Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firiyaliza Aulianisa
Abstrak :
Produk rantai dingin merupakan obat-obatan yang harus disimpan dalam kisaran suhu yang telah ditetapkan. Proses penyimpanannya perlu dijaga pada suhu 2° s/d 8°C (chiller/ cold room) dan -15° s/d -25°C (freezer). Produk rantai dingin bersifat mudah rusak sehingga memerlukan pemeliharaan dan distribusi dalam lingkungan yang terkendali. Pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer yang tidak memadai dapat menjadi masalah utama yang dialami dalam pengendalian produk rantai dingin. Guna menjamin kualitas obat yang baik agar produk rantai dingin terjaga khasiatnya, distributor memastikan pendistribusian produk rantai dingin dilaksanakan sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), sehingga perlunya dilakukan penerapan sistem pemeliharaan harian, mingguan dan bulanan yang didokumentasikan menggunakan formulir checklist yang memuat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer. Selain suhu penyimpanan yang harus dimonitor tiga kali sehari. Ada beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer secara berkala selama mingguan dan bulanan, yaitu jarak antar kotak vaksin, ada/ tidak ada bunga es, ada/ tidaknya karat, kondisi karet pintu, dan kondisi sambungan listrik pada stop kontak. ...... Cold chain products are medicines that must be stored within a predetermined temperature range. The storage process needs to be maintained at 2° to 8°C (chiller/cold room) and -15° to -25°C (freezer). Cold chain products are perishable and require maintenance and distribution in a controlled environment. Inadequate chiller/cold room/freezer maintenance can be a major problem experienced in the control of cold chain products. In order to ensure good drug quality so that cold chain products maintain their efficacy, distributors ensure that the distribution of cold chain products is carried out in accordance with the guidelines of the Good Drug Distribution Method (CDOB), so it is necessary to implement a daily, weekly and monthly maintenance system documented using a checklist form that contains several important things that must be considered in maintaining the chiller / cold room / freezer. In addition to the storage temperature that must be monitored three times a day. There are several other important things that must be considered in the maintenance of the chiller / cold room / freezer periodically during the weekly and monthly, namely the distance between vaccine boxes, the presence / absence of sparks, the presence / absence of rust, the condition of the rubber door, and the condition of the electrical connection at the socket.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Maysa Fardila
Abstrak :
ABSTRAK
Gambaran Pengelolaan Rantai Dingin Cold Chain Vaksin di Puskesmas Kecamatan Cakung Tahun 2018 Aprillia Maysa Fardila1 Adik Wibowo21Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia2Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Email korespondensi : maysa.aprillia@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan rantai dingin vaksin di Puskesmas Kecamatan Cakung tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Analisa data dalam penelitian ini dengan melakukan triangulasi sumber yaitu dengan berbagai macam informan yang memiliki latar belakang tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda, dan triangulasi metode dengan melakukan observasi pelaksanaan penyimpanan vaksin di Puskesmas dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada variabel input, SOP yang digunakan dalam pengelolaan rantai dingin vaksin di Puskesmas Kecamatan Cakung belum diperbaharui sesuai dengan kebijakan yang berlaku saat ini, masih terdapat SDM yang kurang disiplin dalam mengelola rantai dingin vaksin, sarana dan prasarana belum terpenuhi, pemantauan suhu di hari libur belum dilakukan oleh petugas pengelola logistik vaksin. Oleh karena itu, Puskesmas Kecamatan Cakung perlu mereview dan memperbaharui SOP yang berlaku, diadakannya pemantauan berkala terhadap pelaksana pengelola logistik vaksin, memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, membuat jadwal rutin untuk pemantauan suhu di hari libur.
