Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Salman
"Laut Indonesia merupakan harta yang tidak ternilai harganya. Banyak manfaat yang dapat diambil di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia seperti pelayaran, perikanan dan khususnya pertambangan mendatangkan kerusakan bagi lingkungan laut. Ditambah lagi dengan semakin padatnya lalu lintas perjalanan kapal tanker yang mengangkut minyak tersebut. Untuk melindungi lingkungan laut Indonesia dari bahaya pencemaran yang dilakukan oleh kapal berbendera Indonesia, Undang-undang No.23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup tidaklah cukup untuk mengakomodasi hal tersebut, maka disusunlah Undang-undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran. Ditambah lagi dengan ratifikasi konvensi-konvensi International Maritime Organization (IMO) yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Tidak adanya peraturan, yang setara dengan undang-undang, yang mengatur secara jelas bagaimana mekanisme pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta kompensasi ganti kerugian membuat pemilik kapal cenderung tidak menghiraukan hal tersebut. Dan apabila terjadi pencemaran laut oleh tumpahan minyak, maka peraturan apa yang akan dipergunakan oleh Pemerintah untuk menangani masalah tersebut dan seberapa besar ganti rugi yang diberikan masih menjadi kendala, sehingga diperlukan suatu pengkajian yang lebih mendalam."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S24644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulkarnain
Depok: Universitas Indonesia, 1995
TA3344
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
TA3927
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Titi Erni Munadjat
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S25573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Titi Erni Munadjat
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S25573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T36174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kemala Nuraida
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana praktik tindakan preventif yang dilakukan oleh
suatu negara serta bagaimana pertanggungjawaban negara tersebut, sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum lingkungan internasional, dalam hal terjadinya pencemaran
laut lintas batas akibat eksploitasi minyak dan gas bumi (MIGAS) lepas pantai.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan
metode studi kepustakaan dan wawancara dengan berbagai narasumber.
Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perjanjian-perjanjian internasional
(konvensi, perjanjian bilateral, perjanjian multilateral dan perjanjian-perjanjian
internasional lainnya), perbandingan, dan studi kasus. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penerapan prinsip-prinsip hukum lingkungan internasional
terkait hal ini sudah cukup komprehensif tertera dalam perjanjian-perjanjian
internasional, namun permasalahan muncul karena tidak semua negara
mengikatkan diri terhadap perjanjian internasional tersebut dan tidak semua
negara yang mengikatkan diri ke perjanjian internasional tersebut menerapkan hal
yang sama dalam negara mereka masing-masing. Maka perlu dibuat perjanjian
internasional yang spesifik dan mudah diaplikasikan mengenai pencemaran laut
lintas batas akibat eksploitasi MIGAS lepas pantai.

ABSTRACT
This thesis provides explanation on how a state implements preventive measures
and its state responsibility, pursuant to principles of international environmental
law, in terms of cross border marine pollution caused by off-shore oil and gas
exploitation. This thesis is a normative legal study with bibliographical method
and interviews. This thesis also employs conventions, a comparative approach,
and a case study in its analysis. This thesis concludes that impelementation of
international environmental law principles regarding this topic has been quite
comprehensively attached in several conventions. However, problems arise in
regards of limited participation and different approaches of implementations in
each state. Therefore, there is a need to form a more specific and generally
applicable convention on this topic.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43845
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Indriani Tri Oetami
"Skripsi ini membahas mengenai penegakan hukum dalam insiden tumpahnya minyak dari Kapal MT Southern Mermaid di Perairan Ciwandan pada tahun 2013. Tindakan yang telah Pemerintah Indonesia ambil dalam menangani insiden ini masih meninggalkan banyak pertanyaan. Instrumen penegakan hukum yang ditempuh hanya satu pula, yaitu penegakan hukum pidana. Selain itu dari segi peraturan nasional, masing-masing peraturan melahirkan penegak hukum dan instrumen penegakan hukum yang berbeda-beda. Sehingga timbul persoalan kewenangan. Peraturan internasional juga dijadikan pembanding sebagai sarana untuk menangani kasus tersebut.

