Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Prita Vaudika
"Penilaian pelayanan rawat jalan secara menyeluruh dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk mengetahui posisi layanan saat ini sebagai langkah awal untuk menentukan strategi peningkatan kualitas pelayanan rawat jalan di sebuah rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pelayanan rawat jalan di RS Karya Bhakti Bogor tahun 2013, bersifat kualitatif dengan menggunakan standar Matriks Penilaian Pelayanan Rawat Jalan. Kebijakan rawat jalan RS Karya Bhakti telah memperhatikan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan kebutuhan internal rumah sakit. Pelayanan rawat jalan RS Karya Bhakti termasuk ke dalam kategori transisi untuk indikator penjadwalan dokter, rencana strategis, struktur organisasi dan manajemen, kepuasan pasien, dokter, dan perawat rawat jalan serta tradisional-sangat berkembang untuk indikator pemanfaatan teknologi informasi. Evaluasi komitmen dokter terhadap jadwal praktik, pemanfaatan dan perincian aktivitas di rencana strategis, pengukuran kepuasan pasien, kepuasan kerja dokter dan perawat rawat jalan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan rumah sakit.

An assessment of ambulatory care services is needed to determine current service position in order to improve the quality of ambulatory care in a hospital setting. This study was aimed to assess ambulatory care services in Karya Bhakti hospital on 2013. This is a qualitative study using Ambulatory Care Assessment Matrix as a standard. Ambulatory care policies in Karya Bhakti hospital have considered the Government and the internal needs of the hospital. Karya Bhakti hospital outpatient services assessed as trantition category for physician scheduling, strategic plans, organizational structure and management, patient-physician-nurses satisfaction and traditional-highly evolved category for information technology utilization. Evaluation of physician commitment to the practice schedule, utilization and activity details in the strategic plan, measuring patient, physicians and nurses satisfaction are needed to improve the quality of hospital ambulatory care services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Vinawaty Soetedja
"Semakin berkembangnya kemajuan teknologi informasi, semakin tingginya persaingan rumah sakit, dan adanya regulasi pemerintah terkait sistem informasi rumah sakit, maka rumah sakit harus terus meningkatkan manajemen informasinya dengan penggunaan teknologi informasi berbasis komputer. Sejak Februari 2022, Charitas Hospital Palembang menambahkan chatting robot atau chatbot sebagai salah satu cara pendaftaran pasien rawat jalan. Dari data rumah sakit tahun 2022 diketahui bahwa sejak awal peluncurannya, penggunaan chatbot mengalami peningkatan setiap bulannya, namun jumlah tersebut belum mencapai separuh (masih dibawah 50%) dari total seluruh pasien rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efektifitas pendaftaran chatbot pada pelayanan rawat jalan di Charitas Hospital Palembang. Analisis dilakukan selama bulan April 2023 dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data primer didapatkan melalui kuesioner yang ditujukan kepada pasien rawat jalan yang mendaftar menggunakan chatbot dan mendaftar secara onsite/ datang langsung, dan data sekunder melalui SIMRS yaitu mengambil data waktu tunggu pasien untuk membandingkan waktu tunggu pasien yang mendaftar menggunakan chatbot dengan pasien yang mendaftar secara onsite/ datang langsung.
Efektivitas penggunaan chatbot pada pendaftaran rawat jalan dalam penelitian ini diukur dari tingkat kepuasan penggunaan chatbot dan berkurangnya waktu tunggu pasien di rumah sakit. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa dengan adanya chatbot sebagai salah satu cara pendaftaran pasien rawat jalan terbukti efektif di dalam meningkatkan kinerja pelayanan pendaftaran pasien sehingga diharapkan akan semakin banyak pasien yang berobat ke Charitas Hospital Palembang.