ABSTRACT
Vaccine Cold Chain management in Cakung Primary Health Care in 2018 Abstract This study aims to determine the description of Vaccine Cold Chain management in Cakung Primary Health Care in 2018. The type of research used is qualitative with in depth interview method. Analysis of the data in this study by triangulating the sources with various kinds of informants who have different background of main tasks and functions, and triangulation of methods by observing the implementation of vaccine storage in the Puskesmas and reviewing documents. The results showed that in Input variables, SOP that used in the management of cold chain vaccines in Cakung District Health Centers were not updated in accordance with current policies, there were still people who lacked discipline in managing cold chain vaccines, facilities and infrastructure had not been met, temperature monitoring on holidays has not been carried out by the logistics management officer. Therefore, the Cakung Primary Health Care needs to review and update the applicable SOPs, holding regular monitoring of the implementers of the vaccine logistics manager, meeting the necessary facilities and infrastructure, creating a routine schedule for temperature monitoring on holidays.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Hanandi
Abstrak :
Pengembangan pengisian form dalam bentuk digitalisasi adalah salah satu hal yang penting untuk memudahkan pengisian serta pemantauan pengisian form oleh penanggung jawab. Hal ini khususnya diperlukan pada pemantauan suhu cold room di luar jam operasional karena produk rantai dingin merupakan produk yang memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi sebagai standar, meliputi aturan yang berkaitan dengan pemantauan suhu pada saat penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman. Usulan digitalisasi pengisian form pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari dilakukan melalui aplikasi “InformU” yang dapat diakses staff security untuk mengisi form dan BRQA (Branch Regulatory and Quality Assurance) untuk me-review hasil pengisian form. Digitalisasi pengisian form pemantauan suhu di luar jam operasional diharapkan dapat membuat pencatatan dan pemantauan suhu menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan mudah diakses bagi PT. Anugerah Pharmindo Lestari serta dapat menghindari kemungkinan pencatatan form yang tidak dilakukan secara real time. ......The development of filling out forms in digitized form is one of the important things to facilitate filling and monitoring of forms by the person in charge. This is especially necessary for cold room temperature monitoring outside of operating hours because cold chain products are products that have specific requirements that must be met as standards, including rules relating to temperature monitoring during admission, storage and delivery. Proposed digitization of filling out forms at PT. Anugerah Pharmindo Lestari is carried out through the "InformU" application which can be accessed by security staff to fill out the form and BRQA (Branch Regulatory and Quality Assurance) to review the results of the filled out form. Digitalization of filling out temperature monitoring forms outside of operating hours is expected to make temperature recording and monitoring more efficient, integrated and easily accessible for PT. Anugerah Pharmindo Lestari and can avoid the possibility of recording forms that are not done in real time.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Hanandi
Abstrak :
Pelaksanaan distribusi vaksin yang merupakan salah satu produk rantai dingin, harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan untuk memastikan mutu vaksin tetap terjaga dengan baik. Puskesmas Kecamatan Makasar melaksanakan prosedur distribusi vaksin sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan Indonesia dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses distribusi vaksin adalah suhu cool box saat distribusi vaksin yang dapat dipantau melalui termometer yang tersedia, status freeze tag dalam cool box, jumlah vaksin, VVM vaksin bila ada, tanggal kadaluwarsa vaksin, serta suhu cold chain tempat vaksin disimpan yang dipantau tiga kali sehari. Seluruh hal tersebut harus tercatat dengan baik dan jelas pada berita acara serah terima vaksin dan laporan kedatangan vaksin.  ......The distribution of vaccines, which are one of the cold chain products, must be carried out in accordance with the stipulated requirements to ensure that the quality of the vaccines is maintained properly. The Makassar District Health Center carries out vaccine distribution procedures in accordance with the regulations of the Indonesia’s Ministry of Health and BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Some points that have to be considered in the vaccine distribution process are the temperature of the cool box during vaccine distribution which can be monitored by the provided thermometer, the status of the freeze tag in the cool box, the number of vaccines, the VVM of the vaccine if available, the expiration date of the vaccine, and the temperature of the cold chain where the vaccine is stored which is monitored three times a day. All of these aspects must be recorded properly and clearly in the vaccine handover records and vaccine arrival reports.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Shafira Apriyani
Abstrak :
Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki peran yang sangat penting dalam menangani, menyimpan, dan mendistribusikan suatu obat, terutama pada pendistribusian produk rantai dingin atau cold chain product (CCP). Salah satu contoh dari produk CCP adalah vaksin. Rantai dingin (cold chain) merupakan sistem yang digunakan untuk menyimpan vaksin dalam kondisi baik dimulai dari pabrik pembuat vaksin sampai pada unit pelayanan vaksin. Peralatan rantai dingin berfungsi untuk menjaga kualitas vaksin tetap baik sejak diterima sampai dengan sasaran. Tugas khusus ini akan melakukan pengamatan mempertahankan integritas rantai dingin untuk memastikan bahwa produk diangkut dan disimpan sesuai dengan kisaran suhu yang disarankan yaitu 2 – 8? hingga ke sasaran. Validasi pengiriman telah dilakukan dengan menggunakan ice water pack 5 (lima) buah, untuk periode waktu pengiriman 5 jam. Waktu pengiriman ditentukan dalam 5 jam adalah sebagai asumsi jarak terjauh yang ditempuh oleh pihak distributor dalam wilayah Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 3. Dalam proses validasi pengiriman ini dilakukan untuk pengiriman Cold Chain Produk dengan aturan suhu penyimpanan 2 – 8 0C. Pemantauan suhu menggunakan Thermometer data logger yang terkalibrasi dan diletakkan diatas cool box. Berdasarkan hasil pengamatan, validasi pengiriman CCP sesuai dengan suhu yang disyaratkan, yaitu dalam rentang 2 – 8 ?. Berdasarkan data yang didapatkan 5 jam ditemukan suhu paling tinggi atau kenaikan suhu paling tinggi dalam rentang 5 jam waktu validasi, terjadi pada pukul 15.04.09 WIB. Untuk hasil pengamatan suhu hari pertama diperoleh rata-rata suhu penyimpanan yaitu 4,7 0C. Untuk hasil pengamatan suhu hari kedua diperoleh rata-rata suhu penyimpanan yaitu 4,63 ?. Untuk hasil pengamatan suhu hari ketiga diperoleh rata-rata suhu penyimpanan yaitu 4,74 ?. Suhu rata-rata mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu. ......Pharmaceutical Distributors (PBF) are significant in handling, storing, and distributing a drug, especially in distributing cold chain products or cold chain products (CCP). One example of a CCP product is a vaccine. Cold chain (cold chain) is a system used to store vaccines in good condition, starting from the vaccine manufacturing factory to the vaccine service unit. Cold chain equipment functions to maintain good vaccine quality from the time it is received to the target. This assignment will observe maintaining the integrity of the cold chain to ensure that the product is transported and stored within the recommended temperature range of 2 – 8? to the destination. Delivery validation has been carried out using 5 (five) pieces of ice water packs for a delivery period of 5 hours. The delivery time is determined within 5 hours as the assumption of the furthest distance traveled by the distributor within the Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 3 area. In the delivery validation process, Cold Chain Product shipments are carried out with a storage temperature of 2 – 8 0C. Monitoring temperature using a calibrated thermometer data logger placed on top of the cool box. Based on the observation results, the validation of CCP delivery is in accordance with the required temperature, which is in the range of 2 – 8 ?. Based on the data obtained for 5 hours, it was found that the highest temperature or the highest temperature increase in the 5-hour validation period occurred at 15.04.09 WIB. For the first day, temperature observations obtained an average storage temperature of 4.7 0C. For the results of temperature observations on the second day, the average storage temperature was 4.63 ?. For the results of temperature observations on the third day, the average storage temperature was 4.74 ?. The average temperature increases over time.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Nabilla