This thesis tells about enforcement of law on Southern Mermaid oil spill incident in Ciwandan 2013. The measures taken by Indonesia in the respect of solving this incident still unclear. The instrument of law enforcement that had been used by Indonesia merely criminal enforcement. Moreover, every national regulation creates different law enforcer and instrument of law enforcement, so that problem of authority occurred. In this thesis, international regulation used as comparison to national regulation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S63168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Senyawa hidrokarbon yang bersifat toksik (beracun) di dalam tumpahan minyak merupakan ancaman yang serius bagi biota-biota yang hidup di sekitar lokasi kecelakaan kapal. Kerugian yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak ini berakibat jangka panjang yang secara ekologis merupakan bahaya yang mengkhawatirkan.
Kecelakaan kapal tanker Nagasaki Spirit dengan Ocean Blessing mengakibatkan tumpahan minyak di laut. Oleh karena itu negara yang terkena tumpahan minyak dapat meminta ganti rugi kepada pemilik kapal atau asuransi yang menanggung kapal tersebut. Dalam hal ini dipergunakan Intemational Convention on Civil Liability for Oil Pollution Damage 1969 dan International Convention on the Establishment of an Intemational Fund for Compensation of Oil Pollution Damage 1971.
Tujuan dari studi ini adalah mekanisme ganti rugi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada pemilik kapal tanker Nagasaki Spirit di Selat Malaka yang mengalami kecelakaan dan mencemari perairan Indonesia ditinjau dari konvensi internasional.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam studi ini dapat disusun hipotesis yaitu pembayaran ganti rugi atas dasar prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability) pada kasus kecelakaan kapal tanker Nagasaki Spirit di Selat Malaka belum memadai dari segi pemulihan dampak lingkungannya.
Penelitian ini merupakan pendekatan yuridis normatif dengan metode penelitian deskriptif analitis. Data dikumpulkan berdasarkan studi kepustakaan yang dilengkapi dengan wawancara dengan pejabat-pejabat yang berwenang di lingkungan Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kejaksaan Agung, PT. Polynesia Bhakti, Badan Pusat Statistik, Kesatuan Penjaga Pantai dan Laut, serta Lembaga Minyak dan Gas Nasional.

The hydrocarbons is a toxicant matter in the oil spill that become a serious danger for the sea biota at the location ofthe ship accident. The loss that come around because of the oil spill could be for long tenn eH`ect for that ecologically it became a serious danger.
The accident of the Nagasaki Spirit tanker with the Ocean Blessing cargo tanker caused an oil spill in the sea become a lossing for the sea itself as an affected sea. Because of that, the State which affected by the oil spill could request to the owner of the ship a compensation. In this case, The Intemational Convention on Civil Liability for Oil Pollution Damage 1969 and The Intemational Convention on the Establishment of an Intemational Fund for Compensation of Oil Pollution Damage 1971 used for.
The purpose of this study is to see the mechanism of the compensation which have done by the Indonesian Government to the owner of the Nagasaki Spirit tanker at the Maacca Strait which have accidented and polluted the Indonesian water viewed by The Intemational Convention.
According to the purpose above, In this study can arrange the hypothetis is the compensation is based on the strict liability consept on the Nagasaki Spiiit case at Malacca Strait it is not enough for the recovery of the marine environment.
This research uses a normative yuridis with the analitical descriptive. The source gathered based on the library study which enriched the interview with the competent instancy such as Ministry of Communication the Directorate General of Sea Communication, the Environment Impact Management Agency, the State Attorney of Indonesia, the Polynesia Bhakti Ltd, the Agency of the State Statistical, the Guard of The Beach and the Sea and also the Agency of the National Oil and Gas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T10858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>