Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafit Rusli
Abstrak :
Tesis ini membahas tanggung jawab perusahaan pemeringkat efek pada penerbitan surat medium term notes (MTN) dengan melakukan studi kasus pada gagal bayar MTN PT Sunprima Nusantara Pembiayaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Perusahaan pemeringkat efek bertanggung jawab atas setiap hasil peringkat yang dikeluarkan dengan melakukan analisis yang mendalam (in-depth analysis), dilakukan secara independen dan objektif. Manipulasi data dan informasi di dalam laporan keuangan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan menyebabkan hasil pemeringkatan PEFINDO tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, meskipun analisis telah sesuai dengan prosedur dan metodologi pemeringkatan. Tanggung jawab PEFINDO terbatas pada melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran secara tepat waktu sesuai dengan prosedur dan metodologi pemeringkatan. Hasil penelitian menyarankan pihak berwenang untuk melakukan perubahan kedudukan perusahaan pemeringkat efek agar tidak lagi dikategorikan sebagai penasihat investasi untuk mempertegas tanggung jawabnya dalam melakukan kegiatan pemeringkatan. Pengaturan dan pengawasan yang dilakukan OJK diharapkan dapat dilakukan secara intensif dan dapat melibatkan lintas direktorat agar sesuai dengan peranan OJK di sektor jasa keuangan. ......The focus of this emphasize the responsibility of credit rating agency on debt issuance, especially medium term notes (MTN) issuance by researching default case of MTN PT Sunprima Nusantara Pembiayaan. This research is qualitative descriptive interpretive. Credit rating agency fully rensponsible on every rating process by performing in-depth analysis, indepentent and objective. The impact of manipulation of data and information in the Financial Statement PT Sunprima Nusantara Pembiayaan caused rating process will not be reliable, even if the rating process has been perfomed in accordance with the rating methodology. PEFINDO’s responsibility will be limited to conduct analysis on capacity of issuer to fulfill its financial obligation in timely manner in accordance with the rating procedure and methodology. Knowing this will allow authorities to amend the legal standing of credit rating agency from investment advisor to reshaphing its responsibility in the credit rating activities. Regulatory and supervision function of OJK should be performed intensively and involving cross directorate in accordance to the role of OJK in financial services sector.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Michel
Abstrak :
Abstrak
The aim of this research is to study the determinants of sovereign credit ratings of Indonesia andits neighborhood countries in the period of 1998-2016. Using secondary data and analyzed usingordered probit, it is found that every credit rating agency has its own variables influencing to itspublished credit ratings.In general, for Indonesia and its neighborhood countries, the variables withsignificant and positive relationship are fiscal balance and current account deficit to GDP, freedomindex, and GDP per capita; while the variables with significant and negative relationship are externaldebt to GNI and real exchange rate. Gross domestic savings to GDP influences credit ratings inboth ways. Interestingly, inflation does not affect the credit ratings. Indonesia and neighborhoodgovernments could use this information to manage their macroeconomic indicators in order to getfavorable ratings from credit rating agencies.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AGREGAT 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Aderi Puspaningrum; Bernadette Aderi Puspaningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem finansial global memiliki ketergantungan pada kebutuhan informasi yang simetris sehingga dapat berjalan dengan efisien. Credit Rating Agency (CRA) hadir memenuhi kondisi asimetri informasi dalam sistem finansial sejak 1900an hingga kini. Peran CRA dalam system financial global mutlak diperlukan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya dalam pasar modal dan ke negara lain. Informasi kredit yang dikeluarkan oleh CRA dalam sistem finansial terangkum secara sederhana dalam bentuk alphabet rating setelah melalui proses penilaian dengan methodologi kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, rating CRA secara cepat diterima dan digunakan secara global. Rating CRA diharapkan dapat menjadi ?gatekeeper? yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem finansial. Namun dalam perkembangannya, instabilitas finansial yang terjadi seringkali menyoroti CRA yang dipandang lalai dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam kondisi tersebut, CRA masih tetap saja digunakan oleh pelaku pasar sehingga memunculkan pertanyaan mengenai pentingnya CRA sebagai non-state actor dalam sistem finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran CRA dalam sistem finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa CRA sebagai non-state actor internasional memiliki karakteristik yang khusus sehingga penggunaannya dalam sistem sulit untuk digantikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CRA dapat dikategorikan sebagai aktor internasional berdasarkan indikator Ryo Oshiba, karena: 1) CRA memiliki independensi sebagai lembaga privat, 2) CRA mampu memobilisasi sumber daya dalam hal ini modal dalam sistem internasional, 3) CRA mampu mempengaruhi aktor lain baik aktor negara maupun non-negara terkait keputusannya untuk menempatkan modal dalam pasar modal domestik maupun internasional.
