Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nangkula Utaberta
Abstrak :
Berawal dan sebuah kebutuhan akan ruang terbuka yang Iuas, balk untuk memfasilitasi kegiatan publik yang melibatkan banyak orang maupun karena tingkat kebutnhan ruang yang mengharuskan digunakannya ruang terbuka yang luas, kemudian clikembangkan berbagai teknologi yang dll-cenal sehagai Teknologi Bentang Panjang (Wide Span). Kita mengenal berbagai teknologi Bentang Panjang diantaranya Space Frame, Trusses, Kabel Baja Kaku (Cable stays), Struktur yang diisi udara (Pneumaffcs), (kabel baja kaku), Permukaan lipat (Folding Piate). Cangkang (Shell) dan Geodesic Domes. Merupakan suatu hal yang menarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Geodesic Domes, karena kelebihan yang dimilikinya jika dibandingkan system struktur yang lain terutama dalam hal etisiensinya (baik itu biaya maupun penggunaan bahan), bobot yang ringan, flekibilitas tingkat variasi dan kemampuannya untuk melingkupi wilayah yang luas. Prinsip dasar dari Geodesic Domes adaiah bagaimana mengoptimalkan sebuah usaha yang minimum untuk mendapaykan hasil maksimum dengan energi minimum yang tersedia. Dari sinilah konsep tentang sebuah struklur yang etisien berasal. Proses perancangan dan konstruksi dari sebuah Geodesic Domes yang ditemukan di Iapangan pada umumnya mengikuti sebuah kaidah tertntu dan tipikal juga dalam upaya mencapai elisiensi yang optimal. Penerapan sebuah Geodesic Domes di Indonesia ternyata mengharuskan kita untuk memperhitungkan banyak hal terutama masalah cuaca dan temperatur karenanya kualitas pekerja, teknologi pengerjaan, kualitas bahan dan penanganan detail bangunan merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi urgensinya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kusumawardani
Abstrak :
Ruang publik merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan kota, termasuk pula ruang-ruang untuk tumbuh, kembang dan bermain anak-anak. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merangkum kebutuhan tersebut dalam sebuah proyek bernama Ruang Publik Terpadu Ramah Anak RPTRA . RPTRA merupakan ruang publik yang mengintegrasikan berbagai fasilitas dan kegiatan yang ramah bagi anak-anak dalam satu tempat di kawasan pemukiman padat penduduk. Dalam proses mewujudkannya terdapat relasi kuasa antara aktor-aktor yang terlibat membentuk RPTRA menjadi seperti sekarang ini. Kuasa yang mereka praktikkan melalui keputusan-keputusan terkait perwujudan RPTRA menentukan arah pembangunan RPTRA itu sendiri. Skripsi ini membahas praktik kuasa pada proses perwujudan RPTRA dan bagaimana kuasa yang dilakukan oleh tiap-tiap aktornya dapat membentuk arsitektur. Tulisan ini menemukan bahwa RPTRA-RPTRA yang telah terbangun di Jakarta tidak semuanya sesuai dengan esensi awal yang dicanangkan sebagai akibat dari produksi massal. Hal ini menegaskan bahwa bagaimana sebuah arsitektur dirancang, dibangun, digunakan, dan dipersepsikan dapat ditentukan oleh keputusan-keputusan, yang merupakan praktik kuasa, yang mendasarinya.
