Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carey, P.B.R.
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2017
305.4 CAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munawaroh Hasan
Abstrak :
Dalam menghadapi persaingan global tahun 2003, perdagangan bebas AFTA membuka peluang bagi konsumen untuk memilih produk yang berkualitas tinggi, pelayanan yang memuaskan, dan harga produk yang kompetitif. Produsen dalam industri peralatan dapur di Indonesia merupakan produk rumah tangga untuk kebutuhan konsumen dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk memenangkan persaingan dalam industri peralatan dapur, suatu perusahaan harus memiliki dimensi-dimensi daya saing agar dapat mengungguli para pesaingnya. PT. Batin Eka Perkasa (PT. BEP) yang telah didirikan sejak tahun 1988 telah memperluas jaringan usahanya di berbagai wilayah kota besar di Indonesia. Hingga saat ini PT. BEP menjadi salah satu produsen peralatan dapur yang diperhitungkan oleh produsen lainnya. Namun, di sisi lain, perusahaan ini menghadapi masuknya para pesaing baru dengan jenis dan kualitas produk serta harga yang bersaing di pasar peralatan dapur. Penelitian difokuskan pada analisis strategi dengan meninjau aspek peluang dan ancaman serta analisis internal perusahaan dan analisis industri peralatan dapur yang meliputi tiga alternatif strategi, yaitu strategi fokus, strategi differensiasi dan strategi biaya rendah. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa strategi differensiasi dalam menghadapi persaingan lebih dominan daripada strategi fokus dan strategi biaya rendah. Untuk menerapkan strategi differensiasi perusahaan harus memiliki perbedaan produk dengan pesaing serta pelayanan yang lebih unggul di antaranya meningkatkan kualitas produk, peningkatan teknologi proses, pengembangan produk baru serta peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas dalam rangka peningkatan pelayanan pelanggan. Dari hasil analisis lingkungan industri peralatan dapur memiliki peluang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, sosial budaya, gaya hidup dan teknologi. Meskipun demikian PT. BEP harus tetap memperhatikan perubahan perilaku konsumen dan ancaman pendatang baru di masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan dan lingkungan usaha sekarang ini bersifat Iebih kompleks daripada sebelumnya dan mempunyai kecenderungan kompleksitas yang terus meningkat. Perubahan-perubahan dalam berbagai faktor seperti teknologi, informasi/komputer, besar ukuran organisasi, persaingan, inflasi, stabilitas politik mempunyal suatu dampak terhadap pengambilan keputusan manajemen.

Sebagal akibat dari kecenderungan kompleksitas usaha dan perubahan faktor-faktor ini, manajemen akan menghadapi kesulitan bila hanya bertumpu pada pendekatan trial and error saja. Dalam lingkungan turbulen seperti ini, para manajer harus dapat mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan sistimatis dan rasional berdasarkan pada informasi dan analisa scientific. Salah satu model yang digunakan adalah Management Science. Aplikasi Management Science dalam proses pengambilan keputusan dapat dilakukan jika masalah yang harus dipecahkan bersifat sedemikian kompleks dan mempunyai arti yang penting. Demikian juga jika masalah yang terjadi bersifat berulang-ulang, pemakaian metode kuantitatif untuk menyelesaikan masalah ini akan sangat banyak membantu.

Linear Programming yang merupakan salah satu model Management Science merupakan disiplin ilmu yang mempunyai tujuan mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang timbul akibat terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Penelitian yang dilakukan Thomas dan Da Costa pada tahun 1979, menunjukkan bahwa lebih dari 50 % perusahaan yang dltelitinya telah menggunakan Management Science untuk aplikasi pada masalah peramalan. produksi, scheduling pengawasan persediaan, anggaran modal, dan transportasi.

Dalam bidang transportasi, masalah scheduling dan routing kendaraan merupakan lahan aplikasi Management Science yang ternyatan sangat banyak peranannya dalam mengelola biaya operasi perusahaan. Bagi perusahaan transportasi, sumber daya yang memiliki berwujud sejumlah armada truk yang memiliki kapasitas tertentu yang harus dioptimalkan penggunaannya untuk dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.

