Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Sri Sarastuti Ariani
Abstrak :
Setiap orang dalam mengkonsumsikan media massa mempunyai harapan yang ingin dicapai sesuai dengan kebutuhan dan minat pada saat menggunakan media tersebut. Begitu pula yang terjadi p ada permirsa siaran televisi. Hadirnya Rajawali Citra Te levisi I ndonesia sebagaL salah satu televisi swasta membawa. era baru bagi dunia pertelevisian di Indonesia. Penelitian ini membahas masalah kesenjangan kepuasan ( c/ isc J~ep a ncy gra t :iJic ations) pada pemirsa RCTI dan faktor- faktor yang berkaitan dengannya. Pembahasan kesenjangan kepuasan mencakup kepuasan yang dicari sought) dan kepuasan yang diperoleh (gratificatio ns o b t a ined ). Sedangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kesenjangan kepuasan dalam penelitian ini dibatasi delapan faktor yaitu jenis kelamin, pendidikan, status sosial orangtua, lama memonton RCTI, tingkat pengenaan media massa lain, komunikasi interpersonal dengan orangtua, komunikasi interpersonal dengan peer group serta aktivitas sosial. Hasil penelitian i ni menunjukkan bahwa k~puasan yang dicar i sangat beragam. Begitu p ula d e ngan dipero leh se t e lah menyaks ikan siaran RCTI. kepuasan Terdapat yang dua pernyataan yang sama dimana oleh sebagian b e sar responden · tidak di harapkan untuk diperoleh atas kepuasan pernyataan tersebut , tetapi juga pada dua pe rnyataan tadi RCTI d ianggap tidak dapat membantu member ikan ke puasan terhadap pemi rsanya. Sedangkan hasil kesenj angan kepuasan yang d idapatkan dengan membandingkan langs ung antar a GS dan GO membukt ikan sebaigan besar responden merasa tidak terjadi kesenjangan kepuasan. Demikian j uga dengan yang berkaitan dengan kesenjangan kepuasan. Berdas kan ana~i sa diskrim inan terlihat bahwa fakto r -faktor yan~ dimaks ud dalam penelitian ini t idak terlalu membedakan antara kelompok ada kesenjangan kepuasan dan tidak ada kesenjangan kepuasan. Dari delapan faktor . yang diteliti, status sosial ekonomi merupakan faktor yang kontribusinya terkecil terhadap 25 pernyataan kepuasan yang diajukan. Sebaliknya pendidikan tampil sebagai salah satu kontribusi pada 11 pernyataan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Harini
Abstrak :
PT. Ciba-Geigy dan Persatuan Penderita Epilepsi seluruh Indonesia (PERPEI) melalui Iklan Layanan Masyarakat tentang Epi1 epsi (ILMTE) ingin meluruskan anggapan-anggapan yang salah mengenai epilepsi seperti menular, penyakit keturunan dan sebagainya, yang tumbuh dalam masyarakat. Menurut pendekatan integrasi informasi, informasi yang diterima dan diintegrasikan kedalam sistem informasi sikap seseorang dapat mempengaruhi sistem sikap orang tersebut. Melalui penelitian ini dilihat bagaimana pengaruh ILMTE yang ditayangkan oleh media audio-visual televisi pada sikap pemirsa terhadap epi1epsi. Untuk ILMTE yang sudah berjalan 6 bulan, penelitian sikap before and after dengan tenggang waktu tidak dapat dilakukan. Karena itu untuk menghindari bias maka cara yang digunakan dai am mengukur sikap sebelum dan sesudah melihat ILMTE dibedakan. Sikap sebelum melihat ILMTE diukur berdasarkan pernah tidak nya responden berpendapat negatif terhadap epilepsi sebelum melihat ILMTE. Sedangkan untuk mengukur sikap sesudah melihat ILMTE digunakan model multiatribut dari Fishbein, dimana sikap diukur berdasarkan penjumlahan faktor—faktor khususnya yaitu helief (kepercayaan) dan evaluasi terhadap atribut epilepsi yang dibawa oleh ILMTE. Untuk keperluan pengukuran sikap ini telah ditarik tujuh buah atribut epilepsi dari ILMTE. Sebagai variabel independen ditempatkan nilai ILMTE bagi pemirsa. Pada penelitian ini nilai ILMTE bagi pemirsa diukur berdasarkan valence yang menilai baik buruknya informasi yang diterima dan weight yang menilai benar tidaknya informasi tersebut. Sedangkan faktor-faktor non psikologis seperti pendidikan dan pengenaan pesan diletakkan sebagai variabel kontrol. Sebanyak 49 responden tingkat pendidikan rendah, 32 responden tingkat pendidikan menengah,dan 19 responden tingkat pendidikan tinggi ditarik secara purposive dari populasi yang tersebar di 7 rukun warga di kelurahan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan. Secara ringkas hasil penelitian atas 100 responden ini menunjukkan bahwa sebelum melihat ILMTE kebanyakan responden bersikap menolak terhadap epilepsi. Mereka