Abstrak :
KFTD Bogor merupakan PBF yang telah memiliki izin khusus dari Menteri untuk menyalurkan narkotika, psikotropika, dan prekursor. penggunaan obat-obat tertentu yang sering disalahgunakan perlu dikelola dengan baik salah satunya oleh PBF. Pada produk rantai dingin diperlukan sistem pengelolaan khusus untuk menjamin mutu sebab titik kritis pada produk ini adalah suhu. Pengelolaan yang lebih optimal perlu dilakukan oleh Apoteker terhadap produk dengan penanganan khusus. Pengelolaan yang dilakukan diharapkan sesuai Peraturan BPOM dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dan telah ditetapkan. Hasil evaluasi pelaksanaan pengadaan narkotika, psikotropika, prekursor farmasi, obat-obat tertentu, dan produk rantai dingin di KFTD Bogor menunjukkan bahwa terdapat 1 poin pelaksanaan pengadaan yang dilakukan tidak tercantum pada SOP yaitu terkait surat pesanan narkotika hanya diisi dengan 1 jenis narkotika sedangkan surat psikotropika atau prekursor dapat digunakan untuk beberapa jenis psikotropika atau prekursor. Namun hal ini terdapat pada PerBPOM tentang Pedoman teknis CDOB. Secara keseluruhan, pelaksanaan pengadaan telah sesuai dengan pedoman, yaitu SOP Pengadaan Narkotika, SOP Pengadaan Obat di KFTD Bogor, dan Peraturan Badan POM RI Nomor 3 tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan serta Peraturan Badan POM RI Nomor 6 tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik. ......KFTD Bogor is a PBF that has a special permit from the Minister to distribute narcotics, psychotropics, and precursors. the use of certain drugs that are often abused needs to be managed properly, one of which is by PBF. Cold chain products require a special management system to guarantee quality because the critical point for this product is temperature. More optimal management needs to be done by pharmacists for products with special handling. Management is expected to be carried out by BPOM Regulations and Standard Operating Procedures (SOP) that are appropriate and have been established. The results of the evaluation of the implementation of the procurement of narcotics, psychotropics, pharmaceutical precursors, certain drugs, and cold chain products at KFTD Bogor showed that there was 1 point in the implementation of the procurement that was not listed in the SOP, namely related to narcotics order letters only filled with 1 type of narcotics while psychotropic letters or precursors may be used for certain types of psychotropics or precursors. However, this is contained in the PerBPOM concerning CDOB technical guidelines. Overall, the procurement implementation complies with the guidelines, namely SOP for Procurement of Narcotics, SOP for Procurement of Drugs at KFTD Bogor, and POM RI Regulation Number 3 of 2019 concerning Guidelines for the Management of Certain Drugs that are Frequently Abused and RI POM Agency Regulation Number 6 of 2020 regarding Technical Guidelines for Good Drug Distribution Methods.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annissatul Fitria
Abstrak :
Pedagang Besar Farmasi (PBF) wajib menerapkan pedoman teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dalam pelaksanaan distribusi obat dan/ atau bahan obat, salah satu bagiannya adalah bangunan dan peralatan. Bangunan sebagai tempat penyimpanan perlu dilakukan pengendalian terhadap parameter suhu untuk menjaga suhu pada area penyimpanan tetap sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan agar obat dan/atau bahan obat selalu dalam kondisi yang baik dan terjamin kualitasnya, terutama untuk produk yang memerlukan suhu khusus seperti produk rantai dingin (Cold Chain Produk/CCP). Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui suhu terendah dan tertinggi saat pemantauan mingguan pada cold room dan cool room yang dilaksanakan dari tanggal 5 - 11 Desember 2022 pada PT. Enseval Putera Megatrading DC-3 Cikarang. Berdasarkan hasil pemantauan suhu pada cold room yang memiliki dua chiller, chiller bagian atas memiliki suhu minimum sebesar 2,8⁰C dan suhu maksimum sebesar 6,0⁰C, sedangkan pada chiller bagian bawah memiliki suhu minimum sebesar 4,4⁰C dan suhu maksimum sebesar 5,4⁰C. Pemantauan suhu pada cool room memberikan hasil bahwa suhu minimum sebesar 21,3⁰C dan suhu maksimum sebesar 23,0⁰C. Dapat disimpulkan bahwa hasil monitoring suhu mingguan pada cold room dan cool room sudah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, yaitu pada rentang 2 – 8⁰C untuk cold room dan 15 – 25⁰C untuk cool room. ......Pharmaceutical Wholesalers (PBF) are required to implement the Good Drug Distribution Practices (CDOB) technical guidelines in the implementation of drug and/or drug substance distribution, one of which is building and equipment. The building as a storage area needs to control temperature parameters to maintain the temperature in the storage area in accordance with the requirements required so that drugs and/or medicinal substances are always in good condition and quality guaranteed, especially for products that require special temperatures such as cold chain products (CCP). The purpose of writing this report is to find out the lowest and highest temperatures during weekly monitoring in cold rooms and cool rooms which will be carried out from 5 - 11 December 2022 at PT. Enseval Putera Megatrading DC-3 Cikarang. Based on the results of temperature monitoring in the cold room which has two chillers, the upper chiller has a minimum temperature of 2.8⁰C and a maximum temperature of 6.0⁰C, while the lower chiller has a minimum temperature of 4.4⁰C and a maximum temperature of 5.4⁰C. Temperature monitoring in the cool room gives the result that the minimum temperature is 21.3⁰C and the maximum temperature is 23.0⁰C. It can be concluded that the results of weekly temperature monitoring in the cold room and cool room are in accordance with predetermined requirements, namely in the range of 2 – 8⁰C for cold rooms and 15 – 25⁰C for cool rooms.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Nur Afida
Abstrak :
Produk rantai dingin merupakan produk yang sensitif terhadap suhu sehingga memerlukan penanganan khusus dalam setiap proses pendistribusiannya karena dapat mengalami kerusakan jika diproses dengan suhu yang tidak sesuai. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dapat digunakan sebagai acuan dalam menjamin keamanan, khasiat, dan kualitas produk rantai dingin dalam setiap rangkaian distribusi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan CDOB pada penanganan produk rantai dingin di KFTD Jakarta 3. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai penanganan produk rantai dingin sesuai dengan formulir inspeksi diri dari BPOM dan dibandingkan dengan standar CDOB. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penanganan produk rantai dingin di KFTD Jakarta 3 secara keseluruhan telah sesuai dengan pedoman CDOB 2020. ......Cold chain product (CCP) is product that is sensitive to temperature so they require special handling in each distribution process because they can be damaged if processed at inappropriate temperatures. Technical Guidelines for Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) can be used as a reference in ensuring the safety, efficacy and quality of cold chain products in each distribution process. The aim of this research is to know the implementation of CDOB for cold chain products at KFTD Jakarta 3. This research was carried out by conducting direct observation and interview regarding the handling of cold chain products in accordance with the BPOM self-inspection form and compared with CDOB standards. Based on the research conducted, the handling of cold chain products at KFTD Jakarta 3 is overall in accordance with the 2020 CDOB guidelines.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Tasya Lintang
Abstrak :
