Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sary Nadhifah Choirunnisa
"Penelitian ini dilatar belakangi karena pada Q.S. Al-Insān tidak ada asimilasi progresif seperti yang terjadi pada surat-surat lainnya. Maka penelitian ini merumuskan bunyi huruf konsonan apa saja yang mengalami asimilasi dalam Q.S. Al-Insān dan bagaimana kaitannya dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses asimilasi yang terjadi pada Q.S. Al-Insān agar bisa membacanya dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Sumber data utamanya adalah ayat Q.S. Al-Insān, buku, dan artikel yang relevan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori asimilasi oleh Lina (2019). Pada Q.S. Al-Insān, penulis menemukan asimilasi homorgan regresif pada huruf vokal tanwin atau konsonan ن/n/ yang berdekatan dengan س/s/, ك/k/, ق/q/, ف/f/, ج/j/, ث/ṡ/, د/d/, ط/ṭ/, ز/z/, dan ش/sy/ yang terkait dengan hukum tajwid ikhfa; dan asimilasi total regresif pada huruf vokal tanwin atau konsonan ن/n/ atau ل/l/ yang berdekatan dengan ب/b/, ر/r/, م/m/, ن/n, و/w/, ي/y/,د/d/, س/s/, ط/ṭ/, dan ظ/ẓ/ yang terkait dengan hukum tajwid iqlab, idgām bilagunnah, idgām bigunnah, dan idgām syamsiyyah.

This research is motivated because in Q.S. Al-Insān there is no progressive assimilation as occurs in the other suras. So this research formulates what consonant sounds are assimilated in Q.S. Al-Insān and how it relates to the rules of the science of recitation. The purpose of this study was to determine the assimilation process that occurred in Q.S. Al-Insān in order to be able to read it correctly in accordance with the rules of recitation. The main data source is the Q.S. Al-Insān, books and relevant articles. The method used by the author in conducting this research is a literature study method with a qualitative approach. The theory used is the assimilation theory by Lina (2019). In Q.S. Al-Insān, the author found regressive homorgan assimilation in tanwin vowels or consonants ن/n/ near س/s/, ك/k/, ق/q/, ف/f/, ج/j/, ث/ṡ/, د/d/, ط/ṭ/, ز/z/, and ش/sy/ related to tajwid law ikhfa; and total regressive assimilation of tanwin vowels or consonants ن/n/ or ل/l/ near ب/b/, ر/r/, م/m/, ن/n, و/w/, ي/y/,د/d/, س/s/, ط/ṭ/, dan ظ/ẓ/ related to tajwid law iqlab, idgām bilagunnah, idgām bigunnah, and idgām syamsiyyah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Reza
"Penelitian mengenai return saham dari bcrbagai sisi selalu mcnarik perhatian, terutama bagi investor. Dengan mengetahui volatilitas return saham maka dapat di pelajari dan antisipasi sebagai salah satu pcrtimbangan dalam keputusan investasi. Di dalam penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap volatilitas pergerakan harga saham individual pada sektor perdagangan sejak Januari 1998 sampai dengan Desember 2005. Model yang digunakan untuk mengetahui volatilitas tergantung dari basil uji terhadap varian residual yang digunakan. Jika varian residual tersebut bersifat tidak konstan maka menggunakan model Autoregressive Hcteroskedastic (ARCH) dan Generalized Autoregressive Hereroskedasric (LARCH). Sedangkan untuk varian dari residual bersifat konstan maka akan digunakan model Ordinary Least Square, dalam penelitian ini model yang digunakan adalah Model AR ( Auto Regressivese), MA ( Moving Average ), dan AutoRegressive Moving Average (ARMA).
Berdasarkan basil pengolahan data selama periode penelitian ditemukan bahwa terdapat sepuluh emiten yang memiliki volatilitas bersifat homoscedasric yaitu Enseva! Putra Megatrading Tbk (EPMT), Great River International Tbk (GRIV), Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Millennium Pharmacon Int. Tbk (SDPC). Tira Austenite Tbk (TIRA). AGIS Tbk (TMPI), Tunas Ridean Tbk (TURD, United Tractors Tbk (UNTR), dan Wicaksana Overseas Intl Tbk (WICO).
