Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dasril
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja antara bank swasta dengan bank pemerintah periode 2009 - 2013. Sampel penelitian ini adalah 4 bank swasta dengan 4 bank pemerintah yang memiliki aset terbesar di Indonesia menurut kriteria Bank Indonesia.. Kinerja perbankan di ukur dengan LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Net Performing Loan), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Assets), BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional), NIM (Net Interest Margin), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan PDN (Posisi Devisa Netto). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja antara bank pemerintah dengan bank swasta berdasarkan variabel LDR, NPL, ROA, BOPO, NIM, CAR, dan PDN. Sementara itu terdapat perbedaan kinerja antara bank pemerintah dan bank swasta pada variabel ROE.

Comparative Analysis of Private Banks and State Banks Performance Period of 2009 - 2013

This study is aimed at analyzing the difference in performance between private banks and state banks within the period of 2009 to 2013. The sample used is 4 private banks and 4 state banks selected based on their size within the industry. The performance is measured by relevant financial ratios, namely loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL), return on assets (ROA), return on equity (ROE), operating expenses against operating income, net interest margin (NIM ), capital adequacy ratio (CAR) and net open position. The results show that there is no difference in performance between the state banks and private banks based on LDR, NPL, ROA, Operating expense against operating income , NIM, CAR, and net open position. The only variable shows performance difference between the state and private banks is ROE . "

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Suterakhir
"ABSTRAK
Produk unit linked berkembang seiring dengan kesulitan perusahaan asuransi jiwa dalam menghasilkan profit, kondisi ini disebabkan karena perusahaan asuransi yang biasanya menjual produk konvensional pada umumnya memberikan janji suku bunga investasi diatas suku bunga deposito. Hal ini menyebabkan terjadinya negative spread yang cukup mengkhawatirkan. Untuk menghindari kerugian lebih besar akibat negative spread ini, asuransi jiwa mulai mengurangi porsi pendapatan premi dari produk endowment, atau produk yang menjanjikan garansi pendapatan kepada pemegang polis. Salah satu alternatif yang menjadi solusinya adalah mulai gencar memasarkan produk unit linked. Dengan menjual produk unit linked, perusahaan asuransi tidak perlu mencadangkan dana yang besar mengingat hasil tunai sebagai bagian dari investasi yang diberikan kepada pemegang polis bergantung pada hasil investasi unit linked-nya.
Seperti halnya dengan reksa dana, unit linked pada umumnya memiliki tingkat return di atas instrumen investasi perbankan. Ini disebabkan karena para pengelola umit linked memiliki kebebasan lebih luas dalam mengelola dana nasabah dibandingkan dengan para pengelola dana perbankan. Seiring dengan trend perkembangan dunia industri keuangan secara global, industri multifinance dan asuransi menjadi pemain baru yang banyak menyerup pasar di Indonesia. Di pasar asuransi, unit linked menjadi favorit baru sebagai salah satu alternatif berinvestasi dan menunjukan perkembangan yang menggembirakan.
Namun terlepas dari perkembangan tersebut, sering sekali muncul perdebatan di masyarakat yang menggambarkan masih awamnya masyarakat mengenai produk investasi tersebut yang berdampak pada keraguan berinvestasi di unit linked. Untuk itulah, dalam penulisan ini akan dibahas bagaimana pricing pada unit linked terbentuk dan mengukur kinerja unit linked untuk mengetahui seberapa besar imbal hasil (return) dan resiko berinvestasi di unit linked dibandingkan dengan berinvestasi di reksa dana, sehingga diakhir penulisan ini muncul pemahaman baru apakah unit linked tersebut bisa menjadi salah satu alternatif berinvestasi yang tidak kalah menariknya dengan reksa dana.
Sebagai salah satu instrumen portofolio, pengukuran kinerja dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yang lazim digunakan yaitu: Sharpe, Treynor dan Jenson Indeks. Ketiga metode ini diharapkan mampu memberikan penjelasan secara menyeluruh mengenai tingkat return yang dihasilkan unit linked tanpa mengesampingkan potensi resiko instrumen tersebut.

