Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ihlus Fardan
"Insiden cedera jarum suntik CJS dan paparan percikannya pada perawat masih tinggi di antara negara-negara di dunia. Efikasi diri mempunyai peranan penting dalam kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik pada perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik pada perawat. Sampel penelitian ini adalah perawat yang terpapar dengan jarum suntik berjumlah 323 klien, yang dilakukan dengan metode consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan instrumen kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik yang telah dimodifikasi dan instrumen efikasi buatan peneliti. Analisis yang digunakan yaitu Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara efikasi diri dengan kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik dengan kekuatan korelasi lemah.

The incidence of needle injury CJS and exposure to nurses remains major problem across the globe. Self efficacy has an important role in compliance with injection of needle injury. This study aims to determine the relationship between self efficacy with compliance prevention of syringe injury to nurses. This study used a cross sectional approach to identify the relationship between self efficacy and compliance with prevention of needle stick injury on nurse. The sample of this research was nurse exposed with needle syring amounted to 323 respondents selected through consecutive sampling method. The study instrument used in this study was a modified injection prevention tool for injection needle syringes and author made efficacy instrument. The analysis used was Spearman Correlation. The results showed a significant correlation between self efficacy and compliance with prevention of needle stick injury with a weak correlation strength.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto
"Pencegahan cedera tekan harus di optimalkan dalan rangka menurunkan bahkan menghilangkan kejadian cedera tekan (Pressure Injury/ PI). Cedera tekan saat ini merupakan masalah kesehatan yang signifikan secara klinis di berbagai layanan studi ini akan menyampaikan hubungan faktor internal personal, faktor lingkungan dan faktor perilaku dengan perilaku pencegahan cedera tekan di rumah sakit berdasarkan social learning theory. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam mencegah cedera tekan, metode studi cross-sectional dilakukan terhadap 121 perawat yang bekerja di ruang inetrmediate dan intensive dengan menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi. Hasil analisis statistik perilaku pencegahan cedera tekan nilai median 65 (81,3%), faktor internal personal rerata median 36 (85,7%), faktor lingkungan rerata median 11,5 (71,9%), faktor perilaku nilai median 29 (78,3%). Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan faktor internal personal, lingkungan dan perilaku (p< 0,05) dengan perilaku pencegahan cedera tekan, kecuali pengetahuan merupakan subfaktor internal personal . Pada analisis multivariat menunjukkan pemodelan akhir determinan pencegahan cedera tekan yang menunjukkan variabel yang signifikan adalah variabel kebijakan dan efikasi diri (p=0,001). Manajer keperawatan baik level atas, menengah dan bawah disarankan meningkatkan perencanaan terhadap kebijakan baik panduan, standar prosedur operasional , intruksi kerja untuk merevisi dan menambah regulasi terkait cedera tekan, dan pengarahan serta pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan dengan baik dan benar.

Prevention of pressure injuries must be optimized in order to reduce or even eliminate the incidence of pressure injuries (PI). Pressure injuries are currently a clinically significant health problem in various services. This study will convey the relationship between personal internal factors, environmental factors and behavioral factors with pressure injury prevention behavior in hospitals based on social learning theory. The purpose of this study was to identify factors that influence nurse behavior in preventing pressure injuries. A cross-sectional study method was conducted on 121 nurses working in intrmediate and intensive care units using a modified questionnaire. The results of statistical analysis of pressure injury prevention behavior median value 65 (81.3%), personal internal factors median 36 (85.7%), environmental factors median 11.5 (71.9%), behavioral factors median value 29 (78.3%). The results showed that there was a relationship between personal, environmental and behavioral internal factors (p <0.05) with pressure injury prevention behavior, except knowledge which was a personal internal subfactor. In the multivariate analysis, the final modeling of the determinants of pressure injury prevention showed that the significant variables were policy and self-efficacy (p=0.001). Nursing managers at both the upper, middle and lower levels are advised to improve planning for good policies, guidelines, standard operating procedures, work instructions for revising and adding regulations related to pressure injuries, and directing and controlling the implementation of policies properly and correctly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Agustin Ratnadewi
"Cedera merupakan penyebab utama kematian pada anak prasekolah, anak usia sekolah, dan remaja di seluruh dunia. Penelitian tentang cedera ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap anak usia sekolah terhadap upaya pencegahan cedera pada 107 responden anak usia sekolah di MIT Fatahillah Cimanggis, Depok. Jenis penelitian yaitu kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive non random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang tinggi dan sikap yang positif terhadap upaya pencegahan cedera. Pendidikan tentang pencegahan cedera penting diberikan sejak anak usia dini agar dapat menurunkan angka kejadian cedera pada anak usia sekolah.