Sementara terdapat duabelas emiten yang bersifat heteroscedastic yaitu AKR Corporindo Tbk (AKRA), Hero Supermarket Tbk (HERO), Intraco Penta Tbk (INTA), Inter Delta Tbk(INTD), Perdana Bangun Pusaka Tbk (KON1), Lautan Luas Tbk (LTLS), Modern Photo Film Company Tbk (MDRN), Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), Metro Supermarket Realty Tbk (MTSM), Sona Topas Tourism Inds.Tbk (SONA), Tigaraksa Satria Tbk (TGKA), dan Toko Gunung Agung Tbk (TKGA). Tcrhadap kcduabelas emitcn ini akan dibuatkan estimasi model conditional variace dcngan metode ARCH/ GARCH untuk mcramalkan volatilitas replan saham emitcn yang bcrgcrak dalam sektor perdagangan.
Berdasarkan basil penelitian ini jugs ditemukan emitcn yang memiliki ARCHIGARCH yang volatilitasnya bersifat persisten yang ditandai dcngan nilai a + R I schingga mengurangi kestabilan model ARCHIGARCH. Emiten yang volatilitasnya bersifat persisten yaitu AK RA, KON1, MTSM, dan TGKA

Research towards stock's return from every aspect has always attracts attention, especially with respect for the investors. By be acquainted with the stock volatility returns there are a chance to examine and forecast event, as part of the investing consideration realization. In this research, the analysis will focus on the volatility movement on individual stock's price in retail sector from January 1998 until December 2005. The models that are applied to analyze the volatility depend on the output from the residual variances that are being analyzed. If the variance inconstant, consequently there is a need to use Autoregressive Heteroskedasticity (ARCH) and Generalized Autoregressive Heleroskedaslicity (GARCH).
In addition to constant residual variances, the model that are going to be used is Ordinary Least Square, whereas in this research the model that are going to be used are AR Model (Auto Regressive), MA model (Moving Average) and Auto Regressive Moving Average (ARMA).
Based on the data accumulation during the research period, it has been found that there are ten (10) items that has homoscedastic volatility. These items are Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT), Great River International Tbk (GRIV), Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Millennium Pharmacon Int. Tbk (SDPC), Tira Austenite Tbk (TIRA), AGIS Tbk (TMPI), Tunas Ridean Tbk (TURI), United Tractors Tbk (LFNTR), and Wicaksana Overseas Int'l Tbk (WICO).
In contrary, there are twelve (12) items that are heteroscedastic. These items are AKR Corporindo Tbk (AKRA), Hero Supermarket Tbk (HERO), Intraco Penta Tbk (INTA), Inter Delta Tbk (1NTD), Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI), Lautan Luas Tbk (LTLS), Modem Photo Film Company Tbk (MDRN), Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), Metro Supermarket Realty Tbk (MTSM), Soria Topas Tourism lnds_Tbk (SONA), Tigaraksa Satria Tbk (TGKA), dan Toko Gunung Agung Tbk (TKGA). Relating to these twelve items, there is a need to make conditional variance estimation model with ARCHIGARCH method to predict stocks volatility return towards retail item.
This research also found that there are items that has ARCHIGARCH with persistent volatility that marked with a + ? 1 which decrease the ARCHIGARCH model stability. Items that are persistent in this research are AKRA, KONI, MTSM, and TGKA"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrildo Rizki Sulistyawan
"Penelitian ini disusun untuk menganalisis pengaruh dua arah antara kebijakan fiskal dan variabel makroekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Variabel kebijakan fiskal dalam penelitian ini diukur menggunakan pendapatan negara, belanja negara, pembiayaan negara, dan keseimbangan primer. Sedangkan variabel makroekonomi diukur menggunakan inflasi dan nilai tukar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan dari tahun 2014 hingga 2021. Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis Vector Autoregressive (VAR), dimana penggunaan analisis VAR disesuaikan dengan tujuan penelitian yang menganalisis pengaruh dua arah antar variabel penelitian. Hasil dari penelitian ini berdasarkan pada pengujian kausalitas granger menemukan bahwa   pertama, untuk kebijakan fiskal dan IHSG, terjadi hubungan kausalitas satu arah antara belanja negara dengan IHSG serta terjadi hubungan kausalitas dua arah antara keseimbangan primer dengan IHSG. Sedangkan untuk komponen kebijakan fiskal yang lain seperti pendapatan negara dan pembiayaan negara tidak terjadi hubungan kausalitas. Kedua, untuk variabel makroekonomi, terjadi hubungan kausalitas satu arah antara inflasi dengan IHSG serta terjadi hubungan kausalitas satu arah antara IHSG dengan nilai tukar.

