Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana pengunjung memaknai pariwisata
pulau Kemaro dan mengetahui bagaimana perilaku komunikasi pengunjung pariwisata pulau Kemaro. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari enam
orang informan yang terdiri dari 3 orang pelancong budaya dan 3 orang pelancong religi yang diambil secara
purposive. Hasil dari penelitian menunjukkan, pengunjung pariwisata pulau Kemaro yang merupakan informan
pada penelitian ini memberikan pemaknaan terhadap pariwisata pulau Kemaro berdasarkan pandangan subjektif.
Sehingga informan dalam penelitian memberikan pemaknaan yang beragam terhadap Pariwisata Pulau Kemaro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi mewarnai semua aspek yang ingin diketahui, baik dari segi pandangan,
pengalaman, dan motif pada setiap pengunjung. Pengunjung memberikan pandangan terhadap Pariwisata
Pulau Kemaro sebagai tempat bersejarah, tempat yang nyaman, dan juga tempat untuk sembahyang. Pengalaman
yang dirasakan pelancong selama berada di pulau Kemaro berkaitan dengan kegiatan festival budaya, perayaan 17
Agustusan, perjalanan menuju Pulau Kemaro, sembahyang, sampai dengan pengalaman mengenai penyembuhan
penyakit. Sedangkan motif yang dimiliki pelancong, yaitu untuk mencari ketenangan dan kesenangan, ajakan dari
orang terdekat (orangtua ataupun teman), untuk melakukan kegiatan keagamaan, ketertarikan pelancong pada
sejarah pariwisata pulau Kemaro, serta motif untuk berkumpul bersama anggota keluarga. Perilaku komunikasi
yang terjadi yaitu dalam bentuk interaksi diantara pengunjung serta pengunjung dengan pelaku wisata yang
menggunakan komunikasi verbal. Kesimpulan dari penelitian tentang makna pariwisata pulau Kemaro menurut
pengunjung yaitu sebagai tempat warga Tionghoa untuk sembahyang, dan salah satu tempat wisata yang memiliki
nilai sejarah yang tinggi dan nyaman yang ada di kota Palembang."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Soraya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan antara perilaku komunikasi pengajar terhadap peserta pelatihan pengadaan barang/jasa. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 186 orang pegawai Aparatur Sipil Negara (36-45 tahun) yang merupakan peserta pelatihan pengadaan barang/jasa di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang menggunakan kuesioner (skala Likert) sebagai instrumennya. Data kuesioner yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan uji Pearson Korelasi. Dengan meminjam kerangka berpikir dari riset Mazer (2013), penelitian ini menggunakan lima variabel dalam kuesioner, antara lain penjelasan pengajar (teacher clarity), kedekatan nonverbal pengajar (teacher nonverbal immediacy), minat kognitif (cognitive interest), minat emosional (emotional interest), dan keterlibatan peserta pelatihan (student engagement). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebab-akibat atau korelasi yang positif antara kelima variabel tersebut. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa minat emosional peserta, minat kognitif peserta, dan keterlibatan peserta dalam pelatihan tersebut dipengaruhi oleh bagaimana pengajar mampu menjelaskan pengajaran dan membangun kedekatan secara nonverbal kepada pesertanya. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap pentingnya kelima variabel tersebut dalam meningkatkan keterlibatan peserta di proses pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan panduan praktis bagi pengajar dan perancang kurikulum untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi di dalam pelatihan.

