Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muniati Kurnia
"Penyandang diabetes melitus memiliki bayang-bayang risiko terjadinya penurunan kualitas kesehatan dibandingkan dengan individu yang bukan penyandang diabetes melitus. Hal ini terjadi karena adanya anomali pada kadar glukosa darah yang meningkatkan risiko terjadinya kejadian terburuk yaitu komplikasi terutama pada kulit. Untuk mengurangi risiko tersebut dibutuhkan perilaku perawatan kulit yang baik dimulai dengan tingkat pengetahuan yang baik terkait perawatan kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawatan kulit pada penyandang diabetes melitus. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling melibatkan 110 orang responden. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 69 orang (62,7%) memiliki pengetahuan sedang, sebanyak 31 orang (28,2%) dengan pengetahuan tinggi, dan sebanyak 10 orang (9,1%) memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan data tersebut, sebagian besar masih memiliki tingkat pengetahuan sedang sehingga diperlukan upaya peningkatan pengetahuan pada penyandang diabetes melitus terutama pada perawatan kulit dengan memaksimalkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis pada setiap fasilitas kesehatan. 

People with diabetes mellitus have the risk of decreasing the quality of health compared to individuals who do not have diabetes mellitus. This happens because of an anomaly in blood glucose levels which increases the risk of the worst event occurring, namely complications, especially on the skin. To reduce this risk, good skin care behavior is needed starting with a good level of knowledge regarding skin care. This research was conducted to describe the level of skin care knowledge in people with diabetes mellitus. The research design is a descriptive study with a cross-sectional approach and uses a sampling technique with simple random sampling involving 110 respondents. The results showed that 69 people (62.7%) had moderate knowledge, 31 people (28.2%) had high knowledge, and 10 people (9.1%) had less knowledge. Based on these data, most of them still have a moderate level of knowledge, so efforts are needed to increase knowledge of people with diabetes mellitus, especially in skin care by maximizing the Chronic Disease Management Program at every health facility."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Peny Widiastuti
"Peneliti melakukan penelitian terhadap konsumen di wilayah DKI Jakarta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen tersebut dalam menggunakan produk perawatan kulit. Penelitian ini dilakukan mengingat saat ini terdapat banyak sekali produk perawatan kulit yang beredar di pasar, dan dari penyebaran kuisioner yang dilakukan, setelah dilakukan proses analisis dengan menggunakan factor analysis ditemukan bahwa faktor merek, harga, promosi, kualitas produk, kualitas layanan, desain kemasan dan setting toko merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen DKI Jakarta dalam menggunakan produk perawatan kulit.

This research examines Jakarta consumers use behavior in regard to skin care products. The primary objective is to investigate what the factors affecting their using decision. The research conducted in consideration of the various number of skin care products available in the market and tight competition among the products. The primary research conducted by distributing the questionnaire and analyzed with factor analysis method. The finding of the research is brand name, price, promotion, product quality, service quality, design of packaging, and setting counter or store environment are considered important factors for the consumers in order to make a decision toward using the skin care products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30105
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana yunus
"Gangguan integritas kulit merupakan masalah yang umum ditemukan pada lansia sebagai akibat dari penuaan yang menurunkan fungsi fisiologis. Xerosis atau kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang banyak dialami lansia. Faktor risiko yang berpengaruh terjadinya xerosis pada lansia, di antaranya faktor usia, tingkat ketergantungan, asupan cairan, dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari. Lansia dengan keluhan xerosis membutuhkan intervensi keperawatan perawatan kulit untuk meningkatkan status hidrasi kulit dan mencegah perburukan lebih lanjut. Perawatan kulit terdiri dari pembersihan kulit dan terapi emolien menggunakan agen topikal minyak kelapa murni dan aloe vera. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi keperawatan perawatan kulit dalam mengatasi masalah gangguan integritas kulit pada lansia dengan xerosis. Hasil analisis menunjukkan setelah dilakukan intervensi selama 12 hari terdapat penurunan skala Overall Dry Skin Score (ODSS) dari 3 (parah) menjadi 2 (sedang). Kesimpulannya, perawatan kulit dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan dasar untuk gangguan integritas kulit xerosis pada lansia. Intervensi ini akan lebih optimal apabila diterapkan dengan konsisten setiap hari berturut-turut dengan didampingi asupan cairan yang adekuat, menghindari paparan sinar matahari, menggunakan tabir surya, dan modifikasi lingkungan.

