Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Aulia
"Penelitian ini menganalisis penggunaan ragam bahasa pria dan wanita oleh seorang nonbiner. Nonbiner merupakan salah satu jenis gender yang mendefinisikan dirinya sebagai wanita dan pria maupun bukan keduanya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah analisis deskriptif dengan objek penelitian berupa enam belas caption foto yang terdapat dalam akun Instagram Thorn De Vries. Thorn De Vries mulai dikenal sejak ia memerankan karakter nonbiner pertama, bernama Lesley, di Belanda dalam serial SpangaS de Campus. Gender Thorn dalam dunia nyata juga merupakan nonbiner tetapi jenis kelaminnya secara biologis ialah perempuan. Teori yang digunakan merupakan teori ragam bahasa pria dan wanita Robin Lakoff (1975), Van Ginneken (1913), Jennifer Coates (2013), dan Gerritsen & Boves (1995). Hasil analisis menunjukkan bahwa Thorn menggunakan ragam bahasa pria dan wanita. Akan tetapi lebih cenderung kepada penggunaan ragam bahasa wanita. Ragam bahasa wanita yang banyak digunakan adalah emoji, adverbia penguat (intensifiers), dan repetisi. Selain itu, ditemukan pula ciri ragam bahasa idiolek Thorn, yaitu penggunaan campur bahasa (code mixing).

The research focuses on the use of men’s and women’s language by a non-binary. Non-binary is a type of gender, someone who is non-binary defines themselves as a woman and a man or not both. The method used in this paper is descriptive analysis and the objects of research are captions of photos in the personal Instagram account of Thorn De Vries. Thorn De Vries became known since he played the first non-binary character, named Lesley, in the Netherlands’ series SpangaS de Campus. Thorn herself is a non-binary but her biological gender is female. The theory used in this paper is the variety of men’s and women’s language from Robin Lakoff (1975), Van Ginneken (1913), Jennifer Coates (2013), and Boves & Gerritsen (1995). The result shows that Thorn is more likely to use the variety of women’s language than men. The variety of women’s language that is frequently used are emojis, intensifiers, and repetition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devyana Ramadiani Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai ragam bahasa pada kalimat imperatif dalam film Yeopgijogin Geunyeo yang ditulis oleh Kim Hosik dan disutradarai oleh Kwak Jaeyoung pada tahun 2001. Film ini menceritakan mengenai tokoh perempuan yang bertemu dengan tokoh laki-laki bernama Gyeonwoo. Tokoh perempuan ini ingin menjadikan Gyeonwoo sebagai pengganti mantan kekasihnya yang ternyata sudah meninggal. Kalimat imperatif banyak digunakan oleh tokoh perempuan untuk memebuhi keinginannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ragam bahasa apa saja yang digunakan berdasarkan kalimat imperatif dalam film. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode studi pustaka mengenai kalimat imperatif, ragam bahasa dan eomi. Korpus yang digunakan oleh penulis adalah semua kalimat imperatif yang muncul dalam keseluruhan film. Pada akhir penelitian, penulis menyimpulkan bahwa ragam bahasa yang sering digunakan yaitu ragam banmal, sopan, dan sederhana.

ABSTRACT
This research discusses about variety of languages of the imperative sentences in the movie ldquo Yeopgijogin Geunyeo rdquo written by Kim Hosik dan directed by Kwak Jaeyoung. The movie is about a girl who met a boy named Gyeonwoo. The girl wants Gyeonwoo as the replacement of her late ex boyfriend. Imperative sentences are often used in order to pursue the girl rsquo s wish. The purpose of this research is to identify what variety of languages based on imperative sentences, mainly used in the movie. In the process, writer uses literature review about imperative sentence, variety of language and eomi as the methods. Writer uses all imperative sentences in the movie as the linguistic corpus. In the end of research, writer concludes that the variety of languages which often used are banmal, polite and simple. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nyi Indah Kristianingsih
"E-mail adalah salah satu alat komunikasi yang popular dewasa ini. Keberadaannya dinilai masih relatif barn dan terus berkembang. Sampai saat ini teori yang membahas bentuk komunikasi E-mail masih sangat terbatas. Menurut definisi, E-mail tergolong dalam surat yang ditulis secara elektronik, namun ditinjau dari segi bahasanya E-mail memperlihatkan ciri ragam bahasa lisan seperti dalam suatu percakapan atau dialog.
Dalam skripsi ini saya meneliti kekhasan bahasa E-mail dalam E-mail pribadi berbahasa Jerman dan sekaligus membuktikan apakah E-mail merupakan laras tersendiri, jika dilihat dari kekhasan struktur dan bahasanya. Data yang dijadikan penelitian berasal dari 10 E-mail pribadi berbahasa Jerman.
Saya menggunakan teori struktur E-mail dari Gunther dan Wyss, teori struktur surat dari Heinz-Helmut Luger, teori jenis dan bentuk kalimat dari Drosdowski, teori ragam bahasa tulis dari G.I. Becher Brunner-M. Mrotzek dan ragam bahasa lisan dari Schank/Schwitala sebagai landasan penelitian saya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-mail adalah suatu jenis teks baru yang memiliki struktur berbeda dengan surat biasa dan memiliki laras bahasa tersendiri, yaitu perpaduan antara bahasa tulis dan lisan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Aliya Agustina
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas ragam bahasa perempuan pada tulisan di media daring berupa blog yaitu, Anneblognl.wordpress.com, Byaranka.nl dan Degroenemeisjes.nl. Ketiga situs blog tersebut merupakan situs blog aktif yang ditulis oleh tiga perempuan Belanda. Penelitian ini berfokus pada tulisan bertema travel dan meneliti dua tulisan dari masing-masing situs blog dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan ciri ragam bahasa perempuan yang digunakan ketiga blog tersebut. Hasil analisis mengungkapkan bahwa terdapat beberapa ragam bahasa perempuan yang ditemukan dalam tulisan-tulisan tersebut yaitu, penggunaan diminutif, kata sifat, kata penguat dan bentuk keraguan.