Injuries are the leading cause of death for preschool, school-age, and adolescent. This study aims to describe the level of knowledge and attitude of school age toward injury prevention. This research’s conducted towards 107 participants in MIT Fatahillah Cimanggis, Depok. Design of this study was a quantitative descriptive studies using cross sectional approach. The participants were recruited using purposive-sampling technique. Results demonstrated that the participants have high level of knowledge and positive attitude towards the injury prevention. Lesson about injury prevention is important for children since young to reduce a number of injuries in school age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Suryatmana
"Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat menyebabkan resiko cedera, karena balita mempunyai keinginan yang besar dalam mengenal lingkungannya tetapi belum dapat mengkoordinasikan antara keinganan dengan efek dari aktifitas yang dilakukan sehingga lingkungan dapat mengancam kehidupannya. Dampak yang ditimbulkan dari cedera pada balita adalah cedera ringan, cedera berat berupa kecacatan hingga kematian., tetapi cedera dapat dicegah kejadiannya Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik orang tua dan faktor – faktor predisposisi, penguat serta pemungkin yang berhubungan dengan perilaku pencegahan cedera pada balita. Metode penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel 445 orang tua. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan cara consecutive sampling yang dilakukan secara online yang bersifat terbuka melalui media sosial whatsApp dan facebook. Sampel penelitian adalah orang tua yang mempunyai anak balita. Analisis penelitian menggunakan uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik dan faktor - faktor predisposisi, faktor penguat, serta faktor pemungkin dengan perilaku pencegahan cedera pada balita dengan nilai p value < 0,05. Analisis lebih lanjut menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa faktor sarana dan prasarana dan pengetahuan merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku pencegahan cedera pada balita setelah dikontrol variabel perancu yaitu penghasilan. Perilaku pencegahan cedera pada balita dapat berupa pengajaran keselamatan, pengawasan dan modifikasi lingkungan yang aman bagi balita.

The growth and development of toddlers can cause the risk of injury, because toddlers have a great desire to know their environment but have not been able to coordinate between desires and the effects of the activities carried out so that the environment can threaten their lives. The impact of injuries to children under five is minor injuries, serious injuries in the form of disability to death, but injuries can be prevented. This research method is cross sectional, with a sample of 445 parents. Sampling using nonprobability sampling by means of consecutive sampling conducted online which is open through social media WhatsApp and Facebook. The research sample is parents who have children under five. Research analysis using the Chi Square test showed a relationship between characteristics and predisposing factors, reinforcing factors, and enabling factors with injury prevention behavior in toddlers with p value <0.05. Further analysis using multiple logistic regression shows that the facilities and infrastructure factors and knowledge are the dominant variables related to injury prevention behavior in children under five after controlling for confounding variables, namely income. Injury prevention behavior in toddlers can be in the form of safety teaching, supervision and modification of a safe environment for toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munezarah
"Melek kesehatan sangat penting bagi keselamatan perawat. Laporan angka cedera jarum suntik pada perawat hingga saat ini masih tinggi, salah satunya karena rendahnya melek kesehatan perawat. Upaya mengoptimalkan melek kesehatan dan pencegahan cedera jarum suntik perawat dapat dilakukan melalui pengarahan. Pengarahan dapat dilakukan melalui berbagai cara yang inovatif melalui program internalisasi hasil evaluasi belajar perawat Pin Hebat . Tujuan pre-eksperiment ini untuk menguji pengaruh Pin Hebat terhadap melek kesehatan dan pencegahan cedera jarum suntik perawat. Penelitian ini menggunakan uji independent t-tes dan Mann U Whitney dengan sampel 88 perawat untuk melek kesehatan dan 102 tindakan pencegahan cedera jarum suntik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada melek kesehatan perawat pelaksana p=0,001 , dan ada perbedaan yang bermakna juga pada pelaksanaan pencegahan cedera jarum suntik perawat pelaksana p=0,014 setelah diterapkan pengarahan menggunakan Pin Hebat. Pengarahan kepala ruang menggunakan Pin Hebat memberi dampak pada melek kesehatan sebesar 27 dan pencegahan cedera jarum suntik perawat sebesar 31 . Dukungan dan kerjasama semua pihak terutama manajemen rumah sakit diperlukan untuk penetapan kebijakan pelaksanaan pengarahan menggunakan Pin Hebat oleh kepala ruang di rumah sakit secara berkelanjutan.

