Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruminta
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh interaksi antara dosis pupuk organik cair dan jarak tanamterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorghum bicolor L. Moench). Penelitian dilakukan di StasiunLapangan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Jawa Barat. Lokasi ini memiliki ketinggiansekitar 760 meter di atas permukaan laut, tipe tanah inseptisol dan tipe iklim Oldeman C3 pada tahun 2012.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial, dua faktor perlakuan dantiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik cair yang terdiri dari tiga taraf: 1,5 l / ha; 3 l / ha; dan 6l / ha. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf: 25 cm x 25 cm; 50 cm x 25 cm; dan 75 cm x 25cm. Pengamatan terdiri dari komponen hasil dan hasil tanaman sorgum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaantara jarak tanam dan dosis pupuk cair memberikan efek interaksi terhadap berat malai sorgum. Perlakuan pupukorganik cair dengan dosis 6 l / ha dan jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan efek terbaik terhadapberat malai sorgum (94,90 g). Pengaruh mandiri jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan hasil terbaikterhadap bobot biji per tanaman (71,31 g). Perlakuan pupuk organik cair dan jarak tanam memberikan efek yangsama terhadap panjang malai, berat 1000 butir, persentase bobot biji per tanaman, indeks panen, dan hasil perlahan.Kata kunci: pupuk organik cair, jarak tanam, hasil, sorgum.
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, 2018
630 AGRIN 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Murdiono
Abstrak :
Padi merupakan salah satu makanan pokok. Penurunan produksi padi pada permintaan besar disebabkan oleh berbagai kendala, seperti kerusakan lahan, tenaga kerja, dan input pertanian. Kendala tersebut menyebabkan petani lebih banyak menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Penelitian ini berfokus pada; 1) pengaruh penggunaan pupuk organik cair terhadap kondisi morfologi, 2) Kandungan klorofil, 3) Pengaruh terhadap jumlah gulma, 4) Dampak serangan oleh hama, dan 5) Perbedaan kandungan senyawa kimia pada tanaman padi. Penelitian ini menggunakan cairan organik yang dibuat merupakan olahan pupuk organik yang digunakan terbuat dari limbah rumah tangga, limbah sayuran, dan bumbu dapur. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa perbandingan tinggi tanaman memiliki nilai p-value 0,43 yang berarti tidak ada pengaruh pengggunaan cairan oganik terhadap tinggi tanaman. Hasil perbandingan jumlah malai diperoleh nilai p-value sebesar 0,0086. Perbandingan jumlah anakan diperoleh nilai p-value 0,017. Hasil kandungan klorofil menunjukkan nilai p-value sebesar 0,00002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada perhitungan jumlah malai, jumlah anakan, dan kandungan klorofil terdapat perbedaan pengaruh yang nyata antara padi organik dan padi kimia. Pengaruh hasil pengujian penggunaan cairan organik sebagai insektisida menunjukan bahwa intensitas serangan hama batang penggerek pada area persawahan padi organik lebih rendah dibandingkan padi anorganik. Uji One way ANOVA juga menunjukan hasil positif dengan p-value sebesar 0,00026. Intensitas gulma yang terdapat pada area persawahan organik menunjukan hasil positif, setelah dilakukan uji One Way ANOVA diperoleh p-value sebesar 0,019. Berdasarkan uji statistik, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan herbisida organik terhadap kerapatan gulma. Hasil analisis senyawa kimia pada batang dan daun padi organik dan anorganik menunjukan bahwa terdapat beberapa senyawa marker yang hanya ditemukan pada bagian batang dan daun dari padi organik dan anorganik. Analisis juga menunjukan bahwa terdapat akumulasi residu fungsida, herbisida, dan pestisida yang hanya ada pada batang dan daun padi anorganik. ......Rice is a staple food for more than 2.7 billion people in Asia. The decline in rice production in large demand was caused by various constraints. These constraints cause farmers to use more chemical fertilizers, pesticides, and herbicides. However, this has an impact on excessive use which causes environmental damage. This study focused on the effect of using liquid organik fertilizer on morphological conditions, chlorophyll content, the effect on the number