Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henni Wahyu Triyuniati
Abstrak :
Latar belakang: Keterlambatan perkembangan adalah morbiditas jangka panjang akibat prematur dan perdarahan intraventrikel (PIV). Uji Capute scales merupakan alat perkembangan yang praktis dan dapat menegakkan keterlambatan perkembangan. Tujuan: mengetahui luaran keterlambatan perkembangan dengan uji Capute scales pada anak dengan riwayat prematur dan PIV. Metode: Studi potong lintang dilakukan terhadap 96 anak usia koreksi 6-36 bulan di RSCM. Penelitian ini mencari prevalens dan jenis keterlambatan perkembangan dengan uji Capute scales antara kelompok prematur dengan PIV sedang-berat dan kelompok PIV ringan. Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara derajat PIV, usia gestasi, berat lahir, apneu of prematurity (AOP), ventilator mekanik dini, resusitasi aktif, dan patent ductus arteriosus (PDA) terhadap keterlambatan perkembangan. Hasil: Prevalens keterlambatan perkembangan pada kelompok anak dengan prematur dan PIV adalah 19,8%. Kelompok anak dengan riwayat prematur dan PIV sedang berat memiliki 2,56 kali mengalami keterlambatan perkembangan umum dibandingkan dengan kelompok prematur dan PIV ringan (IK95% 1,176-5,557; nilai p=0,037). Jenis keterlambatan perkembangan kognitif/visual-motor didapatkan peningkatan risiko tertinggi (rasio prevalens 4,73 (IK95%1,92-11,69; nilai p=0,001) dibandingkan keterlambatan perkembangan bahasa. Analisis multivariat menunjukkan apneu of prematurity (AOP) adalah faktor risiko independen yang berhubungan dengan luaran keterlambatan perkembangan pada kelompok prematur dan PIV (OR 4,01 (IK95%1,37-11,75); nilai p=0,011). Kesimpulan: Derajat PIV berperan sebagai salah satu komorbid yang mempengaruhi luaran keterlambatan perkembangan.
Background: Neurodevelopmental delay is among one of long-term morbidities for children with history of prematurity and intraventricular hemorrhage (IVH). The Capute scales test is a practical developmental tool with diagnostic value for neurodevelopmental delay. Objective: To investigate neurodevelopmental delay outcome using Capute scales test. Methods: It is a cross-sectional study involving 96 children at 6-36 months corrected age with history of prematurity and IVH in RSCM Jakarta. This study measures prevalence and characteristics of neurodevelopmental delay among children with prematurity and IVH mild-severe IVH group compared with mild IVH group. Analysis was done to determine relationship between IVH grades, gestational age, birth weight, apneu of prematurity (AOP), early mechanical ventilator use, active resuscitation history, and patent ductus arteriosus (PDA) and neurodevelopmental delay. Results: Prevalens of neurodevelopmental delay in children with history of prematurity and IVH is 19,8%. Premature children with mild-severe IVH group showed greatest risk in cognitive/visual-motor delay (PR 4,73 (95%CI 1,92-11,69; p=0,001) than language delay. Multivariate analysis showed AOP is the only independent risk factor related to neurodevelopmental delay in children with history of prematurity and IVH (OR 4,01 (95%CI 1,37-11,75); p=0,011). Conclusion: IVH grades contribute as one of comorbidities which influence neurodevelopmental delay.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sunny Orlena
Abstrak :
Asfiksia neonatal dan sepsis termasuk tiga penyebab kematian terbanyak pada neonatus dan dapat menyebabkan berbagai keluaran buruk. Deteksi dini penting agar dapat dilakukan upaya pencegahan terutama terhadap neonatus dengan risiko tinggi. Diagnosis sepsis yang akurat masih menjadi tantangan karena manifestasi tidak spesifik. Infeksi intrauterin akan menimbulkan fetal inflammatory response syndrome yang disertai beberapa perubahan hematologi, yaitu peningkatan granulopoiesis dan eritropoiesis. Penelitian ini mencoba mencari tahu apakah rasio imatur/total neutrofil (IT), rasio neutrofil limfosit (RNL), dan eritrosit berinti (NRBC) darah tali pusat dapat digunakan sebagai alternatif untuk memprediksi keluaran buruk jangka pendek neonatus. Penelitian ini menggunakan desain nested case control untuk mencari hubungan dan desain potong lintang untuk menilai performa diagnosis parameter hematologi seperti rasio IT, RNL, dan NRBC dalam memprediksi keluaran buruk jangka pendek neonatus. Sejumlah 88 neonatus terdiri atas 22 neonatus dengan keluaran buruk dan 66 neonatus tanpa keluaran buruk sebagai kontrol diikutsertakan dalam penelitian ini. Ditemukan hubungan bermakna secara statistik antara rasio IT (OR=9,1; p<0,001) dan NRBC (OR=14,44; p<0,001) dengan keluaran buruk, sedangkan untuk RNL tidak ditemukan hubungan bermakna secara statistik (p=0,052). Pemeriksaan rasio IT mempunyai luas Area Under the Curve (AUC) 78,7% dengan nilai titik potong optimal 0,206 (sensitivitas 77,3%, spesifisitas 72,7%), sedangkan pemeriksaan NRBC memiliki AUC 80,7% dengan titik potong optimal 13/100 leukosit (sensitivitas 59,1%, spesifisitas 90,9%). Parameter gabungan rasio IT dan NRBC memiliki AUC 85%. Berdasarkan hasil tersebut maka pemeriksaan rasio IT dan NRBC dapat digunakan untuk memprediksi keluaran buruk jangka pendek neonatus. ......Neonatal asphyxia and sepsis are among the three leading causes of death in neonates and can cause a variety of adverse outcomes. Early detection is important so that prevention efforts can be made, especially for high-risk neonates. An accurate diagnosis of sepsis remains a challenge because of the nonspecific manifestations. Intrauterine infection will cause fetal inflammatory response syndrome, which is accompanied by several hematological changes, namely increased granulopoiesis and erythropoiesis. This study tried to find out whether the immature/total neutrophil ratio (IT), neutrophil lymphocyte ratio (NLR), and nucleated red blood cells (NRBC) of umbilical cord blood could be used as alternatives to predict short-term adverse neonatal outcomes. This study used a nested case control design to look for association and a cross-sectional design to assess the diagnostic performance of hematological parameters such as IT ratio, NLR, and NRBC in predicting neonatal short-term adverse outcomes. A total of 88 neonates consisting of 22 neonates with adverse outcome and 66 neonates without adverse outcome as controls were included in this study. There was a statistically significant relationship between IT ratio (OR = 9.1; p <0.001) and NRBC (OR = 14.44; p <0.001) with adverse outcome, while for NLR there was no statistically significant relationship (p = 0.052) . IT ratio had an Area Under the Curve (AUC) of 78.7% with an optimal cut-off of 0.206 (sensitivity 77.3%, specificity 72.7%), while NRBC count had an AUC of 80.7% with an optimal cut-off of 13/100 leukocytes (sensitivity 59.1%, specificity 90.9%). The combined parameter of the IT and NRBC ratio has an AUC of 85%. Based on these results, IT ratio and NRBC can be used to predict neonatal short-term adverse outcomes
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library