Penulisan karya akhir ini didorong oleh keinginan untuk mengetahui sampai sejauh mana aplikasi Linear Programming ini adalah PT Anggada Perkasa (AP) yang merupakan perusahaari transportasi yang melayani pengriman semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) ke daerah-daerah tujuan pengiriman di Jawa Barat dan DKI.

Pemilihan AP sebagai objek penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa perusahaan sedang menghadapí masalah routing kendaraan yang selama ini diatasi melalui suatu pendekatan yang disebut dengan First Corne First Serve. Penentuan rute pengíriman melalui pendekatan ini berupa penentuan rute berdasarkan intuisi pelaksana. Penentuan rute yang bersifat intuisi terlihat dari pemilihan besarnya order yang diberikan atas truk yang pertama tiba hanyalah didasarkan atas besar ukuran order yang diterima perusahaan, tanpa memperhatikan bahwa beberapa order yang diterima untuk daerah pengiriman yang sama dapat diberikan untuk truk tertentu yang kapasitasnya Iebih besar. Akibat pendekatan yang digunakan perusahaan ini, maka sering terjadi order yang diterima pada satu hari, baru diselesaikan pengirimannya dalam beberapa hari. AP memandang timbulnya masalah ini akibat terbatasnya jumlah truk yang dimiliki perusahaan, sehíngga pemecahan yang dilakukan juga berupa penambahan truk-truk baru.

Aplikasi Integer Linear Programming dalam memecahkan masalah penentuan rute pengiriman bagi AP menghasilkan suatu solusi yang cukup besar bedanya dengan pendekatan yang ditempuh perusahaan selama ini. Karena Linear Programming merupakan pengalokasian sumber daya yang dimiliki peru sahaan secara optimal, maka kapasitas truk yang ada betul-betul dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan rata-rata biaya pengiriman per zak semen yang dikirim. Dari solusi aplikasi Integer Linear Programming (ILP) ini terlihat, dengan tetap memperhatikan kendala-kendala yang ada, truk yang digunakan adalah truk yang rata-rata biaya operasi pengirimannya relatif lebih rendah terlebih dahulu sampai kapasitas truk yang tersedia habis dipakai, baru selanjutnya dipilih jenis truk yang biaya rata-rata per zak Iebih tinggi.

Dan pengujian statistik yang dilakukan, terlihat perbedaan antara rata- rata biaya operasi Iangsung pengiriman semen melalui solusi ILP dengan biaya operasi yang direalisasikan perusahan adalah significant. Rendahnya biaya operasi yang dihasilkan oleh solusi ILP disebabkan ILP berusaha mengalokasikan sumber daya yang ada (kapasitas truk) secara optimal dengan memprioritaskan penggunaan truk yang rata-rata biaya operasi per unitnya lebih rendah serta dengan mengoptimalkan penggunaan kapasitas truk untuk daerah tujuan pengiriman yang sama. Aplikasi ILP ini Juga menunjukkan ekspansi yang tengah dilakukan perusahaan dengan menambah truk baru sebenarnya belum perlu dilakukan, apabila divisi Operasi AP dapat mengoptimalkan pemakalan kapasitas truk yang ada. Beberapa order yang kecil ukurannya untuk daerah tujuan pengiriman yang sama sebenarnya dapat dikirim dengan jenis truk yang Iebih besar kapasi tasnya.

