Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inas Fadhilah Hanif
Abstrak :
Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri kesehatan untuk melakukan kegitaan pembuatan obat atau bahan obat. Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Guardian Pharmatama bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang industri farmasi serta mendapatkan gambaran secara nyata terhadap tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh Apoteker di industri farmasi. Melalui Praktik Kerja Profesi ini, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari dengan melakukan kegiatan di bidang pemastian mutu, pengawasan mutu dan produksi berdasarkan CPOB. Selain itu melalui tugas khusus, mahasiswa melakukan evaluasi persentase limbah hasil proses kemas primer. Praktik Kerja Profesi dilakukan selama delapan minggu pada bulan Januari hingga Februari Tahun 2017.
The pharmaceutical industry is an entity that has a license from the Minister of Health to conduct manufacturing of drugs or therapeutic agents. Internship at PT. Guardian Pharmatama aims to gain knowledge and understanding of the pharmaceutical industry and to understanding the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry. Through this Internship, the author can apply the knowledge they have learned by doing activities in the field of quality assurance, quality control and production based on Good Manufacturing Process GMP. In addition, through a special assignment, the author evaluate the percentage of waste from primary packing process. Internship conducted for eight weeks in January to February 2017.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmawati Putri
Abstrak :
Tahapan dari proses produksi obat diawali dengan proses persiapan bahan baik zat aktif maupun eksipien, kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan (mixing, granulasi, dan lain-lain) dan diakhiri dengan proses pengemasan primer dan sekunder. Salah satu bagian penting dalam produksi sediaan farmasi adalah proses pengemasan. Mesin pengemasan primer yang dapat digunakan oleh industri farmasi adalah menggunakan bottling machine. Banyaknya macam obat yang diproduksi oleh industri farmasi mengakibatkan banyaknya masalah yang dapat terjadi terutama dalam efektifitas dari waktu pengemasan. Perbaikan yang berkelanjutan terhadap waktu pengemasan primer dilakukan dengan line balancing untuk mengetahui speed optimum bottling machine serta mengidentifikasi, dan mengurangi minor stoppages pada proses pengemasan. ......The stages of the drug production process begin with the process of preparing the active ingredients and excipients, then proceed with the processing (mixing, granulation, etc.) and end with the primary and secondary packaging processes. One important part in the production of pharmaceutical preparations is the packaging process. The primary packaging machine that can be used by the pharmaceutical industry is using a bottling machine. The large number of drugs produced by the pharmaceutical industry results in many problems that can occur, especially in terms of the effectiveness of packaging time. Continuous improvement of primary packaging time is carried out by line balancing to determine the optimum bottling machine speed and identify and reduce minor stoppages in the packaging process.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mellynia Tri Sugiarti
Abstrak :
Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam mengukur efektivitas dan efisiensi serta dapat membantu melihat dan mengukur masalah sehingga dapat menyiapkan metode standar untuk mengukur kemajuan dan memperbaiki masalah yang terjadi selama produksi obat-obatan berlangsung. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui metode yang tepat dalam meningkatkan availabilitas melalui penurunan durasi buka reject dan penyortiran sehingga dapat meningkatkan OEE di proses pengemasan primer. Pengamatan dilakukan setiap hari di tiap shift, baik pagi, siang, maupun malam agar dapat mengetahui tingkat produktivitas di tiap shift berlangsung. Untuk meningkatkan availabilitas sebagai faktor peningkat efektivitas kerja, metode dilakukan dengan mengurangi durasi buka reject kemasan dan membandingkan besar OEE baik pada metode buka reject yang dilakukan di akhir shift maupun dilakukan saat proses pengemasan berlangsung dengan penambahan jumlah SDM. Besar OEE untuk metode buka reject saat pengemasan berlangsung sebesar 72,78%, sedangkan besar OEE pada metode buka reject di akhir shift sebesar 61,86%. Bila dibandingkan dengan produk obat yang sama dengan melihat performa mesin serta kualitas produk yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa metode buka reject yang dilakukan saat pengemasan berlangsung memiliki besar OEE dan availabilitas yang lebih tinggi dibanding dilakukan di akhir shift. ......Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one of the things that can be used as an indicator in measuring effectiveness and efficiency so could be a standard method for measuring progress and fixing problems that occur during drug production. Observations were made to find out the right method to increase availability by reducing the duration of open reject and sorting so as to increase OEE in the primary packaging process. Observations are made every day in each shift in order to determine the level of machine’s productivity in packaging. To increase availability as a factor for increasing work effectiveness, the method is carried out by reducing the duration of opening reject packages and comparing the size of OEE both in the open reject method which is carried out at the end of the shift and when the packaging process takes place with the addition of the number of human resources. The OEE for the open reject method when packaging was in progress was 72.78%, while the OEE for the open reject method at the end of the shift was 61.86%. When compared with the same drug product by looking at the performance of the machine and the quality of the product produced, it can be seen that the open reject method which is used during packaging has higher OEE and higher availability rather than the method which done at the end of the shift.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Maureen Wijaya
Abstrak :
Dalam menyediakan personel yang terkualifikasi, industri farmasi harus memberikan program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif dan jangka panjang kepada karyawannya. Kurangnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya kemampuan komunikasi, tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, dan penurunan kinerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh industri untuk meningkatkan kualitas, meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan biaya, serta menghilangkan inefisiensi yaitu dengan menerapkan Operational Excellence. Tahapan pelaksanaan pembuatan materi pelatihan yaitu melakukan studi literatur menggunakan CPOB, SOP, dan Catatan Pengemasan Produk yang berlaku di primary packaging, membuat materi training dalam bentuk booklet dari data yang telah dikumpulkan, membuat soal pre-test dan post-test, dan melakukan training kepada personel di primary packaging. Setelah dilakukan training diperoleh bahwa pelatihan menggunakan booklet efektif. Hal tersebut terlihat dari hasil nilai pre-test dan post-test yang dilakukan. Seluruh personel yang mengikuti pelatihan atau training mendapat nilai post-test di atas 70 atau dinyatakan lulus pelatihan. ...... To provide qualified personnel, the pharmaceutical industry must provide comprehensive and long-term training and development programs to its employees. Lack of training results in reduced communication skills, inability to adapt to changes, and decreased performance. One way that the industry can improve quality, increase productivity, reduce wasteful costs, and eliminate inefficiencies is by implementing Operational Excellence. The implementation stages of making training materials are conducting literature studies using CPOB, SOPs, and Product Packaging Records that apply in primary packaging, making training materials in the form of booklets from the data that has been collected, making pre-test and post-test questions, and conducting training to personnel in primary packaging. After training, it was found that training using booklets was effective. This can be seen from the results of the pre-test and post-test scores. All personnel who participated in the training or training received a post-test score above 70 or passed the training.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library