ini pernah berpendapat negatif terhadap hampir semua atribut epilepsi. Tetapi setelah melihat ILMTE, sikap mereka kebanyakan dapat menerima epilepsi sesuai dengan atribut epilepsi yang dibawa oleh ILMTE. Valence dan weighi sama-sama mempunyai hubungan positif terhadap sikap pemirsa terhadap epilepsi. Valence telah mempengaruhi arah sikap responden, dan weight menegaskan bentuk sikap yang telah diarahkan oleh valence tersebut. Nilai ILMTE bagi pemirsa ternyata cukup kuat mempengaruhi sikap responden terhadap epilepsi setelah melihat ILMTE. Semakin tinggi nilai ILMTE bagi pemirsa, sikap mereka terhadap epilepsi terlihat semakin cenderung menerima. Pengaruh nilai ILMTE bagi pemirsa pada sikap mereka terhadap epilepsi setelah melihat ILMTE tersebut ternyata semakin jelas ketika dikontrol dengan tingkat pendidikan. Responden dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung lebih terpengaruh oleh ILMTE daripada responden yang tingkat pendidikannya rendah, sehingga sikap mereka cenderung lebih dapat menerima epilepsi sesuai dengan- atribut yang dibawa oleh ILMTE. Namun ketika dikontrol dengan pengenaan pesan, kecenderungan tersebut tidak terlihat. Perubahan sikap kearah positif yang terjadi, meskipun tidak besar, telah menunjukkan adanya kecenderungan yang cukup baik. Perubahan sikap dari menolak menjadi menerima tersebut teriihat semakin besar sesuai dengan kenaikan nilai ILMTE bagi pemirsa dan juga kenaikan tingkat pendidikan, tetapi tidak terlihat meningkat sesuai dengan kenaikan tingkat pengenaan pesan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misty Agustini Diah Ekawati
Abstrak :
Informasi telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat dunia saat ini. Perkembangan pesat dunia komunikasi menegaskan bahwa informasi kekuatan tersendiri pada masa kini. Peranan media massa sebagai pembawa informasi bagi khalayak menjadi semakin penting. Setiap manusia akan berusaha mencapai pemenuhann keputuhan iformasinya. Saat ini, banyak sistem televisi global yang memancarkan siaramya ke seluruh dunia Sebagian darinya mengkhususkan dir-i pada satu pola mata acara. Salah satunya adalah CNN, stasiun televisi global yang menyiarkan berita dan informasii 24 jam dalam sehari. CNN mulai dikenalluas sejak terjadinya Perang Teluk tahun 1991., dan sejak saat itu moto The World Leader in 24 Hour News and Information. menjadi tanda pengenal CNN. Kebutuhan inanusia didorong oleh motivasi untuk memenuhi kebutuhanilya (gratifikasi). Hal ini dipengaruhi oleh terpaan yang dialami khalayak pada media yang dipllumya·
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Anandita
Abstrak :
ABSTRAK
Menyisipkan merek dalam program televisi atau disebut dengan istilah program hibrida merupakan strategi pemasaran yang dibuat untuk mengatasi jenuhnya iklan televisi. Strategi ini dibuat dilandasi keyakinan bahwa seseorang akan lebih mudah dipersuasi pada saat ia sedang tidak merasa dipersuasi. Skripsi ini berusaha untuk meneliti bagaimana dampaknya terhadap reaksi pemirsa jika merek disisipkan dalam program yang serius, netral, jujur, dan terikat kode etik pers, yaltu program berita. Reaksi pemirsa yang diukur adalah reaksi pemirsa terhadap program hibrida dan reaksi pemirsa terhadap iklan. Yaitu brand recall (1), asosiasi merek (2), sikap terhadap program berita (3). kredibilitas program berita (4), sikap terhadap bentuk pesan komersial (5). sikap terhadap merek (6), dan intensi membeli merek (7). Disamping itu, skripsi ini juga mengukur belief perseverance sikap terhadap program berita (8), belief perseverance kredibilitas program berita (9), belief perseverance sikap terhadap merek (10), dan belief perseverance intensi membeli merek (11). Penelitian dilakukan pada 124 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, kelompok yang menyaksikan program berita dengan iklan, dan kelompok yang menyaksikan program berita yang disisipl merek didalamnya. Setelah tayangan, partisipan mengisi kuesioner secara bersama-sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap terhadap program berita, sikap terhadap bentuk pesan komersial, intensi membeli merek, sikap akhir terhadap program berita, dan sikap akhir terhadap merek. Sedangkan dalam hal brand recall, asosiasi merek, kredibilitas program berita, sikap terhadap merek, kredibilitas akhir program berita, dan intensi akhir membeli