This study was structured to analyze the two-way effect between fiscal policy and macroeconomic variables on Jakarta Composite Index (JCI). Fiscal policy variables in this study are measured using state revenue, state spending, state financing, and primary balance. While macroeconomic variables are measured using inflation and exchange rates. The data used in this study are monthly time series data from 2014 to 2021. Furthermore, the data analysis technique used in this study is Vector Autoregressive (VAR) analysis, where the use of VAR analysis is adjusted to the research objectives which analyze the two-way influence between research variables. The results of this study based on granger causality testing found that first, for fiscal policy and the JCI, there is a one-way causality relationship between spending state and the JCI and a two-way causality relationship between the primary balance and the JCI. Meanwhile, for other components of fiscal policy, such as state revenues and state financing, there is no causal relationship. Second, for macroeconomic variables, there is a one-way causality relationship between inflation and the JCI and a one-way causality relationship between the JCI and the exchange rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiana Rahma
"Seiring dengan meningkatnya intensitas dampak negatif dari perubahan iklim, berbagai negara telah melakukan usaha untuk mengurangi emisi karbondioksida. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan kebijakan pajak karbon dalam perekonomian. Studi ini menganalisis potensi dampak penerapan pajak karbon pada penggunaan bahan bakar energi terhadap kenaikan harga dalam setiap sektor ekonomi di Indonesia. Studi ini juga menganalisis distribusi dampak kenaikan indeks biaya hidup untuk kelompok rumah tangga di masing-masing desil. Analisis pada studi ini dilakukan dengan mengembangkan Indonesian Energy Social Accounting Matrix 2015 dan matriks pengganda harga pada simulasi. Hasil dari studi ini menunjukkan dampak pajak karbon lebih merugikan rumah tangga perkotaan dibandingkan pedesaan. Selain itu, pajak karbon ditemukan bersifat regresif dengan regresivitas di perkotaan yang lebih kuat. Dari semua sektor dalam perekonomian, kenaikan harga terbesar akibat penerapan pajak karbon dialami oleh sektor listrik. Maka dari itu, penerapan kebijakan pajak karbon harus dipertimbangkan secara matang dan disertai dengan kebijakan komplemen untuk mencegah dampak regresivitas yang muncul.

Along with the increasing intensity of the negative impacts from climate change phenomenon, many countries have their best efforts to reduce their carbondioxide emissions. One of the efforts is by implementing carbon tax in the economy. This study analyzed the potential impact from the implementation of carbon tax in fuel usage on sectoral price changes in Indonesia. It also investigated the distributional impacts of households living expenses. The analysis in the study developed the Indonesian Energy Social Accounting Matrix 2015 as well as price multiplier matrix in the simulations. The results of this study showed that the impact of carbon tax was found more detrimental to urban households than rural households. In addition, carbon tax was found to be regressive with stronger regressivity in urban households. Of all production sectors, the carbon tax had the most substantial impact on electricity sector. Therefore, the carbon tax policy should be carefully considered before its implementation and accompanied by complementary policies to prevent the negative impacts of regressivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Benjamin
"ABSTRAK
Skripsi ini meneliti dampak jangka pendek dan jangka panjang depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan sembilan mitra dagang utama. Menggunakan, metode Auto Regressive Distributed Lag ARDL dan data triwulanan periode 1997IV hingga 2015IV, terbukti bahwa i dalam jangka pendek, depresiasi Rupiah berpotensi membuat defisit neraca perdagangan bilateral pada empat mitra dagang utama, ii dalam jangka panjang, depresiasi Rupiah berpotensi membuat surplus neraca perdagangan bilateral pada tiga mitra dagang utama dan defisit neraca perdagangan bilateral pada dua mitra dagang utama, iii pola J-curve tidak terjadi pada satu pun mitra dagang utama, dan iv aktivitas ekonomi merupakan determinan signifikan neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan tiga mitra dagang utama terbesarnya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis focuses on the impact of Rupiah depreciation on Indonesia rsquo s bilateral trade balance with nine of her major trading partners. Using Auto Regressive Distributed Lag ARDL method and quarterly data from 1997IV to 2015IV, the results show that i in the short run, Rupiah depreciation tends to worsen bilateral trade balance with four major trading partners, ii in the long run, Rupiah depreciation tends to improve bilateral trade balance with three major trading partners and worsen bilateral trade balance with two major trading partners, iii J curve pattern doesn rsquo t appear in the bilateral trade with any of the major trading partners, and iv economic activity is a significant determinant of bilateral trade balance of Indonesia and three of her largest major trading partner."
