Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Danarto Soetarto
Abstrak :
Sukses tidaknya sebuah proyek konstruksi dapat dilihat dari prestasi proyek yang tercakup dalam 3 batasan, yaitu biaya, mutu dan waktu. Untuk mencapai kesuksesan proyek konstruksi tergantung dari kualitas dari masing-masing personel yang menempati posisi-posisi strategis, salah satunya merupakan project engineer. Proses pemilihan seorang project engineer tergantung dar kebijaksanaan sebuah perusahaan yang belum tentu sama dengan perusahaan lainnya, tergantung dari kebijaksanaan yang diterapkan sehingga mempengaruhi prioritas dari kriteria yang digunakan. Namun ada kendala dalam proses pemilihan ini, seperti database pegawai yang terlalu banyak, sehingga membutuhkan waktu berhari-hari hanya untuk memilih kandidat yang tepat. Hal ini akan memperlambat proses pemilihan yang bukan tidak mungkin hasil yang didapat lebih bersifat subyektif sehingga kandidat yang terpilih bukan yang terbaik. Secara tidak langsung hal ini bisa mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan karena ditangani oleh yang tidak ahli. Salah satu cara untuk mengatasi kendali di atas adalah dengan menggunakan sebuah alat bantu, yaitu sebuah aplikasi Decision Support System. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menganalisa, menyimpulkan dan memberikan tingkatan rekomendasi secara obyektif atas sebuah bidang atau keahlian tertentu yang dibuat berdasarkan kriteria pemilihan yang ditetapkan sebelumnya. Dengan alat bantu yang selalu tersedia ini akan mempercepat proses pemilihan project engineer dan kualitas keputusan yang didapat akan maksimal dan konsisten. ......The success of a construction project can be observed from project's achievements which are included in three constraints : Cost, Quality and Time. In order to achieve the success of construction project depends on the quality of every personnel that located in strategic positions, one of which is Project Engineer. The process of selecting Project Engineer depends on the company regulation, where every company can have different regulation from each other. The regulation that have been established hence influences the priority ofcriterions used. However, there are obstacles in this process, such as the large amount of personnel database, that resulting in more time needed only to select the right candidate. This will slow down the selection process and the result will be more subjective so that the candidate selected can probably not the best for the position. This condistion can lead to poor project performance. One alternative solution to this problem is the use of Decision Support System, which is as program that has the ability to analize, conclude and ofrecomendation based on the selection's criterions implemented. With this tools, which always available over time, the time needed in the selection process of Project Enginner will be reduced and the quality of the result will be optimum and consistent.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Permana
Abstrak :
Keterlambatan dalam pengerjaan suatu proyek masih sering dialami oleh perusahaan berbasis proyek sehingga menyebabkan kerugian seperti keterbatasan dalam alokasi sumberdaya, biaya operasional yang meningkat dan keterlambatan waktu pembayaran. PT Kairos Utama Indonesia merupakan perusahaan berbasis proyek yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, spesifik dalam pembuatan perangkat lunak, perancangan dan pemeliharaan infrastruktur. Perusahaan ini juga mengalami keterlambatan dalam pengerjaan proyek sebesar 66 dari total proyek yang ada pada tahun 2015. Tingkat kesiapan dalam perencanaan dan pengerjaan sebuah proyek menjadi salah satu faktor yang menyebabkan adanya proyek yang mengalami keterlambatan. Dengan tingginya tingkat kematangan dalam manajemen proyek maka perusahaan akan memiliki persiapan yang lebih matang dalam pengerjaan proyek. Maka dari itu diperlukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek saat ini agar nantinya perusahaan ini dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan agar mencapai target tingkat kematangan tertentu dalam manajemen proyek. Model pengukuran tingkat kematangan yang digunakan adalah PMMM. Metode yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dari pertanyaan yang sudah ada dan wawancara terhadap responden. Dari pengukuran yang dilakukan, terdapat dua dari enam manajer proyek yang lulus pada pengukuran tingkat pertama dan tiga dari lima kategori pada pengukuran tingkat kedua. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kematangan pertama dan kedua, beberapa rekomendasi diberikan di setiap tingkatan agar perusahaan ini dapat memenuhi nilai minimum pada masing-masing tingkatan seperti memberikan pelatihan dan sertifikasi dalam manajemen proyek, mengintegrasikan jadwal dan biaya di dalam sebuah sistem, membangun kurikulum pelatihan tersendiri dan mendorong karyawan untuk memaksimalkan penggunaan tools dalam pengerjaan proyek.