Public space is an important aspect of urban life, including public spaces for children to grow, develop, and play. The Jakarta Government combined those aspects into a project called Ruang Publik Terpadu Ramah Anak RPTRA . RPTRA is a child friendly public space that integrates a variety of facilities used for many activities in one place and is built in densely populated settlements in Jakarta. During the process of building and making RPTRA, there are power relations among the actors involved that then shapes RPTRA into what it is now. Power that is exercised through the decisions they made concerning the building of RPTRA decides the direction of its building process. This study investigates the exercise of power in the developing process of RPTRA and how the power exercised by its actors shapes architecture. This study found that the RPTRAs that have been built in Jakarta are not all matching with their originally planned essence or purpose as a result of mass production. This emphasizes that basically how architecture is designed, built, used, and perceived can be determined by the exercise of power that underlies it.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramitha Ramadhaniar
Abstrak :
Dalam proses merancang, peran kolase sebagai wadah representasi visual dapat menjadikan kolase sebagai salah satu metode yang potensial untuk merepresentasikan ide seorang arsitek. Kolase dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide dalam bentuk visual dengan cara menggabungkan fragmen-fragmen desain (Socio, 2006) untuk menghasilkan makna baru. Peran kolase dalam merepresentasikan makna sebuah objek kedalam sebuah ruang (Socio, 2006), dapat memudahkan arsitek dalam menginisiasi dan memperkirakan penciptaan sebuah ruang arsitektur (Socio, 2006; Martin, 2007). Oleh karena itu, kolase dapat menjadi salah satu metode yang digunakan dalam perancangan arsitektur yang menghasilkan makna. Makna dalam perancangan memiliki potensi untuk mempertahankan nilai sebuah bangunan. Dengan adanya makna dalam rancangan, sebuah bangunan dapat mempertahankan eksistensinya, agar fungsi bangunan tersebut tidak hilang dimakan zaman, dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran karya arsitektur, serta dapat berkembang menjadi bangunan cagar budaya (Nursanty & Suhalyani, n.d). Namun, kolase belum banyak digunakan sebagai metode yang dianggap potensial untuk mengkomunikasikan ide dalam proses perancangan arsitektur. Sehingga dalam skripsi ini, penulis bertujuan melihat potensi kolase sebagai metode yang digunakan pada proses merancang dan kemudian dibuktikan dengan mempelajari bangunan cagar budaya Villa Isola. Dalam proses perancangan Villa Isola, terdapat penggunaan teknik penyusunan dengan teknik kolase sehingga bangunan tersebut hingga saat ini memiliki makna yang masih berlanjut. ......In the process of designing, the role of collage as a visual representation can make the collage method as one of the potential methods to represent the idea of an architect. Collages can be used to communicate ideas in visual form by combining fragments of design (Socio, 2006) to produce new meanings. The role of collage in representing the meaning of an object into space (Socio, 2006), can facilitate the architect in initiating and estimating the creation of architectural space (Socio, 2006; Martin, 2007). Therefore, collage can be one method that can be used in architectural design that produces meaning. The meaning in design has the potential to maintain the value of a building. With the existence of meaning in the design, a building can maintain the existence of the building, so that the functions of the building are not lost to the times, can be used as objects of learning architectural works, and can develop into cultural heritage buildings (Nursanty & Suhalyani, n.d). However, collage has not been widely used as a method that is considered a potential to communicate ideas in the architectural designing process. So in this thesis, the author aims to see the potential of collage as a method used in the design process and then proven by studying the heritage building, Villa Isola. In the designing process of Villa Isola, there is the use of assembling collage techniques, so that the building has a continuing meaning untill now.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perdata Muda
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model dan matriks key risk indicators KRI atau indikator risiko kunci atas risiko-risiko signifikan perusahaan, serta merancang proses penerapannya dalam proses manajemen risiko perusahaan. Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada unit analisa PT ABC yang bergerak pada bidang perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan pada tesis ini adalah kuantitatif dan kualitatif metode campuran . Analisis dan perancangan KRI yang dilakukan berupa penentuan akar risiko, indikator pemantauan, serta ambang batas threshold dari risiko-risiko signifikan yang berpengaruh pada penurunan kinerja keuangan perusahaan. Risiko-risiko yang signifikan tersebut diidentifikasi dari laporan tahunan perusahaan tahun 2015, di antaranya risiko rendahnya produksi Tandan Buah Segar TBS sawit, risiko kerusakan perkebunan karena bencana kebakaran, risiko fluktuasi pada nilai tukar mata uang, dan risiko fluktuasi pada harga komoditas. Perancangan juga dilakukan atas kerangka kerja KRI dalam penerapannya pada manajemen risiko perusahaan. Perancangan KRI ini diharapkan membantu perusahaan untuk melakukan proses pemantauan monitoring , terutama terhadap peristiwa-peristiwa yang menjadi indikasi terjadinya suatu risiko. Berdasarkan peringatan dan informasi dini dari KRI, perusahaan dapat melakukan berbagai tindakan mitigasi lebih awal guna mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa risiko likelihood maupun dampak impact yang ditimbulkan oleh risiko tersebut.
