Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Roy Karten
"ABSTRAK

Kemiskinan adalah masalah utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Banyak program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu program yang diperkenalkan oleh pemerintah pada tahun 2007 adalah Program Keluarga Harapan (PKH), sebuah program transfer tunai bersyarat (Conditional Cash Transfer) yang menyediakan uang tunai kepada para penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan dalam kondisi yang telah ditentukan sebelumnya. Namun dalam perjalanannya, ada banyak hal yang masih perlu ditingkatkan dari program bantuan tunai bersyarat ini di Indonesia. Salah satunya adalah sejumlah besar rumah tangga tidak miskin yang mendapat manfaat dari PKH, walaupun sebenarnya penerima program PKH di Indonesia dirancang untuk rumah tangga miskin. Studi ini menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan rumah tangga yang tidak miskin menerima manfaat dari program Transfer Tunai Bersyarat. Hasil yang diperoleh dari model Probit Logit menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2013, 2014 dan 2017, menunjukkan bahwa tinggal di daerah pedesaan, usia tua, dan memiliki banyak anggota keluarga secara signifikan mempengaruhi penerimaan manfaat dari Program PKH (CCT).


ABSTRACT

 


Poverty is a major problem faced by developing countries like Indonesia. Many programs have been implemented by the Indonesian government to reduce poverty. One plan that was introduced by the government in 2007 is called Program Keluarga Harapan (PKH), a conditional cash transfer (CCT) program that provides cash to beneficiaries of the Program Keluarga Harapan initiative under predetermined conditions. But in its journey, there are many things that still need to be improved from this conditional cash transfer program in Indonesia. One of them is a large number of non-poor households that benefited from the PKH initiative, even though the conditions for recipients of the PKH program in Indonesia were designed for poor households. This study analyzed what factors caused non-poor households to receive benefits from the Conditional Cash Transfer program. The results obtained from the Probit Logit Regression model using National Socio-Economic Survey ( Susenas ) data in 2013, 2014 and 2017, demonstrated that living in a rural area, old age, and having many family members significantly influenced the disbursement of benefits from the PKH (CCT) program.

 

"
2019
T52874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Widodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kemiskinan, strategi nafkah yang dijalankan oleh rumah tangga miskin serta menyusun strategi nafkah berkelanjutan berdasarkan kondisi yang ada di masyarakat. Penelitian dilakukan di Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode PRA, FGD dan pengamatan berpartisipasi dengan melibatkan rumah tangga miskin di daerah penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya akses terhadap modal terutama modal finansial merupakan penyebab kemiskinan. Akses yang terbatas terhadap modal finansial menyebabkan nelayan tidak mampu mengakses modal fisik berupa teknologi penangkapan yang lebih modern. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya konflik perebutan sumber daya dengan nelayan dari daerah lain. Strategi nafkah yang dilakukan oleh rumah tangga nelayan miskin terdiri atas strategi ekonomi dan strategi sosial. Strategi ekonomi dilakukan dengan cara melakukan pola nafkah ganda, pemanfaatan tenaga kerja rumah tangga dan migrasi. Sedangkan strategi sosial dilakukan dengan memanfaatkan ikatan kekerabatan yang ada. Lembaga kesejahteraan tradisional juga mempunyai peran yang penting bagi rumah tangga miskin dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Modal sosial mempunyai peran yang cukup penting dalam strategi nafkah rumah tangga miskin dan dapat menjadi salah satu pokok perhatian dalam upaya penyusunan strategi nafkah berkelanjutan.

