Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattywael, Maria Angelin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara efikasi diri dalam keputusan karier dengan problem-focused coping style yang terdiri dari approach dan avoidance problem-focused coping style pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 516 mahasiswa S1 semester empat Universitas Indonesia dari semua fakultas. Efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan Career Decision Self-Efficacy Short Form (Taylor dan Betz, 1983), dan Problem-Focused Coping Style diukur menggunakan Problem-Focused Styles of Coping (Heppner, Cook, Wright, dan Johnson, 1995) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif antara efikasi diri dalam keputusan karier dengan approach problem-focused coping style (r= 0.282, p<0.01). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara efikasi diri dalam keputusan karier dengan avoidance problem-focused coping style (r= -0.107, p<0.01). Disarankan agar mahasiswa menerapkan approach problem-focused coping style untuk meningkatkan efikasi diri dalam keputusan karier, serta menghindari penerapan avoidance problem-focused coping style.
This research was conducted to examine the relationship between career decision self-efficacy with problem-focused coping style, consists of approach and avoidance problem-focused coping style on undergraduate students of Universitas Indonesia. Samples of this research are 516 4th semester undergraduate students from 13 faculties of Universitas Indonesia. Career decision self-efficacy was measured by Career Decision Self-Efficacy Short Form from Taylor and Betz (1983), and Problem-Focused Coping Style was measured by Problem- Focused Style of Coping (Heppner, Cook, Wright, and Johnson, 1955) which has been adapted and modified by the researcher. The results are, there is a significant positive relationship between career decision self-efficacy and approach problem-focused coping style (r= 0.282, p<0.01), also there is a significant negative relationship between career decision selfefficacy and avoidance problem-focused coping style (r= -0.107, p<0.01). Based on the results, suggest that undergraduate student to enhance career decision self-efficacy by using approach problem-focused coping style.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Rachmawati
Abstrak :
Persepsi keluarga terhadap kualitas hidup pasien stroke menjadi penting karena cara keluarga merawat dan memperlakukan pasien stroke akan sangat bergantung pada persepsinya terhadap kemampuan pasien, Perilaku pasien tergantung pada persepsi tentang kualitas hidupnya sendiri dan bagaimana pasien berespons terhadap stimulus dari lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan persepsi pasien, pasangan dan analmya tentang kualitas hidup pasien pasca stroke yang dirawat dirumah dan bagaimana koping pasien bila menghadapi persepsi tersebut. Aspek yang digunakan untuk menilai kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan pasien pasca stroke adalah status dan fungsi fisik, status psikologis, fungsi sosial serta gejala yang berkaitan dengan penyakit dan terapi. Koping pasien diukur dengan menilai strategi koping yang digunakan pasien terhadap penilaian kualitas hidupnya; baik oleh diri sendiri, pasangan maupun anakya. Disain penelitian yang digunakan adalah multi metode (mixed methode); yang merupakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian kuantitatif adalah pasien pasca stroke, pasangan dan anaknya yang berjumlah 93 orang sedangkan informan/subyek penelitian kualitatif adalah 12 orang diantaranya Data kuantitatif dianalisis menggunakan metode univariate analysis dan data kualitatif menggunakan manifest content analysis. Hasil penelitian menunjukkan secara kualitatif pasien dan pasangannya mempersepsikan kualitas hidup pasien adalah tinggi yang berarti pasien mampu beradaptasi dengan dampak penyakitnya atau rnengarah pada kesembuhan sedangkan anak pasien menganggap kualitas hidup pasien pada level sedang; artinya pasien belum sepenuhnya mampu beradaplasi dengan penyakitnya atau belum rnengarah pada kesembuhan. Hasil penelitian secara kualitatif temyata tidak sesuai dengan hasil kuantitatif karena hasil wawancara menyatakan pasien masih mempunyai mengalami banyak keterbatasan fisik, masalah psikososial dan gejala penyakit yang jelas. Strategi koping yang digunakan pasien terhadap kondisi stroke maupun persepsi diri tentang kualitas hidupnya adalah emotion atau problem focused coping dan campuran dari emotion dan problem focused coping.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kewa Ariancy Pandhu
Abstrak :