ABSTRACT
This research talks about women language in online writings from blogs which are, Anneblognl.wordpress.com, Byaranka.nl and Degroenemeisjes.nl. The three of them are active blogs written by Dutch authors. This research takes focus on travel-themed writings and the researcher observes two writings on each blogs by using qualitative descriptive method. This research aims to show how the characteristics of women language can be found in those three blogs. The result reveals that a few characteristics of women language in those writings, they are the usage of diminutives, adjectives, reinforcing words and hesitation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herannika Dewati
"Seperti bahasa dan bangsa lain di dunia, Jepang juga memiliki budaya dan bahasa yang unik. Bahasa Jepang memiliki honorifik yaitu ragam hormat pada sistem bahasanya, yang disebut keigo. Keigo terdiri dari tiga jenis yaitu teineigo (ragam sopan) , kenjougo (ragam merendah), dan sonkeigo (ragam meninggikan). Keberadaan ragam hormat ini mempersulit pelajar asing mempelajari Bahasa Jepang. Pemelajar bingung kapan dan kepada siapa mereka harus menggunakan atau tidak menggunakan keigo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan data percakapan yang dikumpulkan dari web-radio bernama Ito Kento to Nakajima Yoshiki ga Anata wo Muchuu ni Saseru Radio ~YumeRaji~. Dari hasil analisis data terlihat bahwa pertimbangan penggunaan ragam hormat paling banyak ditentukan berdasarkan hubungan penutur dengan mitra tutur. Pertimbangan pengalihan ragam bahasa didasari paling banyak oleh perubahan mitra tutur dengan lingkup yang berbeda dan posisi sosial penutur dalam kalimatnya.

Just like other countries with their languages, Japan also has a unique cultures and language. Japanese have honorifics in their language system, called keigo. Keigo consists of three different forms called teineigo, kenjougo, and sonkeigo. This also increase the difficulty for non-native learners to learn Japanese. Many learners are confused as to when and to whom should they use or not use keigo to. The data used in this research is collected from a web-radio called Ito Kento to Nakajima Yoshiki ga Anata wo Muchuu ni Saseru Radio ~YumeRaji~. Usually, keigo were used to speak with outsiders and people with higher social status. In this manner, the main purpose whether to use keigo or not is to state the distance between speaker and listener. Keigo also often be used when receiving something, to show their gratitude to the giver. From the data collected, it shows that the speech style shifts are mostly determined by the scope of listener. The speech style shifts are usually caused by the change of listener with a different scope and the speaker’s social position in that sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Luberti
"ABSTRAK
Hubungan antara bahasa dan kehidupan sosial dipelajari dalam cabang ilmu sosiolinguistik. Pada ilmu ini juga dipelajari bagaimana bahasa bervariasi menurut berbagai macam aspek sosial, salah satunya gender. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan bahasa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan penggunaan kalimat imperatif laki-laki dan perempuan yang dilihat dari acara TV Belanda, Koken met Mike dan Koken met Jantje. Penelitian ini adalah penelitian analitis kualitatif yang menggunakan video acara memasak tersebut sebagai sumber data dan menggunakan teori bahasa dan gender oleh Robin Lakoff sebagai landasan teoretisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat imperatif yang dituturkan oleh laki-laki menggunakan lebih banyak diminutif daripada perempuan, perempuan lebih ekspresif daripada laki-laki dengan menggunakan adjektiva berlebih, dan laki-laki lebih banyak mengunakan kalimat majemuk dalam memberikan perintah.