This research aims at knowing the factors causing poverty in research area, knowing livelihood strategy by poor households and constructing sustainable livelihood strategy based on the real condition in community. This research is conducted in Kwanyar village, Kwanyar subdistrict of Bangkalan Regency. Data were collected with PRA, FGD method and participative observation involving poor households in research area. Data were analysed with descriptive qualitative method. The result shows that poverty is caused by lack of access to capital, particularly financial capital. This becomes a matter in which fishermen cannot access physical capital as modern catching technology. Livelihood strategy which is conducted by poor household of fishermen consists of economic and social strategies. Economic strategy is conducted with double livelihood pattern, utilizing households worker and migration. Otherwise, social strategy is perfomed with kinship pattern. Traditional welfare organization has also important role for poor households in fulfilling daily needs. In addition, social capital also contributes significantly for livelihood strategy in that area and it becomes one of attentions in arranging sustainable livelihood strategy."
[place of publication not identified]: Universitas Trunojoyo. Fakultas Pertanian, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfakar
"Isu kemiskinan telah menjadi masalah kebijakan terutama sejak krisis ekonomi yang direspons melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan, baik di Pusat maupun Daerah. Dalam konteks perumusan kebijakan diperlukan langkah-langkah untuk mengetahui penyebab kemiskinan, yaitu, mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh kuat (determinan) terhadap kemiskinan. Ketidakefektifan kebijakan penanggulangan kemiskinan antara lain disebabkan oleh kelemahan dalam merumuskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Fokus penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan rumah tangga dengan mengambil kasus provinsi Banten. Penelitian dilakukan dengan model logistik yang menggunakan data sekunder yang bersumber dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2004. Dengan menggunakan variabel-variabel tingkat pendidikan kepala rumah tangga, status pekerjaan kepala rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga, model secara keseluruhan memiliki signifikansi pada derajat a = 5. Penerapan model dengan memecah pada tingkat Propini, Kota, Desa, dan Kabupaten/Kota dihasilkan variabel penentu pada tiap model berbeda-beda. Namun untuk variabel jumlah anggota rumah tangga memiliki resiko yang besar pada tiap model dalam menentukan kemiskinan rumah tangga."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Brandto Purbadi Sri Margono
"Program Raskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan yaitu beras. Bila tujuan ini tercapai maka besaran pengeluaran RTS untuk konsumsi beras dan pangan akan berkurang. Berkurangnya pengeluaran ini menghasilkan selisih pengeluaran yang dapat dimanfaatkan oleh RTS untuk dapat lebih memenuhi kebutuhan keluarga pada sektor lain. Kebijakan pemberian subsidi harga beras ini secara jangka pendek akan langsung bermanfaat bagi masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dasarnya.
Metode pengolahan data yang digunakan adalah regresi dengan variabel dummy dan menggunakan data yang bersifat cross section dari Susenas bulan Maret tahun 2013. Variabel terikat adalah pengeluaran konsumsi per kapita. Variabel bebas adalah dummy dari status penerimaan Raskin. Variabel kontrol menggunakan dummy dari tingkat pendidikan kepala rumah tangga, pekerjaan kepala rumah tangga dan status penguasaan bangunan tempat tinggal.
Berdasarkan hasil regresi dan analisa maka dapat disimpulkan bahwa Program Raskin yang telah dilaksanakan sejak tahun 1998 ini berpengaruh besar pada pengeluaran akan konsumsi pangan pada rumah tangga yang menerima Raskin yaitu sebesar Rp 87.766,91. Pada rumah tangga sasaran yaitu rumah tangga miskin yang berada pada desil 1-3, pengaruh penerimaan Raskin hanya Rp 11.959,79. Artinya kebijakan pemerintah ini tercatat cukup berpengaruh dalam membantu RT memenuhi kebutuhan pangannya tetapi belum cukup untuk menanggulangi kemiskinan pada rumah tangga yang menjadi sasaran Program Raskin.