Due to the growing progress of information technology, increasing hospital competition, and the existence of government regulations related to hospital information systems, hospitals must continue to improve their information management by using computer-based information technology. Since February 2022, Charitas Hospital Palembang has added chat robots, or chatbots, as a way of registering outpatients. From the hospital data for 2022, it is known that since its inception, the use of chatbots has increased every month, but this number has not yet reached half (still below 50%) of the total outpatients of the hospital. This study aims to analyze the effectiveness of chatbot registration in outpatient care at Charitas Hospital Palembang. The analysis was carried out during April 2023 using a quantitative method with a cross-sectional study design. Primary data is obtained through a questionnaire aimed at outpatients who register using chatbots and register onsite by coming in person, and secondary data is obtained through SIMRS, namely patient waiting time data to compare the waiting time of patients who register as chatbot users with patients who register onsite by coming directly.
The effectiveness of using chatbots on outpatient registration in this study measured by the satisfaction level of using chatbots and reduced patient waiting time at the hospital. From the results of this study, it is known that with the chatbot as a way to register outpatients has proven to be effective in increasing patient care patient registration service performance so that it is hoped that there will be more and more patients who seek treatment at Charitas Hospital Palembang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elina Waiman
"Rumah sakit perlu menjaga mutu layanan yang diberikan kepada pasien. Waktu tunggu rawat jalan merupakan salah satu indikator mutu yang diukur oleh rumah sakit. Rerata waktu tunggu di Klinik Penyakit Dalam Charitas Hospital Palembang yang mencapai target hanya sebesar 54%. Penelitian ini merupakan penelitian operasional eksperimental untuk melihat bagaimana upaya perbaikan dengan penerapan Metode Lean Six Sigma (LSS) dapat mereduksi waktu tunggu pasien rawat jalan. Upaya perbaikan berupa penerapan sistem perjanjian dan simplifikasi alur pasien rawat jalan sesuai future state map dilakukan rumah sakit pada April 2021 sampai dengan Januari 2022. Data waktu tunggu pasien rawat jalan sebelum upaya perbaikan diambil dari sistem informasi dan manajemen rumah sakit (SIMRS) pada Maret 2021, sedangkan data sesudah upaya perbaikan diambil dari Februari sampai Maret 2022, dengan 222 subjek pada masing-masing kelompok. Terdapat reduksi waktu tunggu pasien rawat jalan sesudah upaya perbaikan, yaitu secara keseluruhan subjek sebesar 11% dari 79 menit menjadi 69 menit meskipun tidak bermakna secara statistik (p=0,110). Pada subjek tanpa pemeriksaan penunjang terdapat reduksi waktu tunggu pasien rawat jalan sebesar 16% dari 77 menit menjadi 65 menit (p=0,016), pada subjek dengan pemeriksaan laboratorium dari 151 menit menjadi 124 menit (p=0,176), dan pada subjek dengan pemeriksaan radiologi dari 120 menit menit menjadi 90 menit. Terdapat reduksi waktu tunggu rawat jalan berdasarkan definisi SPM sebesar 29%, yaitu dari 58 menit menjadi 41 menit (p=0,002). Terdapat 26% subjek dengan sistem perjanjian yang datang terlambat. Subjek yang datang terlambat dilakukan relokasi slot, yaitu mengisi slot kosong sesuai antrian pasien yang sudah datang. Apabila dilakukan analisis terhadap subjek yang datang tepat waktu saja, didapatkan adanya reduksi median waktu tunggu pasien rawat jalan sebesar 13%, yaitu dari 79 menit menjadi 69 menit (p=0,014) dan reduksi waktu tunggu rawat jalan berdasarkan SPM sebesar 36%, yaitu dari 58 menit menjadi 37 menit (p=0,000). Khusus pada kelompok pasien dengan pemeriksaan laboratorium, terjadi pengurangan variasi alur cabang dan proporsi pasien yang menjalani alur cabang (p=0,000), serta pengurangan frekuensi kunjungan ke kasir lebih dari satu kali. Rancangan upaya perbaikan yang disusun berdasarkan metode LSS bermanfaat dalam mereduksi waktu tunggu pasien rawat jalan, mengurangi variasi alur cabang di rawat jalan, dan menurunkan defek, dengan komitmen dari pimpinan rumah sakit, dokter, staf, dan pasien. Evaluasi berkala dan perbaikan berkesinambungan perlu dilakukan agar kontinuitas reduksi waktu tunggu pasien rawat jalan dapat berlangsung.