of weeds, the impact of attack by pests, and differences in the content of chemical compounds in rice plants. This study used self-produced liquid organik fertilizer and commercial liquid organik fertilizer. Processed organik fertilizers used are made from household waste, vegetable waste, and various kitchen spices. The results showed that the results of the comparison of plant heights obtained a p value of 0.43. The results of the comparison of the number of panicles obtained a p value of 0.0086. Comparison of the number of offspring obtained a p value of 0.017. The results of the chlorophyll content showed a p-value of 0.00002. These results indicated that in the plant height test there was no significant difference in effect between organik rice and chemical rice, while the comparison of the number of panicles, tillers, and chlorophyll showed a significant difference. The effect of the results of testing the use of organik liquids as insecticides showed that the intensity of stem borer attacks on organik rice paddies was 23.56% lower than the use of chemical fertilizers which was 32.01%. The ANOVA test also shows positive results with a p-value of 0.00026 which means H0 is rejected. Weed intensity found in organik rice fields showed positive results, after an ANOVA test was carried out with a p-value of 0.019 which means H0 was rejected. The results of chemical compound analysis also showed that there were several marker compounds which were only found in certain parts of organik and chemical rice. The analysis also showed that there was an accumulation of residues that only existed in chemical rice stems and leaves.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Adiprakoso
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan pupuk organik cair dan tepung pakan ayam dari pengolahan limbah pembuatan tempe. Pembuatan pupuk cair dari limbah hasil perebusan kedelai menggunakan bioaktivator EM4 untuk tanaman sedangkan untuk pembuatan pakan ayam menggunakan bioaktivator EM4 untuk peternakan sebagai sumber mikroba fermentasi. Pada penelitian ini akan dilakukan optimasi dengan memvariasikan perbandingan konsentrasi bioaktivator, serta lama fermentasi untuk mencari kandungan karbon organik pada pupuk cair dan protein pada pakan ayam yang memenuhi standard. Parameter lain dalam standard kemudian juga diuji pada produk akhir hasil optimasi. Pada pembuatan pupuk didapat nilai paling optimum dan telah memenuhi persyaratan teknis minimal pupuk organik cair adalah pada pemberian EM4 sebanyak 20 % dari total campuran dan waktu fermentasi 5 hari. Pada pembuatan pakan, kandungan protein optimum didapat dari fermentasi menggunakan EM4 sebesar 10 % dari larutan dengan lama fermentasi 14 hari. Campuran limbah padat terfermentasi dengan voer 511 mampu memenuhi syarat minimum protein dengan waktu fermentasi 7 hari.
ABSTRACT
The purpose of this study is to produce liquid organic fertilizer and chicken feed wheat from tempe manufacture waste. Liquid fertilizer was made from soybeansboiling water using EM4 bioactivator for plants and the chicken feed was made using EM4 bioactivator for livestock as a source of microbial fermentation. In this study, optimization performed by varying the bioactivator concentration ratio and the length of fermentation duration to find the organic carbon content in liquid fertilizers and protein in chicken feed that meets the standard. Other parameters in the standar also tested in the final product optimization results. In the manufacture of fertilizers obtained the optimum value and has met the minimum technical requirements of liquid organic fertilizer is the provision of EM4 as much as 20% of the total mixture and 5 days of fermentation. In the manufacture of feed, the optimum protein content obtained from the fermentation using EM4 of 10% of the solution with 14 days of fermentation. Mixture of solid waste fermented with a 511 voer was able to meet the minimum requirement of protein with 7 days of fermentation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Majdia
Abstrak :
