Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Syafika Farisa Millatika
"Wired-4-Work (W4W) merupakan program pemberdayaan ekonomi perempuan yang bertujuan memberikan peningkatan kapasitas bagi kaum muda marginal, terutama perempuan, untuk memiliki kesetaraan akses mendapatkan pekerjaan layak. Studi evaluasi ini menggunakan analisis pemberdayaan perempuan dari aspek ekonomi dan peningkatan power/agensi, serta analisis SWOT. Studi evaluasi ini berusaha menilai sejauh mana program W4W dapat melakukan pemberdayaan pada penerima manfaat, terutama perempuan. Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa program W4W kurang tepat dikatakan sebagai program pemberdayaan ekonomi perempuan karena dalam realisasinya kurang memprioritaskan perempuan untuk menjadi penerima manfaatnya. Hasil pemberdayaan juga lebih cenderung muncul pada aspek kemajuan ekonomi dibandingkan aspek peningkatan power/agensi dalam mewujudkan kesetaraan gender di ranah pekerjaan. Dibandingkan dengan laki-laki, penerima manfaat perempuan juga lebih memiliki hambatan untuk menentukan pekerjaan yang diinginkannya. Terdapat kekurangan dari organisasi pengelola program dalam memberikan intervensi yang setara bagi semua penerima manfaat di kegiatan program.
Wired-4-Work (W4W) is a women's economic empowerment program that aims to increase the capacity of marginalized youth, especially women, to have access to decent work. This evaluation study uses analysis of women's empowerment from the economic and power/agency aspects, as well as SWOT analysis. This evaluation study seeks to assess the extent to which W4W program can empower their beneficiaries, especially women. The results of the evaluation show that the W4W program cannot be called as a women's economic empowerment because in their implementation, they did not prioritize women to be their beneficiaries. The results of empowerment also appear more in the aspect of economic advancement than the power/agency enhancement in realizing gender equality at work. Compared to men, women beneficiaries have more barriers in doing the job they want. There is a lack of program management organizations in providing equal interventions for all beneficiaries of the program activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Elsafitri
"Sejak program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sejahtera (P2WKSS) diimplementasikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial Kabupaten Bogor turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program WRSE yang menyasar perempuan pencari nafkah utama dan/atau pembantu pencari nafkah dalam rumah tangga miskin. Namun, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Bogor di tahun 2019 berada di posisi terendah kedua di Provinsi Jawa Barat, yang salah satunya menunjukan masih terdapat ketimpangan distribusi pendapatan antara perempuan dan laki-laki. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pelaksanaan program WRSE di Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data gabungan atau mixed methods. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program belum mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan perempuan di Kabupaten Bogor karena tidak memenuhi kebutuhan strategis gender. Faktor lainnya ialah pada saat pelaksanaan program tidak menyediakan Tempat Penitipan Anak (TPA), keterbatasan pemberian modal awal untuk usaha, jangka waktu pelatihan keterampilan terlalu pendek, dan tidak dilakukan monitoring lanjutan.
Ever since the Bogor Regency Department of Women Empowerment, Child Protection, Human Population Control, and Family Planning (DP3AP2KB) implement the Increasing Role of Women Towards a Prosperous Family (P2WKSS) program, the Bogor Regency Department of Social Service has participated in organizing women's economic empowerment through the Socio-Economic Vulnerable Women (WRSE) program. The program targets women who classified as the primary breadwinners and assistant breadwinners in poor households. However, Bogor Regency's Gender Empowerment Index (IDG) in 2019 was at the second-lowest in West Java Province, showing inequality in income distribution between women and men. Therefore, this study analyzes the implementation results of the Socio-Economic Vulnerable Women (WRSE) program in the Bangunjaya Village, Cigudeg District, Bogor Regency using the Context, Input, Process, Product (CIPP) evaluation model. This research conducted post-positivist approach which combined qualitative and quantitative data collection techniques. This research collects data through semi-structured in-depth interviews, document studies, and surveys. The result shows that the program has not reduced women's poverty in Bogor Regency because the program design does not meet gender strategic need. Also, during the program implementation, it did not provide a Child Care Center (TPA), has limited initial capital for businesses, the period of skills training was too short, and further monitoring was not carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library