Delay in project implementation is still experienced in project based organization. It can impacted on cost such as limited resource allocation, increasing operational cost, and delay in payment from customer to the company. PT Kairos Utama Indonesia is one of project based organization in Jakarta, which specified in software development, design and maintenance infrastructure. This organization also experienced delay in project implementation for almost 66 from their project in 2015. Readiness level in planning and executing project is one of the factor that cause delay in project implementation. If a company have higher level in project management maturity, there will be higher readiness level when planning and executing the project. Therefore this company will need measurement for maturity level in project management to enable the company decide which step they need to do to gain higher level in project management maturity. PMMM will be used as measurement model for this research. Questionnaire and interview will held for specified respondents. Based on measurement, two out of six project manager passed the first level and three out of five category also passed in second level. Based on the result, some recommendation on each level submitted to this company to ensure this company comply with PMMM minimum passing score. The recommendations are arrange training and certification to each PM with own curriculum, integrate cost and schedule control in new system, and encourage all project member to use proper tools or system on each project.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutoyo Martohardjono
Abstrak :
Proyek adalah proses implementasi atas cipta, karsa dan karya, berupa rangkaian aktivitas dari satu proses kegiatan yang bersifat khusus, bertarget biaya, waktu, kuantitas (deliverables), kualitas disamping target lain yang terkait dengan aspek bisnis dan aspek lingkungan hidup. Manajemen Proyek adalah penguasaan atas kemampuan dan kompetensi keahlian dalam pengelolaan proyek yang berbasis pengetahuan dan ketrampilan, disamping dipunyainya kematangan sikap mental (attitude), dapat dipercaya (credible), serta dipahami dan dikuasainya aspek hukum (legal), aturan permainan (rule & regulation of the games), budaya masyarakat setempat (cultures) disamping dikuasainya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa yang disyaratkan. Disamping dikuasainya kemampuan dan kompetensi keahlian seperti tertuang dalam 9 key areas dan 8 optional areas secara knowledge & skill based, maka pemahaman dan penguasaan aspek kepemimpinan (leadership) akan sangat dominan dalam menentukan tingkat kesuksesan bagi seorang Manajer. Proyek Profesional dalam tugasnya mengelola proyek, sehingga proyek dapat selesai on-time, within budget berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu perlu analisis variabel-variabel mana yang dapat mempengaruhi tingkat kesuksesan tersebut. ...... Project is an implemental on process of property right, in term of activities networking from special process activity, with time, cost, quantity, quality targets, beside other target such as business and environment impact. Project Management is an ability to cove capabilities and expert competencies in project management with knowledge and skill based, beside attitude, crediblility, legal, rule & regulation of the games and cultures beside communication as pre-requisite. Beside ability to cope capabilities and expert competencies such as 9 key areas and 8 optional areas in knowledge and skill based, leadership is one of the domain factor also to rate performance of Professional Project Manager in managing project based, on time, budget, quality and quantity and also as pre-requisite criteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eridani Sindoro Soekarno
Abstrak :
