Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
W.V. Anggara Wisesa
"ABSTRAK
Integritas telah menjadi satu istilah yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan muncul ketika makna integritas itu sendiri tidak jelas, sehingga memunculkan permasalahan lain dalam pelaksanaannya. Sebagian konsep dan teori yang menjelaskan apa integritas itu dengan mengaitkannya dengan keutamaan moral tertentu, sebagian lainnya menjelaskan integritas itu sebagai struktur. Ada yang melekatkannya dengan konotasi moral, ada yang menempatkannya pada kutub imparsial. Di tengah wacana itu, satu kritik menunjukkan bahwa teori dan konsep terfokus pada kondisi tertentu, menjadikannya konsep integritas yang statis. Ada krisis pemahaman tentang integritas. Integritas membutuhkan pemahaman yang menempatkannya sebagai proses yang dinamis.
Disertasi ini bertujuan untuk memahami makna integritas yang menjelaskan apa itu integritas sebagai suatu proses dan bagaimana dimensi sosial berperan di dalamnya. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dan konstruktivisme Jean Piaget, diperoleh pemahaman bahwa integritas pada hakikatnya adalah tentang membangun satu kesatuan diri yang utuh. Integritas merupakan satu sistem konstruksi diri yang dibangun melalui koherensi antara prinsip, motivasi, dan tindakan yang melaluinya individu membangun konstitusi dirinya sebagai subjek di dalam pengambilan keputusan. Semua itu berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan sosial yang melaluinya orang yang berintegritas terus mengembangkan sistem nilai dan kecerdasannya untuk menjaga ekuilibrium. Sistem ini menempatkan integritas diri pada posisi dinamis.

ABSTRACT
Integrity has become an important term in our daily life. In spite of its importance, problem arises when the meaning of integrity itself is not clear, giving rise to other problem in its implementation. Some concepts and theories of integrity associate it with moral virtue, while the others explain it as self-structure. Some attach it with moral connotations, some others see it impartially. In the midst of the discourse, critics should be proposed that those theories focus mainly on particular static condition of integrity. There is a crisis of understanding of integrity. Integrity should be understood as dynamic process.
This dissertation aims to propose alternative understanding of integrity as a process and how social dimension plays a role in it. By using phenomenological approach and constructivism of Jean Piaget, it is concluded that integrity is essentially about constructing one whole intact self. Integrity is a system of self-building construction by setting principles, motivations, and actions in coherence as the subject constitute his self. That process takes place in interaction with the social environment through which person of integrity continuously develops value system and intelligence to keep the equilibrium. This system puts the integrity of the self in dynamic position"
2016
D2204
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitri Mardiati
"Kemampuan kognitif yang dimiliki kanak-kanak madya sudah jauh lebih kompleks dibandingkan anak usia prasekolah, namun belum mencapai kemampuan kognitif di usia remaja. Menurut teori perkembangan kognitif Piaget kanak-kanak madya telah masuk dalam tahap perkembangan concrete operational. Pada tahap ini anak sudah mampu membuat penalaran pada konsep konkret, salah satunya adalah makanan. Idealnya anak di tahap usia ini sudah membangun konsep makanan yang jauh lebih logis karena kemampuan kognitif di tahap ini adalah membuat penalaran yang sifatnya logis atau rasional. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep makanan yang dianalisis dengan teori perkembangan kognitif piaget.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggali informasi dari 4 orang kanak-kanak madya dan ibu dari masing-masing anak tersebut. Analisis dilakukan berdasarkan masing-maisng karakteristik kemampuan kognitif Piaget.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kemampuan kognitif yang muncul saat anak menjelaskan konsep makanan adalah klasifikasi, kausalitas, transformasi, decenter, less egocentrism, dan reversibility, namun masih ditemukan tiga karakteristik yang ada di tahap perkembangan preoperasional yaitu centering, semilogical reasoning dan symbol dan sign. Hasil penelitian juga menemukan keterkaitan antara konsep makanan dengan kepercayaan yang termasuk dalam sociocentric. Ada dua faktor yang mempengaruhi konsep makanan yaitu sosial terutama ibu dan active experienc yang berasal dari eksplorasi anak terhadap makanan.

