Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
""This reference set demonstrates exhaustively the many applications, issues, and techniques applied to the science of recording, categorizing, using and learning from the experiences and expertise acquired by the modern organization"--Provided by publisher."
New Jersey: IGI Global, 2012
R 658.3124 ORG I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Hanggoro
"Sebuah organisasi yang ingin tetap tampil dan dapat bertahan pada
millenium ketiga ini, harus melakukan banyak tindakan. Hal ini terutama karena semakin tipisnya batas antar negara dalam arti perdagangan,
pengaruh teknologi, informasi dan budaya, yang semua itu akan menciptakan sebuah dunia tanpa batas. Dalam persaingan bebas di alam globalisasi, tidak ada lagi proteksi dari negara. Persaingan dalam memperebutkan pasar di
suatu negara bukan hanya milik organisasi-organisasi negara tersebut, tetapi
juga organisasi-organisasi dari negara lain. Bila suatu organisasi tidak memiliki kemampuan bersaing secara internasional, sulitlah bagi organisasi tersebut untuk dapat bertahan. Dengan perkataan lain untuk dapat bertahan hidup dan berkembang di jaman ini, perusahaan harus menjadi Organisasi
Pembelajaran (Learning Organization) (Hartanto, 1995).
Salah satu tokoh organisasi pembelajaran, Peter M. Senge (1995)
mengatakan bahwa organisasi pembelajaran adalah suatu tempat yang
orang-orangnya secara terus-nnenerus memperluas kapasitas untuk
menciptakan hal-hal yang memang mereka inginkan. Di dalam organisasi
pembelajaran orang-orangnya juga mempunyai pola pikir baru dan ekspansif terpelihara, aspirasi bersama dibebaskan, dan orang-orangnya secara berkesinambungan belajar bagaimana belajar bersama. Di Indonesia ada perusahaan-perusahaan yang terguncang pada saat krisis, namun mampu bangkit kembali dan terus menjalankan bisnisnya. Namun ada pula yang
bangkrut. Bila diperhatikan lebih lanjut, kemampuan belajarlah yang
merupakan fasilitator utama yang membuat perusahaan-perusahaan dapat
mempelajari situasi sehingga mereka mampu bangkit dari kesulitannya.
(Hartanto, 1995; Prama, 2000).
Menurut Kline (1993), untuk dapat bangkit: dan menjadi suatu
organisasi pembelajaran, sebuah organisasi dapat menjalankan sepuluh
langkah menuju organisasi pernbelajaran. Dalam sepuluh langkah menuju
organisasi pembelajaran dikemukakan bahwa hal ini dimulai dari langkah
mengases budaya belajar yang ada di organisasi, dilanjutkan dengan
memajukan ha!-hal positif, membuat tempat kerja aman untuk berpikir,
memberi imbalan pada pengambilan risiko, membantu setiap orang untuk
saling menjadi sumber daya bagi orang lain, membuat kekuatan belajar
menjadi berfungsi, memetakan Visi, membawa visi ke kenyataan,
menghubung-hubungkan sistem-sistem yang ada, dan langkah yang terakhir
adalah menyatukan keseluruhan. Agar kesepuluh langkah langkah benjalan
dengan baik, peran pemimpin sangatlah penting (Klien, 1993).
Pentingnya peran pemimpin sejalan dengan pendapat Senge (1996)
yang menyatakan bahwa perubahan yang signifikan tidak akan terjadi kecuali dimotori dari atas, tidak ada gunanya memulai suatu proses perubahan tanpa
keikutsertaan CEO, dan tidak akan terjadl apa-apa bila manajemen puncak tidak menginginkannya. Namun dari hasil penelitiannya di berbagai organisasi
yang melakukan organisasi pembelajaran, kemauan dari CEO saja tidak cukup (Senge, 1999). Seluruh lapisan karyawan. mulai dari CEO sampai pemimpin lini, harus turut memiliki atau menghayati visi yang sama, bahwa organisasi mereka adalah organisasi pembelajaran. '
Karakteristik pemimpin dalam suatu organisasi sangat menentukan
keberhasilan suatu organisasi untuk menjadi organisasi yang belajar.
Pemimpin dari tingkat atas sampai satu tingkat diatas pelaksana harus
menjadi agen perubahan yang diinginkan. Kemampuan dan kematangan
dalam berkomunikasi sangat diperlukan seorang pemimpin yang efektif.