Sebaik-baiknya proyek direncanakan, pada prakteknya dalam penyelenggaraan suatu proyek masalah dan konflik tidak dapat dihindari. Dengan begitu banyaknya pihak dengan latar belakang dan kepentingan berbeda yang terlibat, ilmu pengelolaan komunikasi dan konflik sangat dibutuhkan demi keberhasilan kolaborasi para pihak untuk mencapai tujuan proyek tersebut. Dalam penelitian ini penulis berhipotesa bahwa faktor komunikasi dan konflik sangat mempengaruhi keberhasilan kolaborasi tim proyek tersebut. Dengan metode kuesioner dengan melibatkan 127 responden yang terbagi dari proyek bangunan gedung dan infrastruktur, penulis menghimpun data yang selanjutnya di analisa menggunakan SPSS dan SEM PLS 3.0. Dari analisa data tersebut dihasilkan temuan bahwa (1) indikator mencari kesepakatan (variabel konflik) dan (2) indikator perencanaan komunikasi (variabel komunikasi) terbukti berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap keberhasilan kolaborasi, dan perlu dilakukan pengelolaan yang baik demi meningkatkan keberhasilan kolaborasi pada tim rancang bangun. Hasil penelitian ini ditujukan untuk membantu proyek lain dalam mengembangkan pengelolaan komunikasi dan konflik demi keberhasilan pada kolaborasi tim proyek mereka. ......Even the project is well planned, problems & conflict are inevitable during the process. With so many parties in different backgrounds and interests are involved, knowledge about communication and conflict management is needed for support the success of stakeholder collaboration to achieve projects goals. In this study the authors hypothesize that communication and conflict factors are significantly affect the success of the project team collaboration.With questionaire method involving 127 respondents who are divided from buildings and infrastructures projects, data collected and analyzed using SPSS and SEMPLS 3.0. From the data analyzed, it is found that (1) agremeent finding indicator (variable conflict) and (2) Communication planning (variable communication) proven to be directly and significant affecting the succes of collaboration, and need to be managed in order to improve the succes rate of design and build collaboration team. The result of this research are aimed to assist other projects in developing communication and conflict management for success on their project team collaboration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Amali Bilqist
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis present value dari proyek pembangkit listrik panas bumi di Indonesia dengan menggunakan net present value dan real options valuation untuk mendapatkan nilai proyek yang lebih baik yang mengindikasikan investasi yang menguntungkan. Nilai proyek ditentukan berdasarkan Net Present Value (NPV). Simulasi Monte Carlo menghitung NPV berdasarkan rasio diskon, volume penjualan, dan biaya operasi dan pemeliharaan (O&M). Risiko proyek didefinisikan dengan 3 skenario untuk mendapatkan NPV dan menghitung Expected Net Present Value (ENPV). Real Options Valuation memperoleh NPV tertinggi dari proyek pembangkit listrik panas bumi yang menunjukkan keuntungan yang lebih tinggi dari proyek, yang sebelumnya dinilai rendah dan tidak menguntungkan menggunakan metode NPV dan ENPV. Pendekatan Real Options Valuation meningkatkan nilai proyek dengan memasukkan analisis skenario dan opsi strategis dalam proses penilaian. Kerangka opsionalitas dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk memberikan hasil yang lebih akurat serta lebih mudah diinterpretasikan untuk penilaian proyek pembangkit listrik panas bumi. ......The purpose of this study is to evaluate and analyze present value of the geothermal power plant projects in Indonesia using net present value and real options valuation approach to obtain better project value that indicate profitable investments. Project value determined based on Net Present Value (NPV). The Monte Carlo Simulation calculated NPV based on discount rate, production volume, and operation and maintenance (O&M) cost. The risk of the project defined with 3 scenarios to obtain NPV and calculate Expected Net Present Value (ENPV). Real Options Valuation obtained the highest NPV of geothermal power plant project indicating higher return of the project that was previously undervalued using NPV and ENPV method. Real Options Valuation approach improved the project value by incorporating scenario analysis and strategic option in valuation process. The optionality framework can be used in the decision-making process to give more robust as well as easier to interpret result for geothermal power plant project valuation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsenoa Adji
Abstrak :
ABSTRACT