The cognitive abilities of middle childhood are much more complex than preschoolers, but have not achieved cognitive abilities in adolescence. According to the theory of cognitive development Piaget middle aged children have entered the stage of development of concrete operational. At this stage the child is able to make reasoning on concrete concepts, one of which is food. Ideally a child at this stage of age has already developed a more logical concept of food because the cognitive ability at this stage is to make logical or rational reasoning. Therefore, this study aims to explore the concept of food that is analyzed based on Piaget cognitive developmental theory.
This study is a qualitative study that digs information from 4 middle childhood and their mother. The analysis based on Piaget cognitive capability characteristics.
The results that the characteristics of cognitive abilities that emerged when the child explained the concept of food is classification, causality, transformation, decenter, less egocentrism, and reversibility, but still found three characteristics that exist in preoperational that is centering, semilogical reasoning and symbol and sign. The results also found an association between the concept of food and beliefs that are included in sociocentric. There are two factors that influence the concept of food that is social especially mother and active experience from children rsquo s exploration of food.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafiz Afianto
"Penelitian eksplorasi ini bertujuan untuk melihat perbandingan pemahaman konsep makanan pada anak usia early childhood dan middle childhood menggunakan analisis teori Piaget. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai konsep makan anak di kedua kelompok usia. Partisipan penelitian adalah kelompok usia Early Childhood (4-6 tahun) dan anak usia Middle Childhood (8-9 tahun) yang berdomisili di daerah Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa kedua kelompok usia menunjukkan karakteristik perkembangan kognitif sesuai dengan teori Piaget. Kedelapan partisipan dari kedua usia mempu menjawab pertanyaan yang mencakup tujuan makan, efek dari makanan tertentu, efek dari kuantitas makanan, efek dari diet tidak seimbang, dan ciri dari makanan sehat dan tidak sehat. Berdasarkan hasil wawancara terlihat bahwa faktor sosial seperti pengaruh dari orang tua menjadi faktor yang terbesar dalam memengaruhi konsep anak mengenai makanan dimana hal tersebut menggambarkan adanya social experience yang memengaruhi konsep anak. Anak usia sekolah memiki pemahaman makanan yang lebih baik dibandingkan anak usia early childhood. Anak usia middle childhood sudah mampu menjawab alasan dari jawaban mereka, sedangkan anak usia early childhood belum mampu menjelaskan alasan yang diutarakannya. Partisipan usia middle childhood juga mampu dalam menjelaskan proses yang terjadi di dalam tubuh seseorang ketika mengkonsumsi makanan tertentu.

This exploratory study aims to compare the understanding of food concepts in early and middle childhood using Piaget's theory analysis. This study used a qualitative approach to obtain a broader picture of the concept of child eating in both age groups. The study participants were Early Childhood age group (4-6 years) and Middle Childhood age group (8-9 years) who lived in the Jakarta area. The results show that both age groups exhibit cognitive development characteristics according to Piaget's theory. The eight participants of both ages were able to answer questions covering the purpose of eating, the effects of certain foods, the effects of food quantity, the effects of an unbalanced diet, and the characteristics of healthy and unhealthy foods. Based on the results of the interview, it can be seen that social factors such as the influence of parents are the biggest factors in influencing the child's concept of food, which illustrates the existence of social experiences that affect the concept of children. Middle Childhood children have better understanding/knowledge of food as opposed to Early Childhood children. Middle Childhood children have been able to elaborate reasons for their answers, in contrast to Early Childhood. Middle Childhood participants are also able to explain the processes that occur in a person's body when consuming certain of foods."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library