ABSTRACT
The purpose of this research is to design the model and matrix of key risk indicators KRI for the significant risks in the company, as well as to design the implementation process in the enterprise risk management process. This research is a case study on PT ABC as analysis unit which is engaged in oil palm plantation business. The methods used in this research are quantitative and qualitative mixed methods . The analysis and design of KRI are in the form of determining the risk root causes, indicators used to conduct monitoring, and thresholds of significant risks that affect the decline in company rsquo s financial performance. These significant risks are identified based on company 39 s annual report 2015, which is risk of low palm oil FFB production, risk of damage to plantations due to fire disasters, risk of fluctuations in exchange rates, and risk of fluctuations in commodity prices. This research also design the framework of KRI in its application to company rsquo s risk management process. The design of this KRI is expected to help the company to conduct the monitoring process on the events that indicate the occurrence of a risk based on warnings and early information from the KRI system. Afterward, the company may undertake early various mitigation actions to reduce the likelihood and impact of those risks.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandala Utama
Abstrak :
Sasaran akhir perancangan adalah menciptakan bentuk yang memuaskan perilaku. Dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut, menjadi sesuatu yang sangat sulit ditentukan secara mutlak yang terkait dengan kinerja waktu. Hal ini tentunya akan berakibat terjadinya keterlambatan pada proses penyelesaian pekerjaan yang sangat berpengaruh terhadap pembengkakan biaya serta citra/performance perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses perancangan arsitektur terhadap kinerja waktu, meningkatkan kinerja waktu proses perancangan arsitektur dengan menetukan tindakan pencegahan dan koreksinya, serta membuktikan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh tersebut terjadi pada perusahaan jasa konsultan arsitektur 'x' di DKI Jakarta. Dengan menggunakan metode analisa AHP dan analisa korelasi statistik didapat variabel faktor yang berpengaruh yakni pada tahap persiapan, pengambilan keputusan yang tidak jelas dari pemilik, dan lambanya keputusan persetujuan pemberi tugas, pada tahap konsep rancangan, ketidaksiapan dari pemberi tugas, dan banyaknya pengambil keputusan dari pihak pemilik, pada tahap prarancangan, keterlambatan pihak disiplin lain, ketidak serasian kerjasama antar disiplin, dan situasi yang tidak terduga sebelumnya, pada tahap pengembangan rancangan, perubahan program rancangan dari pemilik, sedangkan pada tahap pembuatan gambar kerja, target dan strategi pemasaran terkait dengan pemenuhan kebutuhan pengguna, dan perubahan program rancangan dari pemilik. Untuk menigkatkan kinerja waktu proses perancangan perlu dilakukan tindakan pencegahan dan koreksi untuk setiap faktor yang berpengaruh tersebut. Dan pembuktian studi kasus pada perusahaan jasa konsultan arsitektur 'x' di DKI Jakarta menunjukan indikasi dimana semua variabel hasil temuan penelitian ini terjadi pada proyek yang ditangani oleh perusahaan tersebut, walaupun tidak selalu terjadi secara keseluruhan pada satu jenis proyek. ......Final target of design is to create satisfying form of behavior. In course of accomplishment of the requirement, becoming something that is very difficult determined absolutely which related to time performance. This matter it is of course will cause the happening of delay at completion of task process which is have an effect on to increase of expense of project and also image / the company performance. This research aim to to identify affecting factors in architecture design process to time performance, improving time performance of architecture design process with determining the action of preventif and correction, and also proving that affecting factors happened in architecture firm 'x' at DKI Jakarta. By using method analyse AHP and statistical correlation analysis is got affecting factor variable on namely at preparation