Health literacy is a essential part of nurse safety. Report number of needlestick injuries in nurses up to now still high, one of them due to the low of nurses health literacy. Attempts to optimize the health literacy and prevention of needlestick injuries in nurses can be done through the direction. Directing can be executed by doing several innovative ways such as a program internalization study evaluation nurses Pin Hebat. The goal of pre experiment is to test the Pin Hebat influence on health literacy and prevention of needlestick injury nurses. This research uses the independent t test and Mann U Whitney tests with samples 88 nurses for health literacy and 102 precaution of injured needlestick.
The results showed that there was a meaningful difference in implementing nurse health literacy p 0.001, and there was also a meaningful difference on the implementation of the prevention of needle injury of nurses p 0,014 after applying the direction using a Pin Hebat. Directing of head nurse using Pin Hebat give impact on health literacy of 27 and the prevention of nurse injury to syringe of 31. The support and cooperation of all parties is needed especially for hospital management toward the implementation of the directing policy using Pin Hebat by head nurse in the hospital sustainably.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspitasari
"Upaya pencegahan cedera masih terbatas pada cedera akibat kecelakaan lalu lintas, sementara cedera yang diderita oleh anak-anak usia sekolah mungkin termasuk tenggelam, terbakar, jatuh, keracunan dan kecelakaan lalu lintas. Pendidikan interaktif dengan puzzle 3 dimensi sesuai dengan tahap perkembangan anak usia sekolah yang konkret operasionalnya dengan menunjukkan puzzle menyerupai benda nyata pada pencegahan jatuh, tenggelam, terbakar, kecelakaan lalu lintas dan cedera keracunan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan interaktif dengan teka-teki 3-dimensi pada perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pencegahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quasy experiment dan menggunakan pendekatan desain pre-post group dengan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah 120 siswa sekolah dasar dengan 60 siswa sebagai kelompok intervensi dan 60 siswa sebagai kelompok kontrol. Hasilnya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pendidikan interaktif dengan teka-teki 3 dimensi pada perilaku pencegahan cedera pada kelompok usia sekolah dengan nilai p 0,001 (p<0,05). Teka-teki 3 dimensi adalah media yang baik sebagai alat dalam meningkatkan perilaku pencegahan cedera pada kelompok usia sekolah dasar. Penggunaan teka-teki 3-dimensi efektif untuk meningkatkan perilaku pencegahan cedera. Kerja sama antara pekerja kesehatan, sekolah dan keluarga diperlukan untuk menyediakan alat pendidikan yang inovatif dan menyediakan sarana pencegahan cedera untuk anak-anak usia sekolah.

Injury prevention efforts are still limited to injuries due to traffic accidents, while injuries suffered by school-aged children may include drowning, burning, falling, poisoning and traffic accidents. Interactive education with 3 dimensional puzzle according to the stage of development of school age children that is concrete operational by showing the puzzle resembles real objects on the prevention of falling, drowning, burning, traffic accident and poisoning injury.
The purpose of this study was to identify the effect of interactive education with 3-dimensional puzzles on behavior (knowledge, attitudes and skills) prevention. The research method used is quantitative with quasy experiment design and using pre-post group design approach with control group. The sample in this study were 120 elementary school students with 60 students as intervention group and 60 students as control group. The result is that there is a significant effect of interactive education with 3 dimensional puzzle on injury prevention behavior in school age group group with p value 0,001 (p <0,05). 3-dimensional puzzle is a good medium as a tool in improving injury prevention behavior in the elementary school age group. Use of 3-dimensional puzzles is effective for improving injury prevention behavior. Cooperation between health workers, schools and families is required to provide innovative educational tools and provide means of injury prevention for school-aged children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library