Raskin program aims to reduce the burden of Target Households expenditure through partial fulfillment of the need for food that is rice. When this goal is reached, the amount of expenditure RTS for rice and food consumption will be reduced. Reduced spending produces excess expenditure that can be utilized by the RTS to be able to better meet the needs of families in other sectors. Policy of subsidizing rice prices in the short term will directly give benefit for the poor to meet the basic needs of their consumption.
Data processing method uses regression with dummy variables and use cross section data, Susenas March 2013. The dependent variable is per capita consumption expenditure. The independent variable is a dummy of acceptance status Raskin. Control variables use dummy of educational level of household head, household head job and home tenure status.
Based on the results of the regression and analysis, it can be concluded that Raskin which has been implemented since 1998 have a big impact on food consumption expenditure in households who receive Raskin, that is 87.766,91 rupiah. On the target households, which are poor households who are in deciles 1-3, the effect of acceptance Raskin only 11.959,79 rupiah. This means that government policy is recorded quite influential in helping households meet their food needs but not enough to reduce poverty in households that were subjected to Raskin."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Desriani
"Analisis antara kesejahteraan dengan kesehatan pada negara berkembang menjadi fokus dalam berbagai kebijakan. Kesehatan penduduk yang buruk akibat penyakit kronis dapat menjadi bahaya dan ancaman bagi kestabilan perekonomian suatu negara. Salah satu penyakit kronis penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar di dunia adalah hipertensi. Beban atau cost akibat hipertensi tidak hanya merugikan bagi penderita saja namun juga art lainnya yang turut menanggung biaya pengobatan bagi si penderita. Sehingga tujuan penelitian ini adalah melakukan estimasi kerentanan (forward looking) sebagai dampak hipertensi dengan mengunakan metode kerentanan vulnerability expected to poverty (VEP). Studi ini menggunakan data IFLS wave 4 dan 5. Penghitungan VEP diselesaikan dengan menggunakan metode estimasi Feasible Generalized Least Square (FGLS). Hasil penelitian menunjukkan rumah tangga yang terkena hipertensi cenderung memiliki expected consumption yang lebih rendah dibandingkan rumah tangga yang tidak hipertensi dan signifikan memengaruhi peningkatan peluang terjadinya kerentanan rumah tangga.

Analysis among the well beings and the health on the developed countries have become as the main focus on th evarious policies. The poor of the health population due to the chronic diseases appear as the hazard and the threat to the countries stability economy. One of the chronic diseases cause the largest morbidity and mortality in the world namely as hypertension. The burden or the cost happened after hypertension is not only affected to the victims and the others received the impact, as example is to pay the health treatment for the sufferer. Thus the purpose of this study is to estimate vulnerability as the result of hypertension with using the methods of the vulnerability expected to poverty (VEP). This study utilize the data from IFLS waves 4 and 5. The VEP calculation is completed by adding the method of three-step feasible generalized least squares (FGLS). The results have shown that the households in which retrieve the impact of the hypertensions tend to have a lower of expected consumption compared to the other households that have not hypertensions and it is significantly increasing the opportunities for household vulnerability influence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Alifia Salsabila
"Penelitian ini meneliti hubungan antara religiusitas dan konsumsi temptation goods di Indonesia. Konsumsi temptation goods diasosiasikan erat dengan konsumsi rumah tangga miskin sehingga penelitian ini meneliti konsumsi temptation goods dalam ruang lingkup rumah tangga miskin. Dengan meninjau konsumsi dari temptation goods itu sendiri juga dengan perilaku rumah tangga miskin, penelitian ini meneliti dalam sudut religiusitas. Data diperoleh melalui Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang merepresentasikan lebih dari 80% populasi Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian analisis regresi linear, diperolehnya hasil yang signifikan bahwa religiusitas memengaruhi konsumsi temptation goods secara negatif dengan mengontrol variabel jenis kelamin kepala rumah tangga, usia, pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, dan wilayah tempat tinggal. Hasil penelitian ini memberikan kebijakan bagi industri keuangan mikro dalam pemberian dana bantuan finansial sehingga tepat sasaran dan mengurangi risiko moral hazard yang mungkin ada.

This research examine the relation between religiosity and temptation goods consumption in Indonesia. Temptation goods consumption are closely associated with a consumption of economically poor household so this research will be examine temptation goods consumption in a scope of poor household. This research observe a consumption of temptation goods itself and with a behavior of the poor household, this research examine with a viewpoint of religiosity. Data obtained through Indonesian Family Life Survey (IFLS) which represents more than 80% Indonesian Population. Research method used are linear regression and result shows there are a significant relation that religiosity influencing temptation goods consumption in negative way with a control variable of head household gender, age, head household education, total members of household, and region. This research results give a policy for microfinance institution in provision of financial funds as of precise and reduce the risk of moral hazard that may exist."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library