merek, tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa reaksi pemirsa terhadap program berita yang disisipi merek bisa menjadi buruk meskipun motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Sedangkan reaksi pemirsa terhadap merek yang disisipkan dalam program berita bisa efektif asalkan motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Jika motif komersialnya tertangkap, maka reaksi mereka bisa menjadi buruk. Untuk penelitian selanjutnya, saran yang diberikan adalah agar stimulus tayangan penelitian diperbaiki. Dari segi program yang disisipkan, peneliti menyarankan agar penyisipan merek dilakukan dalam program berita yang sifatnya soft news. Untuk implikasi praktis, peneliti menyarankan agar stasiun televisi dan produsen mempertimbangkan resiko munculnya dampak negatif dari menyisipkan merek dalam program berita terhadap program serta merek.
2004
S2781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tati Lies Aryati
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan semakin beratnya tantangan dalam pembangunan maka komunikasi makin dibutuhkan kehadirannya, terutama pada masyarakat pedesaan dimana pembangunan pedesaan kurang berhasil. Kelompencapir adalah salah satu usaha agar komunikasi yang diarahkan pada masyarakat pedesaan menjadi lebih efektif. Terdapat ketimpangan informasi yang diarahkan pada masyarakat desa yaitu dimana arus informasi yang gencar tidak diimbangi dengan penyerapan informasi itu sendiri. Hal ini karena tingkat pemilikan media maupun tingkat pendidikan masyarakat desa. relatif rendah. Dengan terbentuknya Kelompencapir sebagai sarana pendukung komunikasi massa, Kelompencapir dapat membantu media massa dalam menyebarluaskan informasi-informasi pembangunan. Seperti halnya media forwn kegiatan-kegiatan Kelompencapir, meliputi kegiatan dengar-baca-lihat dan diskusi. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut pesan-pesan atau informasi pembangunan yang telah disebarluaskan media m~ssa diharapkan dapat sampai pada masyarakat desa. Adapun penulisan ini bermaksud melihat sejauh mana efektivitas Kelompencapir sebagai sarana pembantu media massa menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan di pedesaan. Apakah kegiatan-kegiatan Kelompencapir tersebut dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat desa, dan tidak tahu menjadi tahu mengenai pesanpesan pembangunan. Data dikumpulkan melalui kepustakaan dan metode survai. Dan data yang diperoleh berupa aktifitas anggota dalam kegiatan-kegiatan Kelompencapir serta pengetahuan apa yang mereka peroleh setelah melakukan kegiatan tersebut, dengan mencocokkan pada acara atau siaran pedesaan yang telah diin~entarisir sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran bahwa efektivitas Kelompencapir sebagai sarana pembantu menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan di pedesaan relatif tinggi karena sebagian besar responden melaksanakan kegiatan dengar-baca lihat dan kegiatan diskusi walaupun daya dukung operasional kelompencapir tersebut relatif rendah dalam hal ini meliputi pemilikan media sarana pertemuan dan pendidikan. Dari hasil kegiatan tersebut mereka mendapatkan pengetahuan mengenai pesan-pesan pembangunan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poetry Arrum Kesuma
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya persuasi aten lebih efektif pada saat seseorang tidak merasa sedang dipersuasl. Pendapat itul^ V^ng ingin dilihat pada tulisan ini. Jika pemirsa biasanya menghindari iklan dengan cara mengganti saluran televisi pada saat jeda iklan tfca, maka kini muncul strategi pemasaran banj dimana pesan komersiaJ justai disisipkan kedalam program televisi. Penyisipan merek kedal^ program televisi ini disebul program hibrida. Penefrtian ini ingin membuktikan pendapat Bhatnagar, Aksoy & Malkoc (2002) bahwa program hibrida lebffi unggul daripada iklan dalam mempersuasi pemirsa. Saat ini muncul genre program baru yang potensial untuk dijadikan program hibrida yartu program reality show. Dua bentuk penyajian pesan yaibi secara iklan atau program hibrida bert)entuk reality show ini tentu menimbulkan respon-respon dari pemisa antara lain ingatan terhadap mereK asosiasi merek, sikap terhadap bentuk pesan. sikap terhadap merek dan intensi membeli merek. Respon-respon inilah yang ingin dilihat dan dibandlngkan Selain itu menurut Solomon & Englis (1994) terjadi beliefperseverance, sil^ dan interrsi pemirsa tidak berubah setelah diberttahu bahwa merek membayar pada program agar bisa muncul kedalam program. Sebanyak 82 orang mahasiswa Fakuitas Keguruan dan llmu Pendidikan Unika Atmajaya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menyaksikan program dengan iklan unthuk mengukur respomne ntyerahkasdiakpa nt apyraonggrana,m pahritbirsiidpas wbi edribmeinnttau km ernegaliistiy ksuheoswio.n Kere. Dari hasil perbandingan dapat disimpulkan bahwa program hibrida reality show memang lebih efektif daripada iklan dalam ha! sikap terhadap bentuk pesan komersial, sikap terhadap merek dan intensi membeli merek tapi tkjak pada brand recaU dan asosiasi rrierek Belief perseverance sikap dan intensi membeli merek juga terjadi. Saran yang diberikan adalah bagi penelitian selanjutnya dan implikasr praktis bagi pihak production house atau perusahaan yang ingin memasarkan produknya dalam menyusun program hibrida berbentuk rea/rfy show.
2004
S2826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Irmawan Widianto
Abstrak :
Media massa, terutama televisi, harus diakui kini memiliki pengaruh luar biasa terhadap masyarakat. Aneka tayangan yang dihadirkan kepada masyarakat, informasi, hiburan maupun iklan tampaknya sudah jadi "kewajiban" untuk ditonton. Tayangan televisi kini ibarat dua sisi mata uang, salah satu sisi memberikan manfaat positif, tapi di sisi lain berdampak negatif. Melihat perkembangan pertelevisian yang terus menjamur dan sudah tentu faktor bisnis harus menjadi perhatian utama, jenis tayangan dan iklan komersial dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku pemirsanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kadar perilaku peniruan pemirsa dewasa (variabel dependen = Y) disebabkan oleh faktor pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi (variable independen - Xi) dan faktor iklan komersial di televisi (variabel independen - X2) dalam kaitannya dengan Ketahanan Wilayah di Kotamadya Depok. Metode Penelitian yang digunakan adalah yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi masyarakat di Kotamadya Depok khususnya di 3 (tiga) Kecamatan yang berada di wilayahnya yaitu Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Beji, hingga terjaring 100 orang sebagai responden. Disamping itu untuk mengumpulkan data digunakan juga teknik observasi. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan metode statistik korelasi dan regresi sederhana serta regresi berganda. Hasil penelitian menemukan pertama, terdapat pengaruh antara tayangan yang mengadung kekerasan di televisi terhadap kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa, semakin baik pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi maka akibatnya akan semakin besar terhadap kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa dan sebaliknya semakin tidak baik pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi maka akibatnya akan semakin kecil pula kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa. Karena koefisien determinasi korerlasi (r2) - 0.609 maka terdapat 60.9% kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa disebabkan oleh pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi di Kotamadya Depok. Kedua, terdapat pengaruh antara iklan komersial di televisi terhadap perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa. Karena koefisien determinasi korelasinya (r) = 0.5580 maka terdapat 55.8% kadar perilaku peniruan pemirsa dewasa disebabkan oleh pengaruh iklan komersial di televisi. Ketiga, terdapat pengaruh antara tayangan yang mengandung kekerasan dan iklan komersial di televisi. Karena koefisien determinasi korelasinya (r2) = 0.660 maka terdapat 66.0% kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa disebabkan pengaruh tayangan yang mengandung kekerasan dan iklan komersial di televisi. ......Mass media, television broadcasting in particularly, has a great influence to the public currently. Several various programs have been presented for viewers such as information, entertainment and advertisement, and rt seems to be “a compulsory” to be watched for them. As a coin, television broadcasting has two sides. In one side, it provides some advantages, but on other hand, it gives disadvantages. In according to the rapid development of television broadcasting, the business factor