A common issue in the elderly is impaired skin integrity because aging decreases physiological function. A common skin issue among the elderly is xerosis, or dry skin. Age, dependence level, fluid intake, and environmental elements including temperature, humidity, and sun exposure are risk factors that affect the development of xerosis in the elderly. To increase skin moisture and stop future deterioration, nursing intervention skin care are necessary for elderly adults who complain of xerosis. Skin washing and emollient therapy utilizing topical substances like virgin coconut oil and aloe vera make up skin care. This case study intends to demonstrate how skin care can be used to address the issue of weakened skin integrity in the elderly. This case study intends to demonstrate how skin care can be used to treat elderly xerosis patients who have decreased skin integrity. According to the analysis's findings, the Overall Dry Skin Score (ODSS) scale decreased from 3 (severe) to 2 (moderate) after 12 days of nursing intervention. In conclusion, one of the fundamental nursing care for xerotic skin integrity issues in the elderly can be skin care. This intervention will be more effective if used consistently every day in a row along with proper fluid intake, minimizing sun exposure, utilizing sunscreen, and environmental adjustment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zubair Al Kaubraa
"ABSTRAK
Industri perawatan kulit dan kecantikan mengalami perkembangan signifikan di pasar Indonesia. Perkembangan ini juga dialami oleh produk perawatan kulit pria, meskipun merawat kulit sering dipersepsikan sebagai kegiatan feminin. Tulisan ini menganalisis bagaimana Garnier Men, sebuah merek yang berhasil memimpin pasar industri produk perawatan kulit pria di Indonesia, menarasikan maskulinitas merek kepada khalayaknya. Narasi maskulinitas merupakan hal yang penting dilakukan, terutama oleh merek yang mengalami gender-bending dengan merek induk atau kategori produk yang diasosiasikan sebagai feminin. Salah satu cara sebuah produk dalam mengomunikasikan mereknya adalah melalui kemasan yang berperan sebagai interaksi langsung antara produk dan konsumen di pasar. Untuk menganalisis narasi maskulinitas yang dilakukan Garnier Men, makalah ini membandingkan aspek visual dan bahasa dalam kemasannya dengan kemasan merek induknya yaitu Garnier Skin Naturals. Analisis yang dilakukan menghasilkan tiga temuan. Pertama, narasi maskulinitas dilakukan dengan merujuk kepada konsep maskulinitas yang tradisional. Kedua, narasi tersebut meminjam istilah yang ilmiah dan sporty untuk menjustifikasi penggunaan produk. Ketiga, maskulinitas disampaikan sebagai oposisi dari femininitas.

ABSTRACT
The skincare and beauty industry experience a significant growth in Indonesia s market. This growth is also experienced by men s skincare products, even though the act of taking care of one s skin is often perceived as feminine. This article analyzes how Garnier Men, a brand which successfully became the market leader of men s skincare products in Indonesia, narrate brand masculinity to its male target audience. Brand masculinity narrative is an important thing especially for brands that experienced gender-bending which parent brands or product category are associated with femininity. One way for a product to communicate its brand is through packaging design that provides interaction for the products and its consumers in the marketplace. To analyze how Garnier Men does brand masculinity narrative, this study will compare the packaging s visual and linguistic aspects to the packaging of its parent brand, Garnier Skin Naturals. There are three findings in this analysis. First, brand masculinity narrative was done by referring the traditional concept of masculinity. Second, the narrative borrows scientific and sporty terms to justify the use of the product. Third, masculinity is presented as an opposition of femininity.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rusana
"Risiko kerusakan integritas kulit perineal merupakan salah satu masalah keperawatan yang muncul pada balita dengan diare. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perawatan kulit terhadap risiko kerusakan integritas kulit perineal balita dengan diare. Jumlah responden kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 45. Desain penelitian quasi experiment dengan pre dan post test with control group.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang bermakna dimana balita dengan diare yang mendapatkan perawatan kulit sesuai standar praktik dalam penelitian ini mengalami risiko kerusakan integritas kulit lebih rendah (17% atau 6 kali) daripada balita yang mendapatkan perawatan kulit sesuai kebiasaan rumah sakit. Perlunya disusun standar praktik perawatan kulit sebagai pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan.