ìmplementasinya. Sejumlah faktor tertentu Seperti perilaku pelaksana di divisi Operasi mungkin akan merupakan pembatas kemungkinan implementasi ILP di AP. Namun dapat dicatat bahwa aplikasi ILP dalam memecahkan masalah routing armada truk pada AP akan merupakan salah satu alternatif yang perlu dipertim-. bangkan dan terbukti memberikan keuntungan,
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Syahmirza Irsan N.
Abstrak :
Untuk memudahkan usaha restrukturisasi perusahaan maka BPPN membentuk perusahaan-perusahaan induk (holding companies) dan ke dalam perusahaan induk tersebut telah dialihkan kepemilikan atas perusahaan dan asset milik para konglomerat yang telah disetujui untuk diserahkan kepada pemerintah sebagai jaminan dari utang-utang konglomerat kepada pemerintah. Salah satu perusahaan induk tersebut adalah PT Holdiko Perkasa (Holdiko) yaitu perusahaan induk yang dibentuk sebagai vehicle BPPN untuk menampung asset eks milik Grup Salim. Calon investor yang berminat untuk membeli asset-aset eks milik Grup Salim dapat langsung membelinya melalui Holdiko, dalam hal ini pembelian tersebut dapat mengakibatkan pihak tersebut mempunyai kemampuan baik langsung maupun tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan tersebut. Jika perusahaan yang mengalami perubahan pengendalian tersebut adalah perusahaan terbuka maka berdasarkan peraturan Bapepam No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, ditentukan bahwa pihak yang melalui pembelian atas 25% atau lebih saham suatu perusahaan terbuka atau pengendali baru wajib melakukan penawaran tender untuk seluruh sisa saham atau efek bersifat ekuitas lainnya perusahaan tersebut. Tetap terdapat pengecualian yang ditentukan dalam Peraturan Bapepam No. I3X.H.1 tersebut jika transaksi yang dimiliki danlatau dikuasai badan atau lembaga pemerintah atau egara dalam hal ini BPPN, sehingga ketentuan penawaran tender tidak berlaku. Yang menjadi permasalahan disini adalah jika terjadi pembelian saham atau efek bersifat ekuitas lainnya melalui Holdiko. PenuIis melihat bahwa terdapat dualisme penafsiran atas ketentuan yang berlaku tersebut. Sehingga bagaimanakah penerapan yang harusnya terjadi pada transaksi tersebut, apakah terkeria pengecualian dari penawaran tender atau tidak.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T19836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Agus Prihatono
Abstrak :
Perencanaan pengendalian produksi yang baik akan meningkatkan produktifitas dan kinerja produksi sehingga akan menghasilkan produk dengan mutu tinggi, biaya rendah dan tepat waktu. Hal ini menjadi kriteria yang mutlak diperlukan dalam era globalisasi, terutama bagi industri jasa trasportasi udara di mana persaingan global sudah sedemikian ketat. Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa yang dipersiapkan untuk menjadi salah satu Strategic Business Unit dan induk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, transportasi udara, harus membenahi sistem pengendalian manajemen yang selama ini terkesan lamban dan kurang informatif agar dapat mencapai tujuan yang dicanangkan. Untuk mendapatkan perencanaan pengendalian produksi yang balk perlu dilakukan beberapa perbaikan yang meliputi struktur organisasi, sistem dan prosedur, keseimbangan beban kerja unit produksi sampai komputerisasi agar proses pelaksanaan menjadi lebih cepat, kekurangan sumber daya manusia tertanggulangi dan kesalahan manusia dapat dikurangi. Perbaikan pada strukiur organisasi dilakukan melalul penataan kembali terhadap Organisasi yang ada, yaitu dengan memberi kewenangan lebih banyak kepada PPC dalam menjalankan delapan fungsi yang harus dilaksanakannya Untuk itu PPC harus merupakan unit tersendiri dalam organisasi Engine Maintenance Shop dan disamping itu juga menyatukan salah satu fungsinya, yaitu material preparation yang selama ini berada di bawah unit produksi. Perbaikan keseimbangan beban kerja unit produksi dilakukan dengan penempatan tenaga kerja yang memperhitungkan beban kerja setiap subseksi. Analisa beban kerja dihitung dengan cara melakukan pendataan atas kebutuhan manhours untuk mengerjakan perawatan/ perbaikan setiap part. Dengan melihat jumlah dan jenis engine yang dirawat serta dengan memperhitungkan keahlian dan banyaknya tenaga kerja yang ada, maka perencanaan dan pengendalian produksi harus dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi Hal ini dipandang perlu karena dengan sistem ini akan dapat mengurangi paper work dan human error, informasi dapat diperoleh lebih cepat dan akurat serta dengan tambahan pendidikan dan pelatihan yang tidak terlalu lama maka sumber daya manusia yang telah ada dapat dimanfaatkan lebih efektif dan efisien. Terdapat beberapa perbedaan dalam penetuan ruang lingkup pekerjaan fungsi perencanaan pengendalian produksi antara yang biasa diterapkan pada industri manu facturing dengan industri perawatan engine pesawat terbang yang hanya melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan. Tetapi secara global dapat dikatakan sama, sehingga dengan demikian konsep dasar yang dipakai dapat diterapkan pada PPC Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa dengan beberapa modifikasi untuk penyesuaian. Dalam penerapan usaha perbaikan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari commit ment pihak manajemen dan pelaksana produksi sendiri, schingga apa yang selama ini menjadi kendala dapat ditanggulangi yang pada gilirannya tujuan untuk menghasilkan perawatan Jet engine sesuai dengan world tnii around time dapat tercapai.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Judianto
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah terutama kekayaan laut. Namun kekayaan alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dari 5,8 juta kilometer persegi wilayah laut Indonesia, diperkirakan hanya kurang dari 35 % yang tetah dimanfaatkan.