Hospital should maintain good quality of care for its patients. Outpatient waiting time is a quality indicator measured by hospital. Only 54% of outpatient waiting time in Internal Medicine Clinic of Charitas Hospital Palembang meets the standard. An experimental study was conducted to examine how Lean Six Sigma (LSS) Methodology would reduce outpatient waiting time. Improvement project comprised of appointment system and outpatient flow simplification was conducted from April 2021 to January 2022. Pre-implementation data was taken from hospital information system on March 2021 and post- implementation data from February to March 2022, with a sample size of 222 subjects in each group. There was an 11% reduction in overall median outpatient waiting time i.e, from 79 minutes to 69 minutes eventhough statistically insignificant (p=0.110), with 16% reduction from 77 minutes to 65 minutes in subjects without ancillary examination (p=0.016), 18% reduction from 151 minutes to 124 minutes in those with laboratory examination (p=0.176), and 25% reduction from 120 minutes to 90 minutes in those with radiology examination. There was a 29% reduction from 58 minutes to 41 minutes in median outpatient waiting time as defined by government minimal standard of care (p=0.002). As many as 26% subjects with appointment system came late, which were then relocated to the available slots. Comparison was conducted between waiting time before intervention and after intervention in groups of appointment patients who came on-time and resulted in a 13% reduction of median outpatient waiting time from 79 minutes to 69 minutes (p=0,014) as well as a 36% reduction in waiting time as defined by government minimal standard of care from 58 minutes to 36 minutes (p=0,000). In subjects with laboratory examination, there was a reduction in the number of patients undergoing branch lines flow (p=0.000). Improvement project designed using LSS methodology is beneficial in reducing outpatient waiting time, variation in outpatient flow, and defect, especially when supported by commitment of hospital leaders, doctors, staffs, and patients. Regular evaluation and continuous improvement are needed to ensure sustainable reduction of outpatient waiting time."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Depok: UI Publishing, 2019
617.024 BOY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Arditya Kustiyanti
"Teknologi informasi memberikan dampak pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas tinggi. Rekam medis elektronik merupakan salah satu terobosan teknologi di bidang kesehatan, yang digunakan oleh dokter di fasilitas kesehatan, namun belum semua dokter menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi rekam medis elektronik di RS Permata Cibubur melalui pendekatan model HOT-Fit, yaitu model evaluasi sistem informasi berdasarkan Pengguna, Organisasi, Teknologi dan Net Benefit yang dalam penelitian ini adalah kinerja dokter. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental dan analisis dengan pendekatan cross sectional, kemudian dilakukan wawancara mendalam terhadap informan. Didapatkan hasil yang signifikan bahwa terdapat pengaruh langsung factor teknologi terhadap pengguna, dan factor teknologi terhadap organisasi. Didapatkan hasil signifikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung factor teknologi terhadap kinerja dokter melalui variabel perantara yaitu pengguna. Sedangkan faktor organisasi tidak tampak memediasi antara faktor teknologi dengan kinerja dokter. Selain jaringan internet yang lambat, sistem resep yang sering mengalami error, desain dan terminologi sistem yang tidak ramah pengguna, fitur atau kemampuan sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan dokter, pelatihan penggunaan yang belum dilakukan secara berkala dan menyeluruh, dan petunjuk atau pedoman penggunaan yang belum disosialisasikan dengan baik.

Information technology impacts better and higher quality health services. Electronic medical records are one of the technological breakthroughs in the health sector, which are used by doctors in health facilities, but not all doctors use them. This study aims to determine the implementation of electronic medical records at Permata Cibubur Hospital through the HOT-Fit model approach, which is an information system evaluation model based on User, Organization, Technology and Net Benefit, which in this study is the performance of doctors. This research is a quantitative study with a non-experimental design and analysis with a cross-sectional approach, then conducted in-depth interviews with informants. Significant results were obtained that there was a direct influence of technology factors on users, and technology factors on the organization. Significant results were obtained that there was an indirect effect of technology factors on doctor performance through intermediary variables, namely users. While organizational factors do not appear to mediate between technological factors and doctor performance. In addition to slow internet networks, prescription systems that often experience errors, system designs and terminology that are not user-friendly, system features or capabilities that are not in accordance with the needs of doctors, usage training that has not been carried out regularly and thoroughly, and instructions or usage guidelines that have not been properly socialized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsam Usama
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas pelayanan unit rawat jalan di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dengan memakai konsep servqual yang ditunjukkan dengan model gap kualitas pelayanan yang telah dikembangkan oleh Parasuraman et al. (1985, 1986, 1988, 1991, 1993, 1994; Zeithaml et al., 1990). Dengan menggunakan metode acak, 169 responden yang pernah menerima, mengalami pelayanan dari unit rawat jalan RSI Siti Khadijah dipilih untuk menjawab setiap pertanyaan dari kuisioner Servqual yang sudah dirancang. Kuisioner berisi masing-masing pertanyaan ekspektasi dan persepsi dari para pasien tentang pelayanan unit rawat jalan RSI Siti Khadijah.
