Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Indonesia Publishing House, 2009
613 VIB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Sastrahudiah
"Suatu bentuk perencanaan strategis dalam menjalankan suatu usaha sangatlah penting. Strategi memberikan pedoman umum mengenai langkah inisiatif strategis yang harus dilakukan untuk bertahan, tumbuh dan berkembang selaras dengan visi, misi dan tujuan. Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah memberikan stabilitas arah dan fokus pengelolaan atau pengembangan usaha yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan dan tingkat persaingan usaha. Dalam penerapannya, perencanaan strategis ini dapat bersifat jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Krisis nilai tukar rupiah pada pertengahan tahun 1997 membawa dampak negatif bagi perekonomian nasional, salah satunya adalah perbankan. Problem yang dirasakan pada sektor ini pada umumnya adalah Negative Spread, Non Performing Loan yang tinggi, ketatnya likuiditas dan berbagai masalah lainnya. Sebagai salah satu bagian dari industri perbankan nasional, Bank X juga tidak terlepas dari lingkungan permasalahan tersebut.
Dalam situasi seperti sekarang ini, sebuah Bank tidak boleh hanya menunggu dan menerima apa yang akan terjadi apabila usaha perbankannya yang dijalankannya ingin terus ada. Langkah-langkah strategis harus dilakukan untuk mengimbangi keadaan yang tidak pasti tersebut. Perencanaan .strategis yang fleksibel dan adaptif dapat membantu bank dalam melewati masa-masa sulit seperti ini sehingga pada akhirnya bank dapat terus eksis di dalam bidang usahanya.
Untuk mengatasi krisis likuiditas, perlu dilakukan antisipasi di mana diperlukan langkah-langkah strategis. Langkah-langkah strategis ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan meningkatkan pelayanan kepada nasabah, meningkatkan produk yang dijual, menciptakan produk baru yang pada keseluruhannya ditujukan untuk mempertahankan nasabah yang ada dan menambah nasabah baru. Pada akhirnya diharapkan langkah-langkah strategis tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap bank X dan dapat memperbaiki kinerja keuangan.
Mencermati pandangan tersebut, langkah strategis yang cukup menarik untuk dikaji adalah langkah-langkah yang diambil oleh Cabang X, dimana pada kesempatan ini Cabang X menciptakan suatu fasilitas baru yaitu Layanan Prima yang diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Nomy Yasintha
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Salmiah H.
"Dengan adanya usaha perusahaan untuk go public tahun 2005, maka PT. X sebagai BUMN yang mengarah kepada rencana bisnis nantinya, melakukan pembenahan kualitas karyawan dengan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan. Selcetaris sebagai salah satu posisi yang cukup penting dalam perusahaan, mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan Pelayanan Prima. Adanya peningkatan pemahaman materi Pelayanan Prima, biasanya hanya diukur melalui hasil pre-post test, dan diakhiri dengan membuat suatu action plan dari setiap peserta pelatihan, sebagai wujud adanya peningkatan pemahaman materi pelatihan yang diberikan.
Penilaian action plan yang menjadi langkah lanjut dari pelatihan biasanya baru akan ditinjau kembali setelah selang waktu tertentu, sebagai salah satu penilaian kinerja yang obyektif terhadap Sekretaris. Artinya evaluasi peningkatan dari basil pelatihan diserahkan kepada pribadi masing-masing, sehingga efektifitas peningkatan seringkali terabaikan. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan evaluasi maka disarankan untuk menggunakan proses ? Feedback 360° ", sebagai tindak lanjut pasca pelatihan.
Feedback 360° ini terdiri dari 3 tahap, yaitu : proses design, implementasi dan evaluasi. Dalam penulisan ini rancangan yang diajukan hanya mencakup sampai tahap implementasi dengan tujuan agar dapat mengaktifkan action yaitu ; penetapan Sektretaris dan penentuan kompetensi yang dinilai ( dalam bentuk kwesioner 20 items ). Dilanjutkan dengan proses implementasi yang terdiri dari 6 langkah yaitu : pemilihan tim penilai, pengarahan bagaimana memberikan feedback kepada Sekretaris, melakukan evaluasi bersama Sekretaris yang bersangkutan dan tim penilai, memberi pengarahan bagaimana mengevaluasi hasil, memberi penilaian dan penyusunan hasil evaluasi, membrikan pengarahan bagaimana bila menerima feedback ( khusus untuk Sekretaris yang dinilai) dan implementasi dad action plan- Tim penilai terdiri dari 1 atasan, bawahan, rekan kerja, mitra perusahaan maupun Sekretaris yang bersangkutan. Metode yang digunakan adalah kwesioner dan panel diskusi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Cahyaningratri
"Penelitian ini adalah mengenai pendapat responden mengenai inovasi layanan permohonan pembuatan paspor melalui website pada Kantor fmigrasi Kelas i Bandung. Dalam penelitian ini juga dianalisis alasan dan faktor yang melandasl mengapa inovasi layanan permohonan pcmbuatan paspor melalui website kurnng terdifusikan secara maksimal. Penelitian ini menggunakan mctodc kuantitatif karcna dipandang scsuai dengan penelitian di mana akan berusaha untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai proses komunikasi yang dilakukan untuk menyebarkan inovasi layanan permohonan pembuatan paspor melalui website, menjelaskan keadaan dari objek peneiitian, dan membuktikan Teori Difusi lnovasi yang dikemukakan oieh Roger dengan mendapatkan sebagian besar data dari para responden. Datam rangka mendapatkan pembahasan yang lebih tajam penelitian ini juga dilengkapi dengan rnenggunakan metode kualitatif. Pisau bedah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan empat dimensl difusi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers, yaitu inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu dan sistem sosial. Akan tetapi dalam dimensi sistem sosial, penelitian akan memfokuskan pada karakteristik adopter dan peran agen pembaru. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang telah menggunakan inovasi layanan pennohonan pembuatan paspor mela1ui website yang berjumlah 69 (enam puluh sembilan) orang. Infurman dalam penelitian ini adalah para pejabat yang terkait dengan masalah penerbitan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Bandung. Pengumpulan data dalam penelitian ini diJakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Mayoritas responden memberikan pendapat bahwa inovasi layanan pennohonan pembuatan paspor me1alui website mempunyai keuntungan relatif yang tinggi, dengan tingkat kompatibilitas, triabilitas, obserabilitas yang tinggi dan tingkat kompleksitas rendah. Mayoritas responden juga berpendapat bahwa inovasi layanan tersebut membcrikan nilai positif dan keuntungan dalam hal pengurusan paspor dilihat dari singkatnya proses tahapan pengambilan keputusan, 2) Akan tetapi 1ayanan ini kurang terdifusikan secara maksimal karena Kantor Imigrasi Bandung belum, melaksanakanpromosi baik itu melalui media massa maupun media interpersonal secara maksimal dan hanya mengandalkan papan informasi sebagai media penyampai informasi inovasi. 3) Kendala utama yang dihadapi dalam masalah ini adalah rendahnya komitmen dari kantor Imigrasi Bandung untuk melakukan sosialisasi tentang inovasi, belum adanya anggaran untuk melakukan sosialisasi, dan masih kentalnya unsur birokratis yang hirarkis dalam melakukan pelayanan publik Hasil penelitian menyarankan bahwa: Kantor lmigrasi Kelas I Bandung perlu untuk lebih menggencarkan usaha promosi inovasi kepada masyarakat, pedu ditingkatkan kesadaran dan komitmen agen pembaru untuk Jebih menyebarluaskan inovasi dan perlu adanya suatu langkah untuk memasukkan semangat kornpetisi datrun menjaJankan birokrasi demi mewujudkan peJayanan prima kepada masyarakat.

The research is about analyzing respondents' opinions on the innovation of passport application using website in Immigration Office Class 1 Bandung. The research also analyses the reasons as well as factors underlying the fact that service innovation on passport application n through website is less diffused excellently. The research adopts quantitative method as it is regarded suitable for the research where it enables the researcher to illustrate the facts dealing with communication process carried out to diffuse service innovation on passport application through website, describe the condition of the research object &nd prove Rogers's Theory of diffusion of innovation by gaining most of the data from the respondents. However, in order to obtain a more detailed discussion, the research is also supported by qualitative method. The research uses four elements of Rogers~s Diffusion of Innovation Theory, which are innovation, communication channel, time, social system. However~ in the element of social system, the researcher focuses more on adoyter characteristics and change agents. Sample of this research are people who have used service innovation on passport application through website. The informants involved in the research are officials who are related to passport issuance matters in the Immigration office Class 1 Bandung. Data collection is conducted by distributing questionnaire and conducting in depth interview. The research results conclude that: 1) the majority of the respondents said that service innovation on passport application through website possesses high relative profit, with high level of compatibility, triability and observability and low level of complexity. They also stated that the service innovation offers positive values and profit In terms of passport application viewed from the quick annual decision making process. 2) Nonetheless, the service is less diffused excellently due to the lack of promotion performed by Bandung lmmigration Office, neither in mass media nor interpersonal media, optimally. In addition, it only relied on information board as a media to deliver information on innovation. 3) Main obstacles faced in this case are the low level of commitment from Bandung Immigration Office to conduct socialization on innovation, the absence of budget to conduct socialization, and the strong hierarchical bureaucratic element in the implementation of public service. The research results suggest that: Immigration Office Class I Bandung needs to promote the service i11novation unceasingly to the society, increase the effectiveness and commitment of reformer agents in order to diffuse innovation~ and create a step to insert spirit of competition in implementing bureaucracy to achieve first-rate service to the society. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Salmiah H.
"Dengan adanya usaha perusahaan utuk go public tahun 2005, maka PT. X sebagai BUMN yang mengarah kepada rencana bisnis nantinya melakukanpembenahan kualitas karyawan dengan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan. Sekretaris sebagai salah satu posisi yang cukup penting dalam perusahaan, mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan pelayanan prima. Adanya peningkatan pemahaman materi pelayanan prima, biasanya hanya diukur melalui hasil pre-post test, dan diakhiri dengan membuat suatuaction plan dari setiap peserta pelatihan, sebagai wujud adanya peningkatan pemahaman materi pelatihan yang diberikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA37893
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Selatan: Meneg PAN,
361 LPJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmah Semil
Depok: Prenadamedia Group, 2018
352.77 NUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>