ABSTRAK
The global financial system depends on symmetrical information so that it can run efficiently. Credit Rating Agency presence met the conditions of information asymmetry in the financial system since the 1900s until now. The role of CRA in the global financial system is absolutely necessary for investors to be able to invest in the capital market and to other countries. Credit information issued by CRA in the financial system are summarized simply in the form of rating after alphabet through assessment with quantitative and qualitative methodologies. Therefore, CRA rating can quickly be accepted and used globally. With that ability CRA is expected to be a "gate keeper" which can maintain the stability of the financial system. But in its development, financial instability that occurs often highlights the CRA deemed negligent in doing its activities. In these conditions, the CRA is still used by market participants so raises questions about the importance of CRA as non-state actors in the global financial system. This study aims to look at the role of CRA in the financial system. The results showed that the CRA as an international non-state actors have special characteristics, so its use in the system difficult to replace. The results show that the CRA can be categorized as an international actor based on Ryo Oshiba's international actor indicator, because: 1) CRA has independence as private institutions, 2) CRA able to mobilize resources (capital) in the system of international, 3) CRA is able to influence other factors both state actors and non-state-related decision to place the capital in domestic and international capital markets.
2016
S63660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Aderi Puspaningrum
Abstrak :
Sistem finansial global memiliki ketergantungan pada kebutuhan informasi yang simetris sehingga dapat berjalan dengan efisien. Credit Rating Agency (CRA) hadir memenuhi kondisi asimetri informasi dalam sistem finansial sejak 1900an hingga kini. Peran CRA dalam system financial global mutlak diperlukan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya dalam pasar modal dan ke negara lain. Informasi kredit yang dikeluarkan oleh CRA dalam sistem finansial terangkum secara sederhana dalam bentuk alphabet rating setelah melalui proses penilaian dengan methodologi kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, rating CRA secara cepat diterima dan digunakan secara global. Rating CRA diharapkan dapat menjadi gatekeeper yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem finansial. Namun dalam perkembangannya, instabilitas finansial yang terjadi seringkali menyoroti CRA yang dipandang lalai dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam kondisi tersebut, CRA masih tetap saja digunakan oleh pelaku pasar sehingga memunculkan pertanyaan mengenai pentingnya CRA sebagai non-state actor dalam sistem finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran CRA dalam sistem finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa CRA sebagai non-state actor internasional memiliki karakteristik yang khusus sehingga penggunaannya dalam sistem sulit untuk digantikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CRA dapat dikategorikan sebagai aktor internasional berdasarkan indikator Ryo Oshiba, karena: 1) CRA memiliki independensi sebagai lembaga privat, 2) CRA mampu memobilisasi sumber daya dalam hal ini modal dalam sistem internasional, 3) CRA mampu mempengaruhi aktor lain baik aktor negara maupun non-negara terkait keputusannya untuk menempatkan modal dalam pasar modal domestik maupun internasional. ......The global financial system depends on symmetrical information so that it can run efficiently. Credit Rating Agency presence met the conditions of information asymmetry in the financial system since the 1900s until now. The role of CRA in the global financial system is absolutely necessary for investors to be able to invest in the capital market and to other countries. Credit information issued by CRA in the financial system are summarized simply in the form of rating after alphabet through assessment with quantitative and qualitative methodologies. Therefore, CRA rating can quickly be accepted and used globally. With that ability CRA is expected to be a "gate keeper" which can maintain the stability of the financial system. But in its development, financial instability that occurs often highlights the CRA deemed negligent in doing its activities. In these conditions, the CRA is still used by market participants so raises questions about the importance of CRA as non-state actors in the global financial system. This study aims to look at the role of CRA in the financial system. The results showed that the CRA as an international non-state actors have special characteristics, so its use in the system difficult to replace. The results show that the CRA can be categorized as an international actor based on Ryo Oshiba's international actor indicator, because: 1) CRA has independence as private institutions, 2) CRA able to mobilize resources (capital) in the system of international, 3) CRA is able to influence other factors both state actors and non-state-related decision to place the capital in domestic and international capital markets.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library