Studi ini mengidentifikasi 5 (lima) dimensi Servqual, yaitu bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati berdasarkan persepsi pasien unit rawat jalan RSI Siti khadijah. Dimensi empati merupakan dimensi prioritas dari para pasien, dengan nilai servqual Score -1,357 dan weight servqual score 30.18 dilanjutkan dengan dimensi lain yaitu bukti fisik (SqS = - 1.124; WSS = 21.953), daya tanggap (SqS = - 1.124; WSS = 21.210), Kehandalan (SqS = - 0.933; WSS = 19,294), dan dimesi jaminan (SqS = - 0.911; WSS = 16,985). Dimana kelima urutan tersebut adalah menjadi urutan prioritas perbaikan kualitas pelayanan di RSI Siti Khadijah Palembang.

The purpose of this research is to determinants quality of Service of Outpatient Service Unit at Islamic Hospital Siti Khadijah Palembang with the concept service quality and has demonstrated the model of service quality gaps developed by Parasuraman et al. (1985, 1986, 1988, 1991, 1993, 1994; Zeithaml et al., 1990). And using methodology randomly, 169 respondents, who have recently benefited from outpatients service unit of Islamic hospital Siti Khadijah in Palembang were selected to answer a modified version of the servqual questionnaire. The questionnaire contained both service expectations and perceptions questions.
This study identifies five dimension Servqual ; Tangibility, Reliability, Responsibiliy, Assurance and Emphaty regarding the service quality as perceived in outpatient service unit of hospital. These are : empathy, giving priority to the outpatients needs, with servqual score (SqS) ' 1.357 and weight servqual score (WSS) 30.18. Relationships between staff and patients, or the courtesy and understand customer's need. The next priority dimension is Tangible (SqS = - 1.124; WSS = 21.953), Responsiveness (SqS = - 1.124; WSS = 21.210), Reliable (SqS = - 0.933; WSS = 19,294), and assurance (SqS = - 0.911; WSS = 16,985). All rank of dimension is the sequence priority action for improvement of outpatients service unit at Islamic hospital Siti Khadijah Palembang.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52130
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Ari Legowo
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis waktu tunggu pelayanan pasien umum rawat jalan di
lima poli RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor serta permasalahan yang menyebabkan
lamanya waktu tunggu dalam setiap tahapan alur pelayanan. Jenis penelitian
menggunakan desain kuantitatif dan kualitatif.
Hasil analisis dari 106 sampel didapatkan rata-rata waktu tunggunya 124
menit dengan waktu tunggu yang melebihi standar (> 60 menit) sebanyak 79%
dan yang sesuai standar minimal (≤ 60 menit) sebanyak 21%. Rata-rata waktu
penyediaan rekam mediknya 26 menit dengan waktu yang melebihi standar (> 10
menit) sebanyak 70% dan yang sesuai standar minimal ( ≤ 10 menit) sebanyak 30
%,.
Masalah utama yang berkontribusi didalam lamanya waktu tunggu adalah:
lamanya daftar pemesanan dokumen medik menunggu untuk segera dilakukan
pencarian, lamanya dokumen medik menunggu untuk didistribusikan dan
lambatnya jam mulai pelayanan dokter.

ABSTRACT
This thesis analyzes non insurance patients waiting time in outpatient of
five specialist policlinic at Marzoeki Mahdi Bogor Hospital and problems causing
the long waiting time in each service path step. This research uses qualitative and
quantitative design, with 106 samples.
