Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yofi Rosameliana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang mengindikasikan terjadinya Ponzi scheme dan affinity fraud pada bisnis biro perjalanan umrah PT First Anugerah Karya First Travel dan mengetahui faktor-faktor signifikan yang mempengaruhi jemaah First Travel menjadi korban fraud. Penelitian ini merupakan metode campuran dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh dari wawancara dan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari artikel koran online diolah dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil olah data kualitatif, diketahui bahwa indikasi terjadinya Ponzi scheme pada bisnis First Travel adalah menjual paket umrah yang too good to be true, skema bisnis dirahasiakan, menggunakan endorsement, memiliki agen, memberikan kuota fiktif, dan pengembalian uang setoran jemaah sulit. Kemudian, indikasi affinity fraud pada bisnis First Travel adalah kesamaan agama antara pelau dan korban, penghianatan kepercayaan, kebenaran sosial, dan timbal balik ke komunitas. Berdasarkan hasil Structural Equation Modelling, faktor signifikan yang mempengaruhi kerentanan jemaah First Travel menjadi korban affinity fraud First Travel adalah kecenderungan sikap mudah tertipu. ...... Abstract This study aims to determine the conditions that indicate the occurrence of Ponzi scheme and affinity fraud on the Umrah business agency PT First Anugerah Karya First Travel and the significant factors that affect the First Travel congregation being the fraud victims. This research is a mixed method whereby the primary and secondary data are utilized. The primary data obtained from interviews and questionnaires while the secondary data obtained from online newspaper articles which are processed using qualitative and quantitative methods. The qualitative data results show that of Ponzi scheme red flags in First Travel business are selling umrah package which is too good to be true, keeping secret the business scheme, using endorsement, irrational exuberance, having agents, offering fake limited offerings, and difficult on refund process. The red flags of affinity fraud are the same religion between the fraudster and the victims, exploiting trust, social truth, and contribution to community. Based on the quantitative data, the significant factors affecting the vulnerability of First Travel congregation to the victims of affinity fraud First Travel is the tendency of gullibility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fazri Dlis
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini akan menganalisis hubungan antara white collar crime dan cyber crime yang dilakukan oleh Sandy Tumiwa dalam bentuk high yield investment program. High yield investment program sendiri adalah sebuah skema ponzi yang menggunakan internet sebagai tempat untuk menawarkan skemanya. Kasus melibatkan beberapa unsur dari white collar crime, salah satunya adalah pelaku dari kejahatan ini, Sandy Tumiwa, yang juga seorang CEO dari PT. CSM Bintang Indonesia menggunakan statusnya sebagai public figure untuk dapat menarik korban. Penulisan ini menggunakan metode unobstrusive sebagai bagian dari pengambilan data. Data-data yang di dapatkan kemudian akan dianalisis menggunakan teori white collar crime dengan menggunakan matrix criminal behavorial system sebagai dasarnya. Penulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana hubungan antara white collar crime yang dilakukan oleh Sandy Tumiwa dengan melakukan penipuan investasi dengan memanfaatkan internet sebagai medianya untuk melakukan kejahatan sehingga terjadi kejahatan berbentuk cyber crime.
ABSTRACT
This paper will analyze the connection between white collar crime and cyber crime that has been done by Sandy Tumiwa through high yield investment program. High yielad investment is a ponzi scheme that held on internet to promote their scheme. This case consist of some white collar crime element, one of it is Sandy Tumiwa, The Ceo of PT. CSM Bintang Indonesia was a famous actor, he use his fame to enticing the victim. This writing using unobstrusive methode as a data gathering methode. Data that found later will be analyzed using white collar crime theory that using criminal behavorial system as it base. This writtng will describing what is the connection between white collar crime that beed done by Sandy Tumiwa and the nvestment that been held in internet as their place to operate so it become a cyber crime.
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library