Udang yang merupakan salah satu kekayaan laut memiliki prospek yang cukup baik untuk diekspor dalam bentuk udang segar dan beku dengan laju pertumbuhan rata ratanya sebesar 2,04%. Salah satu perusahaan eksportir udang yang berlokasi di Jakarta adalah PT. Nagamas Sakti Perkasa. Ekspor perusahaan ini ternyata mengalami penurunan yang cukup besar dari tahun ke tahun.

Peluang Indonesia untuk pasaran udang dunia tampaknya masih terbuka lebar karena ekspor udang di Indonesia baru mencapai 10 % dari jumlah seluruh ekspor dunia. Sedangkan konsentrasi pasar masih berkutat pada Negara Jepang dan Amerika Serikat. Adanya sistem perdagangan bebas, terbentuknya blok-blok perdagangan , terjadinya krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia serta semakin ketatnya persaingan dan makin banyaknya kompetitor industri periklanan yang juga mengekspor produk udang ke Negara Jepang dan Amerika, mengharuskan PT. Nagamas Sakti Perkasa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor perikanan untuk bisa menyesuaikan diri, mengatasi segala permasalahan, kendala dan merebut peluang pasar yang ada.

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah menentukan negara tujuan ekspor baru bagi PT. Nagamas Sakti Perkasa dalam memperluas pemasaran produk udang beku ke mancanegara. Seperti di ketahui sat ini negara tujuan ekspor udang perusahaan sebagian besar ke negara Jepang ( 70 % ) dan Amerika ( 20 % ) dan sisanya negara-negara Asia dan Eropa. Pembahasan dilakukan dengan cara mengidentifikasikan lingkungan potensi pasar dan analisis kekuatan industri di Uni Eropa yang menjadi target pasar ekspor baru perusahaan, yang merupakan peluang dan ancaman serta faktor-fakior internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dan menentukan alternatif strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar ekspor udang beku ke Uni Eropa.

Peluang yang dimiliki perusahaan adalah meningkatnya permintaan udang di Uni Eropa ditunjang dengan pertumbuhan PDB negara-negara Uni Eropa yang makin meningkat, mengakibatkan pendapatan perkapita tinggi sehingga diharapkan daya belipun meningkat. Bertambahnya jumlah penduduk dan pola konsumsi udang yang mengakibatkan meningkatnya permintaan udang di Eropa juga merupakan salah satu peluang perusahaan untuk menembus pasar Eropa. Disamping adanya ancaman yang berupa makin meningkatnya persaingan dengan adanya pesaing dari negara lain seperti Thailand, Ekuador India, Vietnam, China, disamping persaingan dari perusahaan perikanan Indonesia sendiri yang juga mencoba menerobos pasar Eropa.

Peluang dan ancaman tersebut di atas harus dapat di atasi oleh PT. Nagamas Sakti Perkasa dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah perusahaan sudah cukup lama berdiri dan memiliki pengalaman dalam industri udang Disamping itu perusahaan memiliki fasilitas produksi untuk pemrosesan udang secara lengkap dengan proses produksi yang cepat sehingga menjamin kesinambungan ekspor.