The risk of impaired perineal skin integrity is one of the nursing problems which occurs among children under five years old with diarrhoea. The aim of this study was to identity the influence of skin care to the risk of the area perineal skin integrity among children under five years old with diarrhoea. The numbers of control group respondent and intervention group was 45 for each group. The research design used quasi experiment with pre and post test with control group.
The results identified that there was a significant different in which children under five years old with diarrhoea who recene skin care with standard practice recene lower risk of impaired skin integrity (17% or 6 times) than children under five who recened skin care based on hospital procedure. This research recommends that a standard practice for skin care is necessary as a guidance in providing nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amma Rahmala Sari
"

Masalah kulit, xerosis dan pruritus merupakan masalah umum yang terjadi pada lanjut usia seperti yang terjadi di Panti Sosial Tresna Werdha 1 Jakarta (PSTW). Faktor yang mempengaruhi masalah tersebut yaitu penurunan fisiologis tubuh dan lingkungan. Masalah tersebut jika tidak diatasi akan menimbulkan masalah lain seperti gangguan tidur dan luka garuk. Gangguan kulit dapat ditangani dengan intervensi skin care menggunakan pelembab yang dilakukan pada tiga lansia di PSTW. Karya ilmiah ini akan menjelaskan mengenai intervensi skin care menggunakan ceramide dan filaggrin pada lansia dengan gangguan integritas kulit. Pemberian intervensi dilakukan selama lima minggu secara rutin sebanyak satu kali setiap hari baik pagi atau sore hari. Instrumen evaluasi yang digunakan sebelum dan sesudah intervensi adalah Overall Dry Skin (ODS). Hasil akhir menunjukkan terjadinya penurunan skor ODS yang dibuktikan dengan peningkatan kelembaban kulit, berkurangnya pengelupasan kult, berkurangnya retak-retak pada kulit, dan berkurangnya rasa gatal pada klien yang mengalami gangguan integritas kulit. Adanya perubahan yang terjadi pada klien menunjukkan bahwa intervensi ini perlu diaplikasikan secara terus menerus pada lansia. Pihak panti diharapkan dapat memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan lansia dengan cara menyediakan fasilitas, alat, dan bahan yang dapat menurunkan gangguan kulit pada lansia. Petugas dan mahasiswa praktikkan juga dapat melakukan intervensi minimal satu kali sehari pada lansia yang berisiko maupun yang mengalami gangguan integritas kulit.