This research aims to identify the relationship between instructor communication behavior and participants' interest in procurement training. The sample consists of 186 civil servants (aged 36-45) participating in procurement training at the Center for Competency Development of the Ministry of Public Works and Housing. This quantitative study utilizes a questionnaire (Likert scale) as an instrument, and the collected questionnaire data are analyzed descriptively using Pearson Correlation test. Borrowing the framework from Mazer's (2013) research, this study incorporates five variables in the questionnaire: teacher clarity variable, teacher nonverbal immediacy variable, cognitive interest variable, emotional interest variable, and student engagement variable. The results show a positive cause-and-effect relationship or correlation among these five variables. The study confirms that participants' emotional interest, cognitive interest, and engagement in the training are influenced by how instructors explain the teaching and build nonverbal closeness with the participants. Overall, this research provides empirical support for the importance of these five variables in enhancing participant engagement in the learning process. The implications of this study can offer practical guidance for instructors and curriculum designers to improve communication and interaction effectiveness in training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Veronika Rintar
"ABSTRAK
Skripsi ini mempertanyakan permasalahan: Bagaimanakah perilaku komunikasi antar mahasiswa berbeda agama Skripsi ini hendak menggambarkan bagaimana keanggotaan seseorang dalam organisasi keagamaan mempengaruhi perilaku komunikasinya dengan mahasiswa berbeda agama. Gambaran tersebut diperoleh dengan melakukan studi pada sejumlah mahasiswa Islam dan Kristen di FISIP FKG dan FE Universitas Indonesia dengan membedakan aktivis organisasi atau ke1ompok keagamaan dari nonaktivis Dari hasil penelitian, tampak bahwa pada umumnya interaksi antar mahasiswa Kristen dan Islam banyak terdorong o1eh alasan-alasan positif seperti persahabatan dan berbagai kepentingan lainnya, tetapi perbedaan ni1ai mengganggu harmoni tersebut. Para aktivis organisasi keagamaan cenderung tidak menyukai aktivis agama lain, tetapi cenderung menyukai nonaktivisnya. Para nonaktivis cenderung tidak menyukai aktivis organisasi agama lain dan cenderung menyukai nonaktivisnya. Seperti afeksi terhadap mahasiswa yang berbeda agama, komunikasi dengan aktivis organisasi cenderung kurang leluasa. Kenyataan ini mungkin disebabkan oleh sikap curiga, hati-hati dan persaingan antar aktivis. Latar belakang sejarah dan pengalaman negatif menyebabkan mahasiswa Islam cenderung bersikap hati-hati dan menghindari relasi dengan mahasiswa Kristen. Sementara itu mahasiswa Kristen nampak lebih banyak mendapatkan manfaat pergaulannya dengan mahasiswa Islam dan lebih banyak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Keakraban mahasiswa kedua agama ini paling banyak terjadi di FE, sementara di. FKG cenderung. netral dan di FISIP terdapat beberapa pertentangan. Skripsi ini menyimpulkan bahwa dengan tidak menjadi aktivis organisasi keagamaan responden mempunyai lebih banyak . sikap-sikap dan mendapat pengalaman yang lebih positif dari pad a responden aktivis. Karena itu saling pengertian perlu lebih banyak diusahakan untuk menjembatani aktivis lslam dengan aktivis Kristen misalnya dengan menekan kepentingan kelompok dan mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan menambah informasi dalam relasi itu dengan mengandalkan per an pemimpin informal pada tiap organisasi atau kelompok keagamaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenita Indrasari
"Perilaku defensif menghambat tim atau kelompok untuk mengambil keputusan secara optimal, sehingga perilaku ini merugikan organisasi dan perlu dikurangi. Perilaku defensif dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal terdiri dari pribadi otoritarian, self-esteem, dan keterampilan antar pribadi, sedangkan faktor-faktor eksternal terdiri dari struktur organisasi, kepemimpinan, iklim komunikasi, perubahan/intervensi kelompok, dan anggota kelompok yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan perilaku defensif. Faktor internal diwakili oleh self-esteem, sedangkan faktor eksternal diwakili oleh iklim komunikasi. Iklim komunikasi terdiri dari iklim komunikasi dengan atasan dan dengan rekan sejawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim komunikasi dengan atasan memiliki hubungan dengan perilaku defensif."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furtasan Ali Yusuf
Depok: Rajawali Press, 2021
302.35 FUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo
Depok: Rajawali Press, 2020
302.35 WIB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Press, 2021
302.35 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Thoha
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
658.402 MIF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Thoha
Jakarta: Rajawali Press, 2019
658.402 MIF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Triana
"Seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial kini telah menjadi alat potensial untuk kampanye kesehatan. Hal ini karena media sosial mampu meningkatkan interaktivitas dan komunikasi aktif di antara penggunanya. Beragam penelitian terkait pengaruh media sosial pada intensi perilaku dalam kampanye juga telah banyak dilakukan, namun masih sedikit yang melibatkan perilaku komunikasi. Menstimulasi perilaku pencarian informasi merupakan hasil penting dari kampanye kesehatan karena perilaku ini yang cenderung tetap efektif setelah kampanye kesehatan berakhir. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini meneliti apakah media sosial berperan dalam kampanye kesehatan yang bertujuan pada intensi perilaku dengan mediasi perilaku komunikasi. Penelitian ini memadukan pendekatan psikologi dan komunikasi dalam memprediksi intensi perilaku pencegahan anak kerdil (stunting). Fokus terhadap stunting dilakukan karena hal ini menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Peneliti menggunakan adaptasi model penelitian yang memadukan Theory of Planned Behaviour, Risk Information Seeking and Processing model, Risk Perception Attitude Framework, serta Situational Theory of Problem Solving. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan paradigm positivis dan bersifat ekplanatif. Pengambilan data dilaksanakan dengan survey online secara convenience pada wanita yang masuk dalam kategori sasaran prioritas pencegahan stunting yang menjadi pengikut akun instagram @genbestid, akun kampanye pencegahan stunting milik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS) untuk melihat pola pengaruh dari perceived risk, efficacy belief, informational subjective norms, relevant channel believe, social media self-efficacy, information selection, information transmission, serta information acquisition terhadap intensi perilaku pencegahan stunting. Hasil penelitian ini menemukan bahwa intensi perilaku pencegahan stunting paling dapat diprediksi dengan perilaku transmisi informasi (information transmission). Dalam hal ini transmisi informasi mampu memediasi hubungan antara kepercayaan pada saluran yang relevan (relevant channel belief) dengan intensi perilaku pencegahan stunting. Transmisi informasi juga memediasi hubungan antara pemilihan informasi (information selection) dan intensi perilaku pencegahan stunting. Ditemukan juga bahwa informational subjective norm memiliki pengaruh langsung pada information acquisition. Sedangkan untuk persepsi risiko ditemukan tidak berpengaruh terhadap perilaku komunikasi maupun intensi perilaku pencegahan stunting.

Development of technology makes social media become a potential tool for health campaigns, because it can increase interactivity and active communication among its users. Various studies related to the influence of social media on behavioral intentions in health campaigns have also been carried out, but just few of them involve communication behavior. Stimulating information seeking behavior is an important outcome of health campaigns because these behaviors tend to remain effective after the health campaign ends. According to this reason, this study examines the influence of social media on health behavioral intentions mediated by communication behavior. This study combines psychology and communication approaches in predicting the behavioral intention of preventing stunting in children. Stunting become focus of this study because it is a major nutritional problem in Indonesia. To answers research problems, researcher is using adaptation of a research model that combines Theory of Planned Behavior, Risk Information Seeking and Processing model, Risk Perception Attitude Framework, and Situational Theory of Problem Solving. This research was quantitatively conducted with positivist and explanative paradigm. Data collection was carried out with a convenience online survey on women who were included in the priority target category for stunting prevention. Women on this survey are followers of the instagram account @genbestid, the stunting prevention campaign account belonging to the Ministry of Communications and Informatics. Research hypothesis were tested using a Structural Equation Model (SEM) approach, based on Partial Least Square (PLS), to see the influence of perceived risk, efficacy belief, informational subjective norms, relevant channel believe, social media self-efficacy, information selection, information transmission, and information acquisition on the behavioral intention on stunting prevention. The results of this study found that the behavioral intention on stunting prevention was most predictable by information transmission behavior. In this case the transmission of information is able to mediate the relationship between relevant channel belief and the behavioral intention on stunting prevention. Information transmission also mediates the relationship between information selection and the behavioral intention on stunting prevention. This research was also found that informational subjective norms have a direct influence on information acquisition. Meanwhile, perceived risk was found to have no effect neither on communication behavior nor behavioral intention on stunting prevention. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library