Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virgin Septika Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengalaman mempertahankan kehamilan pada remaja yang mengalami kehamilan pranikah, faktor yang mempengaruhi, masalah yang dialami, serta dukungan yang dibutuhkan baik selama mempertahankan kehamilan maupun kehidupan setelahnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan utama, yaitu remaja yang pernah mengalami kehamilan pranikah pada usia <20 tahun dan informan kunci, yaitu ibu, pasangan, saudara, dan petugas kesehatan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor attitude, subjective norm, dan perceived beliefe control memiliki pengaruh terhadap perilaku mempertahankan kehamilan pada remaja yang mengalami kehamilan pranikah. Masalah yang sering dialami adalah masalah medis, psikologis, dan finansial, sedangkan dukungan yang dibutuhkan adalah segala bentuk dukungan yang merujuk pada masalah yang dialami. ...... This research aims to get a description of experience of maintaining pregnancy in tenageers who are experiencing premarital pregnancy, factors that affect, problems that occur and and support needed during pregnancy and life afterwards. This research used the qualitative approach and the design is case study on teenage informants who had experienced premarital pregnancy at under 20 years and key informant i.e spouse, mother, family, and health workers. Data collected by in-depth interviews. The results showed that the attitude, subjective norms, and perceived behavioral control factors has an impact on the behavior of teenage premarital pregnancy in the defence. The problems often experienced is a matter of medical, psychological, and financial. While the required support tailored to the types of problemss that appear.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Suryani
Abstrak :
ABSTRAK
Implementasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit PKRS sangat penting karena tidak hanya bermanfaat bagi pasien untuk mendorong perilaku sehat, mencegah pasien berobat ulang dan juga menjaga kualitas hidup pasien, meningkatkan status kesehatan staf Rumah Sakit, serta berdampak pula pada peningkatan mutu layanan dan citra nama baik rumah sakit itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi bahwa masih ada beberapa orang yang merokok di Lingkungan Rumah Sakit dan masih ditemuinya sebagian petugas pemberi pelayanan kesehatan yang tidak melakukan konseling terhadap pasien/ kliennya. Meskipun telah ada Tim PKRS namun implementasi PKRS di RSUD Pringsewu dirasa masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Penentu Belum Optimalnya Implementasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit PKRS pada RSUD Pringsewu pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit PKRS Pada Rumah Sakit Umum RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi belumlah berjalan secara optimal. Faktor penentu yang mempengaruhi implementasi PKRS di RSUD Pringsewu adalah kualitas dan kuantitas SDM yang belum optimal, proses komunikasi yang belum efektif dan struktur birokrasi yang belum melibatkan banyak sektor serta belum adanya SOP terkait pelaksanaan PKRS.
ABSTRACT
Implementation of Health Promotion in Hospital HPH is very important because it is not only beneficial for patient to encourage healthy behavior, but also to the prevent patient from re treatment and maintain the patient 39 s quality of life, improve the health status of hospital staff, and also impact on improvement of service and prestige good name of the hospital it self. Based on the observation result, there are still some people who smoke in the Hospital environment and still meet some health service providers who do not counsel to patients clients. Although HPH Team has existed, implementation of HPH in Pringsewu is Hospital is still not optimal. This study aims to know the Determinant Factor of Optimal Implementation of Health Promotion in Hospital HPH at Pringsewu is Hospital in 2018. This research is a qualitative research through primary data collection and secondary data. The result of research shows that Implementation of Health Promotion in Hospital HPH at Pringsewu General Hospital is influenced by 4 factors, these are communication, resources, disposition and bureaucracy structure has not run optimally yet. The determinant factors affecting the implementation of HPH in Pringsewu is Hospital are the quality and quantity of human resources that have not been optimal, the communication process has not been effective and the bureaucratic structure has not involved many sectors and the lack of SOP related to the implementation of HPH.