Skin problems, xerosis and pruritus are common problems that occur in the elderly as heppened in the Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta (PSTW). Factors that influence the problem are decline in the body function and environtment. If the problems is not treated, it will cause other problems such as sleep disturbance and scratching wounds. Skin problems can be treated with skin care interventions using moisturizers, carried out on three elderly people at PSTW. This scientific work explained skin care interventions using ceramide and filaggrin in elderly people with impaired skin integrity. The intervention was carried out for five weeks on a regular basis once a day, either morning or evening. The evaluation instrument used pre and post intervention was the Overall Dry Skin (ODS). The final results showed a decrease in the Overall Dry Skin score as evidenced by an increase in skin moisture, reduced exfoliation of the skin, reduced cracks in the skin, and reduced itching in clients who experienced impaired skin integrity. The changes that occur to the client indicate that intervention needs to be applied continuously to the elderly. PSTW is expected to give more attention to the health problems of the elderly by providing facilities, tools, and materials that can reduce skin problems in the elderly. Practical staff and nursing students can also intervene at least once a day for elderly at risk and elderly with impaired skin integrity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Yuliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui redefinisi maskulinitas yang dianalisis melalui masculine performativity yang dilihat pada praktik dan pemaknaan pemakaian produk perawatan kulit pada laki-laki. Studi-studi terdahulu menunjukkan laki-laki yang memakai produk perawatan kulit, berguna untuk menjaga penampilan serta menarik perhatian lawan jenis, akan tetapi, belum banyak studi yang melihat fenomena ini sebagai bentuk redefinisi dari maskulinitas, khususnya dalam konteks pemakaian produk perawatan kulit pada laki-laki. Dengan memakai konsep masculine performativity oleh Butler dan body practice dari Shilling sebagai pisau analisis, peneliti berargumen bahwa laki-laki memakai produk perawatan kulit sebagai praktik yang dilakukan secara berulang dan terus-menerus sebagai cara untuk menunjukkan identitas gender mereka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa praktik tubuh pada laki-laki yang memakai produk perawatan kulit bertujuan untuk mencapai bentuk tubuh yang mereka inginkan. Sementara, pemaknaan maskulinitas yang terdapat dalam pemakaian produk perawatan kulit dilakukan secara berulang dan konsisten yang dianggap sebagai maskulinitas modern, yaitu laki-laki yang peduli dengan penampilan wajah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi, yaitu studi yang menggambarkan pengalaman beberapa individu dari suatu fenomena. Sumber data dari studi ini adalah wawancara mendalam dengan informan yang memiliki kriteria sebagai laki-laki yang memakai produk perawatan kulit dan content creator laki-laki di bidang beauty (skincare enthusiast).

This study aims to determine the redefinition of masculinity which is analyzed through masculine performativity which is seen in the practice and meaning of using skin care products for men. Previous studies have shown that men who use skin care products are useful for maintaining their appearance and attracting the attention of the opposite sex, however, not many studies have looked at this phenomenon as a form of redefinition of masculinity, especially in the context of using skin care products for men. man. Using Butler's concept of masculine performativity and Shilling's body practice as an analytical tool, the researcher argues that men use skin care products as a practice that is carried out repeatedly and continuously as a way to show their gender identity. Research findings show that men's body practices using skin care products aim to achieve the body shape they desire. Meanwhile, the meaning of masculinity contained in the use of skin care products is carried out repeatedly and consistently which is considered as modern masculinity, namely men who care about facial appearance. This study uses a qualitative approach with the type of phenomenological research, namely a study that describes the experiences of several individuals from a phenomenon. The data sources of this study are in-depth interviews with informants who have criteria as men who use skin care products and male content creators in the beauty field (skincare enthusiast).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dera Alfiyanti
"Skala Braden Q digunakan untuk memprediksi risiko luka tekan pada anak sekaligus sebagai baseline untuk menentukan tindakan pencegahan. Penelitian ini bertujuan membahas pengaruh perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q terhadap kejadian luka tekan . Design penelitian adalah kuasi eksperimen dengan post test only design with control group. Hasil penelitian secara statistik tidak ada pengaruh antara perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q dengan kejadian luka tekan anak di PICU (p=0,60 ; α=0,05). Trend analysis dengan pendekatan kualitatif menunjukkan perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q efektif untuk mencegah luka tekan dan kerusakan kulit lebih lanjut. Hasil penelitian menyarankan agar institusi pelayanan keperawatan mengadopsi Skala Braden Q untuk memprediksi risiko luka tekan, melakukan intervensi sesuai kategori risiko luka tekan; serta penelitian selanjutnya untuk menambah jumlah sampel, memperpanjang waktu pengamatan, dan mempertimbangkan indikator mikroskopik luka tekan.

