Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Unggul Sudrajat
Abstrak :
ABSTRAK
Keris dianggap sebagai pusaka yang melambangkan kewibawaan dan kehormatan seorang pria. Dalam budaya patriarki, keris identik dengan dunia laki-laki. Keris pusaka hanya diberikan kepada anak laki-laki tertua dalam keluarga. Apabila semua anaknya perempuan, maka keris pusaka akan diwariskan kepada menantu laki-laki. Dengan demikian, wanita tidak diperbolehkan memiliki keris atau pun terlibat dalam pembuatan keris. Akan tetapi, kondisi tersebut menujukkan hal yang berbeda di Sumenep, Madura. Masyarakat di sana memperbolehkan wanita untuk membantu kaum pria dalam proses pembuatan keris. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pemberdayaan wanita dalam pembuatan keris di Sumenep, Madura. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi sejarah, sosial-budaya, dan ekonomi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita di Sumenep terlibat dalam pembuatan perlengkapan keris seperti warangka dan handle serta bilah keris. Selain proses pembuatan keris, para wanita juga dipercaya untuk mengelola keuangan hasil penjualan keris.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puty Puar
Abstrak :
Perempuan berdaya bisa diartikan sebagai perempuan yang memiliki kekuatan/kemampuan memilih atau mengambil keputusan untuk hidupnya sendiri. Setelah menjadi ibu, tidak sedikit perempuan yang merasa kewalahan dengan adanya tambahan peran dalam hidupnya. Berbagai ekspektasi yang terbentuk di masyarakat dan hadir setiap saat melalui media sosial kerap membuat ibu semakin sulit memahami dirinya sendiri. Padahal pemahaman akan diri sendiri, peran, dan tujuan adalah dasar dari kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan. Ketika seorang ibu berdaya; merasa kuat, dan percaya diri akan pilihan hidupnya, ini akan menciptakan dampak positif bukan hanya bagi dirinya, tapi juga keluarga dan masyarakat; termasuk para perempuan di sekelilingnya. Buku berilustrasi ini diharapkan bisa menjadi teman bagi para perempuan termasuk ibu-ibu untuk lebih memahami dan memercayai diri serta menghargai proses bertumbuh dalam hidup. Terdapat pula beberapa templat yang dapat mengarahkan penyusunan prioritas, pengukuran kemajuan, dan refleksi diri.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
305.4 PUT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Putri Lamiday
Abstrak :

Berdasarkan data survey nasional, cakupan pemeriksaan ANC di Indonesia secara umum mengalami peningkatan pada tiap tahunnya tetapi terdapat perbedaan cakupan yang cukup tinggi antara wanita dengan karakteristik latar belakang yang berbeda. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan yang positif antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan pelayanan ANC. Namun, masih sedikit informasi yang tersedia mengenai hubungan pemberdayaan wanita dengan cakupan pemeriksaan kehamilan ANC, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberdayaan wanita dengan cakupan pemeriksaan kehamilan ANC di Indonesia tahun 2017 menggunakan data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 6397 wanita usia 15-49 tahun yang melahirkan anak dalam periode 2 tahun sebelum survei dan berstatus menikah. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik (p-value = 0,001) antara pemberdayaan wanita dengan cakupan pemeriksaan ANC, dengan nilai OR adjusted = 1,216 (95% CI: 1,078 – 1,371). Oleh karena itu, perlu adanya perhatian terhadap pemberdayaan wanita dalam mengembangkan program dan intervensi terkait pelayanan kesehatan maternal.


Antenatal care coverage in Indonesia has been constantly increasing over the years according to the country’s national survey data, however, there is a huge gap in coverage between women with different background characteristics. Recent studies have identified the positive association between women’s empowerment and the utilization of antenatal care. However, little information is available regarding the association between women’s empowerment and antenatal care coverage, especially in Indonesia. The objective of this study is to determine the association between women’s empowerment and antenatal care coverage in Indonesia in 2017, using the recent national Demographic and Health Survey data. This study used a sample of 6397 married women aged 15-49 who gave birth to children in the period of 2 years before the survey was conducted. The result of multivariate analysis shown an association that is statistically significant (p-value = 0,001) between women’s empowerment and antenatal care coverage, with adjusted odds ratio = 1,216 (95% CI: 1,078 – 1,371). Therefore, there is a need for attention for women’s empowerment in developing programs and interventions related to maternal health care.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triska Alya Muthi`ah
Abstrak :
Indonesia menghadapi permasalahan penduduk berupa jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan total fertility rate (TFR) yang lebih besar dari rata-rata ASEAN dan TFR ideal suatu negara. Penggunaan kontrasepsi, khususnya MKJP, merupakan salah satu bentuk terlaksananya program Keluarga Berencana. Namun berdasarkan hasil SDKI 2017, hanya terdapat 13,4% penggunaan MKJP. Terlihat pula bahwa dari tahun ke tahun, penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih didominasi oleh pengguna wanita dibandingkan pria, terutama pada MKJP yaitu 13,2% diantaranya merupakan pengguna wanita dan hanya 0,2% adalah pengguna pria. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberdayaan wanita dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia subur (15-49 tahun) yang telah menikah di Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data sekunder (data SDKI 2017). Variabel dependen penelitian ini adalah penggunaan MKJP dengan variabel independen utama adalah pemberdayaan wanita. Analisis deskriptif, bivariat dan stratifikasi digunakan untuk melihat gambaran tiap variabel dan mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen dan mengetahui variabel perancu antara hubungan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa wanita yang berdaya memiliki risiko 1.15 [95% CI=1,03-1,27] kali lebih tinggi untuk menggunakan MKJP daripada wanita yang tidak berdaya. Diketahui bahwa variabel pendidikan wanita dan indeks kekayaan rumah tangga merupakan variabel perancu pada hubungan antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan MKJP. Penggunaan MKJP yang masih rendah merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Adanya hubungan antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan MKJP dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi instansi pemerintahan untuk mengembangkan kesehatan dengan berfokus pada peran wanita ......Indonesia faces population problems such as a high number and rate of population growth with a total fertility rate (TFR) which is bigger than ASEAN average and ideal standard of TFR. The utilization of contraception, especially LAPMs, is one of program to ensure the implementation of family planning program. However, based on the results of the 2017 IDHS, there was only 13.4% of women used LAPMs. And from year to year, the utilization of contraception in Indonesia is still dominated by female users compared to men, especially in MKJP, namely 13.2% of them are female users and only 0.2% are male users. This study aims to examine the association between women's empowerment and the utilization of long-acting and permanent contraceptive (LAPMs) among married women aged 15-49 years in Indonesia based on analysis of IDHS data 2017. This study was a quantitative study with a cross-sectional design and uses secondary data (2017 IDHS data). The dependent variables of this study is the utilization of LACPMs with the main independent variables were women's empowerment. Descriptive, bivariate and stratified analysis were used to see the description of each variable and to examine the association between the dependent and independent variables and to examine the confounding variables between them. In result, empowered women had 1.15 [95% CI=1.03-1.27] times higher risk of using MKJP than powerless women. The result of this study also found that women's education and household wealth index are confounding variables in the association between women's empowerment and the utilization of LACPMs. The utilization of LACPMs which is low is one of the public health challenges in Indonesia. The association between women's empowerment and the utilication of LACPMs can be taken into considerations for government agencies to develop health by focusing on the role of women.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasanah Jasmine
Abstrak :
Banyak penelitian dalam literatur kewirausahaan tertarik pada pertanyaan tentang mengapa seseorang memiliki atau tidak memiliki niat untuk membuat usaha mereka sendiri, terutama pada generasi muda seperti Gen Z dengan seperangkat nilai dan kreativitas baru. Dengan jumlah bisnis yang terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan jumlah wanita di industri bisnis yang semakin meningkat. Meningkatnya jumlah perempuan pengusaha dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah munculnya pemberdayaan perempuan di kalangan generasi baru. Teori perilaku terencana juga telah dipelajari dalam banyak studi bisnis sosial mengenai niat kewirausahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberdayaan dan niat berwirausaha di kalangan perempuan Generasi Z. Ini juga berfokus pada pemeriksaan peran efikasi diri, norma subjektif, dan sikap terhadap pengambilan risiko dalam membentuk niat kewirausahaan. Untuk mendukung penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada 202 perempuan yang lahir antara tahun 1997-2004 di Indonesia. Kuesioner yang disebarkan memiliki jenis pertanyaan tertutup, pertanyaan skala Likert. Software SEM-PLS digunakan untuk menganalisis penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa subjective norm dan attitude toward risk-taking yang dimiliki perempuan di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap entrepreneurial intention. Namun, empowerment dan self-efficacy telah ditemukan memiliki pengaruh negatif dalam niat kewirausahaan dimana penelitian ini menemukan bahwa memiliki empowerment dan self-efficacy tidak selalu mengarah terhadap kegiatan berusaha. Analisis data menunjukkan bahwa subjective norm memiliki pengaruh terbesar terhadap entrepreneurial intention. Artinya, wanita di kalangan Gen Z menunjukkan kecenderungan tertinggi untuk memulai usaha mereka sendiri ketika mereka mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar mereka atau yang pendapatnya mereka hargai yang juga menyarankan mereka untuk mempunyai bisnis sendiri. ......Many researches in entrepreneurial literature have been interested in the question regarding why an individual has or has not the intention to generate their own venture, especially in the young generation such as Gen Z with their own new set of values and creativity. With the number of businesses continuously increasing over the years, along with the number of women in the business industry has increased. The rising number of women entrepreneurs can be caused by many factors, one of them being the rise of women empowerment among the new generations. The theory of planned behavior has also been studied in many social business studies regarding entrepreneurial intentions. The purpose of this study is to investigate the relationship between empowerment and entrepreneurial intention among Generation Z females. It also focuses on examining the role of self-efficacy, subjective norm, and attitude toward risk-taking on shaping entrepreneurial intention. To support this study, a questionnaire is distributed to 202 females that are born between the years 1997-2004 in Indonesia. The questionnaire that is spread is a close-ended type of question, the Likert scale questions. SEM-PLS Software is used to analyze this study. The results revealed that the subjective norm and attitude toward risk-taking of young women in Indonesia have a significant influence on their intention to pursue entrepreneurial endeavors. However, empowerment and self-efficacy has been found to have a negative influence in entrepreneurial intention as this research found that having empowerment and self-efficacy does not specify towards the act of entrepreneurship. The data analysis shows that subjective norm have the biggest impact on entrepreneurial intention. That is to say, female Gen Z showed the highest propensity to launch their own enterprise when they have the support from the people around them or whose opinions they value that also have a preference for them to have their own business.
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library