ABSTRACT
Unit linked product has developed due to the difficulties faced by life insurance companies in making profits. This condition is caused by the fact that insurance companies usually sell conventional product that generally promises interest rate above deposit interest rate. It then causes negative spread that should be concerned. To avoid bigger loses caused by this negative spread, life insurance companies start deducting premium income portion from endowment product, or product that promises income guarantee to policy holder. One alternative to solve this problem is by pushing sells of unit linked product. By selling unit linked product, insurance companies do not have to reserve major fund because return on investment as part of investment given to policy holder is depended upon profits made by his or her unit linked.
Similar to mutual fund, unit linked generally has higher return rate than other banking investment instrument. It is possible because unit linked managers have more freedom to manage clients' funds than bankers who manage bank funds. In term with new trend that has been developing in financial industries globally, multi finance and insurance industries have now become new players that make big markets in Indonesia. In insurance market, unit linked has become new favorite as other alternative of investment and it shows significant growth.
But apart from that growth, there is still debate among people today that signifies the lack of understanding towards unit linked that, in time, leads to the reluctant to invest inunit linked. Therefore, this thesis will explain how to develop pricing in unit linked and to measure unit linked performance to find out how high the return is, and the risks involved in investing in unit linked compared to investing in mutual fund, so by the end of this thesis, readers will gain new understanding whether unit linked can be an alternative to invest that is not less profitable than mutual fund.
As one of portfolio instruments, performance measure conducted in this research. uses three methods that are commonly used, which are: Sharpe, Treynor, and Jenson Index. Hopefully, these three methods are able to thoroughly explain the return level made by unit linked without ignoring the potential risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 25572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Richard
"ABSTRAK
Penilaian dengan menggunakan metode rasio memberikan hasil pengukuran yang cukup baik untuk dapat menilai kinerja PLN dan TNB. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan dua perspektif, yaitu perspektif keuangan dan perspektif pelanggan. Pengukuran kinerja yang dilakukan suatu perusahaan dapat menunjukkan bagaimana pelaksanaan operasional dan kesehatan usaha perusahaan. Penilaian kesehatan usaha pada perusahaan terutama perusahaan BUMN telah ditentukan oleh pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 tahun 2002 yang mengatur tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Secara umum hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran kinerja pada TNB masih lebih baik dari pada PT.PLN Persero pada periode tahun 2011-2015.

