Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifa Nur Chabibah
"Pandemi COVID-19 dan surat himbauan Kemenkes Nomor YR.03.03/III/III8/2020 menyebabkan adanya gap permintaan pelayanan telehealth salah satuya pada platform telehealth yaitu Halodoc (kenaikan 2x lipat pengunduh aplikasi, 10x lipat konsultasi dokter, 6x lipat layanan toko kesehatan, dan 3x lipat layanan buat janji); Alodokter (kunjungan dan active user meningkat 50%), dan Grabhealth (8x lipat permintaan konsultasi dan 25% permintaan konsultasi Covid dari total layanan) pada tahun 2019 hingga 2020. Perubahan tersebut harus memperhatikan mutu dan kepuasan pelanggan karena pelayanan platform telehealth yang bermutu akan mengarah pada kepuasan pelanggan dan pelanggan yang puas akan menghasilkan loyalitas pelanggan terhadap pelayanan platform telehealth. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dan kepuasan terhadap loyalitas pengguna platform telehealth di area Jabodetabek selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian analitik kuantitatif dan penelitian cross sectional. Hasil menunjukkan mayoritas responden berusia kurang dari 25 tahun (39,8%); berjenis kelamin perempuan (69,9%), tingat pendidikan S1/D4 atau lebih (81,3%) dengan pekerjaan wiraswasta (42,7%) dan pendapatan Rp 5.000.000,00 atau lebih per bulan (55,3%). Domisili paling banyak di Jakarta (39,0 %); aktivitas dan aplikais yang sering digunakan adalah konsultasi dokter (48,8%) dan Halodoc (78,0 %), frekuensi penggunaan sebanyak 1-2 kali selama Pandemi COVID-19 (52,8%) dan merupakan pelanggan lama (51,2%). 81,7% responden merasa telah mendapatkan mutu pelayanan baik; 84,6 % merasa puas; dan 63,0 % memiliki loyalitas tinggi. Terdapat hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan (p-value = 0,000; OR 15,2 95%CI : 6,8 – 33,9). Mutu pelayanan dan kepuasan memiliki hubungan dengan loyalitas (p-value 0,000 dan 0,001) setelah dikontrol oleh variabel karakteristik individu (usia, pendidikan, pekerjaan, aktivitas, platform, frekuensi, dan lama penggunaan). Variabel yang paling dominan adalah mutu pelayanan dengan OR 11,4 (96% CI : 3,357 – 39,230). Saran yang dapat diberikan kepada pemerintah yaitu perlu menyusun pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan platform telehealth dan bekerjasama dengan penyedia platform; bagi penyedia platform yaitu dapat memperluas jenis pelayanan yang berkaitan dengan pandemi COVID-19; meningkatkan jaminan keamanan data pengguna; memberi sosialisasi service excellent pada dokter; memberikan petunjuk penggunaan dan permasalahan platform; dan merancang tampilan desain tata letak menu dan warna yang menarik; sedangkan bagi masyarakat yaitu untuk lebih mengembangkan pemanfaatan pelayanan platform telehealth guna mencegah penularan COVID-19 dan lebih berpartisipasi untuk memberikan masukan terkait kebutuhan dan mutu pelayanan platform telehealth.

The COVID-19 pandemic and the circular letter from the Ministry of Health Number YR.03.03/III/III8/2020 caused a demand gap for telehealth services, one of which was on the telehealth platform, for example Halodoc (app downloads increased 2x, doctor consultations 10x, health store services 6x, and appointment service 3x); Alodokter (visits and active users increased by 50%), and Grabhealth (consultation requests increased 8x and Covid consultation requests reached 25% of total services) in 2019 to 2020. These changes must pay attention to quality and customer satisfaction because quality telehealth platform services will leads customer to satisfaction and satisfied customers will result in customer loyalty to the telehealth platform services. The purpose of this study was to determine the relationship between service quality and satisfaction to the loyalty of telehealth platform users at Jabodetabek during the COVID-19 pandemic. This research is an observational study with a quantitative analytical research design and a cross sectional study. The results showed that the majority of respondents were less than 25 years old (39.8%); female (69.9%); have a higher education level (81.3%); unemployed (42.7%); high income (55.3%); domiciled in Jakarta (39.0%); using a doctor's consultation (48.8%), using the Halodoc platform (78.0%); using 1-2 times during the COVID-19 Pandemic (52.8%), and were an existing customer (51.2%). 81.7% of respondents felt they had received good service; 84.6% were satisfied; and 63.0% have high loyalty. There is a relationship between service quality and satisfaction (p-value = 0.000; OR 15.2 95%CI: 6.8 – 33.9). Service quality and satisfaction have a relationship with loyalty (p-value 0.000 and 0.001) after being controlled by individual characteristics variables (age, education, occupation, activity, platform, frequency, and duration of use). The most dominant variable was service quality with an OR of 11.4 (96% CI : 3,357 – 39,230). Suggestions that can be given to the government are need to develop guidelines in the implementation of telehealth platform services and cooperate with platform providers; for platform providers, are being able to expand the types of services related to the COVID-19 pandemic, improve user data security guarantee, provide socialization of service excellent to doctors, provide instructions for use and platform issues, and designing attractive menu layouts and colors; while for the community was to further develop the use of telehealth platform services to prevent the transmission of COVID-19 and more participate in providing regarding the needs and quality of telehealth platform services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Farid
"Pandemi covid-19 membawa dampak negatif bagi populasi startup di Jabodetabek. Pemanfaatan teknologi digital dapat menjadi salah satu peluang bagi startup digital untuk bertahan dan meningkatkan kinerjanya melalui perluasan pasar dan pertumbuhan konsumen. Orientasi kewirausahaan juga terbukti membantu startup mengembangkan model bisnis, menciptakan nilai, dan menigkatkan keunggulan kompetitif, sehingga startup dapat bertahan dalam menghadapi lingkungan bisnis yanng dinamis. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji secara empiris pengaruh kapabilitas platform digital dalam hubungannya dengan kapabilitas jaringan dan orientasi kewirausahaan dalam pencapaian kinerja startup digital. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode purposive sampling dan melakukan survey terhadap 112 startup digital di Jabodetabek menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS) untuk menguji hipotesisnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja startup digital dapat dipengaruhi oleh kapabilitas platform digital dan orientasi kewirausahaan. Namun di sisi lain, kapabilitas jaringan tidak mampu mempengaruhi kinerja startup. Hal ini justru bertentangan dengan beberapa penelitian terdahulu tentang hubungan antara kapabilitas jaringan dan Kinerja bisnis. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dengan menguatkan pola hubungan pengaruh langsung kapabilitas platform digital terhadap kinerja startup. Pengaruh langsung tersebut lebih kuat dibandingkan pengaruh tidak langsung melalui orientasi kewirausahaan dalam konteks startup digital. Penelitian ini membuktikan bahwa digital startup dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan akibat covid-19 tetap mampu meningkatkan kinerjanya yang berupa skalabilitas pertumbuhan konsumen dan perluasan pasar dengan memfokuskan strategi pada pengembangan kapabilitas platform digital melalui penguatan infrastruktur TI, kapabilitas TI, serta kapabilitas ekspansi. Kemudian, peran orientasi kewirausahaan dengan proaktif, inovatif, dan berani mengambil risiko terhadap peluang digital juga mampu meningkatkan kinerja digital startup.