Bioaktivator merupakan substansi mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Bioaktivator yang dikomersilkan kebanyakan berbentuk larutan atau cairan dan masih sedikit bioaktivator yang berbentuk padat. Padahal bioaktivator bentuk cairan membutuhkan penangan untuk memperbanyak mikroorganisme. Dibandingkan dengan bioaktivator cair, bioaktivator padat memiliki beberapa kelebihan seperti mudah diaplikasikan dan waktu dekomposisi sampah organik yang cepat. Penelitian ini memberikan pengembangan formulasi bioaktivator yang lebih inovatif menggunakan tepung beras dan susu skim sebagai bahan pengisi dengan mengevaluasi kualitas pupuk organik cair berdasarkan lama dekomposisi dan kadar (%) N, P, dan K. Dalam pembuatan POC selama 14 hari, rasio penambahan mikroba bioaktivator (bakteri:fungi) divariasiasikan menjadi A (2:1), B (1:1), dan C (1:2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan lama dekomposisi, variasi A (2:1) merupakan variasi tercepat yang menghasilkan POC, yaitu pada hari ke 2 dengan volume akhirnya adalah 35 ml. Sedangkan berdasarkan parameter unsur hara, variasi C (1:2) merupakan variasi dengan kadar N, P, dan K tertinggi ......Bioactivator are microorganism substances that are used to accelerate the decomposition process of organic waste in making Liquid Organic Fertilizer (LOF). Even though liquid bioactivators require handling to reproduce microorganisms. Compared with liquid bioactivators, solid bioactivators have several advantages such as easy application and fast organic waste decomposition time. This research provides the development of a more innovative bioactivator formulation using rice flour and skim milk as fillers by evaluating the quality of liquid organic fertilizer based on decomposition time and N, P, and K levels (%). In making LOF for 14 days, the ratio of adding bioactivator microbes (bacteria: fungi) were varied into A (2:1), B (1:1), and C (1:2). The research results showed that based on the decomposition time, variation A (2:1) was the fastest variation that produced LOF, namely on day 2 with a final volume of 35 ml. Meanwhile, based on nutrient parameters, the C variation (1:2) is the variation with the highest levels of N, P and K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Wiratama
Abstrak :
Permasalahan lingkungan seperti pemanasan global dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil menjadi sorotan dunia pada masa kini. Penelitian ini meneliti kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroalga Chlorella vulgaris dan lipid yang dikandung oleh mikroalga, yang mana dapat digunakan untuk sintesis biodiesel. Penelitian ini dilakukan menggunaka Chlorella vulgaris dalam medium pertumbuhan berbasis pupuk organik cair, yang harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan medium pertumbuhan mikroalga, selama 204 jam. Variasi konsentrasi pupuk organik cair yang digunakan adalah 10%, 30% dan 50% dengan medium Walne sebagai kontrol. Hasil yang didapatkan adalah pertumbuhan mikroalga terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 50% dengan laju pertumbuhan terbaik pada konsentrasi pupuk organik cair 30% (0,008 ± 0,001) dalam rentang waktu 204 jam. Fiksasi CO2 terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 30%, (21,29% ± 28,29) dan yield lipid terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 30% (0,17%) Studi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perbesaran skala industri biodiesel berbasis medium pupuk organik cair.
Environmental problems such as global warming and depletion of fossil fuel reserves si in the world spotlight now. This study examines the ability of CO2 fixation by Chlorella vulgaris microalgae and lipids contained by microalgae, which can be used for biodiesel synthesis. The research was conducted using Chlorella vulgaris in growth medium based on liquid organic fertilizer, which the price is more economical compared to microalgae growth medium, for 204 hours. Variations of the concentration of organic liquid fertilizer used was 10%, 30% and 50% with Walne medium as the control medium. The results obtained are the best microalgae growth occurs at 50% liquid organic fertilizer concentration with the best growth rate at 30% liquid organic fertilizer concentration (0.008 ± 0.001) after 204 hours. Best CO2 fixation occurred at 30% liquid organic fertilizer concentration (28.29 ± 21.29%) and the best lipid yield si at 30% liquid organic fertilizer concentration (0.17%) This study can be used as a basis in the upscaling of biodiesel industry based on liquid organic fertilizer medium.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library