Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Meigasari
"Kehamilan tidak diinginkan (KTD) diistilahkan dengan unintended pregnancy, unplanned pregnancy, unwanted pregnancy. Kehamilan yang tidak diinginkan menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak terjadi di dunia dan merupakan masalah kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang utama yang membawa risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi bagi perempuan (sering kali karena praktik aborsi yang tidak aman). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam kepada perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan atas dasar suka sama suka atau konsensual, perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan karena paksaan atau kekerasan seksual, tidak dalam status pernikahan. Penelitian dilakukan di Yayasan RUTH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui perilaku pencarian bantuan (help seeking behavior) pada perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang meliputi pengenalan masalah, keputusan untuk mencari bantuan dan pemilihan layanan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semua informan meneruskan kehamilannya, memutuskan mengasuh bayinya dengan dibantu ibu dan saudaranya, satu informan belum menentukan apakah bayinya akan dibawa pulang atau ditinggal untuk nantinya diadopsi. Dua informan belum memberitahukan kehamilannya kepada orang tua, satu informan memberitahu ibunya namun ibunya cuek tidak membantu, satu informan memberi tahu ibunya. Semua informan mengakses dukungan informal juga dari teman dan saudara kemudian mengakses layanan formal berupa rumah singgah atau penampungan bagi perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Semua informan mengetahui layanan rumah singgah melalui penelusuran lewat internet.
Unintended pregnancy is termed as unplanned pregnancy, unwanted pregnancy. Unintended pregnancy is one of the most prevalent health problems in the world and is a major sexual and reproductive health problem that carries a higher risk of morbidity and mortality for women (often due to unsafe abortion practices). This research is qualitative research with a case study approach conducted by in-depth interviews with women who experience unwanted pregnancies on a consensual basis, women who experience unwanted pregnancies due to coercion or sexual violence, not in marital status. The research was conducted at the RUTH Foundation. The purpose of this study is to determine help seeking behavior in women who experience unwanted pregnancy which includes problem recognition, decision to seek help and service selection. From the results of the study, it was found that all informants continued their pregnancy, decided to take care of their babies with the help of their mothers and relatives, one informant had not yet determined whether the baby would be taken home or left for later adoption. Two informants have not told their parents about their pregnancy, one informant told her mother but her mother was indifferent and did not help, one informant told her mother. All informants accessed informal support also from friends and relatives and then accessed formal services in the form of halfway houses or shelters for women who experienced unwanted pregnancies. All informants found out about the halfway house service through internet searches."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sidauruk, Rebecca Octavia
"Adult attachment yang telah dibangun sejak kecil berpotensi mendasari bagaimana individu memandang orang lain sebagai sumber bantuan, termasuk di dalamnya pihak profesional. Penelitian ini menguji perbedaan sikap terhadap pencarian bantuan psikologis profesional berdasarkan tipe-tipe adult attachment pada laki-laki dewasa awal, mengingat kebutuhan laki-laki dewasa awal yang tinggi akan bantuan psikologis. Penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya masih menunjukkan adanya inkonsistensi hasil dan masih sangat sedikit penelitian terkait yang berfokus pada laki-laki dewasa awal. Pengukuran terhadap variabel dilakukan menggunakan Attitude Toward Seeking Professional Psychological Help-Short Form (ATSPPH-SF) dan Experience in Close Relationship Scale-Short Form (ECR-S). Penelitian dilakukan terhadap 194 partisipan dan menunjukkan tidak adanya perbedaan sikap terhadap pencarian bantuan psikologis profesional yang signifikan pada laki-laki dewasa awal berdasarkan tipe-tipe adult attachment. Laki-laki dewasa awal dengan tipe fearful ditemukan memiliki rata-rata skor sikap terhadap pencarian bantuan psikologis profesional tertinggi. Penelitian ini berimplikasi pada pentingnya memfokuskan intervensi pada faktor yang telah diketahui berkontribusi pada sikap laki-laki dewasa awal terhadap pencarian bantuan.