Hal yang paling penting adalah produk memiliki standar kualitas yang cukup tinggi dan diakui oleh importir, karena telah dilakukan pengujian mulai dari bahan baku masuk sampai produk akhir di tunjang juga dengan sertifikat verifikasi HACCP Plan yang dimiliki perusahaan dimana perusahaan lain yang sejenis jarang memiliki.

Dengan sederet kekuatan perusahaan bukan berarti PT. Nagamas Sakti Perkasa tidak memiliki kelemahan yang harus segera diperbaiki yaitu tidak memiliki tambak sendiri sehingga ketersediaan bahan balai yang sangat tergantung kepada suplier yakni nelayan dan petani tambak ( karena bukan merupakan perusahaan yang integrated ) sehingga mempengaruhi aktivitas produksi dan ekspor di samping sumber daya manusia yang tingkat pendidikannya rendah juga merupakan hambatan perusahaan dalam memasarkan udang ke Eropa.

Sebagai hasil dari analisis peluang dan ancaman di negara Eropa serta kekuatan dan kelemahan PT. Nagsari Balai Perkasa, maka berdasarkan analisis SWOT strategi yang ditempuh perusahaan adalah strategi agresif dimana perusahaan memiliki banyak peluang dan kekuatan sehingga perusahaan sebaiknya mengembangkan usahanya semaksimal mungkin dan tentunya mampu untuk bersaing dalam memasarkan udang di negara-negara Eropa.

Kondisi pasar udang di Eropa memperlihatkan prospek yang cukup baik, hal ini dilihat dari konsumsi udang masyarakat Eropa cenderung trendnya terus meningkat, terutama apabila nilai tukar mata uang memiliki kestabilan terhadap pasar. Sangat terbatasnya supply udang di negara Uni Eropa sendiri, juga merupakan faktor pendorong berkembangnya impor sebagai akibat meningkatnya permintaan. Pasaran udang Eropa dalam bentuk segar dan telah diproses adalah yang terbesar dan umumnya dalam keadaan frozen.

Berdasarkan analisis pasar udang di Eropa maka dapat diambil kesimpulan bahwa volume impor udang dan negara Eropa pada tahun 1997 adalah tertinggi yaitu sebesar 35,42 % dengan nilai import 2532% dari total impor dunia. Hal ini tentunya menjadi suatu peluang PT Nagamas Sakti Perkasa untuk memperluas pasar ekspor udang ke negara Eropa. Disamping itu juga kompetitor dan Indonesia masih sangat kecil hanya 7,62 % dan total ekspor udang Indonesia. Berdasarkan analisa potensi pasar dan karateristik konsumen di Uni Eropa, maka negara yang menjadi sasaran utama perusahaan untuk mengekspor udangnya adalah negara Perancis , Spanyol, yang merupakan negara-negara pengimpor udang terbesar dan Uni Eropa

