Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindhita Kusuma Dyah Putri Soekowati
"Media sosial telah menjadi sangat diperlukan, dan pengguna aktif terus meningkat, termasuk di sektor kesehatan. Profesional kesehatan harus dapat menggunakan media sosial secara profesional, seperti dapat memisahkan identitas pribadi dan profesional di media sosial. Kesadaran dan pengetahuan mengenai e-profesionalisme akan mengarah pada penggunaan media sosial yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan e-profesionalisme dan pemanfaatan media sosial di kalangan mahasiswa pendidikan kedokteran. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang memperoleh tanggapan secara daring. Penilaian pengetahuan profesionalisme pilihan ganda diadaptasi untuk mengukur pengetahuan e-profesionalisme. Instrumen berbasis perilaku dan TAM diadopsi untuk mengukur pemanfaatan media sosial. Survei ini didistribusikan ke 176 angkatan mahasiswa reguler FKUI tahun 2014. Sebanyak 136 siswa (tingkat respons 77,3%) berpartisipasi. Cronbach alfa dari pengetahuan e-profesionalisme dan kuesioner pemanfaatan media sosial masing- masing adalah .287 dan .899. Data kemudian dianalisis menggunakan Mann-Whitney. Antara 24 butir tentang pengetahuan e-profesionalisme dan nilai total penggunaan media sosial, satu perbedaan bermakna p 0,030 ditemukan pada butir yang membahas humanisme. Ketika dieksplorasi, terdapat hubungan yang signifikan antara item pada humanisme, altruisme, kaidah dasar bioetika, kompetensi, dan refleksi diri dengan subskala pemanfaatan media sosial.

Social media has become indispensable and active users continue to increase, including in health sector. Medical professionals should be able to use social media professionally, such as being able to separate personal and professional identity in social media. Cognition and knowledge of e-professionalism would lead to efficient social media usage. This research aims to identify the relationship between e-professionalism knowledge and social media utilization among undergraduate medical students. This study employed cross-sectional design that acquired responses online. A multiple-choice professionalism knowledge assessment was adapted to measure e-professionalism knowledge. Behavioral and TAM-based instruments were adopted to measure social media utilization. The survey was distributed to 176 FMUI regular class students batch of 2014. A total of 136 students response rate 77.3% participated. The Cronbach alpha of e-professionalism knowledge and social media utilization questionnaires were .287 and .899 respectively. The data were then analyzed using Mann Whitney. Between 24 items regarding e professionalism knowledge and the social media usage total score, one significant difference (p 0,030) was found on item discussing humanism. When explored, there are significant relationships between items on humanism, altruism, bioethics principle, competencies, and self reflection with social media utilization subscales."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutmainnah
"Masalah kesehatan mental pada remaja di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun tindakan mencari bantuan pada pihak profesional masih tergolong rendah. Diduga terdapat faktor lain yang menghambat intensi remaja untuk mencari bantuan pada pihak profesional ketika memiliki masalah. Sayangnya, penelitian mengenai faktor utama penghambat remaja mencari bantuan pada pihak profesional seperti stigma diri dan sikap terhadap tindakan mencari bantuan masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sikap sebagai mediator terhadap hubungan stigma diri dan intensi remaja untuk mencari bantuan profesional. Sebanyak 255 remaja Indonesia (laki-laki=57 dan perempuan=198) berusia 11-19 tahun (M= 15.31 tahun) menjadi partisipan dan mengisi serangkaian kuesioner meliputi Intention to Seek Counseling Questionnaire (ISCI), Self-Stigma of Seeking Help Scale (SSOSH) dan Mental Help Seeking Attitude Scale (MHSAS). Berdasarkan analisis mediasi ditemukan sikap memediasi secara penuh hubungan stigma diri dan intensi mencari bantuan tenaga kesehatan mental profesional. Semakin rendah stigma diri, maka sikap terhadap tindakan mencari bantuan pada pihak profesional semakin positif. Sikap yang positif selanjutnya akan meningkatkan intensi remaja meminta bantuan kepada pihak profesional. Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan perlu digencarkannya program psikoedukasi berkaitan dengan pentingnya merawat kesehatan mental untuk remaja untuk menurunkan stigma diri dan mendorong sikap positif dan intensi mencari bantuan pada tenaga profesional remaja meningkat.

Mental health problems in adolescents in Indonesia are increasing from year to year, but the act of seeking professional help is still relatively low. It is suspected that other factors prevent adolescents from seeking professional help when they have problems. Unfortunately, research on the main factors inhibiting adolescents from seeking professional help such as self-stigma and attitudes toward seeking help is still minimal. This study aims to determine the role of attitude as mediator on the relationship bestween self-stigma and adolescents intention to seek professional help. A total of 255 Indonesian adolescents (boys = 57 and girls = 198) aged 11-19 years (M = 15.31 years) became participants. It filled out questionnaires including the Intention to Seek Counseling Questionnaire (ISCI), Self-Stigma of Seeking Help Scale (SSOSH), and Mental Help Seeking Attitude Scale (MHSAS). Based on the mediation analysis, it was found that the attitude of fully mediating the relationship of self-stigma and intention to seek help from professionals. The lower the self-stigma, the more positive the attitude towards seeking help from professionals. A positive attitude will further increase the intention of adolescents seeking help from professionals. The findings in this study need to be intensified with psychoeducational programs related to the importance of treating mental health for adolescents to reduce self-stigma, encourage adolescents positive attitudes, and increased intention ti seek help from proffesionals mental health."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library