Seorang pemimpin harus mampu menggerakkan bawahannya dan mendorong
mencapai produktivitas dan semangat kerja yang optimal. Untuk dapat
melakukan hal tersebut seorang pemimpin harus mampu melihat situasi,
mendukung bawahannya dan penuh antusias dalam bekeija. Menurut Villere
(1981) pemimpin seperti ini disebut pemimpin yang efektif. Dalam
menggambarkan pemimpin yang efektif ini, Villere menggunakan konsep
Transaksional Analysis (Analisis Transaksional) yang ditemukan oleh Eric Berne. Menurut Villere (1981) kita dapat melihat kepribadian dan gaya kepemimpinan seseorang secara sekaligus dengan mengetahui ego state apa yang dominan pada diri seseorang. Pemimpin efektif menurut Villere dapat digambarkan sebagai seorang yang memiliki ego state Dewasa sebagai eksekutif dalam kepribadiannya dan didukung oleh ego state Nurturing Parent
(orang Tua Pengasuh) dan ego state Free Child (Anak Bebas). Dengan ego
state Dewasa sebagai eksekutif dalam kepribadiannya, ia dapat secara
rasional memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, merekam
kejadian-kejadlan untuk dipelajari dan selanjutnya dimanfaatkan. Dengan ego state Orang Tua Pengasuh, ia juga mampu mengembangkan bawahannya untuk menjadi Dewasa pula. Keantusiasannya dalam bekerja membawa suasana yang bersemangat dalam bekerja, yang merupakan ciri khas ego state Anak Bebas. Profil pemimpin seperti ini yang sudah diteliti dan dikembangkan melalui pelatihan di berbagai berusahaan oleh Villere dan teman-temannya.
Penelitian Vlllere dan Wagner (1981) menunjukkan banwa dengan
pendekatan analisis transaksional pemimpin di organisasi-organisasi yang diteliti dapat dikembangkan menjadi pemimpin yang efektif. Penelitian Kline tentang sepuluh langkah yang dapat digunakan untuk menjadikan organisasi
menjadi organisasi pembelajaran juga menunjukkan bahwa peran pemimpin
sangat pentlng. Pertanyaan yang muncul adalah apakah pemimpin efektif
seperti yang dikembangkan oleh Viliere dan Wagner ini dapat membawa
organisasinya menjadi organisasi pembelajaran? Oleh karena Itu peneliti tertarik untuk melihat apakah pemimpin yang memiliki profil ego state pemimpin efektif seperti yang dlkemukakan Wlere dan Wagner memiliki organisasi dengan ciri-ciri organisasi pembeiajaran sebagaimana dikemukakan Kline, pada beberapa perusahaan di Jakarta.
Melalui metode uji korelasi koefisien blserlal, dilakukan uji hipotesis mengenai hubungan antara ego state pemimpin dengan tingkat Organisasi pembelajaran dilaksanakan dalam unit kerjanya. Dari hasil penelitian ini dibuktikan ada hubungan antara ego state pemimpin dengan tingkat pembelajaran dalam organisasi yang dilaksanakan di unit kerjanya.
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T37963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Rudy Franclin
"Tesis ini dibuat berangkat dari ketertarikan penulis terhadap agenda artikel riset empiris The Impact of Entrepreneural Leadership on Innovation Management and Its Measurement Validation (Fontana dan Musa, 2017). Salah satu temuan yang disampaikan dalam artikel tersebut adalah tidak ada hubungan signifikan antara Proses Inovasi dan Kinerja Inovasi. Riset itu menggarisbawahi peran manajemen inovasi dalam menentukan hubungan positif antara proses dan kinerja inovasi. Penulis bermaksud mengeksplorasi faktor lain yang dapat memediasi hubungan antara Proses Inovasi dan Kinerja Inovasi. Dengan menggunakan metode kuantitatif SEM-PLS, peneliti melakukan survei terhadap 100 pucuk pimpinan dari 60 perusahaan non Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Organisasi pada level tim merupakan salah satu faktor yang dapat memediasi hubungan antara Proses Inovasi dan Kinerja Inovasi. Hasil lain yang diperoleh adalah adanya hubungan langsung antara Proses dan Kinerja Inovasi pada perusahaan non Keuangan, sehingga dapat diidentifikasi dengan jelas kontribusi manajemen inovasi terhadap kemampuan daya saing perusahaan.

This thesis was made based on the author's interest in the agenda of the empirical research article The Impact of Entrepreneurial Leadership on Innovation Management and Its Measurement Validation (Fontana and Musa, 2017). One of the findings presented in the article is that there is no significant relationship between the Innovation Process and Innovation Performance. The research underlines the role of innovation management in determining the positive relationship between innovation processes and performance. The author intends to explore other factor that can mediate the relationship between the Innovation Process and Innovation Performance. Using the SEM-PLS method, researcher conducted a survey of 100 leaders from 60 non financial companies. The results showed that Organizational Learning at the team level is one of the factors that can mediate the relationship between the Innovation Process and Innovation Performance. Another result obtained is the existence of a direct relationship between the Process and Performance of Innovation in non-financial companies, so it can be clearly identified the contribution of innovation management to the company's competitiveness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
O`Dell, Carla
New York: Free Press, 1998
658.3 ODE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Na`im Amali
"Mengingat perannya yang sangat strategis, Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus dituntutmampu untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan kapabilitas pegawaimelalui proses pembelajaran berkelanjutan sebagai bagian dari reformasi administrasi
perpajakan yang terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsimengenai proses pembelajaran yang berlangsung di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus; menganalisis hubungan struktur model pembelajaran pegawai yang dibangun dari kemandirian belajar di lingkungan kerja, proses transformasi ke dalam bentuk pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, dan penciptaan inovasi dalam konteks
organisasi pembelajar dalam rangka untuk meningkatkan kinerja organisasi; serta menganalisis ada tidaknya perbedaan struktur model pembelajaran pegawai antar unit kantor pajak dan antar kelompok pegawai."