Sediaan farmasi, termasuk obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika harus memenuhi standar keamanan, kualitas, dan manfaat. Distribusi sediaan farmasi membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran. Pedagang Besar Farmasi (PBF) memainkan peran penting dalam memastikan proses ini berjalan dengan baik. Mereka bertanggung jawab atas distribusi sediaan farmasi, termasuk produk-produk yang memerlukan penanganan khusus seperti Produk Rantai Dingin atau Cold Chain Products (CCP), seperti vaksin dan insulin. CCP harus disimpan di ruangan atau wadah yang dapat menjaga kestabilan suhu seperti menggunakan cold room atau chiller, suhu yang dipersyaratkan yakni 2-8oC. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan suhu rutin terhadap Chiller Pharma (2-8°C) untuk mengetahui distribusi suhu penyimpanan dan mengidentifikasi titik terpanas Chiller Pharma (2-8°C). Pemetaan suhu dilakukan dengan menggunakan Electronic Data Logging Monitor (EDLM) selama tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi suhu memenuhi kriteria rentang suhu 2-8°C dengan nilai Mean Kinetic Temperature (MKT) sebesar 5,86 (Upper) dan 5,41 (Lower). Titik terpanas pada chiller pharma berada pada titik 3 pada rak bagian tengah. Saran yang diajukan adalah pemasangan sensor suhu pada titik terpanas chiller pharma untuk memonitoring suhu kritis secara lebih efektif. Dengan demikian, pemantauan suhu dapat lebih akurat dan konsisten, menjaga kestabilan sediaan farmasi yang disimpan dalam chiller. ...... Pharmaceutical preparations, including medicines, pharmaceutical ingredients, traditional medicines, and cosmetics, must meet safety, quality, and efficacy standards. The distribution of pharmaceutical preparations requires special attention, especially in procurement, storage, and distribution. Pharmaceutical Wholesalers (PWFs) play a crucial role in ensuring that this process runs smoothly. They are responsible for distributing pharmaceutical preparations, including products that require special handling such as Cold Chain Products (CCPs), such as vaccines and insulin. CCPs must be stored in rooms or containers that can maintain temperature stability, such as using a cold room or chiller, with the required temperature being 2-8°C. This study aims to conduct routine temperature mapping of the Chiller Pharma (2-8°C) to determine the distribution of storage temperature and identify the hottest point of the Chiller Pharma (2-8°C). Temperature mapping is performed using an Electronic Data Logging Monitor (EDLM) for three days. The results show that the temperature distribution meets the criteria for the temperature range of 2-8°C with a Mean Kinetic Temperature (MKT) value of 5.86 (Upper) and 5.41 (Lower). The hottest point of the chiller pharma is at point 3 on the middle rack. The proposed suggestion is to install temperature sensors at the hottest points of the chiller pharma for more effective temperature monitoring. Thus, temperature monitoring can be more accurate and consistent, maintaining the stability of pharmaceutical preparations stored in the chiller.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Permata Sari
Abstrak :
Produk Rantai Dingin atau yang lebih dikenal dengan Cold Chain Product merupakan produk yang sensitif terhadap temperature sehingga penyimpanan dan pengirimannya membutuhkan kontrol temperatur yang tidak terputus dari pabrik sampai distribusi ke pengguna akhir (Juklak CDOB, 2020). Penanganan produk rantai dingin memerlukan perhatian khusus untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan seperti penurunan efikasi, keamanan dan bahkan berakibat fatal. Oleh karenanya perlu dilakukan pemantauan terhadap tata cara penanganan produk rantai dingin di PT. SamMarie Tramedifa untuk memastikan bahwa sistem distribusi yang diterapkan di PT. SamMarie Tramedifa memenuhi standar yang ditetapkan di dalam POB dan CDOB yang berlaku. Persentase penerapan POB di PT. SamMarie Tramedifa sudah baik mencapai 84% dan penerapan CDOB juga sudah sangat baik mencapai 77% dilaksanakan. ......Cold Chain Products, also known as temperature-sensitive products, require storage and transportation with uninterrupted temperature control from the factory to the end-user (CDOB Guidelines, 2020). Handling cold chain products requires special attention to avoid undesired risks such as decreased efficacy, compromised safety, and even fatal consequences. Therefore, monitoring of the handling procedures for cold chain products at PT. SamMarie Tramedifa is necessary to ensure that the distribution system implemented at PT. SamMarie Tramedifa meets the standards set by the applicable Pharmaceutical Operational Standards (POB) and Cold Chain Distribution Standards (CDOB). The percentage of POB implementation at PT. SamMarie Tramedifa is already good, reaching 84%, and the implementation of CDOB is also very good, reaching 77%.
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>