Adult attachment evolved since childhood can potentially explain how individuals view other people, including professional parties, as a source of assistance. This study examines differences in attitudes towards seeking professional psychological help based on adult attachment types in emerging adult males, taking into account the significance of this type of assistance among adult males. Previous studies have shown inconsistencies in results and merely a few of those addressed the focus on emerging adult males. The measurement was carried out using the Attitude Toward Seeking Professional Psychological Help-Short Form (ATSPPH-SF) and the Experience in Close Relationship Scale-Short Form (ECR-S). The study was conducted on 194 participants. The results show that there is no significant difference in attitudes towards seeking professional psychological help among emerging adult males based on the types of adult attachments. Emerging adult males with fearful adult attachment are found to have the highest mean score of attitudes toward seeking professional psychological help. These research findings imply the importance of focusing the interventions on some contributing factors considered as strong predictors of emerging adult males’ attitude towards seeking professional psychological help."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Natasya Yustilira
"Masa transisi remaja yang penuh dengan tekanan membuat remaja rentan akan masalah kesehatan mental. Dampak buruk dari masalah kesehatan mental dapat bertahan hingga masa dewasa. Bantuan dari pihak profesional merupakan cara yang tepat untuk mengatasi masalah psikologis, namun remaja cenderung enggan mencari bantuan kepada pihak profesional. Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi remaja dalam berintensi mencari bantuan profesional, yaitu sikap terhadap pencarian bantuan profesional dan persepsi dukungan sosial. Sebanyak 253 remaja (196 perempuan, 57 laki-laki) yang berusia 11-19 tahun (M=15.31, SD=1.72) di Indonesia menjadi partisipan penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan pengambilan data dilakukan secara daring dengan metode purposive sampling. Sikap terhadap pencarian bantuan profesional diukur dengan Mental Help Seeking Attitudes Scale, persepsi dukungan sosial diukur dengan Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan intensi mencari bantuan profesional diukur dengan Intention to Seek Counseling Inventory. Pengolahan data menggunakan teknik regresi hirarki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap pencarian bantuan profesional dan persepsi dukungan sosial dari figur signifikan memiliki pengaruh yang positif secara signifikan terhadap intensi remaja mencari bantuan profesional, dengan variabel usia, jenis kelamin, dan pengalaman konseling dikontrol. Persepsi dukungan sosial dari keluarga maupun teman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi remaja mencari bantuan profesional. Implikasi dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengembangan program intervensi untuk guru dan pihak sekolah.
The stressful adolescent transition period makes adolescents vulnerable to have mental health problems. The negative impact of mental health problems can last into adulthood. Help-seeking from professionals is the right way to deal with psychological problems, but adolescent tend to be reluctant to seek help from professionals. There are two factors that influence adolescents' intention to seek professional help, namely attitudes toward seeking professional help and perceived social support. A total of 253 adolescents (196 girls, 57 boys) aged 11-19 years (M=15.31, SD=1.72) in Indonesia participated in this study. This research is a quantitative research and data collected by online using purposive sampling method. Attitude towards seeking professional help was measured by the Mental Help Seeking Attitudes Scale, perceived social support was measured by the Multidimensional Scale of Perceived Social Support, and the intention to seek professional help was measured by the Intention to Seek Counselling Inventory. Data processing using hierarchical regression technique. The results showed that attitudes toward seeking professional help and perceived social support from significant others had a positive impact significantly on adolescents' intentions to seek professional help with controlling age, gender and counselling experience. Perceived social support from family and friends did not significantly influence the adolescent's intention to seek professional help. The implications of this research can be used for developing intervention programs for teachers and schools."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mutiara Andini
"Masalah kesehatan mental pada anak dapat menyebabkan dampak negatif pada kehidupan mereka jika tidak ditangani sedini mungkin oleh tenaga profesional Psikolog. Orang tua memiliki peran penting dalam mencari bantuan Psikolog untuk membantu menangani masalah pada anak, akan tetapi tidak semua orang tua memiliki intensi untuk mencari bantuan ke Psikolog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sikap terhadap pencarian bantuan sebagai mediator hubungan antara efikasi orang tua dan intensi mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Partisipan dalam penelitian ini adalah 217 orang tua yang memiliki anak berusia 4 – 11 tahun. Berdasarkan analisis mediasi, ditemukan sikap orang tua terhadap pencarian bantuan memediasi secara penuh hubungan efikasi orang tua dan intensi mencari bantuan. Orang tua yang memiliki efikasi yang tinggi cenderung menunjukan sikap yang positif terhadap pencarian bantuan, sehingga meningkatkan intensi untuk mencari bantuan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat intervensi peningkatan efikasi orang tua sehingga orang tua memiliki sikap yang positif terhadap pencarian bantuan yang meningkatkan keinginan untuk mendapatkan penanganan yang efektif oleh Psikolog untuk masalah kesehatan mental pada anak.