2018
T50871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Yulizar
Abstrak :
Rumah sakit adalah organisasi yang bergerak di bidang jasa harus memiliki paradigma yang adaptif terhadap kepuasan pelanggan terutama dalam memenuhi harapan dari pelanggan. RS Wisma Rini Pringsewu Lampung, sebagai rumah sakit swasta dengan kapasitas 50 tempat tidur, mutu pelayanan banyak dikeluhkan oleh pasien pasca perawatan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan telaah tingkat kepuasan pasien yang dilakukan rawat inap di RS Wisma Rini, terhadap mutu pelayanan dan peminatan beli ulang. Rancangan penelitian analitik deskriptif dengan cross sectional, dengan melibatkan 236 responden. Analisis tingkat kepuasan menggunakan metode 5 dimensi Servqual dengan membandingkan antara persepsi dan harapan pelanggan. Analisis statistik SPSS digunakan untuk menggambarkan tingkat kepuasan pasien dan faktor-faktor kepuasan apa yang paling erat hubungannya. Digunakan diagram Kartesius untuk memetakan komponen-komponen dari dimensi servqual, skor yang paling lemah berturut-turut yaitu kesediaan perawat yang selalu siap membantu pasien (Responsiveness), Kemampuan perawat dalam mengatasi masalali (Reliability) dan Adanya fasilitas informasi, papan petunjuk dan failitas telepon umum ( Tangibles). Hasil dari penelitian tingkat kepuasan secara keseluruhan pasien RS Wisma Rini Pringsewu periode April-Juni 2004 merasa puas (63,1%), dengan dimensi Assurance yang paling tinggi, Peminatan beli ulang, responden yang puas dan berminat tinggi beli ulang 83,9%. Dan dari seluruh responder berminat tinggi beli ulang sebesar 52,5%, dengan variabel paling berminat tinggi adalah pelayanan dokter. Daftar Pustaka 25 (1980-2002)
In-Patient Satisfaction on Service Quality and Rebuying Intend at Wisma Rini Hospital- Pringsewu LampungA Hospital as a organization on public service have to has adaftive paradigm to costumers satifaction especially to comply wishes of costumer. Wisma Rini Hospital Pringsewu as a private hospital that have 50 beds capacity, have much complainer by patient after treatment about it's service quality. This research done to get level of satisfaction in-patient that have been done by Wisma Rini Hospital to service quality and rebuying demand, analyze descriptive research scheme with cross sectional approach. Involved 236 samples, The analyze of level satisfaction using 5 servqual dimensions, method by compare between Perception and customer wishes. SPSS Statistic analyze, uswed to describe the level of patient `s satisfaction and what that close relation. Cartesius diagram used to map parts of servqual dimension. The Dimension value of the weakest in Responsiveness, Reliability and Tangibles. The result of the research is the most average of the Wisma Rini Hospital patient's period April to June 20004. Fell satisfy (63,1%), with the highest Assurance dimension. Rebuying demand, the sample who satisfy and high intent to rebuying 83,9%. And from whole samples that have a high intent to rebuying is 53,5%, with the highest intend variable is doctor service. Bibliografi 25 (1980 2002)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarif
Abstrak :
Alih fungsi lahan sawah telah terjadi di Kabupaten Pringsewu sebagai bentuk peningkatan kebutuhan akan lahan bagi perkembangan kemajuan Kabupaten Pringsewu. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi lahan sawah sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan (LPPB) serta model yang menggambarkan fenomena alih fungsi lahan tersebut. Metode yang digunakan yaitu analisis tumpang susun dan model Clue-s. Hasil analisis menunjukan bahwa Potensi lahan pertanian pangan berkelanjutan (LPPB) di Kabupaten Pringsewu 22,02% dari luas Kabupaten Pringsewu, LPPB tersebar di Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo, Banyumas, Adiluwih dan Pagelaran bagian selatan dan LPCPPB hanya terdapat di Pagelaran dibagian utara. Laju alih fungsi lahan sawah pada periode Tahun 1997-2013 mencapai -1,47%/tahun terjadi disekitar sarana aksebilitas. Model spasial Clue-s perubahan LPPB di Kabupaten Pringsewu menggunakan 17 faktor pendorong dengan skenario bebas dan skenario RTRW menghasilkan tingkat akurasi model mencapai 78,63 % atau validitas tinggi, dimana prediksi luas lahan sawah tahun 2031 pada skenario bebas mencapai 