2017
S67453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rayhan Shahab
"Indonesia tengah menghadapi tantangan terus-menerus dengan meningkatnya permintaan bahan bakar fosil dan masalah lingkungan yang menyertai seperti emisi rumah kaca, sehingga sumber energi alternatif yang berpotensi mengurangi kerugian ini harus dikembangkan. Salah satu kemungkinan untuk mengatasi kelemahan ini adalah melalui pemanfaatan Dimethyl Ether (DME). Salah satu bagian penting dalam proses produksi DME adalah proses purifikasi metanol melalui kolom distilasi, dimana perolehan kembali metanol yang tinggi menghasilkan produksi DME yang lebih tinggi. Karena kolom distilasi sifatnya kompleks dan nonlinier, pendekatan yang berbeda dari pemodelan parametrik konvensional dicoba untuk memberikan model proses yang lebih akurat. Pendekatan ini menggunakan pendekatan pemodelan statistik, dimana diimplementasikan model Auto-Regressive Exogenous (ARX). Model ARX dibandingkan dengan model FOPDT yang dikembangkan oleh Wahid dan Brillianto (2020) dengan nilai root mean square error (RMSE) antara data model simulasi dan data proses aktual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ARX mampu memberikan representasi yang lebih baik dari proses aktual dengan peningkatan akurasi dalam hal nilai RMSE mulai dari 22,22% hingga 99,28% untuk 14 dari 16 pasangan model proses (4 ✕ 4). Tiga set model (FOPDT, ARX, dan Mixed yang berisi model ARX dan FOPDT terbaik berdasarkan nilai RMSE-nya) diimplementasikan dalam MMPC 4 ✕ 4 dengan 2 variabel disturbance yang terukur. Hasil akhir menunjukkan bahwa kontroler set model Mixed memberikan hasil kontrol terbaik untuk pengujian set-point dan disturbance rejection, dengan peningkatan dalam hal nilai IAE mulai dari 14,3% hingga 95,81% dan dalam hal nilai ISE mulai dari 37,39% hingga 99,95%.

As Indonesia faces the constant challenge of rising fossil fuel demands and environmental issues attached such as greenhouse emissions, an alternative energy source that could potentially mitigate these disadvantages should be developed. One possibility to counteract these disadvantages is through the utilization of Dimethyl Ether (DME). One important section in the DME production process is the recovery of methanol through a distillation column, where high recovery of methanol yields higher DME production. As the distillation column is highly complex and nonlinear, a different approach to conventional parametric modelling is attempted to provide a more accurate process model. This approach uses a statistical modelling approach, in which the Auto-Regressive Exogenous (ARX) model is implemented. The ARX model is compared to that of the FOPDT models developed by Wahid and Brillianto (2020) with the root mean square error (RMSE) value between the simulated model data and actual process data. The results show that the ARX model is able to provide better representation of the actual process with fitness improvements in term of RMSE value ranging from 22.22% to 99.28% for 14 of the 16 process model pairs (4 ✕ 4). Three model sets (FOPDT, ARX, and Mixed which contains the best ARX and FOPDT model based on their RMSE value) are implemented in a 4 ✕ 4 MMPC with 2 measured disturbance variables. The final result shows that the Mixed model set controller provides the best control result for both set-point and disturbance rejection testing, with improvements in term of IAE value ranging from 14.3% to 95.81% and in term of ISE value ranging from 37.39% to 99.95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zio Kandaka Kaelani
"Penilitian ini meninjau kinerja pengendalian MPC dengan model empirik Auto-Regressive Exogenous pada proses produksi formaldehid di PT. X. MPC digunakan untuk mengendalikan laju alir umpan steam, tekanan evaporator, temperatur udara, dan ketinggian cairan evaporator. Hasil dari penelitian ini dibandingkan dengan penelitian Wahid dan Salman (2020) yang menggunakan pengendali MPC dengan model FOPDT. Kinerja pengendalian diukur menggunakan parameter IAE dan ISE dengan dua jenis pengujian, yaitu set-point tracking dan disturbance rejection. Hasil menunjukkan bahwa model yang diidentifikasi memiliki nilai fit to estimation lebih dari 95% dan mampu merepresentasikan data aktual dengan