Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salikha Rizky Dirgantara
"Media kultur adalah nutrisi untuk menumbuhkan bakteri dalam skala laboratorium. PT. Forsta Kalmedic Global, sebagai manufaktur alat kesehatan, sedang mengembangkan media kultur sebagai produk baru. Tahap produksi steril dilakukan untuk mencapai tingkat sterilitas yang optimal, mencegah kontaminasi yang dapat mempengaruhi integritas media kultur. Teknik aseptis digunakan untuk mencegah kontaminasi produk biologis pada alat kesehatan yang tidak dapat disterilisasi akhir. Industri harus menetapkan prosedur wajib untuk validasi proses steril pada sistem manajemen mutu. Proses sterilisasi harus divalidasi sebelum digunakan dan didokumentasikan melalui protokol. Mesin Petri/Rodac Dishes Filler digunakan untuk pengisian media ke cawan petri kosong secara aseptis. Mesin ini belum mengalami kualifikasi dan validasi, sehingga penyusunan protokol validasi perlu dilakukan. Penyusunan protokol dimulai dengan studi literatur untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, termasuk manual book mesin Petri/Rodac Dishes Filler, ISO, CPAKB, CPOB, GMP, dan jurnal. Langkah berikutnya adalah menyusun protokol validasi, yang didiskusikan bersama dengan supervisor dan teknisi vendor mesin untuk menyesuaikan dengan kondisi mesin dan lingkungan pabrik. Setelah pemeriksaan dan persetujuan atasan, protokol dianggap sah sebagai panduan bagi operator dalam menjalankan validasi. Protokol validasi mencakup objektif, tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, alat dan bahan, prosedur, penanganan penyimpanan, dan revalidasi. Dokumen ini juga dilengkapi dengan formulir pencatatan selama proses validasi. Dengan berhasilnya penyusunan protokol validasi proses aseptis mesin Petri/Rodac Dishes Filler, PT. Forsta Kalmedic Global dapat memastikan keamanan dan integritas media kultur yang dihasilkan.

Media culture, a nutrient used to grow bacteria in laboratories, is being developed as a new product by PT. Forsta Kalmedic Global, a healthcare equipment manufacturer. To ensure optimal sterility and prevent contamination that could compromise the media culture's integrity, a sterilization production phase is carried out. Aseptic techniques are employed to prevent biological product contamination in healthcare equipment that cannot undergo final sterilization. In the context of quality management systems, industries must establish mandatory procedures to validate sterilization processes. These processes need to be validated before implementation and documented through protocols. The Petri/Rodac Dishes Filler machine is utilized to aseptically fill media into empty Petri dishes. As this machine lacks qualification and validation, the preparation of validation protocols becomes necessary. It begins with a comprehensive literature study, gathering information from various sources such as the Petri/Rodac Dishes Filler machine manual book, ISO, CPAKB, CPOB, GMP, journals, and other relevant documents. The compiled validation protocol is then discussed with supervisors and machine vendor technicians to ensure alignment with machine conditions and the factory environment. Once reviewed and approved, the protocol serves as a guide for operators during the validation process. The validation protocol covers objectives, goals, scope, responsibilities, equipment and materials, procedures, handling, storage, and revalidation. Additionally, it includes recording forms for use throughout the validation process. The successful preparation of the validation protocol for the aseptic process of the Petri/Rodac Dishes Filler machine enables PT. Forsta Kalmedic Global to guarantee the safety and integrity of the resulting media culture."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Hasan Alfatah
"Obat merupakan elemen penting dalam kesehatan. Penggunaan obat dengan tepat menjadi target sebagai seorang apoteker untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien di setiap sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan kefarmasian yang dapat dilakukan untuk memastikan penggunaan obat dengan baik pada pasien yaitu dengan kegiatan pemantauan terapi obat. Tujuan pemantauan terapi obat dilakukan untuk memperkecil resiko apabila terdapat masalah terkait penggunaan obat. Tujuan dari pelaksanaan tugas ini adalah untuk mengidentifikasi dan melakukan pemantauan terapi obat pada pasien tertentu serta mengedukasi pasien untuk menggunakan obat dengan baik yang dilakukan selama Praktik Kerja Profesi Apoteker periode Agustus 2020 di Apotek Roxy Condet. Metode pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan resep pasien royal Apotek Roxy Condet pada bulan Juli dan Agustus 2020, kemudian resep diidentifikasi dan dikaji berdasarkan kriteria pemenuhan pemantauan terapi obat dan di dapatkan 2 resep pasien yang terpilih yaitu resep Ny. R dan Tn D. Dari 2 resep pasien yang dipilih setelah dilakukan pengkajian dan identifikasi permasalahan terkait obat yang diberikan pada pasien, terdapat kemungkinan interaksi antar obat yang dikonsumsi. Setelah dilakukan pemantauan terapi obat resep Ny. R tidak mendapatkan hasil yang optimal karena pasien menolak untuk dilakukan pemantauan terapi, dan resep Tn. D mendapatkan respon yang baik tetapi tidak memiliki waktu yang optimal untuk dilakukan pemantauan terapi sehingga edukasi dilakukan kurang maksimal.

Medicine is an important element in health. Appropriate use of drugs is the target as a pharmacist to provide the best service to patients in every health service facility. Pharmaceutical services that can be done to ensure proper use of drugs in patients are monitoring drug therapy activities. The purpose of monitoring drug therapy is to minimize the risk if there are problems related to drug use. The purpose of carrying out this task is to identify and monitor drug therapy in certain patients and educate patients to use drugs properly during the Pharmacist Professional Work Practice for the period of August 2020 at the Roxy Condet Pharmacy. The method of implementation was carried out by collecting the Royal Apotek Roxy Condet's patient prescriptions in July and August 2020, then the recipes were identified and reviewed based on the fulfillment criteria for drug therapy monitoring and 2 selected patient prescriptions were obtained, namely Mrs. R and Mr. D. Of the 2 patient prescriptions selected after an assessment and identification of problems related to drugs given to patients, there is a possibility of interactions between the drugs consumed. After monitoring the prescription drug therapy, Mrs. R did not get optimal results because the patient refused to be monitored for therapy, and Mr. D got a good response but did not have the optimal time for monitoring therapy so that education was not optimal. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library