ABSTRACT
The relationship between language and social environment is studied in sociolinguistics. In this dicipline, we also study how language varies according to various social aspects, one of it is gender. Various studies have been conducted to determine the differences of the language of men and women. This study was conducted to determine the differences in imperative sentences used by men and women, as seen in cooking programs on Dutch TV, Koken met Mike and Koken met Jantje. This study is a qualitative analytical study using the cooking shows as data sources and Robin Lakoff s Language and Gender Theory. The results of this study indicate that the imperative sentences spoken by men use more diminutives than women, women are more expressive than men using excessive adjectives, and men use more compound sentences in giving orders.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arnizal
"Dalam masyarakat Minangkabau dikenal semacam tata krama berbicara sehari-hari antara sesama anggota masya_rakat sesuai dengan peran dan/atau status sosial sese_orang dalam masyarakat. Tata krama tersebut berupa se_buah ragam bahasa yang disebut langgam kato. Namun, ada_nya tata krama berbicara semacam itu bukanlah berarti adanya bahasa bangsawan di samping adanya bahasa rakyat biasa. Tata krama seperti itu dipakai oleh semua orang, sedangkan perbedaan pemakaianuya ditentukan oleh pem_bicara dan lawan bicaranya. Ada empat langgam kato, (1) kato mandata, (2) kato mandaki, (3) kato manurun, dan (4) kato malereng. Keempat langgam kato tersebut masing-masing memper_lihatkan perbedaan dan mempunyai aturan sendiri-sendiri, baik dalam hal kosa kata sapaan, pemakaian kata (leksi_kal), bangun kata (morfologi), atau pun dalam hal ba-ngun kalimat (sintaksis)."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S10740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhud
"
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan sebuah penelitian sederhana mengenai pola kalimat luasan ragam bahasa hukum Indonesia. Permasalahan yang ada dalam bahasa hokum ini telah menjadi pembicaraan yang menarik. Perbedaan (kalau boleh dikatakan sebagai perbedaan) pandangan pemakaian bahasa Indonesia dalam ragam hukum dari para praktisi hukum dan para linguis merupakan salah satu contoh permasalahan yang ada dalam ragam bahasa hukum. Di satu sisi, Para praktisi hukum mengatakan pemakaian bahasa Indonesia dalam bidang hokum atau perundang-undangan . membutuhkan kejelasan norma atau aturan yang memerlukan penjelasan yang lebar. jelas kriterianya, dan situasi yang dimaksud. Hal inilah yang kadang-kadang menjadikan bahasa hukum menjadi panjang dan berbelit-belit. Di sisi lain, par linguis mempunyai pandangan yang normatif, bahwa bahasa hukum seharusnva sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sifat bahasa hukum harus pendek, tetapi tetap memberi makna yang jelas dan berlaku lama.
Data penelitian yang penulis pergunakan adalah Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 tahun 1960 atau lebih dikenal sebagai UUPA Tahun 1960. Produk ini dapat disebut sebagai contoh produk hukum nasional yang sampai saat ini masih digunakan sebagai dasar hukum pertanahan di Indonesia. Konsep atau pendapat Harimurti Kridalaksana mengenai kategori dan fungsi sintaksis bahasa Indonesia akan penulis pergunakan sebagai acuan dalam penulisan skrispsi ini. Selain itu, pendapat lapoliwa mengenai klausa pemerlengkapan dan Hausa pewalasan dalam bahasa Indonesia akan penulis manfaatkan untuk mengetahut proses, perluasan dalam data penelitian skripsi ini, Akhirnya, skripsi ini berhasil merumuskan satu pola kalimat luasan salah satu ragam bahasa hukum (UUPA No. 5 Tahun 1960) yang merupakan satu bentuk variasi pola kalimat luasan bahasa indonesia.
"
1998
S11049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Amira Yasmin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ragam bahasa anak dan dewasa dilihat dari cara penyajian resep berdasarkan resep masakan yang terdapat pada situs tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat penggunaan kata-kata secara pragmatik dan pemenuhan kaidah-kaidah berbahasa berdasarkan prinsip kerja sama Grice. Dari penelitian ini ditemukan jumlah informasi yang lebih banyak pada resep anak daripada resep dewasa.

Children's language is one of the important stages in the development of human language. This study discusses the different languages of children and adults in recipes on the Allerhande website. The purpose of this study is to determine the differences in the language diversity of children and adults in terms of how to present recipes based on recipes contained in the site. This research was conducted by examining the use of pragmatic words and the fulfilment of language rules based on Grice's cooperative principle. From this study found a greater amount of information on children's recipes than adult recipes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>