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lisy Tantowi
"Makalah proyek akhir ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui implementasi Electronic Document Management System (EDMS) yang diterapkan oleh Departement Research and Development (R&D). Dokumen yang dihasilkan oleh Departemen R&D berupa dokumen hasil penelitian sebagai memori organisasi perusahaan. Proses migrasi menuju EDMS oleh Departemen R&D dilakukan sejak tahun 2021 dilatar belakangi kebutuhan perusahaan dalam pengelolaan dokumen penelitian penciptaan, penyimpanan, dan temu kembali dokumen, diharapkan dapat mengintegrasikan, mempermudah kolaborasi serta meningkatkan kinerja pegawai. Memori organisasi tercipta salah satunya melalui proses pembelajaran organisasi yang kemudain dituangkan dalam bentuk tekstual salah satunya dalam bentuk dokumen penelitian. Dalam proses pembelajaran organisasi EDMS berperan sebagai wadah dalam proses penciptaan memori organisasi, serta sebagai sistem pengelolaanya. EDMS berperan mencegah potensi kehilangan memori organisasi, dengan cara mengelola memori organisasi yang terkumpul untuk dapat disimpan dan dimanfaatkan pada masa lalu ke masa kini, dan masa kini ke masa yang akan datang.

The final project paper, was written to know the implementation of the Electronic Document Management System (EDMS) implemented by the Research and Development (R&D) Department. Documents produced by the R&D Department are in the form of research results as a memory of the company's organization. The migration process to EDMS by the R&D Department has been carried out, since 2021 against the backdrop of the company's need for managing research documents, creating, storing, and retrieving documents is expected to integrate and facilitate collaboration and improve employee performance. One of the ways organizational memory created is through an organizationals learning process which is then written in textual form, one of which is in the form of research documents. In the process of organizational learning, EDMS acts as a vessel in the process of creating organizationals memory, as well as a management system. EDMS plays a role in preventing potential loss of organizational memory by managing the accumulated organizational memory to be stored and utilized from the past to the present and the present to the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Febriani
"Sebagai organisasi pelayanan publik, Kementerian Pemuda dan Olahraga belum efektif dalam melaksanakan proses pembelajaran organisasi khususnya dalam pengelolaan anggaran dan keuangan. Berdasarkan pengamatan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kemenpora yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2012, ditemukan cukup banyak permasalahan yang sama dan berulang dalam pengelolaan anggaran dan keuangan dalam kurun waktu tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap pembelajaran organisasi dengan studi kasus pada pengelolaan anggaran dan keuangan di Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumennya. Dari 182 kuesioner yang disebar, sebanyak130 kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 71,4%. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi secara parsial maupun simultan, kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi secara parsial maupun simultan, motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi, dan kepemimpinan transaksional dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap pembelajaran organisasi. Berdasarkan hasil analsis jalur, ditemukan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dalam hubungan kepemimpinan transaksional dengan pembelajaran organisasi.
Saran bagi Kemenpora adalah lebih mengintensifkan implementasi pendekatan kepemimpinan transaksional, terutama dimensi contingent reward, dibarengi pemberian motivasi secara aktif untuk meningkatkan pembelajaran organisasi dalam pengelolaan anggaran dan keuangan.

As a public service organization, Ministry of Sport and Youth Affair haven't implemented the organization learning process effectively particularly in budget and finance management. Based on the observation of Ministry of Sport and Youth Affair Audit Reports published by State Audit Board in the period of 2005 until 2012 show that Ministry of Sport and Youth Affair have several problems related to budget and finance management recurred every year.
The objective of this study is to analyze the influence of transactional leadership and motivation to organization learning focusing on budget and finance management in Indonesia Ministry of Sport and Youth Affair as study case. This study is explanatory research and applies quantitative approach that explains causal relationship among research variables through hypothesis testing. This study uses questionnaire as its tool. Among the 182 questionnaires are distributed, 130 were returned back, or in other words, approximately 71,4% of the total amount of the distributed ones. The hypotheses in this study are tested through Path Analysis.
The results of the study show that transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on motivation significantly in partial or simultaneous way, transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on organization learning significantly in partial or simultaneous way, motivation have positive impact on organization learning significantly, and transactional leadership and motivation have positive impact on organization learning simultaneously and significantly. Based on path analysis, there are direct and indirect impact to relationship between transactional leadership and organization learning.
According to the result of this study, Ministry of Sport and Youth Affair should apply better implementation of transactional leadership, mainly on contingent reward aspect, and also practice more exertion to increase motivation in order to improve organization learning of budget and finance management.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library