phase, ill defined decision making from owner, and tardy of decision of approval/permission from taskmaster, at design concept phase, unreadiness from taskmaster, and to the number of decision taker from owner, at pre-design phase, delay of other discipline, uncompatible of interdisciplinary cooperation, and situation that do not be anticipated previously, at design development phase, change of design program from owner, and while at working drawing phase, marketing strategy and goals related to accomplishment of requirement of new consumer needs, and change of design program from owner. For improving the time performance of architecture design process require to be conducted action by correction and prevention to each every factor having an effect on is the. And verification of case study at architecture firm 'x' at DKI Jakarta showing an indication where all variable result of this research finding happened at project of handled by the company, although do not always happened as a whole at one type of project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Lelitya Rahma
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menyajikan pemodelan berbasis Hierarchical Timed Colored Petri Net dan pendekatan optimasi Genetic Algorithm untuk alokasi sumber daya manusia dalam desain proses. Tujuan dari Genetic Algorithm adalah untuk menemukan alokasi sumber daya manusia yang memiliki total durasi most likely paling minimal dari proyek perancangan dan under time of resources paling minimal. Simulasi proses perancangan pada Hierarchical Timed Colored Petri Net didasarkan pada hasil alokasi sumber daya manusia dari Genetic Algorithm. Dengan menjalankan simulasi, bisa didapatkan most likely time, optimistic time, dan pessimistic time dari sebuah proyek desain. Dengan menggunakan Project Evaluation and Review Technique, dapat dihitung waktu yang diharapkan dan standar deviasi suatu proyek desain berdasarkan hasil simulasi. Dari hasil simulasi, dapat ditinjau kembali pekerjaan mana dari proses perancangan yang memiliki alokasi sumber daya manusia yang paling kritis.Studi kasus dalam tesis ini didasarkan pada proses perancangan salah satu perusahaan di Taipei, Taiwan. Hasil Genetic Algorithm memberikan 5 solusi terbaik untuk alokasi sumber daya dengan nilai fitness terbaik adalah 318,8. 5 solusi terbaik ini memiliki durasi proyek desain yang sama yaitu 204 hari. Setelah menjalankan simulasi model HTCPN, solusi 2 memiliki perkiraan waktu proyek desain paling minimal yaitu 208,5 hari. Solusi 2, 4, dan 5 memiliki pekerjaan paling kritis yang sama yaitu pekerjaan 20, pekerjaan 21, pekerjaan 24, pekerjaan 27, dan pekerjaan 34.
ABSTRACT
This thesis presents a Hierarchical Timed Colored Petri Net based modeling and Genetic Algorithm optimization approach for human resource assignment in a process design. The objective of the genetic algorithm is to find the human resource assignment that has the most minimal most likely total duration of the design project and the under time of resources. The simulating of the design process in Hierarchical Timed Colored Petri Net is based on the human resource assignment result of the genetic algorithm. By running the simulation, it can get the optimistic time, most likely time, and pessimistic time of a design project. Using project evaluation and review technique it can calculate the expected time and the standard deviation of a design project based on the simulation results. From simulation results, can be reviewed which job of a design process that has the most critical human resource assignment.A Case study in this thesis based on the design process of one of the companies in Taipei, Taiwan. The genetic algorithm results give the best 5 solutions of resource allocation with the best fitness value is 318.8. These 5 best solutions have the same most likely duration of design project which is 204 days. After running the simulation using HTCPN model, solution 2 have the most minimal expected time of a design project which is 208.5 days. Solution 2, 4, and 5 have the same most critical jobs which are job 20, job 21, job 24, job 27, and job 34.
2017
T48088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library