Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hikmah Okvianti
"Pada pertambangan emas rakyat, akan terjadi pencemaran air raksa akibat proses pengolahan emas secara amalgamasi yang akan mempengaruhi kesehatan, disamping kerusakan alam lain seperti kerusakan bentang alam, erosi dan pendangkalan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan akibat pajanan merkuri pada air yang dikonsumsi oleh penduduk di wilayah pertambangan emas skala kecil, Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong , Kabupaten Lebak. Untuk menghitung besarnya risiko dilakukan sampling sebanyak 7 titik yang tersebar di 3 dusun dan dilakukan survey antropometri serta wawancara terhadap 72 penduduk yang tinggal di lokasi penelitian. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai konsentrasi yang sama pada setiap sampel yaitu 0,0004 mg/L. Nilai RQ tertinggi jatuh pada responden dengan nilai 5.6522 dan nilai RQ terendah ada pada responden di Lebakpari dengan nilai RQ 0.2483.

In gold mining, mercury pollution will occur due to the processing of gold amalgamation that will affect the health, in addition to other environmental damage such as damage to the landscape, erosion and silting of the river. This study aims to determine the amount of the health risks from exposure to mercury in water consumed by residents in the area of ??small-scale gold mining, the village Lebaksitu, Lebakgedong subdistrict, Lebak. To calculate the amount of risk sampling as much as 7 point spread in 3 hamlets and performed anthropometric survey and interviews with 72 people living at the sites. From the measurement results obtained concentration values ??were the same in each sample was 0.0004 mg / L. The highest RQ score is 5.6522 and the lowest RQ values ??exist among respondents in Lebakpari with RQ value 0.2483."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizhkal
"Pertambangan emas di kabupaten Mandailing Natal sudah ada sejak 2008. Tetapi semakin marak pada tahun 2010 di kecamatan Hutabargot dan di kecamatan Nagajuang pada November 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar merkuri pada rambut pada pekerja tambang terpajan merkuri dan karakteristik individu pekerja(usia, lama tinggal, status gizi dan konsumsi ikan) dengan gangguan keseimbangan tubuh. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Data yang digunakan yaitu data primer dari kuesioner dan sekunder dari hasil uji laboratorium rambut. Sampel penelitian ini disesuaikan dengan sampel dari data sekunder yang menggunakan rumus Lemeshow sehingga didapatkan sampel 60 orang.
Hasil penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independent (merkuri dalam rambut) dan variabel konfounding terhadap variabel dependent (gangguan keseimbangan tubuh). Walaupun hasil penelitian tidak menunjukkan hubungan yang signifikan jika dilihat dari nilai OR variabel merkuri dalam rambut masih tergolong tinggi yaitu 6,0 dan setelah dikontol variabel karakteristik individu OR merkuri dalam rambut turun menjadi 4,92.

Gold mining in Mandailing Natal regency has been around since 2008. But it became more prevalent in 2010 in Hutabargot sub-district and in Nagajuang sub-district in November 2011. The purpose of this study was to analyze the relationship between mercury levels in hair in mercury exposed workers and individual characteristics of workers (age, length of stay, nutritional status and consumption of fish) with body balance disorders. This study uses a cross sectional method. The data used are primary data from questionnaires and secondary from the results of hair laboratory tests. The research sample was adjusted to the sample from secondary data using the Lemeshow formula so that sample of 60 people was obtained.
The results of this study found that there was no significant relationship between independent variables (mercury in hair) and confounding variables on the dependent variable (body balance disorder). Although the results of the study did not show a significant relationship when viewed from the OR variable value of mercury in the hair was still relatively high at 6.0 and after being contracted the individual characteristic variable OR mercury in the hair dropped to 4.92."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Veronika
"Penggunaan merkuri dalam PESK sangat menimbulkan masalah, karena selama prosesnya, PESK mengeluarkan merkuri ke lingkungan saat pembuangan limbah sehingga memungkinkan terjadi pencemaran lingkungan. Pajanan merkuri pada tubuh dalam waktu yang lama dapat menimbulkan dampak kesehatan salah satunya adalah terhadap ginjal karena merupakan organ ekskresi utama yang penting untuk mengeluarkan zat-zat toksik yang masuk ke dalam tubuh. Glomerulus filtration rate (GFR) merupakan salah satu parameter untuk mengetahui tingkat fungsi ginjal dan menentukan stadium penyakit ginjal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar merkuri dalam rambut pada masyarakat terhadap nilai estimasi glomerulus filtration rate (GFR). Penelitian ini menggunakan desain cross cectional dengan variabel terukur adalah kadar merkuri rambut, karakteristik responden (usia, jenis pekerjaan, indeks masa tubuh, lama tinggal, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi obat, dan konsumsi air minum) dan nilai estimasi GFR. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 orang. Data yang diperoleh diuji menggunakan chi-square, independen t-Test dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan 51,7% responden memiliki kadar merkuri dalam rambut yang melebihi batas maksimal (>2 μg/gr) dan 43,1% responden mengalami penurunan nilai estimasi GFR (fungsi ginjal yang tidak normal). Penurunan nilai estimasi GFR di pengaruhi oleh umur dan kadar merkuri dalam rambut. Menurunnya nilai estimasi GFR dapat dicegah dengan lebih banyak mengkonsumsi air minum dan mengurangi kebiasaan minum obat serta perlunya penyuluhan dari pelayanan kesehatan tentang bahaya dan dampak merkuri terhadap kesehatan pada masyarakat.

The application of mercury in ASGM is very problematic, because through the process, SSGM release mercury to the environment during waste disposal and enable environmental pollution. Mercury exposure to the body for a long time can cause health impact, one of them is the effect to kidney. It is the main excretory organs which are important to remove toxic substances that enter the body. Glomerulus Filtration Rate (GFR) is one of the parameters to determine the level of kidney function and stage of kidney disease.
This study aimed at determine the relationship between mercury levels in hair of the community against the estimated Glomerular Filtration Rate (GFR). This research used cross-sectional design with measurable variables are mercury levels in hair, respondent characteristics (age, occupation, body mass index, length of stay, smoking habit, physical activity, medicine consumption and drinking water consumption) and estimated GFR value. The sample in this study 58 people. Data obtained tested using chi-square, independent t-Test and logistic regression.
The results showed that 51.7% respondents had exceeded the guideline of hair mercury levels (>2 μg/gr) and 43.1% of respondents experienced a decrease estimated GFR value (abnormal kidney function). Estimated GFR values decreased was influence by age and mercury levels in hair. Decreasing of estimated GFR values can be prevented by consume more drinking water, reduce medicine consume habits and it is necessary to give health education about the dangers and impacts of mercury on health to the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library