Mental health problems in children can have a negative impact on their lives if not treated as early as possible by psychologists. Parents have an important role in seeking help from psychologist to manage problems in children, but not all parents have an intention to seek help from psychologist. This study aims to determine the role of parents’ attitudes as a mediator between parenting self-efficacy and parents’ help seeking intention from psychologist's for children’s problems. Participants in this study were 217 parents who have children aged 4-11 years. Based on mediation analysis, it was found that parents' attitudes towards seeking help had a fully mediating role in the relationship between parenting self-efficacy and parents’ help seeking intention. Parents who have high efficacy tend to show a positive attitude towards seeking help, thus increasing the intensity of seeking help. The results of this study can be used to make interventions to increase parenting self-efficacy so that parents have a positive attitude towards seeking help which increases the intention to get effective treatment by psychologists for mental health problems in children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Khadijah Auliaur Rohmaani
"Orang tua memiliki peran penting dalam pencarian bantuan Psikolog untuk menyelesaikan masalah psikologis pada anak. Namun, tidak semua orang tua memiliki intensi dalam mencari bantuan Psikolog. Hal ini disebabkan berbagai faktor, seperti pencarian informasi daring dapat meningkatkan atau menurunkan intensi dalam mencari bantuan. Penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi pencarian bantuan Psikolog masih belum banyak diteliti, terutama pada populasi orang tua di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran sikap orang tua dalam memediasi hubungan antara pencarian informasi daring dan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 217 orang tua yang memiliki anak berusia 4-11 tahun. Hasil penelitian menggunakan analisis mediasi menunjukkan bahwa sikap orang tua memediasi sepenuhnya hubungan antara pencarian informasi daring orang tua dan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Pencarian informasi daring dapat mengubah sikap orang tua menjadi lebih positif terhadap bantuan dari Psikolog sehingga meningkatkan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Hasil penelitian ini dapat digunakan Psikolog untuk membuat psikoedukasi untuk meningkatkan intensi orang tua mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak melalui peningkatan informasi yang mampu mengubah sikap orang tua menjadi lebih positif dalam pencarian bantuan Psikolog.
Parents have an important role in seeking help from psychologists to solve children’s psychological problems. However, not all parents have the intention to seek the help of a psychologist. This is due to various factors, such as online information-seeking can increase or decrease the intention to seek help. Research on the factors that influence the search for psychological help has not been widely studied, especially in the elderly population in Indonesia. The purpose of this study was to determine the role of parental attitudes in mediating the relationship between online information seeking and parents' intention to seek a psychologist's assistance. Participants in this study consisted of 217 parents who had children aged 4-11 years. The results of the study using regression analysis showed that parents’ attitudes toward help-seeking fully mediate the relationship between parents' online behavior and parents' help-seeking intentions from psychologists for children’s problems. Parents' online behavior can change parents' attitudes to be more positive towards psychologists’ help-seeking, thereby increasing parents' help-seeking intention from psychologists for children’s problems. The results of this study can be used by psychologists to create online psychoeducation so that it becomes more common for parents to seek help from psychologists for children’s problems."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library