nilai kesalahan (RMSE) lebih kecil daripada model FOPDT. Parameter pengendali yang optimum secara berurutan (T, P, dan M) adalah (10,10,2) untuk FIC-102, (10,30,2) untuk PIC-101, (10,10,2) untuk TIC-101, dan (10,60,2) untuk LIC-101. Terdapat perbaikan kinerja pengendalian berdasarkan parameter IAE dan ISE, pada uji SP tracking sebesar 86,63% dan 85,56% untuk FIC-102, 74,36% dan 87,28% untuk PIC-101, 56,27% dan 20,45% untuk TIC-101, serta 87,35% dan 84,65% untuk LIC-101. Sedangkan untuk disturbance rejection perbaikannya sebesar 95,85% dan 96,75% untuk FIC-102, 85,95% dan 96,81% untuk PIC-101, 43,06% dan -30,0% pada TIC-101, serta -85,06% dan -539,13% pada LIC-101. Berdasarkan hasil penelitian, pengendali dengan model ARX memberikan kinerja pengendalian yang lebih baik karena dapat merepresentasikan proses aktual secara lebih akurat.

This study reviews the performance of MPC control with the Auto-Regressive Exogenous empirical model in the formaldehyde production process at PT. X. MPC is used to control the steam feed flow rate, evaporator pressure, air temperature, and evaporator liquid level. The results of this study were compared with the research of Wahid and Salman (2020) which used MPC controllers with the FOPDT model. Control performance is measured using IAE and ISE parameters with two types of tests, namely set-point tracking and disturbance rejection. The results show that the identified model has a fit to estimation value of more than 95% and is able to represent actual data with an error value (RMSE) smaller than the FOPDT model. The optimum control parameters sequentially (T, P, and M) are (10,10,2) for FIC-102, (10,30,2) for PIC-101, (10,10,2) for TIC-101 , and (10,60,2) for LIC-101. There is an improvement in control performance based on IAE and ISE parameters, in the SP tracking test of 86.63% and 85.56% for FIC-102, 74.36% and 87.28% for PIC-101, 56.27% and 20,45% on TIC-101, and 87.35% and 84.65% on LIC-101. Meanwhile, for disturbance rejection, the improvements are 95.85% and 96.75% for FIC-102, 85.95% and 96.81% for PIC-101, 43.06% and -30.0% on TIC-101, and -85.06% and -539.13% on LIC-101. Based on the research results, the controller with the ARX model provides better control performance because it can represent the actual process more accurately."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy
"Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998, 2005, dan 2008 membuat bank-bank mengalami kesulitan likuiditas. Kondisi tersebut menyebabkan risiko kredit/tingkat kredit bermasalah pada saat itu meningkat karena banyak perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu mengembalikan kredit yang dimiliki kepada bank. Di sisi lain, bank juga harus memiliki modal yang cukup untuk mengantisipasi penarikan dana besar-besaran pada suatu saat oleh nasabahnya. Peningkatan kredit bermasalah (NPL) membuat bank cukup rentan terhadap guncangan ekonomi yang akan terjadi jika bank tidak memiliki modal (CAR) yang cukup. Dalam kondisi ekonomi yang buruk (shock), bank perlu berhati-hati karena tidak ada yang dapat memperkirakan luas dan dalamnya krisis keungan. Oleh karena itu, bank harus melakukan stress testing secara berkala untuk memperkirakan kemampuan bank bertahan pada kondisi yang buruk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Auto Regressive (VAR) yang mampu memperkirakan jangka waktu (lag) yang optimal yang dapat mempengaruhi variabel itu sendiri dalam persamaan regresi linier atau model yang dibentuknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan inflasi dan nilai tukar IDR/USD berpengaruh positif terhadap NPL, sedangkan peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (GDP) dan BI Rate berpengaruh negatif terhadap NPL dengan lag 1 (1 kuartal). Pada saat terjadi shock, NPL akan meningkat dan mencapai NPL tertinggi pada 5 - 7 kuartal setelah terjadinya shock. Peningkatan NPL tersebut tidak sama untuk semua jenis bank. Berdasarkan struktur kepemilikan bank, Bank Campuran dan Bank Asing memiliki risiko kredit tertinggi, sedangkan BUSN Non Devisa dan BPD memiliki risiko kredit terkecil akibat terjadinya shock. Risiko kredit tersebut menyebabkan tingkat CAR Bank menurun namun masih berada di atas ketentuan Bank Indonesia, yaitu 8%.