Mahasiswa keperawatan yang kuliah sambil bekerja cenderung mengalami kualitas tidur yang buruk sehingga hal ini perlu dikelola menggunakan strategi koping yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan strategi koping dengan kualitas tidur. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan kombinasi quota sampling dan accidental sampling dengan jumlah responden 173 orang yang merupakan mahasiswa ekstensi S1 Keperawatan Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Ways of Coping versi Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro dan Becker. Uji t tidak berpasangan menunjukan ada hubungan yang signifikan antara strategi koping dengan kualitas tidur (p=0,003) Rata-rata skor kualitas tidur lebih tinggi pada mahasiswa ekstensi yang menggunakan emotion-focused coping (9,89±2,42). Mahasiswa yang menggunakan emotion-focused coping cenderung mengalami kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi institusi keperawatan untuk mengajarkan tentang strategi koping, meningkatkan dan mendukung seperti konseling dan pendidikan mengenai tidur.  ......Nursing students who are studying while working prone to experince poor sleep quality so it needs to be overcome by using appropriately coping strategy. The study aimed to examine the correlation between coping strategy with sleep quality. The study used cross sectional design with combination of quota sampling and accidental sampling involving 173 respondents who were undergraduate nursing students of extension class at Universitas Indonesia and Muhammadiyah University, Jakarta. The study used Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and Ways of Coping revised by Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro and Becker. Independent-t test showed there was significantly correlation between coping strategy and sleep quality (p=0,003). Mean score higher among extension students who used emotion-focused coping (9,89±2,42). Students who used emotion-focused coping prone to poor sleep quality. The result of research provides an information for nursing institution for educating about coping strategy, increasing and supporting like counseling as well as education about sleep.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainah Mufidah
Abstrak :
Nyeri kronis merupakan masalah kesehatan yang penting di banyak negara termasuk di Indonesia, dengan prevalensi yang tinggi dan kemungkinan akan meningkat di masa mendatang. Individu dengan nyeri kronis dapat memunculkan respon pemikiran negatif, terutama pain catastrophizing yang mana dapat meningkatkan pain interference. Kemampuan coping yang efektif dapat mengurangi dampak pain catastrophizing terhadap pain interference. Penelitian budaya barat umumnya berfokus pada penggunaan emotion-focused coping dan problem-focused coping dalam menangani masalah nyeri kronis. Namun, Indonesia sebagai negara yang dekat dengan nilai-nilai dan praktik keagamaan, mendorong adanya eksplorasi positive religious coping. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran moderasi dari tiga jenis coping pada pengaruh pain catastrophizing terhadap pain interference. 368 orang yang telah memenuhi kriteria, berpartisipasi dan mengisi secara online dan offline kuesioner Pain Catastrophizing Scale, Pain Interference Short Form 6a, The Brief COPE, dan The Brief RCOPE yang telah diadaptasi. Hasil penelitian menunjukkan problem-focused coping dan positive religious coping memoderasi pengaruh pain catastrophizing terhadap pain interference. Mencari bantuan Tuhan dan secara aktif mencari solusi masalah nyeri membantu individu menghadapi keterbatasan akibat nyeri kronis. Penggunaan dua jenis coping ini pada populasi Indonesia dapat bermanfaat dalam praktik psikologis menangani individu dengan nyeri kronis. ......Chronic pain is a significant health problem in many countries including Indonesia, with high prevalence and the possibility to increase in the future. Individuals experiencing chronic pain elicit cognitive and behavioral responses, including pain catastrophizing which can cause high pain interference. Effective coping ability can help reduce the impact of pain catastrophizing on pain interference. Previous research focused on emotion-focused and problem-focused coping in dealing with chronic pain. However, Indonesia as a country with a strong influence from religious values and practices encourages the exploration of positive religious coping. This study aimed to examine the moderating role of three coping styles on pain catastrophizing and pain interference associations. 368 individuals who have met the criteria, participated and completed the adapted Pain Catastrophizing Scale, Pain Interference Short Form 6a, The Brief COPE, and The Brief RCOPE online or offline questionnaires. The result showed that problem-focused coping and positive religious coping moderate the effect of pain catastrophizing on pain interference. Seeking help from God helped individuals deal with chronic pain problems, as well as actively resolving difficulties. The use of these two coping styles in Indonesian population can be useful for psychological practice managing chronic pain