ABSTRACT
Assessment using the ratio method gives a good enough measurement result to be able to assess the performance of PLN and TNB. Performance measurement was done by using two perspectives, namely financial perspective and customer perspective. Measuring the performance of a company can show how the implementation of operations and the company 39 s business health. especially SOE companies has been determined by the government as stipulated in the Decree of the Minister of SOE No. 100 of 2002 which regulates the Rating of SOEs Level. The type of research used is quantitative with descriptive research method. In general, the results of the analysis show that the performance measurement on the Bunaken National Park is still better than PT PLN Persero in the period 2011 2015"
2018
T49198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Susilo Jahja
"ABSTRAK
Pakto 1988 yang dikeluarkan oleh oleh pemerintah antara lain
untuk mempermudah market entry telah membawa dampak meningkatnya
jumlah bank dan kantor bank sehingga tingkat persaingan antar
bank semakin ketat baik dalam menanrik dana dari masyarakat maupun
menyalurkannya dalam bentuk kredit.
Namun karena dampak-dampak yang dirasakan negatif, maka
pemerintah menindaklanjuti paket deregulasi tersebut dengan
kebijakan uang ketat dan regulasi berupa Pakfeb 1991. Hal tersebut berakibat pada berbagai kesulitan yang dialami oleh dunia
perbankan di Indonesia.
Menghadapi kondisi-kondisi diatas ternyata bank-bank swasta
secara rata-rata lebih unggul dibanding bank pemerintah dalam
kemampuan menarik dana ataupun menyalurkannya. Sedangkan dalam
kondisi kebijakan uang ketat, kinerja bank-bank swasta secara
rata-rata juga lebih baik dibanding bank-bank pemerintah.
Hal tersebut bisa dipahami mengingat bahwa bank pemerintah
sebelum berlakunya UU Perbankan tidak bisa berlaku profit orient
ed secara mutlak karena merupakan alat ekonomi dan moneter pemer
intah, dimana peran dan fungsi mereka telah ditentukan sehingga
ruang gerak mereka terbatas dan tidak fleksibel menghadapi peru
bahan.
Keluarnya undang-undang Perbankan 1992 mengakibatkan peru
bahan bentuk badan hukum bank-bank pemerintah menjadi persero
menyebabkan mereka harus bisa beroperasi secara wajar dengan bank
swasta lainnya tanpa mendaIpat fasilitas khusus.
Dalam karya akhir ini dikaji mengenai kinerja bank-bank
pemerintah dibandingkan dengan bank umum swasta nasional, diukur dengan rasio?rasio likuiditas mapun profitabilitas, untuk menge
tahui dimana kelebihan maupun kelemahan bank-bank pemerintah.
Pembandingan dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis. Kemudian
BCG matrix digunakan untuk menganalisis posisi persaingan mas
Ing-masing bank pemerintah. Sedangkan untuk menentukan strategi
yang akan dipilih digunakan SWOT matrix.
Disimpulkan bahwa dalam persaingan dengan bank umum swasta
nasional, posisi persaingan bank pemerintah semakin lemah dan
tingkat pertumbuhannyapun lebih lambat. Hal ini merupakan indika
si dari kelemahan bank pemerintah dalam menarik dana maupun
menyalurkannya dalam bentuk kredit.
Maka perlu ditempuh strategi yang bersifat defensif, dimana
bank pemerintah harus lebih memperhatikan tingkat kesehatannya
ketimbang ekspansi kredit. Penumbuhan iklim profesionalisme dalam
pengelolaan bank pemerintah harus dilakukan agar keputusan-kepu
tusan yang diambil senantiasa didasarkan atas pertimbangan yang
obyektif dan rasional kemudian disarankan pula perlunya pening
katan kualitas sumber daya manusia di bank-bank pemerintah untuk
menghadapi iklim persaingan yang makin ketat.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
" Algoritma K-Support Vector Nearest Neighbor (K-SVNN) menjadi salah satu alternatif
metode hasil evolusi K-Nearest Neighbor (K-NN) yang bertujuan untuk mengurangi saat prediksi
tetapi tetap mempertahankan akurasi prediksi. Metode ini masih relatif muda sehingga baru
dibandingkan hanya dengan metode-metode berbasis K-NN lainnya. Dalam penelitian ini
dilakukan analisis perbandingan kesamaan, perbedaan, dan kinerja terhadap metode Decision Tree
(DT) dan Naïve Bayes (NB). Pengujian dengan perbandingan ini penting untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan relatif yang dimiliki oleh K-SVNN. Dengan mengetahui keunggulan
dan kelemahan maka metode tersebut dapat dibuktikan kehandalannya ketika diimplementasikan.
Pengujian dilakukan baik pada saat pelatihan maupun prediksi. Kinerja pelatihan diukur dalam hal
waktu yang digunakan untuk pelatihan, kinerja prediksi diukur dalam hal waktu yang digunakan
untuk prediksi dan akurasi prediksi yang didapat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa K-SVNN
mempunyai akurasi yang lebih baik daripada DT dan NB. Sedangkan waktu yang digunakan untuk
pelatihan dan prediksi K-SVNN lebih lama disbanding DT dan NB. "
005 JEI 3:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Dewi Sekarlangit
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh perbandingan kinerja terhadap ketertarikan laki-laki pada perempuan dalam konteks jarak psikologis spasial dekat yang dimoderasi oleh rasa iri dengan menggunakan desain eksperimental between-subjects design 2x2. Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa laki-laki Universitas Indonesia sebagai partisipan penelitian untuk mengungkapkan ketertarikan yang terbentuk ketika laki-laki merasa lebih baik (atau lebih buruk) dalam hal kinerja dibandingkan seorang perempuan dan melihat efek moderasi salah satu emosi yang muncul, yaitu rasa iri (tinggi atau rendah) terhadap hubungan pengaruh tersebut. Kinerja yang dimaksud meliputi pencapaian akademis dan non-akademis yang diperoleh sebagai mahasiswa. Rasa iri diharapkan timbul setelah dilakukan perbandingan kinerja yang dimiliki dengan kinerja seorang perempuan. Berdasarkan teknik analisis moderator yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh perbandingan kinerja pada ketertarikan, serta terdapat efek moderasi rasa iri dalam pengaruh perbandingan kinerja pada ketertarikan laki-laki terhadap perempuan dalam konteks jarak psikologis spasial dekat.

This research has conducted to see the influence of performance comparison on men?s attraction to women in psychological distance spatially near moderated by envy with between-subject design 2x2 experimental design. This research involve 120 male college student from University of Indonesia as a participant to reveal the attraction that formed when men feels outperformed (vs underperformed) by women in a context of performance and to see the effect of moderation from one of emotion that come out, that is envy (high or low), on that causality. Performance in this research is an academic or non-academic achievement as a college student. Envy is come from a comparison between their performance and women?s performance. Based on the moderator analysis, the result is there is an effect of performance comparison on attraction, and there is moderation effect of envy on effect of performance comparison on men?s attraction to women in psychological distance spatially near."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Gracella Rospita
"Pada tahun 2021, Kota Tangerang Selatan menimbulkan 800 ton sampah per harinya, dengan sumber terbesar dari rumah tangga, dimana 26,52% sampah Kota Tangerang Selatan merupakan sampah anorganik yang tersusun atas plastik, kaca, kertas, logam, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan membandingkan kinerja 4 (empat) bank sampah pengelola sampah anorganik perumahan di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur. Indikator yang dibandingkan ialah timbulan sampah dan pelayanan di bank sampah termasuk fasilitas (Input); kebersihan rumah nasabah (Output), peningkatan kesehatan dan kesejahteraan nasabah (Outcome), tabungan nasabah (Benefit), serta pemanfaatan tabungan nasabah dan asumsi pengurangan sampah oleh bank sampah (Impact). Instrumen yang digunakan berupa SNI 19-3964-1994 untuk data lapangan dan PermenLHK No. 14 tahun 2021 untuk kuesioner tertutup berbasis skala Guttman dengan target 90 responden (15 pengurus dan 75 nasabah). Setelah direkapitulasi dengan Pairwise Comparison Chart, hasil menunjukkan bank sampah yang kinerjanya paling unggul ialah BSA dan BSJ dengan skor setara, sebesar 7.