Banks had liquidity problems in Indonesia monetary crisis in 1997-1998, 2005 and 2008. The condition caused credit risk/the level of non-performing loans (NPL) increased because many companies had financial difficulties and are not able to repay the loan to the Bank. On the other hand, Banks also must have enough capital to anticipation of massive withdrawals (rush) at any time by the customer. Increasing in non-performing loans makes banks quite vulnerable to economic shocks that would occur if the bank has no sufficient capital (CAR). In bad economic conditions (shock), Banks need to be careful because no one can predict the breadth and depth of the financial crisis. Therefore, Banks should conduct stress tests periodically to estimate the banks' ability to survive in harsh conditions. The methodology used in this research is the Vector Auto Regressive (VAR) that is able to estimate the length of time (lag) that can affect the optimal variable itself in a linear regression equation or model of the formation. The results of this research represented that the increase in inflation and exchange rate IDR/USD have positive effect on NPL, while the increase in Gross Domestic Product (GDP) and BI rate have negative effect on NPL with lag one (one quarter). In the time of a shock, NPL will increase and reached the highest NPL in 5 - 7 quarters after the shock. The increase in NPL is not the same for all types of banks. Based on the ownership structure of banks, the Joint Venture Bank and Foreign Owned Bank have the highest credit risk, while the Non-Foreign Exchange Commercial Bank and Regional Development Bank have the smallest credit risk due to shock. Credit risk causes Bank's CAR level declined but it remained above the Bank Indonesia regulation, which is 8%."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitriana
"[ABSTRAK
Pajak karbon adalah salah satu kebijakan untuk mengatasi pemanasan global di
negara maju. Tetapi, apakah kebijakan itu juga bisa diterapkan di negara
berkembang masih menjadi perdebatan. Tesis ini menganalisa masalah-masalah
yang memperlambat perkembangan proposal pajak karbon di Indonesia. Thesis ini
menggunakan pendekatan kritis terhadap pengalaman penerapan pajak carbon di
negara lain dan data pengeluaran untuk memprediksi efek dari penerapan carbon
tax pada sektor rumah tangga di Indonesia. Selain itu, tesis ini juga menggunakan
perbandingan akibat dari penerapan pajak karbon dengan kebijakan pencabutan
subsidi terhadap bahan bakar. Hasil dari tesis ini mengindikasikan bahwa
pelaksanaan pajak karbon di Indonesia akan memberikan beban pajak yang lebih
terhadap rumah tangga miskin di areal pedesaan. Tesis ini juga memetakan
beberapa faktor yang menghambat perkembangan rencana penerapan pajak
karbon di Indonesia dan memberikan gambaran alternatif solusi untuk menangani
masalah tersebut.

ABSTRACT
A carbon tax is one policy actions used to combat global warming in
developed countries. However, whether it is also applicable to developing
countries is debatable. This paper analyzes problems, which slow down the
progress of carbon tax proposal in Indonesia. It critically reviews the experiences
of other countries and uses expenditure data to predict likely impacts on
households. It also relates the effect with the removal of fuel subsidy policy. The
results indicate that the carbon tax would give more tax burden on poor
households in the rural areas. The paper also describes some factors that hamper
the carbon tax proposal in Indonesia and depicts some alternative suggestions to
address the problems, A carbon tax is one policy actions used to combat global warming in
developed countries. However, whether it is also applicable to developing
countries is debatable. This paper analyzes problems, which slow down the
progress of carbon tax proposal in Indonesia. It critically reviews the experiences
of other countries and uses expenditure data to predict likely impacts on
households. It also relates the effect with the removal of fuel subsidy policy. The
results indicate that the carbon tax would give more tax burden on poor
households in the rural areas. The paper also describes some factors that hamper
the carbon tax proposal in Indonesia and depicts some alternative suggestions to
address the problems]"
2015
T44273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library