfer yang sebelumnya menggunakan gas engine menggunakan electric motor (elmot). Hal ini terlihat dari hasil simulasi yang menunjukkan nilai efisiensi generator meningkat hingga 20-an% dan terjadi penghematan penggunaan fuel gas.

This thesis discusses about energy audit at the main and supporting facilities which quite old in Field X South Sumatra province. The purpose is to obtain a profile of fuel consumption, energy intensity and the contribution of CO2eq greenhouse gas (GHG) emissions in Field X. This also provides room for improvement so energy used is optimal and CO2eq emissions can be minimized. The frameworks used refers to ISO 50001:2011 on Energy Management Systems. Calculation analysis uses quantitative methods with Microsoft Excel®. Based on research, the value of energy intensity and greenhouse gas emissions produced during 2016, 2017 and 2018 has increased. Value of energy intensity increased from 1,58E-01 GJ/TOE in 2016 to 1,77E-01 GJ/TOE in 2018. Value of GHG emissions increased by 21,48 kton CO2eq in 2016 to 23,30 kton CO2eq in 2018. This occurred due to increase of fuel gas consumption and decrease in total oil and gas production. Room for improvement is to replace the drive on the transfer pump that previously used a gas engine with electric motor (elmot). This can be seen from the simulation that shows the efficiency of the generator increases by 20% and there is a savings in the use of fuel gas."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ferry Augustian
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa yang ada di Indonesia. Divisi Teknologi Informasi adalah divisi yang bertugas melakukan pengembangan perangkat lunak di PT XYZ. Namun berdasarkan fakta yang ada, pengembangan perangkat lunak yang dilakukan Divisi Teknologi Informasi masih banyak yang selesai tidak tepat waktu. Salah satu penyebab keterlambatan ini adalah proses pengembangan perangkat lunak yang belum dijalankan dengan baik. Perbaikan proses pengembangan perangkat lunak dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. CMMI Dev merupakan salah satu kerangka kerja yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kapabilitas dari proses pengembangan perangkat lunak dan dapat digunakan untuk memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak.
Pada penelitian ini, rekomendasi perbaikan dibuat berdasarkan CMMI Dev ver. 1.3. Area proses yang dipilih sesuai dengan area proses pada project roadmap yaitu Project Planning, Project Monitoring and Control, Requirement Management, Configuration Management dan Process and Product Quality Assurance. Penilaian tingkat kapabilitas dilakukan dengan menggunakan SCAMPI C dengan alat bantu PIID dan Quantitative Assessment. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan kerangka kerja IDEAL.
Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kapabilitas dan rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan specific practise yang ada di CMMI Dev ver. 1.3 project roadmap sehingga dapat membantu Divisi Teknologi Informasi menyelesaikan pengembangan perangkat lunak dengan tepat waktu.

PT XYZ is one of the life insurance companies in Indonesia. Information Technology Division is a division in charge of software development in PT XYZ. But based on the facts, Software development undertaken by the Information Technology Division is still many that is not finished on time. One of the causes of this delay is the software development process that has not been run properly. Software process improvement is needed to solve this problem. CMMI Dev is one of the frameworks that can be used to measure the level of capability of the software development process and can be used to improve the software development process.
In this research, improvement recommendations were made based on CMMI Dev ver. 1.3. The process area selected according to the process area on the roadmap project ie Project Planning, Project Monitoring and Control, Requirement Management, Configuration Management and Process and Product Quality Assurance. Capability level assessment is done by using SCAMPI C with PIID and Quantitative Assessment tools. The improvement recommendations are created based on IDEAL framework.
The result of this research is level of capability and recommendation of software process improvement. The improvement recommendations are based on the specific practice in CMMI Dev ver. 1.3 project roadmap so that can help the Information Technology Division complete the software development in a timely manner.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library