Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Yosep Christian Sahea
"Tesis ini membahas bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi kesenjangan elemen kunci pengelolaan integritas aset yang sangat berperan dalam mencegah terjadinya insiden yang disebabkan oleh kerusakan atau ketidakhandalan aset. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan agar perusahaan yang mengelola kritikal aset, seperti pada industri minyak dan gas bumi, harus dapat memenuhi elemen-elemen kunci pengelolaan integritas aset untuk memastikan kehandalan aset dapat terjaga sehingga mampu menurunkan risiko bisnis maupun risiko terhadap keselamatan kerja dan lingkungan sekitar.
This thesis discusses how companies can identify gaps in the key elements of asset integrity management which play a very important role in preventing incidents caused by damage or unreliability of assets. This research is qualitative research with a descriptive design. The results of this study suggest that companies that manage critical assets, such as in the oil and gas industry, must be able to fulfil key elements of asset integrity management to ensure asset reliability can be maintained to reduce business risks and risks to work safety and the surrounding environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yohanes Polin Bakara
"PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan lembaga kliring dan penjaminan di pasar modal Indonesia. Dalam mencapai visi dan misinya diperlukan layanan sistem berkualitas yang ditandai dengan tercapainya zero defect sistem di lingkungan produksi. Kenyataannya, gangguan terhadap sistem bisnis utama telah menjadi top risk organisasi karena terjadi 36 kali dalam setahun terakhir ini yang berdampak terhadap finansial dan reputasi organisasi. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa permasalahan utama yang dihadapi organisasi adalah kurangnya proses pengujian. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan penilaian tingkat kematangan dan memberikan rekomendasi perbaikan proses pengujian. Penilaian tingkat kematangan proses pengujian perangkat lunak dilakukan menggunakan Test Maturity Model Integration (TMMi) pada tingkat kematangan 2 (managed) dan mengacu pada ketentuan TMMi Assessment Method Accreditation Requirements (TAMAR). Praktik yang belum dipenuhi akan menjadi rekomendasi perbaikan proses menggunakan metode deming cycle (PDCA). Berdasarkan hasil penilaian diperoleh bahwa PT KPEI masih berada pada tingkat kematangan 1 (initial). Area proses yang memperoleh nilai terendah adalah test planning (PA 2.2) dengan nilai partially achieved. Rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan yaitu penyusunan test plan secara konsisten dan ditinjau secara berkala serta perbaikan isi dokumen test plan. Rekomendasi perbaikan proses pengujian ini diharapkan dapat mengurangi kemunculan bugs sistem di lingkungan produksi.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) is a clearing and guarantee institution in the Indonesian capital market. In achieving its vision and mission, a quality system service is needed, which is marked by the achievement of zero-defect systems in the production environment. In fact, disruption to key business systems has become an organization's top risk because it has occurred 36 times in the past year, which has an impact on the organization's finances and reputation. Based on this, it is known that the main problem faced by the organization is the lack of a testing process. To overcome this, an assessment of the maturity level is carried out and provides recommendations for improvement of the testing process. The assessment of the maturity level of the software testing process is carried out using the Test Maturity Model Integration (TMMi) at maturity level 2 (managed) and refers to the provisions of the TMMi Assessment Method Accreditation Requirements (TAMAR). Practices that have not been met will be included as recommendations for process improvement using the Deming Cycle (PDCA) method. Based on the results of the assessment, it was found that PT KPEI is still at maturity level 1 (initial). The process area that obtained the lowest score was test planning (PA 2.2) with a partially achieved value. Recommendations for improvements that need to be made are the preparation of a test plan consistently and reviewed periodically as well as improvements to the contents of the test plan document. Recommendations for improving the testing process are expected to reduce the appearance of system bugs in the production environment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ridwan Budiman
"PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan Human Resource Information System. Perusahaan memiliki target dimana major bugs tidak ditemukan di lingkungan produksi. Major bugs merupakan bugs yang mengganggu pengguna sehingga pengguna tidak dapat melanjutkan proses bisnis mereka sampai bugs tersebut diperbaiki. Pada kenyataannya major bugs masih ditemukan di lingkungan produksi. Berdasarkan analisis akar masalah, ditemukan bahwa hidden problem yang paling signifikan adalah kurangnya proses pengujian secara menyeluruh dan tidak sesuai dengan prosedur pengujian sehingga perlunya kajian mengenai tingkat kematangan proses pengujian sekarang untuk mendapatkan gambaran proses pengujian secara menyeluruh. Untuk menyelesaikan masalah ini, penilaian tingkat kematangan proses pengujian dilakukan dengan menggunakan Test Maturity Model Integration (TMMi). Penilaian dimulai dengan menggunakan TMMi tingkat 2. Penilaian menggunakan focus group discussion dengan tiga anggota tim pengembang dan studi dokumen internal sebagai metode pengumpulan data. Berdasarkan hasil penilaian, praktik yang belum terpenuhi akan dimasukkan ke dalam usulan perbaikan proses pengujian yang disusun dengan menggunakan model IDEAL (initiating, diagnosing, establishing, acting, learning). Hasil penilaian tingkat kematangan menunjukkan bahwa PT XYZ mendapatkan tingkat kematangan 1 / initial yang dapat disimpulkan bahwa beberapa praktik masih belum dilakukan. Area proses yang perlu ditingkatkan adalah pemantauan dan kontrol pengujian (PA 2.3) serta lingkungan pengujian (PA 2.5).
PT XYZ is a company that develops human resource information system. The company has a target where major bugs are not found in production environment. Major bugs are bugs that block users to do their business processes until the bugs are fixed. In fact, major bugs are still found in production environments. Based on the root cause analysis, it was found that the most significant hidden problem was the lack of an overall testing process and not in accordance with the testing procedures, so it is necessary to study the maturity level of the current testing process to get an overview of the overall testing process. To solve this problem, an assessment of the maturity level of the testing process is carried out using the Test Maturity Model Integration (TMMi). The assessment began using TMMi level 2. The assessment used a focus group discussion with three members of the development team and internal document studies as a data collection method. Based on the results of the assessment, practices that have not been fulfilled will be included in the proposed improvement of the testing process which is prepared using the IDEAL model (initiating, diagnosing, establishing, acting, learning). The results of the maturity level assessment show that PT XYZ has maturity level 1 / initial which can be concluded that some practices have not been carried out yet. Process areas that need improvement are test monitoring and control (PA 2.3) and test environment (PA 2.5)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library