In 2021, South Tangerang City generated 800 tons of waste per day, with the largest source from households, where 26.52% of South Tangerang City's waste is inorganic waste composed of plastic, glass, paper, metal, and others. This study aims to compare the performance of 4 (four) waste banks which manage residential inorganic waste in Ciputat and East Ciputat Districts. The indicators compared consists of the waste generation and services at the waste bank including facilities (Input); the cleanliness of customers' homes (Output), the improvement of customer health and welfare (Outcome), the customer savings (Benefit), the utilization of customer savings and the assumption of waste reduction by waste banks (Impact). The instruments used are SNI 19-3964-1994 for field data and PermenLHK No. 14 of 2021 for a closed questionnaire based on the Guttman scale with a target of 90 respondents (15 administrators and 75 customers). After recapitulating with the Pairwise Comparison Chart, the result shows that the waste banks with the most superior performances are BSA and BSJ with an equivalent score of 7."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Adriana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25288
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Maisarah
"Peningkatan kualitas nanotube karbon dapat dilakukan dengan menggunakan katalis berpenyangga. MgO secara luas telah digunakan sebagai penyangga katalis Fe untuk menghasilkan nanotube karbon berkualitas baik. Disisi lain, penelitian Ni berpenyangga MgO belum banyak digunakan padahal Ni merupakan logam yang paling aktif dalam reaksi dekomposisi metana. Untuk itu penelitian dilakukan untuk mengkaji perbandingan kedua katalis tersebut dalam sintesis nanotube karbon. Reaktor yang digunakan untuk reaksi dekomposisi katalitik metana adalah reaktor terstruktur Gauze, sedangkan metode yang digunakan dalam preparasi katalis adalah sol gel dan teknik pelapisan dip coating. Kinerja katalis ditentukan dari konversi metana, kemurnian hidrogen, yield dan karakterisasi nanotube karbon menggunakan SEM. Dari hasil penelitian, diperoleh perbandingan nanotube karbon yang dihasilkan yaitu katalis terstruktur Ni/MgO memberikan konversi metana rata-rata 23.5%, kemunian hidrogen rata-rata 23.9%, yield 9.76 g karbon/g katalis dan karakterisasi nanotube karbon dengan morfologi yang baik. Katalis ini juga mampu bertahan untuk reaksi selama 4.17 jam dengan konversi minimal 16.04%. Katalis terstruktur Fe/MgO memberikan konversi metana rata-rata 10.7%, kemunian hidrogen rata-rata 15.5%, yield 3.45 g karbon/g katalis dan karakterisasi nanotube karbon dengan morfologi yang kurang baik akibat terjadinya aglomerasi partikel Fe. Katalis ini hanya mampu bertahan untuk reaksi selama 2.83 jam dengan konversi minimal sebesar 7.27%.

Improvement of Carbon Nanotube (CNT) quality can be obtained by using supported catalyst. MgO has been generally used as support for Fe catalyst to produce CNT with good quality. On the other hand, there is only few research regarding the usage of MgO supported Ni catalyst despite its nature as the most reactive catalyst for catalytic methane decomposition. For that reason, this research has done to compare the two catalysts. Reactor structured Gauze is used for catalytic methane decomposition, sol gel method is used for catalyst preparation and dip coating is used for catalyst coating on substrat. Performance of the two catalysts are determined from methane conversion, hydrogen purity, yield and CNT characterization by SEM. Structured catalyst Ni/MgO gives the average conversion of 23.5%, average hydrogen purity of 23.9%, yield of 9.76 g C/g catalyst and good morfology of CNT. This catalyst can endured for 4.17 hours with the minimum conversion of 16.04%. In comparison, structured Fe/MgO catalyst gives the average conversion of 10.7%, average hydrogen purity of 15.5% and yield of 3.45 g carbon/g catalyst. Moreover, the resulting CNT morfology is not very good due to agglomeration of Fe particles. This catalyst can only endured for 2.83 hours with the minimum conversion of 7.27%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1606
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library