In a software development project, the project manager has a strong role in managing the team to achieve project success. Managing a project team is different from managing team in usual business activity because sometimes it needs different approach to match the project?s characteristic. According to PMI (2008), a project has a limited timeline (temporary) and unique requirements. Project manager?s leadership style was the main focus in this research that had influences on leadership outcome (effectiveness, extra effort, and satisfaction). There was also a finding about team?s work environment captured while they were in a software development project. Based on personal interview with 14 employees in PT Quadra Solution, they perceived that there were some problems toward their project managers. This research was addressed to examine the leadership styles of project managers and the outcome related to their leadership styles in this company and also to see the characteristic of the team?s current work environment while they were in the software development project. The data were collected using questionnaires, Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) and Work Environment Scale (WES). The result of leadership style was the project manager implemented idealized behavior, idealized attribute and management by exception active as perceived by the team members. The leadership trait that was the most significant in influencing the outcome, effectiveness, was laissez-faire (negative). The most significant in influencing the outcome, extra effort, was individualized consideration. The most significant in influencing the outcome, satisfaction, was idealized behavior. The work environment perceived by the team members was characterized by relationship dimensions (involvement, peer cohesion, and supervisor support) and some personal growth dimensions (autonomy and work pressure).
2012
T32198
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danuk Cahya Permana
Abstrak :
ABSTRAK
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas melaksanakan kegiatan statistik seperti sensus dan survei. Pelaksanaan sensus dan survei tidak terlepas dari kegiatan pengolahan data untuk mengubah data mentah menjadi data nasional. Untuk menjamin tahapan pengolahan berjalan dengan baik, proyek pembangunan aplikasi pengolahan data diharapkan tidak mengalami keterlambatan. Akan tetapi, berdasarkan perbandingan jadwal pengolahan data dengan tanggal rilis aplikasi yang dibuat, ditemukan sebagian besar proyek mengalami keterlambatan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan suatu langkah perbaikan pelaksanaan manajemen proyek dengan tahapan awal yaitu mengetahui tingkat kematangan manajemen proyek saat ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan manajemen proyek di BPS khususnya Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data (IPD). Tingkat kematangan ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan pelaksanaan manajemen proyek. Model kematangan Project Management Maturity Model (PMMM) PMSolutions dan Kerzner (berbasis PMBOK) digunakan sebagai acuan dalam mengukur tingkat kematangan manajemen proyek. Selain itu, digunakan juga SWEBOK (kerangka kerja rekayasa perangkat lunak) untuk mengukur tingkat kemampuan proses product-oriented dalam pelaksanaan proyek. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada evaluasi tingkat kematangan dan rekomendasi perbaikan pelaksanaan manajemen proyek.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan manajemen proyek di IPD saat ini berada pada level 1. Untuk melengkapi penilaian proses manajemen proyek, diperoleh hasil pengukuran kemampuan proses product-oriented adalah level 0 untuk software requirements, software testing, dan software maintenance dan level 1 untuk software design and construction. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mencapai kematangan yang diharapkan yaitu level 2. Rekomendasi dikelompokkan menjadi empat aspek, yaitu kebijakan (menyusun kebijakan dan standar manajemen proyek dan pembangunan perangkat lunak), SDM (memberikan pelatihan manajemen proyek), teknologi (memanfaatkan sistem manajemen proyek), dan work product (membuat dokumen-dokumen terkait proses manajemen proyek dan product-oriented). Dengan hasil evaluasi ini, diharapkan pelaksanaan manajemen proyek di IPD menjadi lebih baik sehingga dapat mengatasi permasalahan keterlambatan proyek pembangunan aplikasi pengolahan data.