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumgum Gumilar Fajar Rakhman
Abstrak :
Bekerja memiliki pengaruh yang besar pada identitas dan persepsi diri serta harga diri individu (Feldman,1989, Perlmutter dan HaI|_1985). Tidak adanya pekerjaan yang dilakukan membuat seseorang kehilangan identitas din dan aspek Iain dalam hidupnya akan terpengaruh secara negatif. Selain itu, konsekuensi terpenting dari situasi menganggur adalah hilangnya harga diri. Melihat pentingnya harga diri dalam proses mencari pekeijaan dan dampak psikologis yang terjadi pada pengangguran terutama kemampuan protektif yang rendah terhadap sires, peneliti ingin melihat gambaran harga diri dan iuga hubungannya dengan kemampuan mengatasi keadaan yang menekan (stres) dari kondisi dirinya yang menganggur.Besarnya dampak keadaan tidak memiiiki pekerjaan atau menganggur membuat individu atau penganggur akan berada dalam keadaan stres atau tertekan. Salah satu karakteristik individu yang diasumsikan memiliki kaitan yang kuat dengan kondisi stres adaiah pola pengendalian atau disebut locus of control (Parkes,1994). Perbedaan penghayatan stres antara individu yang memiliki locus of control internal dan individu yang memiliki locus of control ekstemal selanjutnya juga mempengaruhi coping atau usaha untuk menghadapi sires. Folkman dan Lazarus (1984) mereka memberikan batasan coping yang iebih luas meliputi strategi kognitif dan tingkah Iaku mengatasi suatu situasi yang dapat menimbulkan sires (probiem~focused coping) dan yang disertai emosi-emosi negatif (emotion-focused coping) (Aldwin & Revenson,1987). Atwater (1983) menyatakan bahwa semakin individu memaharni dan mendekatkan situasi stres pada dasar-dasar pemecahan masalah maka semakin besar kesempatannya untuk berhasii pada coping terhadap masalahnya. Dari paparan di atas_ peneliti ingin melihat gambaran locus of control yang dimiliki oleh pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan dan hubungannya dengan kemampuan coping yang dimiliki oleh pengangguran Tamatan Sekoiah Menengah Kejuruan. Peneliti juga ingin melihat sumbangan harga diri dan locus of control pada strategi coping pada pengangguran Sekoiah Menengah Kejuruan Untuk menjawab hal tersebut, penulis menyebarkan 200 kuesioner yang terdiri dari alat ukur harga diri dari Rosenberg, alat ukur Locus of Control dari IPC Leverson dan Ways of Coping Scale dari Folkman dan Lazarus dengan menggunakan skala yang memiliki beberapa alternatif pilihan. Dengan menggunakan teknik korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan signinkan yang negatif antara harga diri dan locus of control dengan emotion focused coping (r = -0,227 dan -0267). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga diri dan locus of control yang internal maka subyek semakin rendah menggunakan strategi emotion focused coping. Sumbangan variabel harga diri dan locus of control signiikan terhadap strategi coping.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T34231
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Putri Maharani
Abstrak :
ABSTRAK Mahasiswa menerima dukungan sosial yang berasal dari berbagai sumber, seperti lingkungan sosial maupun orang terdekat. Bentuk dukungan sosial yang diterima dapat berupa dukungan materi, bantuan, dan fasilitas yang disediakan oleh pihak universitas. Meskipun demikian, gejala distres psikologis pada mahasiswa masih kerap ditemukan dan bahkan menjadi suatu hal yang memiliki urgensi tinggi untuk diperhatikan. Berdasarkan studi yang sudah ada, ditemukan fakta adanya pengaruh strategi problem focused coping terhadap distres psikologis serta dukungan sosial pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh problem focused coping kepada hubungan antara dukungan sosial yang dipersepsikan dalam mengurangi resiko distres psikologis. Sebanyak 780 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multidimensional Scale of Social Support (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist 25 (HSCL-25), dan Coping Strategy Inventory (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived social support berkorelasi negatif dengan distres psikologis. Melalui analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa strategi problem-focused coping memoderasi hubungan perceived social support dengan distres psikologis.