The result reveals that the mean waiting time is 124 minutes. There are
still 79% patients that who had mean time above the waiting time standard (>60
menit) and 21% patients had waiting time according to minimum standard (≤ 60
minutes). The mean processing time for medical record is 26 minutes, with about
70% patients are exceeded the minimum standard (>10 minutes) and 30% are
according to minimum standard (≤ 10 minutes).
This study finds that the main problems in contributing the longer waiting
time are: duration of ordering list of medical documents is awaiting for being
searched as soon as possible, the longer medical document for being distributed
and the longer time for starting medical services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awaludin
"RS Abdi Waluyo adalah sebuah RS tipe C di Jakarta Pusat. Berdasarkan data rumah sakit tahun 2023, rasio pengambilan resep di farmasi rawat jalan mengalami penurunan dari 84% (Januari) ke 61% (September). Fokus penelitian ini terutama pada keluhan lamanya menunggu obat hingga 1-4 jam, terutama bagi pasien asuransi yang mendapatkan obat racikan. Terlebih lagi pada pre-survey terkesan adanya inefisiensi proses, adanya alur yang berulang karena staff perlu menginput obat pesanan berulang kali. Peneliti melakukan penelitian dengan business process improvement (BPI) untuk memperoleh gambaran proses bisnis, mengidentifikasi permasalahan, merumuskan langkah perbaikan, dan menilai implementasi dari intervensi perbaikan yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method di mana penelitian kualitatif dilakukan sesuai 5 fase BPI yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Adapun informa Informan dalam penelitian ini, adalah: Direktur Medik, Kepala Penunjang Medik, Kepala Unit Rawat Jalan, Kepala Farmasi. Sementara penelitian kuantitatif dilakukan terhadap seluruh resep pasien asuransi rawat jalan di RS Abdi Waluyo di bulan November 2023, sebelum dan sesudah implementasi intervensi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses bisnis farmasi rawat jalan dan memberikan masukan perbaikan yang berarti bagi manajemen rumah sakit dalam meningkatkan efisiensi pelayanan farmasi rawat jalan.

Abdi Waluyo Hospital is a type C hospital in Central Jakarta. Based on hospital data in 2023, the ratio of prescriptions taken at outpatient pharmacy has decreased from 84% (January) to 61% (September). The focus of this research is mainly on complaints regarding the long wait for medications, up to 1-4 hours, especially for insurance patients who receive compounded medications. Moreover, the pre-survey showed that there were inefficient processes associated with some were repetitive steps done by the staffs, e.g. when inputting orders to the hospital information system. This research was conducted using business process improvement (BPI) method to obtain an overview of business processes, identify problems, formulate improvement steps, and assess the implementation of the performed interventions. This is a mixed method research where qualitative study was carried out adhering to the 5 phases of BPI, namely Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). The informants involved were: Medical Director, Head of Medical Support, Head of Outpatient Unit, Head of Pharmacy. Meanwhile, quantitative study was conducted on all insurance outpatient prescriptions at Abdi Waluyo in November 2023, before and after the intervention. The results of this research will provide a deeper understanding on outpatient pharmacy business processes and provide meaningful input for improvements for hospital management in increasing the efficiency of outpatient pharmacy services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Merta Mertana
"Rumah sakit adalah suatu institusi penyelenggara pelayanan kesehatan yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif serta menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta perawatan dirumah, untuk menjadikan unit rawat jalan yang sesuai visi dan misi Rumah Sakit, diperlukan kinerja rumah sakit yang baik yang akan menuntun pada suatu kerangka kerja strategis yang tepat dan dapat memicu keunggulan berkompetisi secara sehat di era globalisasi ini, sehubungan dengan hal tersebut rumah sakit harus dapat memberikan perhatian yang memadai untuk beberapa komponen utama rumah sakit.
Penelitian ini ingin menganalisis kinerja pelayanan unit rawat jalan. Penelitian ini adalah penelitian gabungan antara kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional, penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan kunci.