ABSTRACT
Statistics of Indonesia is a non-ministerial government institution in charge of implementing statistics activities such as census and survey. Census and survey always include the data processing activities to transform raw data into a national data. To ensure the processing stages go well, the development of the data processing application must be on time. However, based on the comparison between the original and actual schedule, we found most of the projects delayed. The level of current project management maturity needs to be known to overcome this problem. Furthermore, we can determine a corrective action of project management implementation.

This study aimed to determine the project management maturity level in Statistics of Indonesia particularly in the Sub-directorate of Data Processing Integration (DPI). Maturity level was then used as a reference in improving the implementation of project management. The maturity models of this study were PMMM PMSolutions and Kerzner (based on PMBOK) which were used as a references in measuring the maturity level of project management. In addition, SWEBOK (software engineering framework) was also used to measure the level of product-oriented process capabilities in project implementation. The scope of this study was limited to the evaluation of maturity level and the recommendations for improvement of project management implementation.

The result of this study indicated that the level of project management maturity in DPI is currently at level 1. In addition, this study also measured the capability of product-oriented processes which result to the software requirements, software testing, and software maintenance are at level 0 while the software design and construction are at level 1. This study also provided recommendations to achieve the expected level 2 maturity. The recommendations are grouped into four aspects, namely policies (establishing policies and standards of project management and software development), human resources (giving training of project management), technology (utilizing the project management system), and the work product (creating documents related to the project management and product-oriented processes). With this evaluation results, project management implementation in the DPI is expected to be better so that it could overcome the delays of data processing application development.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Muhamad Taufik
Abstrak :
Penggunaan teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi sebagian besar organisasi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Dengan melakukan investasi TI untuk semua aspek, perusahaan mengharapkan agar setiap target bisnis yang sudah dicanangkan dapat lebih mudah di capai. Sinar Mas Mining (SMM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang telah melakukan beberapa pengembangan teknologi dalam bentuk proyek. Selama 2 tahun (2018-2019) terdapat 59 proyek yang dilaksanakan oleh Direktorat IT di SMM namun tercatat ada 57% proyek yang tidak berjalan dengan semestinya dan jauh dari target yang sudah ditentukan. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan kematangan manajemen proyek di perusahaan dengan mengikuti standar model tingkat kematangan IPMA Delta yang dikembangkan oleh organisasi IPMA. Pengukuran dilakukan secara menyeluruh berdasarkan kompetensi pada tiga indikator utama yaitu; individu, organisasi dan proyek. Dari hasil penelitian menujukkan bahwa perusahaan selama ini memiliki tenaga kerja dengan pengetahuan yang cukup baik dalam melaksanakan manajemen proyek namun masih ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan. Terdapat 13 kompetensi individu dan 15 kompetensi organisasi yang belum mencapai tingkat kematangan yang diharapkan. Untuk itu perusahaan perlu menjalankan sejumlah rekomendasi yang dihasilkan berdasar 28 aspek pada penelitian ini agar tingkat kematangan manajemen proyek sesuai dengan yang diharapkan. ......The use of information technology (IT) has now become one of the basic needs of most corporate organizations in running their business. By investing in IT for all aspects, the company hopes that every business target that has been launched can be more easily achieved. Sinar Mas Mining (SMM) is a company with primary business in the coal mining sector, has carried out several technological developments in projects. In 2 years (2018-2019), there were 59 projects carried out by the IT Directorat only at SMM, but it was recorded that 57% of projects did not run properly and were far from the predetermined targets. This problem is solved by increasing the company's project management maturity by following the IPMA Delta maturity level model standard developed by the IPMA organization. Measurement is carried out based on competence in every aspect, namely, individual, organizational, and project aspects. The research results show that the company has human resources with sufficient knowledge in implementing project management, but several aspects need to be improved. There are 13 individual competencies and 15 organizational competencies that have not reached the expected maturity level. For this reason, the company needs to carry out several recommendations generated based on the 28 aspects of this study so that the project management maturity level is as expected.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library