ABSTRACT College students received social support from various sources, such as social environments or the people closest to them. Social support could be provided in the form of material, assistance, help, and facilities that were accommodated by the university. Nevertheless, the problem of psychological distress among students was still easily to be found and brought concern to students well being. Based on previous studies, it was found that there was a relation between problem focused coping strategy with psychological distress and social support in students. This study aimed to look at the impact of problem-focused coping strategy on the relationship between perceived social support and psychological distress. A total of 780 students from various universities in Indonesia participated in this study. Measuring instruments used in this research are Multidimensional Social Support Scale (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), and Coping Strategy Inventory (CSI). The results showed that perceived social support was negatively correlated with psychological distress. Through further analysis, problem focused coping strategy was found that focus on perceived social support with psychological distress.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theta Felicia Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara coping dan simtom depresi pada individu yang sedang menjalani rehabilitasi medik. Sebanyak 50 partisipan diminta untuk melengkapi kuesioner coping (Brief COPE) dan simtom depresi (Beck Depression Inventory). Pada penelitian ini gambaran coping partisipan tergolong sedang dan simtom depresi mereka tergolong rendah. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara coping dan simtom depresi (r = -0.223, p > 0.05). Meski demikian ditemukan hubungan yang negatif dan signifikan antara use of instrumental support (subscale emotion focused coping) dengan simtom depresi (r = -.304, p < 0.05). ...... This research examined the relationship between coping and depressive symptoms in individuals who are undergoing medical rehabilitation. A total of 50 participants were asked to fill out questionnaires on coping (Brief COPE) and depressive symptoms (BDI). In this research, participants were found to have moderate coping effectivity and low depressive symptoms. The results indicated an unsignificant relationship between coping and depressive symptoms (r = -0.223, p > 0.05). Although the results also indicate that there is a negative and significant relationship between the use of instrumental support (emotion focused coping subscale) and depressive symptoms (r = - .304, P <0.05).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Nadya Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mediasi dari problem-focused coping pada hubungan antara job insecurity dan manajemen impresi. Dengan menggunakan Transactional Stress Theory sebagai acuan, individu dengan job insecurity tinggi akan mempersepsikan bahwa dirinya masih bisa mengubah keadaan di tempat kerjanya menjadi lebih baik dengan cara mengaktifkan problem-focused coping yang pada gilirannya akan meningkatkan perilaku proaktif berupa manajemen impresi. Data diperoleh dari karyawan yang berasal dari berbagai organisasi di Jakarta N = 286, dan dianalisis dengan macro Hayes pada SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara job insecurity dan manajemen impresi, tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara job insecurity dengan problem-focused coping, terdapat pengaruh positif antara problem-focused coping terhadap manajemen impresi. Secara lebih lanjut, problem focused coping secara signifikan memediasi hubungan antara job insecurity dan manajemen impresi. Implikasi teoritis dan praktis akan dibahas selanjutnya dalam penelitian ini. ...... The study aims to investigate the mediating effect of problem focused coping on the relationship between job insecurity and impression management. Using Transactional Stress Theory to explain the relationship, it is suggested that a person with high job insecurity will perceive situation at work as something that can be modified, thus will lead them to perform impression management. Data were collected among employees from various organizations in Jakarta N 286, and were analyzed using the Hayes's PROCESS macro on SPSS version 20. The results showed that there is no significant relationship between job insecurity and impression management, there is a negative and significant relationship between job insecurity and problem focused coping, and there is a significant positive relationship between problem focused coping and impression management. Furthermore, the indirect effect of job insecurity and impression management via problem focused coping was found significant. Theoretical and practical implications will be discussed later in this study.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Shafriani
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker dapat menyerang manusia pada semua usia, salah satunya pada anak. Anak dengan kanker menghadapi penyakitnya didamping keluarga. Keluarga memiliki fungsi penting dalam proses penyembuhan anak kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan koping dengan resiliensi keluarga yang merawat anak penderita kanker.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional pada 60 responden dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner The Brief of Cope untuk koping dan Family Resilience Assessment Scale untuk resiliensi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara koping dengan resiliensi keluarga yang merawat anak penderita kanker p-value = 0,00; r = 0,443; ? = 0,005 . Selain itu, problem focused coping dan emotion focused coping masing ndash; masing memiliki hubungan bermakna dengan resiliensi keluarga anak penderita kanker. Akan tetapi, problem focused coping memiliki hubungan yang lebih kuat dengan resiliensi keluarga dibandingkan dengan emotion focused coping. Responden penelitian ini lebih banyak menggunakan problem focused coping dibandingkan emotion focused coping. Untuk menghasilkan keluarga yang resilien, diperlukan pemberian bimbingan dan penguatan koping terhadap keluarga yang merawat anak penderita kanker.