The COVID-19 pandemic has harmed the startup population in Greater Jakarta. The use of digital technology can be an opportunity for digital startups to survive and improve their performance through market expansion and consumer growth. Entrepreneurial orientation has also been proven to help startups develop business models, create value, and increase the competitive advantage to survive in the face of a dynamic business environment. The purpose of this study is to empirically examine the influence of digital platform capabilities with network capabilities and entrepreneurial orientation in achieving startup performance. This research is quantitative research with purposive sampling method and surveyed 112 digital startups in Greater Jakarta using Structural Equation Modeling (SEM) analysis with Partial Least Square (PLS) method to test the hypothesis. The study results prove that digital platforms and entrepreneurial orientation capabilities can influence startup performance. However, on the other hand, network capabilities are not able to affect startup performance. This case contradicts some previous research on the relationship between network capabilities and business performance. This research provides a theoretical contribution by strengthening the relationship pattern of the direct influence of digital platform capabilities on startup performance. The direct influence is stronger than the indirect influence through entrepreneurial orientation in the context of digital startups. This research proves that in facing environmental uncertainty because of COVID-19, digital startups still can improve their consumer growth scalability and market expansion by focusing their strategy on developing digital platform capabilities by strengthening IT infrastructure and IT capability and expansion capabilities. Then, the role of entrepreneurship orientation by being proactive, innovative, and willing to take risks towards digital opportunities can also improve the digital performance of startups."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Adi Prasetyo
"Tesis ini membahas mengenai permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan kegiatan donation-based crowdfunding di Indonesia, baik dari segi peraturan maupun dalam penerapannya. Kegiatan donation-based crowdfunding dalam hukum positif di Indonesia pada dasarnya diatur dalam UU No. 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang beserta dengan peraturan pelaksana dan peraturan teknis lainnya. Dalam pelaksanaannya, terjadi beberapa kasus kesalahpahaman dan pelanggaran berupa penyalahgunaan dana donasi dan pelaksanaan kegiatan tanpa izin dari yang berwenang. Peraturan yang ada dirasa sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada sehingga terjadi banyak kerancuan dalam penerapannya. Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk penelitian yuridis normatif dengan cara studi kepustakaan yang dilakukan terhadap data sekunder. Penelitian ini bersifat preskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil yang didapatkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah mengetahui bahwa peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengatur mengenai kegiatan donation-based crowdfunding tidak memiliki mekanisme yang mumpuni dalam melindungi hak-hak donatur dan dalam hal apabila donasi oleh donatur disalahgunakan oleh penyelenggara kegiatan donation-based crowdfunding, penulis berpendapat bahwa dalam keadaan seperti demikian hanya dapat bergantung kepada ketentuan dasar hukum perdata untuk melakukan gugatan dengan dasar Perbuatan Melawan Hukum dan hukum pidana, apabila melalui gugatan perdata tidak mendapatkan hasil, dengan dasar penipuan dan/atau penggelapan uang hasil donasi.

This thesis analyzes about the problems that occur in the implementation of donation-based crowdfunding activities in Indonesia, both in terms of regulations and application. Donation-based crowdfunding activities in Indonesia are basically regulated in Law no. 9 of 1961 concerning the Collection of Money or Goods along with implementing regulations and other technical regulations. In its implementation, there have been several cases of misunderstanding and violations in the form of misuse of donations and carrying out activities without permission from the authorities. The existing regulations are deemed incompatible with the existing conditions so that there is a lot of confusion in their application. This research is a normative-juridical-shaped research by means of literature study conducted on secondary data. This research is prescriptive using a qualitative approach. The results obtained by the author through the research are to know that the laws and regulations in Indonesia that govern donation-based crowdfunding activities do not have a powerful mechanism in protecting the rights of donors and in the event that donations by donors are misused by donation-based activity organizers. crowdfunding, the author is of the opinion that in such circumstances it can only depend on the basic provisions of civil law to file a lawsuit on the basis of illegal actions and criminal law, if a civil lawsuit does not get results, on the basis of fraud and/or embezzlement of donated money."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library