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa Posisi skor kinerja pelayanan unit rawat jalan RS St Carolus Summarecon Serpong ditinjau dari kriteria Malcolm Baldrige 2018 berada pada skor 552 dalam jenjang predikat 'Good Performance' dengan tingkat kinerja 'Average'. Kinerja pelayanan unit rawat jalan RS St Carolus Summarecon Serpong dapat mengembangkan kesempatan untuk perbaikan pada kriteria Kepemimpinan, fokus pada staf dan hasil kinerja organisasi.

The hospital is an institution of health service provider which is an integral part of the health service system that provides curative services as well as providing outpatient and inpatient services as well as home care, to make the outpatient unit in accordance with the vision and mission of the hospital, both of which will lead to an appropriate strategic framework and can lead to a healthy competitive advantage in this era of globalization, in which case hospitals should be able to give adequate attention to some of the key components of the organization.
This study wanted to analyze the performance of outpatient service unit. This research is a combination of quantitative and qualitative research with cross sectional design, qualitative research is conducted by in depth interviews with key informants.
The result of the research shows that the position score of outpatient service of St Carolus Summarecon Serpong Hospital in terms of the criteria ofMalcolm Baldrige 2018 is at score 552 in Good Performance with Average performance level.Outpatient services St Carolus Summarecon Serpong Hospital can develop opportunities for improvement on leadership criteria, staff focus and organizational performance outcomes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvita Ajeng Pramushinta
"Latar Belakang : Meningkatnya jumlah rumah sakit di Indonesia, menuntut pengelola RS untuk menyusun strategi pemasaran yang matang agar dapat meningkatkan minat kunjungan pasien termasuk pada RSU Rama Hadi Purwakarta. Walaupun kegiatan pemasaran selama ini sudah dilakukan namun belum pernah dilakukan analisis hasil implementasi bauran pemasaran dan kepuasan layanan terhadap minat pasien berkunjung kembali ke unit rawat jalan RSU Rama Hadi tersebut. Subjek dan Metode : Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross sectional dengan metode survey yang dilakukan pada 101 sampel responden pada kurun waktu April hingga Juni 2109. Penelitian ini memiliki delapan variabel bebas yaitu: produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), tenaga kesehatan (people), proses (process), fasilitas fisik (physical evidence) dan kepuasan layanan serta satu variabel terikat yakni minat pasien berkunjung kembali ke unit rawat jalan RSU Rama Hadi. Hasil : Berdasarkan analisis bivariat dibuktikan bahwa kedelapan variabel bebas penelitian ini masing-masing memiliki hasil yang bermakna terhadap variabel terikat dengan p<0,001. Kemudian dilanjutkan dengan analisis multivariate didapatkan bahwa terdapat dua variabel bebas yang berpengaruh lebih dominan terhadap variabel terikat, yakni variabel kepuasan layanan (p<0,001)dan variabel people (p=0,044). Kesimpulan : Penerapan strategi yang optimal pada ketujuh elemen bauran pemasaran dan kepuasan layanan dapat meningkatkan minat pasien berkunjung kembali ke unit rawat jalan RSU Rama Hadi.

Background: The increasing number of hospitals in Indonesia, requires hospital providers to arrange an excellent marketing strategy in order to increase interest in patient visits without exception for Rama Hadi Public Hospital at Purwakarta. Although marketing strategies have been carried out, there wasnt an analysis about the results of marketing mix and satisfaction implementation on the interest of patients to revisit the outpatient unit of Rama Hadi Hospital. Subject and Method: This was a quantitative study with a cross sectional design. Survey was conducted on 101 respondents from April to June 2109. This study has eight independent variables i.e. product, price, promotion, place, people, process, physical evidence and service satisfaction with patient interest to revisit the outpatient unit of Rama Hadi hospital as dependent variable. Result: Based on bivariate analysis it was proven that the eight independent variables of this study each had significant results on the dependent variable with p <0.001. Then followed by multivariate analysis, it was found that there were two independent variables that had a more dominant influence on the dependent variable, i.e. service satisfaction (p <0.001) and people (p = 0.044). Conclusion: The optimal implementation of strategies on the seven marketing mix elements and service satisfaction can increase the interest of patients returning to Rama Hadi Hospital outpatient unit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>