PT. Nagamas Sakti Perkasa hendaknya segera meningkatkan kualitas produk perusahaan dengan lebih memfokuskan proses produksi sesuai sistem HACCP Plan serta memperhatikan faktor sanitasi dan higienis sehingga produknya bisa lebih diterima di pasaran Eropa disamping itu juga membentuk suatu sistem Plasma Inti Rakyat dengan tujuan untuk menjaga persediaan bahan baku udang sehingga supply udang ke Eropa dapat secara terus menerus tanpa adanya keluhan dari importir.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T3325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Widodo Rahino
Abstrak :
Tesis ini tentang hubungan kerja manajemen TV-7, perusahaan Satpam dan Polsek Tanah Abang dalam penyelenggaraan kegiatan pengamanan di gedung kantor TV-7 Jakarta. Perhatian utama tesis ini adalah pada pola kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh petugas satpam dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di gedung kantor TV-7, dengan fokus pada pola hubungan yang terjalin antara petugas satpam dan petugas Polsek Tanah Abang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk mempermudah pelaksanaan pengumpulan data, dengan tehnik pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman untuk mengungkapkan pola hubungan kerja yang terjadi. Saat ini pertumbuhan perusahaan jasa pengamanan di Indonesia meningkat tajam seiring dengan diterbitkannya Skep Kapolri No. Pol.: Skep/1138/X/1999 tanggal 5 Oktober 1999, dengan harapan dapat membantu aparat kepolisian dalam menyelenggarakan fungsi kepolisian terbatas dilingkungan kerjanya masing-masing. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan studi pada penyelenggaraan pengamanan oleh suatu badan usaha jasa pengamanan & penyelamatan (BUJPP) di PT. Duta Visual Mandiri (TV-7) Jakarta. Badan usaha jasa pengamanan & penyelamatan yang menyelenggarakan jasa pengamanan tersebut adalah PT. Bravo Humanika Perkasa. Permasalahan yang hendak diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja perusahaan satpam dalam penyelenggaraan kegiatan pengamanan di TV-7 Jakarta. Daftar Kepustakaan : 19 buku + 8 dokumen
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buntarto Hadi Rakhmanto
Abstrak :
PT. Nagamas Sakti Perkasa merupakan industri cold storage yang mengolah bahan baku udang menjadi produk udang beku. Proses produksi pada industri ini meliputi: pembongkaran dan penerimaan bahan baku, sampling dan penimbangan, pemotongan kepala, pencucian, sortasi, koreksi dan sortasi, penimbangan, perendaman, penimbangan produk, pembilasan, pemberian air dingin, penyusunan inner pan, pembekuan, packing, dan penyimpanan/cold storage. Hingga saat ini, industri ini belum mempunyai instalasi pengolahan limbah cair yang memadai. Limbah cair hanya ditampung pada bak penampungan sementara seterusnya limbah dipompa dan dibuang ke laut. Karakteristik limbah cair yang dihasilkan, ditandai dengan tingginya nilai parameter-parameter limbah cair cold storage seperti: TSS = 200, 58 mg/l, BOD = 403,13 mg/l, COD = 855,35 mg/l dan amoniak = 269,035 mg/l dengan debit 135 m_/hari. Konsentrasi dari parameter-parameter yang ada, umumnya berada di atas baku mutu Keputusan Gubemur KDKI Jakarta No. 582 Tahun 1995. Berdasarkan atas data kualitas dan kuantitas limbah di atas maka perencanaan unit pengolah limbah cair PT. Nagamas Sakti Perkasa yang direncanakan mencakup: screening, oil catcher, bak ekualisasi, bak prasedimentasi, CMAS, bak sedimentasi, sludge thickener, filter press dan sand filter. Dari hasil analisa perhitungan diketahui, untuk membangun instalasi pengolahan limbah diperlukan lahan seluas 80 m dari luas lahan yang tersedia sebesar 2500 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santo Kurniawan
Abstrak :

ABSTRAK
P.T. Texrnaco Perkasa Engineering (TPE) merupakan anak perusahaan dari Texmaco grup yang kini mempekerjakan sedikitnya 22000 karyawan Perusahaan ini bergerak dibidang industri, dimana bermacam- macam barang di produksi di sini, dari mesin tekstil, mesin CNC, jasa, sampai komponen-komponen otomotip seperti engine blocks, cylinder heads, liywheels, komponen-komponen suspensi dan Iain sebagainya. Salah satu dari komponen yang diproduksinya adalah lower control arm. Dalam memproduksi lower control arm ini P.T. TPE berperan sebagai Salah satu suplier komponen bagi GMBI (General Motor Buana Indonesia) produsen mobil jenis Opei Blazer- Lower Control Arm ini salah satu komponen suspensi dan bersifat life part.