becomes a priority. Some kinds of television programs must follow this factor, as a result the television program and commercial advertisement could be the factors that influence their viewers’ behavior. This research is aimed at measuring the extent of the imitating behaviour of the adult viewers (dependent variable = Y) caused by the factor of programs contain violence on the television (independent variable = Xi), and the factor of commercial advertisement on television (independent variable = X2). in this correlation with the region resilience at Depok municipality. The research methodology employed is the survey method by using questionnaire to obtain the perception of 100 respondents from Depok municipality which are Cimanggis sub-district, Sukmajaya sub- district and Beji sub-district. In addition, observation method also employed to collect data. The research samples are collected by means of random sampling. The data are analyzed by means of simple correlation and regression statistical method and multiple regression method. The research findings are follows: Firstly, there is an influence of the programs contain violence on the television on the extent of imitating behaviour of the adult viewers, the more positive the influence of programs contain violence on the television, the bigger the extent of imitating behaviour of the adult viewers, and the other way around, the more negative the influence of programs contain violence on the television, the smaller extent of imitating behaviour of the adult viewers. Since the determinant coefficient of the correlation (r2) = 0.609, hence there is 60.9% of imitating behaviour of the adult viewers content caused by the programs contain violence on the television at Depok municipality. Secondly, there is an influence of the commercial advertisement on television on the extent of imitating behaviour of the adult viewers. Since the determinant coefficient of the correlation (r2) = 0.5580, hence there is 55.8% of imitating behaviour of the adult viewers content caused by the commercial advertisement on television at Depok municipality. Thirdly, there is an influences of the programs contain violence on the television and the commercial advertisement on television on the extent imitating behaviour of the adult viewers. Since the determinant coefficient of the correlation (r2) = 0.660, hence there is 66.0% of imitating behaviour of the adult viewers content caused by the programs contain violence on the television and commercial advertisement on television at Depok municipality.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Thoriq
Abstrak :
Persaingan dalam industri penyiaran televisi di Indonesia memiliki sistem oligopolisitk yang menggambarkan dominasi beberapa pelaku pasar. Dalam hal ini, Grup MNC menjadi korporasi yang memiliki tingkat pangsa pemirsa dan pangsa iklan tertinggi dalam industri penyiaran televisi di Indonesia. Penelitian ini menganalisiss bagaimana Grup MNC berhasil mencapai tingkat pangsa pemirsa tertinggi di Indonesia. Penulis menganalisis dengan menggunakan model rantai nilai yang mencakup tahapan-tahapan yang terdiri dari content creation atau acquisition, packaging atau aggregating, scheduling, distribution platform atau conduit, dan user interface untuk menunjukkan efektivitas perumusan manajemen stratejik yang menghasilkan tingginya tingkat pangsa pemirsa. Tingginya tingkat pangsa pemirsa memberikan dampak pada pendapatan Grup MNC melalui pangsa iklan.
The competition of Television Broadcasting Industry in Indonesia has an oligopoly system that illustrates the dominancy of several market participants. In this regard, the MNC Group has become the corporation that has the highest audience share and advertising share in the television broadcasting industry in Indonesia. This study analyzes how the MNC Group managed to reach the highest level of audience share in Indonesia. The author analyzes by using value chain model, consisted of content creation or acquisition, packaging or aggregating, scheduling, distribution platform or conduit, and user interface to show the effectiveness of strategic management formulation that results in a high level of audience share. The high level of audience share has an impact on MNC Group revenues through advertising share.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>