10.412,28 ha sedangkan pada skenario RTRW mencapai 12.425,55 ha. Evaluasi penerapan kebijakan RTRW di Kabupaten Pringsewu pada prediksi skenario bebas tahun 2031 mencapai tingkat minimal yaitu 6861,6 Ha atau 47,79% sedangkan pada skenario RTRW mencapai tingkat moderat yaitu 10958.07 Ha atau 76,463%. ...... Wetland conversion has occurred in the District Pringsewu as a form of increased demand for land for development progress Pringsewu district. Therefore, this study aims to determine potential wetland as a agricultural sustainable food land (LPPB) and a model that describes the phenomenon of land conversion. The method used is overlay analysis and model of Clue-s. The results of the analysis showed that the potential of sustainable agricultural food land (LPPB) is 22.02% of the area in the District Pringsewu, LPPB spread in subdistrict Pardasuka, Ambarawa, Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo, Banyumas, Adiluwih and southern Pagelaran and LPCPPB only found in the north Pagelaran. The rate of conversion of wetland in the period 1997-2013 reached -1.47%/year occur around accessibility. Clue-s spatial model LPPB changes in District Pringsewu using 17 driving factors with free scenarios and scenario RTRW produce accuracy rate reaches 78,63% or higher validity, where extensive wetland predictions 2031 free scenario to reach 10.412,28 ha, while in scenario Spatial reach 12.425,55 ha. Evaluation of the implementation of RTRW policy in the District Pringsewu on 2031 predictions free scenario is that a minimum level of 6.861,6 hectares or 47,79% whereas in the RTRW scenarios that moderate levels of 10958.07 hectares or 76.463%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi bahasa dan sentuh bahasa di Kabupaten Pringsewu melalui pendekatan dialektologi. Dengan menggunakan metode pupuan lapangan, penelitian ini menjaring data dengan daftar tanyaan kosakata Swadesh, medan makna anggota Tubuh, dan medan makna gerak dan kerja. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah geografi dialek Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, pemetaan bahasa Ayatrohaedi, 2002 dan sentuh bahasa McMahon, 1994 dan Thomason, 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Pringsewu terdapat empat bahasa yang dominan yakni bahasa Lampung, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Semendo. Bahasa Lampung di Pringsewu memiliki tiga variasi sub wicara, yakni bahasa Lampung Pesisir, bahasa Lampung Pubian dan bahasa Lampung Komering. Selain itu, terdapat variasi leksikal sampai dengan empat belas etima dengan beberapa korespondensi bunyi dan perubahan bunyi antarbahasa di dalamnya. Perhitungan dialektometri menunjukkan bahwa terdapat banyak wilayah yang sebenarnya memiliki perbedaan bahasa hanya berstatus beda dialek. Keadaan ini terjadi karena adanya sentuh bahasa dan warisan bersama bahasa proto. Sentuh bahasa melalui peminjaman leksikal terjadi lebih banyak secara adopsi daripada adaptasi dan terjadi dalam kategori kontak biasa.
This research was aimed at investigating language variation and language contact in Pringsewu regency using dialectology approach. By applying field research, this study collected the data using the Swadesh list and lexical fields of body parts and activities. The theories used in this study were dialect geography Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, language mapping Ayatrohaedi, 2002 and language contact McMahon, 1994 dan Thomason, 2001 . This study revealed that there were for main languages in Pringsewu namely Lampungic, Javanese, Sundanese and Semendo. In this study, there are three variations of Lampung language, namely Lampung Pubian, Lampung Pesisir, and Lampung Komering. The lexical variaties can be classified in 14 groups of etyma, and sound correspondence as well as pattern of language changes were found in this study. The result of dialectometry revealed that there were alot of areas categorized as 'different in dialect', whereas they were actually 'different in language'. This was due to the existence of language contact and shared features of proto languages. Language contact in the Lampung villages was in the level of casual contact where lexical adoption borrowing occured more than lexical adaptation one.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library