Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Selma Herliani
"Masalah kesehatan jiwa yang rentan terjadi di kalangan mahasiswa salah satunya adalah perilaku mencederai diri. Perilaku mencederai diri dapat terjadi akibat tidak efektifnya koping individu dalam menghadapi masalah. Kemampuan mengahadapi masalah tiap individu berbeda, hal ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya faktor kesepian dan pola asuh orang tua. Tujuan penelitian ini meneliti mengenai hubungan kesepian dan pola asuh orang tua dengan perilaku mencederai diri di kalangan mahasiswa. Metode penelitian menggunakan desain penelitian cross-sectional.pengambilan data menggunakan teknik random sampling pada mahasiswa aktif S1 Reguler Universitas Indonesia 2019/2020, dengan total sampel 432 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan empat kuesioner, diantaranya demografi data, pengukuran kesepian (UCLA Loneliness Scale), pola asuh yang diterima (Typology of Parenting Styles), dan perilaku mencederai diri (Deliberate Self-Harm Inventory). Hasil penelitian menggunakan uji korelasi gamma menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kesepian dengan perilaku mencederai diri dengan p value < 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan perilaku mencederai diri dengan p value < 0,05. Rekomendasi pada penelitian ini adalah perlunya screening dan edukasi mengenai kesehatan jiwa mahasiswa kepada mahasiswa, pihak universitas, dan keluarga untuk mencegah perilaku mencederai diri.

The problem of vulnerable mental health occurs among students, one of which is self injury behavior. Self injury behaviour can occur due to ineffectiveness of the individual in the face of problems. The ability to identify each individual's problem is different, this can occur due to several factors, including the loneliness factor and the foster care pattern of the parents. The aim of this research examines the loneliness and parenting patterns of injuring behavior among students. The research method uses a cross-sectional research design. Data retrieval using random sampling techniques in regular S1 students of University of Indonesia 2019/2020, with a total sample of 432 students. The study used four questionnaires, including data demographics, loneliness measurements (UCLA Loneliness Scale), pattern of parenting styles (Typology of Parenting Styles), and Self injury behaviur (Deliberate Self-injury Inventory) behaviors. The results of this research using gamma correlation test showed a significant association between loneliness and self injury behavior with the p value < 0.05 and there was a significant relationship between the parent's foster pattern and self-injury behavior with the p value < 0.05. Recommendations on this research are the need for screening and education on student mental health to students, university, and families to prevent self injury behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabrila Hasti Endah Ramadani
"ABSTRAK
Perilaku mencederai diri merupakan salah satu gejala yang dapat mengancam keselamatan klien Skizofrenia. Perilaku tersebut dapat terjadi karena kurangnya insight klien terhadap penyakit Skizofrenia. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa dalam menurunkan perilaku mencederai diri dan meningkatkan insight pasien Skizofrenia. Intervensi keperawatan yang dilakukan diantaranya melatih membuat daftar aspek positif diri sendiri, keluarga dan lingkungan, mendiskusikan harapan dan masa depan serta cara mencapainya, dan melatih kegiatan untuk mencapai masa depan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan perilaku mencederai diri dari skor 13 menjadi 5, serta peningkatan insight dari skor refleksi diri 13 dan kepastian diri 7 menjadi skor refleksi diri 16 dan skor kepastian diri 5. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi dasar penerapan standar asuhan keperawatan secara daring pada klien dengan perilaku mencederai diri dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa kepada klien.

ABSTRACT
Self-harm is one of the symptoms that can threaten the safety of clients with Schizophrenia. Such behavior can occur due to a lack of client insight into Schizophrenia. The research aims to analyze the effectiveness of the implementation of mental nursing care standards in reducing self-injuring behavior and increasing insight in patients with Schizophrenia. Nursing interventions include training to make a list of positive aspects of yourself, family and the environment, discussing hopes and the future and how to achieve them, and training activities to achieve the future. The results showed that the client experienced a decrease in self-injury behavior from a score of 13 to 5, as well as an increase in insight from a self-reflection score of 13 and self-certainty 7 to a self-reflection score of 16 and a self-certainty score of 5. This research is expected to be the basis for applying nursing care standards as a standard online to clients with self-injury behavior in order to improve the quality of mental nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Rusiana
"Pendahuluan: Remaja memiliki faktor-faktor yang membuatnya rentan melakukan perilaku berisiko seperti mencederai diri dan penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan faktor protektif yang berhubungan dengan perilaku mencederai diri dan penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-korelatif dengan teknik sampling stratified cluster sampling dan purposive sampling dengan jumlah sampel 263 remaja SMA di Jakarta Barat. Penelitian menggunakan lima kuesioner yaitu data demografi, Strenght and Difficulties Questionnaire (SDQ), Typology of Parenting Styles, Deliberate Self Harm Inventory (DSHI), dan Drug Abuse Screening Test-20 (DAST-20). Hasil: Remaja SMA di Jakarta Barat sebagian besar tidak memiliki perilaku mencederai diri dan penyalahgunakan NAPZA. Masalah emosional dan perilaku, perilaku prososial, dan pola asuh memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku mencederai diri. Tidak ada faktor yang berhubungan dengan penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Rekomendasi: Promosi dan prevensi perilaku mencederai diri dan penyalahgunaan NAPZA dengan Coping-Skills Training, Problem-Solving Therapy, Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Dialectical Behavioral Therapy (DBT).

Introduction: Adolescent has factors that make them vulnerable to health risky behavior such as self-injury and drug abuse. The purpose of this study was to find risk factors and protective factors related to self-injury and drugs abuse in adolescents. Methods: The study used descriptive correlative design and sampling techniques named stratified-cluster sampling and purposive sampling with a total sample of 263 adolescents in high school in West Jakarta. The data was collected by five questionnaires, which are demographic data, Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), Typology of Parenting Style, Deliberate Self Harm Inventory (DSHI), and Drug-Abuse Screening Test 20 (DAST-20). Results: Most high school adolescents in Jakarta does not have self-injurious behavior and drug abuse. Emotional-behavior problems, prosocial behavior, and parenting style have a significant relationship with self-injury. There are no factors related to drug abuse. Recommendation: Promotion and prevention of self-injury problems and drug abuse by Coping-Skills Training, Problem-Solving Therapy, Cognitive Behavior Therapy (CBT), and Dialectical Behavioral Therapy (DBT)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library