Karena mutu merupakan faktor dasar dari dipilin atau tidaknya suatu barang atau jasa oleh konsumen, maka produsen yang mampu menjaga mutu produknya dan mempunyai efisiensi yang tinggi akan dapat tetap bertahan. Untuk dapat mencapai tahap tersebut diperlukan perpaduan teknologi dan manajemen yang baik dalam hal ini sistem pengendalian mutu. Teknologi berperan sebagai alat bantu untuk mencapai tingkat kualitas yang sesuai dengan standar tertentu yang kita inginkan, sedangkan sistem pengendalian mutu merupakan alat bantu untuk mempertahankan kualitas tersebut tetap terjaga dengan biaya yang tetap efisien.
1997
S36243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Abstrak :
ABSTRAK
PT Dusaspun mengembangkan tangki septik yung dilengkapi dengan media bio untuk meningkatkan kualitas air efluen sehingga dapat dibuang ke saluran terbuka tanpa mencemarinya. Mengingat bahwa mode ini relatif masih baru dan media bio yang ada perlu difungsikan dalam waktu yang relatif tidak lama, maka masalah yang perlu diteliti adaiah bagaimanakah mempercepat berfungsinya media bio tersebut, berapakah rasio volume media terhadap reaktor yang paling baik, dan bagaimanakah kinerja dari tangki septik bio ini? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beban starter apa yang dapat mempercepat berfungsinya media bio dan pada rasio volume media terhadap reaktor berapa yang paling baik, serta mengetahui kinerja tangki septik bio ini.

Pendekatan yang dilakukan untuk pengembangan bahan starter adalah malalui percobaan laboratorium dengan variasi bahan starter dan volume media bio yang dibuat dengan metoda tanpa sirkulasi dan metoda dengan sirkulasi. Pada metoda tanpa sirkulasi ada tiga perlakuan dengan tiga percobaan yang dilakukan pada reaktor yang berisi air limbah dan variasi bahan starter dan media bio dengan variasi volume 25%, 50%, 75% dan l00%, yaitu pertama penambahan bakteria, ke dua pengurangan beban organik, dan ke tiga penambahan N & P sebagai nutrien. Pada metoda dengan sirkulasi media yang digunakan adalah 50%, E714 3,0 ml/l (kondisi terbaik dari hasil penelitian pengembangan bahan starter dengan metoda tanpa variasi penambahan glukosa/molase, penambahan substrat berupa limbah cair tahu (variasi 1) dan limbah rumen (variasi 2). Parameter yang diukur adalah COD, MLSS, pH dan temperatur.

Penelitian kinerja tangki septik bio dilakukan dengan menggunakan skala 1:1, dengan variasi tanpa bahan starter dan dengan penambahan bahan starter lumpur aktif dan variasi beban hidraulis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan bahan starter tanpa sirkulasi menunjukkan bahwa penambahan bahan starter berupa rumen, bakteri EM4, pupuk N dan P mempercepat berfungsinya media bio. Beban organik yang dapat mempercepat berfungsinya media bio adalah 700 - 800 mg/I COD, bakteri EM4 3.0 mM ke atas, dan pupuk N & P sesuai dengan kebutuhan. Media bio mulai menunjukan gejala berfungsi setelah 22 hari. Rasio volume media bio terhadap reaktor yang paling baik adalah 50%. Selanjutnya diketahui bahwa dengan pembuatan bahan starter dengan sirkulasi bahan rumen, EM4 3,0 ml/1 dan glukosa/molase, media bio menunjuklam gejala mulai berfungsi pada hari ke 9. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk menentukan berapakah dosis bahan starter yang tepat untuk mengaktifkan media bio, dan menentukan waktu aklimatisasi yang diperlukan.

Selanjutnya penerapan bahan starter dengan menggunakan 'perendaman media bio' kurang efektif sedangkan dengan menggunakan 'pembubuhan' belum selesai. Namun demikian selanjutnya yang perlu diteliti adalah berapakah 'dosis' bahan starter yang sesuai untuk keperluan tersebut.

Kinerja tangki septik bio dengan maupun tanpa bahan starter dengan media bio 100% maupun 50% belum menunjukkan hasil yang berarti setelah pengamatan satu bulan, namun diketahui bahwa kompartmen pertama dan ketiga berfungsi sebagai unit pengendapan untuk menunjukan kandungan SS, sedangkan kompartmen kedua (media bio) belum optimal bekerjanya. Faktor yang mempengaruhi berfungsinya tangki septik bio adalah beban hidraulis yang otomatis mempengaruhi beban organik sehingga perlu diteliti Iebih Ianjut perihal penataan kompartemen daiam tangki septik bio dan mencari aiternatif bentuk media bio.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>