Braden Q scale is used to predict the risk of pediatric pressure ulcer and as baseline for determine the prevention as well. The purpose of this study was to identify the influence of skin care based on Braden Q Scale to pediatric pressure ulcer incidence in pediatric intensive care unit (PICU). Design of this research was quasy experimental with post test only design with control group. The result of this study was not statistically significance between skin care based on Braden Q Scale with the incidence of pressure ulcer on children in PICU (p=0,60 ; α=0,05). Trend analysis with qualitative approach showed that skin care based on Braden Q Scale was effective for preventing pressure ulcer. The researcher suggests that health care provider should adopt Braden Q scale for predicting pressure ulcer risk in pediatric, implementing nursing intervention based on score of Braden Q scale; and future research should increase the number of sample, prolonge the skin observation, and consider pressure ulcer microscopic indicator."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan kumpulan makalah simposium tentang "Skin and Genetikal care yang membahas bidang kesehatan kulit dan kelamin sejak bayi hingga remaja. Dalam keseharian dan bermacam produk perawatan kulit dan genital banyak di pasaran. Apakah produk tersebut baik atau cocok untuk bayi dan anak, sehingga kepedulian masyarakat akan perawatan kesehatan kulit dapat terkontrol."
Jakarta: BP FKUI, 2013
646.72 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wimala Puspa Enggaringtyas
"[Urbanisasi yang semakin marak terjadi menimbulkan peningkatan penduduk kelas konsumen di Indonesia. Didukung dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan membuat angka pertumbuhan yang mencapai angka 173,2% dari tahun 2008 sampai 2013 untuk penjualan produk perawatan kulit. Potensi yang besar pada industri ini tentu mengundang semakin banyak pemain-pemain bisnis untuk ikut bersaing. Oleh karena itu dibutuhkan strategistrategi pemasaran baru yang dapat memperkuat loyalitas konsumen akan merek pada pasar yang kompetitif ini. Sayangnya, merek merupakan hal yang tidak dapat terukur sehingga dibutuhkan model yang dapat mensimulasikan sistem yang kompleks untuk mengukurnya. Melihat fenomena revolusi digital yang mengembangkan penjualan secara online, pada penelitian ini penulis menganalisis efek dari pengadaan saluran online sebagai alternatif saluran distribusi berdasarkan pembentukan loyalitas merek menggunakan simulasi dinamis. Hasil dari penelitian ini adalah besaran loyalitas merek, keinginan untuk membeli produk, dan persepsi kualitas akan produk sebagai pertimbangan pengambil keputusan pada perusahaan untuk menentukan strategi saluran distribusi.

High urbanization phenomenon gives rise to the number of consuming class citizens in Indonesia. Supported by the escalation of needs for healthcare products, sales of skincare products increased significantly from the year of 2008 to 2013 with 173.2% growth. As the opportunity is now widely open with such potentials, competitive environment in skincare industry gets tougher especially with many new comers in the business. Therefore, current players need to have new marketing strategies in order to strengthen their brand loyalty in this highly competitive market. However, brand is an intangible variable which requires a model that can simulate a complex system for its measurement. Take a look at digital revolution that creates online platform as new distribution channel, the aim of this study is to analyze the effect of adding online channel as alternative distribution channel based on the formation of brand loyalty using systems dynamics. The result of this research is the number of brand loyalty, desire to buy brand and perceived quality of the product for decision maker in company to consider the best marketing strategy in choosing distribution channel., High urbanization phenomenon gives rise to the number of consuming class
citizens in Indonesia. Supported by the escalation of needs for healthcare
products, sales of skincare products increased significantly from the year of 2008
to 2013 with 173.2% growth. As the opportunity is now widely open with such
potentials, competitive environment in skincare industry gets tougher especially
with many new comers in the business. Therefore, current players need to have
new marketing strategies in order to strengthen their brand loyalty in this highly
competitive market. However, brand is an intangible variable which requires a
model that can simulate a complex system for its measurement. Take a look at
digital revolution that creates online platform as new distribution channel, the aim
of this study is to analyze the effect of adding online channel as alternative
distribution channel based on the formation of brand loyalty using systems
dynamics. The result of this research is the number of brand loyalty, desire to buy
brand and perceived quality of the product for decision maker in company to
consider the best marketing strategy in choosing distribution channel.]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>