ABSTRACT
Cancer can attacks humans in all age, especially children. Children face the cancer with their family. Family has many important roles in cancer healing process. This research was conducted to investigate the correlation between coping and family resilience who care children with cancer. 60 families who caring children with cancer were joined this research. This research used cross sectional design with total sampling technique. Coping was measured by The Brief of Cope and Family Resilience was measured by Family Resilience Assessment Scale. The results showed that there was a significant correlation between coping with family resilience who care children with cancer p value 0,00 r 0,443 0,005. Problem focused coping and emotion focused coping has a significant correlation with family resilience who care children with cancer. But, problem focused coping have a stronger correlation with family resilience than emotion focused coping. Besides, respondents more often use focused coping problems than emotion focused coping. To get a resilience people, nurse must leading and strengthening coping of families who care children with cancer.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzizah Nurhalisa
Abstrak :
Situasi pandemi COVID-19 berdampak pada kehidupan masyarakat, tak terkecuali remaja. Mereka kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring, terbatasnya bertemu dengan teman sebayanya, dan bosan karena terus berada di rumah. Keadaan tersebut berdampak pada meningkatnya stres dan menurunkan kebahagiaan bagi remaja. Maka, dibutuhkan strategi coping yang efektif untuk menangani stres sehingga meningkat kebahagiaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara strategi coping dan kebahagiaan pada remaja selama masa pandemi COVID-19. Partisipan penelitian berjumlah 235 berusia 15-21 tahun, sedang menempuh pendidikan (SMP, SMA, Perguruan Tinggi), serta belum menikah. Variabel kebahagiaan diukur menggunakan Subjective Happiness Scale dan strategi coping diukur menggunakan Brief COPE. Analisis data menggunakan Pearson correlation dan simple linier regression. Hasil penelitian menunjukan bahwa emotion focused coping merupakan strategi yang paling banyak digunakan oleh remaja selama pandemi COVID-19. Hasil juga menunjukan bahwa peningkatan penggunaan problem focused coping (r = .38, p<.01) dan emotion focused coping (r = .42, p<.01) akan meningkatkan kebahagiaan. Sementara peningkatan penggunaan less useful coping (r = -.31, p<.01) akan menurunkan kebahagiaan remaja. Penelitian ini juga menunjukan bahwa emotion focused coping (β = 0.12, t(235) = 6.982, p < 0.01) merupakan strategi coping yang paling berkontribusi terhadap kebahagiaan. ......The COVID-19 pandemic situation has an impact on society life, no exception adolescent. They have difficulty in participating online learning, have limited with their peers, and bored of being at home. The situation has an impact on increasing stress and reducing happiness for adolescents. Thus, effective coping strategy are needed to deal with stress so that they can lead to more happiness. This research was conducted to determine the relationship between coping strategies and happiness in adolescents during the COVID-19 pandemic. Participants in this study were 235 aged 15-21 years old who were studying at the (Junior high school, Senior high school, University) and were not married. Happiness variable was measured using the Subjective Happiness Scale and coping strategy was measured using Brief COPE. Data analysis uses statistical techniques Pearson product-moment correlation and simple linier regression. The results showed that focused emotion was the strategy most used by adolescents during the COVID-19 pandemic. The results showed that increased the use of problem focused coping coping (r = .38, p<.01) and emotion focused coping (r = .42, p<.01) would increased happiness. Meanwhile, increased the use of less useful coping (r = -.31, p<.01) led to decreased happiness. This study also shows that emotion focused coping (β = 0.12, t(235) = 6.982, p < 0.01) is the coping strategy that most contributes to happiness.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>